Anda di halaman 1dari 17

PERSONAL HYGIENE

Pengertian Personal Hygiene adalah upaya yang dilakukan individu dalam memelihara
kebersihan dan kesehatan dirinya baik secara fisik maupun mental. Berpenampilan
bersih, harum, dan rapi merupakan difensi yang sangat penting dalam mengukur
tingkat kesejahteraan individu secara umum.

Tujuan  Meningkatkan derajat kesehatan seseorang


 Memelihara kebersihan diri seseorang
 Memperbaiki personal hyiene yang kurang
 Mencagah penyakit
 Menciptakan keindahan
 Meningkatkan rasa percaya diri

Prosedur keperawatan Pelaksanaan (Tindakan) keperawatan


a. Cara merawat kulit
Merupakan tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit yang
mengalami atau berisiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya pada
daerah yang mengalami tekanan (tonjolan). Tujuannya adalah mencegah dan
mengatasinya terjadinya luka dekibitus akibat tekanan lama dan tidak hilang.
Berikut ini prosedur perawatan kulit:
b. Alat dan bahan
 Baskom cuci
 Sabun
 Air
 Agen pembersih
 Balutan
 Pelindung kulit
 Plester
 Sarung tangan
c. Prosedur kerja
 Jelaskan prosedur pada pasien
 Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
 Tutup pintu ruangan
 Atur posisi pasien
 Kaji luka / kulit tertekan dengan memperhatikan warna, kelembapan,
penampilan sekitar kulit, ukur diameter kulit, ukur kedalaman.
 Cuci kulit sekitar kulit dengan air hangat atau sabun cuci secara
menyeluruh dengan air
 Perlahan-lahan keringkan kulit secara menyeluruh dan disertai dengan
pijatan
 Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau larutan
pembersih, gunakan semprit irigasi luka pada luka yang dalam
 Setelah selesai berikan obat atau agen topikal
 Catat hasil
 Cuci tangan
SOP MEMANDIKAN PASIEN
1. Alat dan bahan
 Baskom mandi dua buah yang berisikan air dingin dan air hangat
 Pakaian pengganti
 Kain penutup
 Handuk da buah atas dan bawah dan waslap tiga buah
 Kempat untuk pakaian kotor
 Sampiran
 Sabun
2. Menyiapkan pasien
 Kontrak : perkenalan
 Beritahu dan jelaskan kepada pasien dan keluarganya mengenai
prosedur yang akan dilakukan dan tujuannya:
 Mempertahankan kebersihan kulit
 Mencegah infeksi kulit
 Memperlancar peradaran darah
 Mempertahankan kenyaanan pasien
 Menjaga privacy pasien
3. Prosedur kerja
 Dekatkan alat dnegan pasien
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien (Orang percobaan atau boneka mainan) menjadi
posisi telentanga atau setengah duduk
 Kenakan selimut mandi pada pasien
 Tawarkan pasien untuk buang air besar (BAB) atau buang air kecil
(BAK)
 Bentangkan handuk dibawah kepala pasien
 Tanyakan kepada pasien apakah pasien mau menggunakan sabun
untuk membersihkan wajah atau tidak
 Bashkan wajah, telinga dan leher dengan air, lalu gosokan dengan
sabun bagi pasien yang menggunakan sabun
 Bilas wajah dengan air bersih minimal 3kali
 Keringkan wajah pasien dengan lembut
 Selimut mandi diturunkan, bentangkan handuk diatas dada pasien dan
kedua tangan ada diatas handuk tersebut.
 Basahi tangan dan lengan terjauh dengan air bersih dari distal
keproksimal dan bersihkan menggunakan sabun dan bilas dengan air
hangat lalu keringkan dengan handuk
 Pindahakan handuk keposisi kanan pasien minta pasien mengangkat
kedua tangannya keatas, basahi ada dan perut dan bersihkan daerah
dada
 dan perut dengan sabun, keringkan dengan handuk dan gososkan
dengan bedak pada ketiak dan dada
 Tutup bagian depan dengan selimut mandi, miringkan pasien ke kiri,
lalu bentangkan handuk dibawah punggung sampai glutea. bashi
punggung dengan sabun dan air hangat hingga glutea. keringkan
punggung dengan handuk kemudian miring kekanan dan ulangi
langkah yang sama untuk membersihkan punggung kiri. gososk
punggung dengan bedak setelah itu pasien kembali keposisi telentang
dan pakaian atas dipasangkan dengan rapi
 Sikapkan selimut sampai sebatas pangkal paha. bentangkan handuk
dari pangkal paha hingga kaki, basahkan air pada kaki terjauh dan
sabuni dari kaki kepangkal paha dan bilas dengan air bersih minimal
3kali, keringkan dengan handuk lalu ulangi tindakan yang sama untuk
kaki terdekat
 Air bekas memandikan bagian atas dan kaki dibuang ganti dengan air
yang baru dan waslap yang baru
 Letakan handuk dibawah glutea, minta pasien membuka pkaian bawah
lalu bersihkan dengan sabun dan air bilas dengan air hangat pada
daerah lipatan paha dan genitalia, tutup bagian depan dengan handuk
dan minta pasien miring kekiri dan brsihkan daerah dubur dengan
sabun dan bilas dengan air lalu keringkan
 Kenakan pakaian dalam pasien dan pakaian bawah
 Rapikan tempat tidur dan selimut pasien
 Cuci tangan setelah prosedur dilakuka (Margaretha & Erningwati
Akoit. 2010).

EVALUASI Evaluasi secara umum menilai kemampuan dalam :


KEPERAWATAN
 Mempertahankan kebersihan perawatan kulit secara efektif. Hal ini
ditunjukan dengan adanya kemampuan untuk menjaga kebersihan
kulit seperti adanya warna, kelembapan, turgor, tekstur, hilangnya
lesi, dan lain-lain
 Mempertahankan sirkulasi darah, mengendorkan otot, dan membuat
tubuh terasa nyaman. Hal ini ditunjukan dengan adanya kemampuan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan terlihat segar.
Perawatan Diri pada Rambut

SOP Perawatan Diri pada Rambut


Pengertian Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta
pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi.
Secara anatomis rambut terdiri atas batang, akar rambut, sarung akar, folikel
rambut, serta kelenjar sebasea.

Tujuan  Terhindar dari masalah atau gangguan pada rambut


 Rambut bersih dan sehat
 Rambut segar
 Meningkatkan rasa percaya diri
 Menghilangkan bau rambut atau kulit kepala
Prosedur keperawatan Prosedur Menyisir Rambut
1. Alat Dan Bahan
 Pengalas
 Sisir biasa
 Tisu dan tempatnya
 Bengkok berisi larutan lisol 2-3%
 Kantong plastik
 Karet pengikat ( jika perlu)
 Minyak rambut ( jika perlu)
 Peniti ( jika perlu)

1. Menyiapkan pasien
 Kontrak
 Menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
 Jaga privacy pasien
2. Langkah-langkah
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien (duduk atau tidur )
 Letakan pengalas, lalu jepit dengan menggunakan peniti diatas
bahu pasien (jika pasien duduk), lalu:
 Rambut dibagi dua belahan pertama disisir sedikit demi sedikit dari
ujung ke pangkal rambut kemudian diikat (jika panjang), kemudian
sisr belahan yang kedua
 Bersihkan sisir dengan tisu dan masukan kedalam bengkok
 Kumpulkan rambut yang rontok dan masukan kedalam kantong
plastik, angkat pengalas.
 Observasi keadaan pasien
 Rapikan alat dan cuci tangan
 Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya
1) Prosedur Mencuci Rambut
1. Alat dan bahan
 Semua peralatan menyisir rambut
 Pengalas ( handuk/kain, dan perlak)
 Talang karet ( perlak dan handukyang dibuat sebagai talang )
 Handuk 1 buah
 Sampo
 Kom kecil 1buah
 Kain kasa dan kapas balut dalam tempatnya
 Gayung air
 Baskom berisi air hangat(±40 derajat C)
 Ember kosong
 Kain pel
2. Menyiapkan pasien
 Identifikasi kebutuhan pasein
 Identifikasi tingkat kemandirian pasien terkait keampuan mencuci
rambut
 Informasikan tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukkan
3. Langkah-langkah
 Perawat mencuci tangan
 Dekatkan alat pada pasien
 Angkat bantal, lalu pasang pengalas, dan handuk dibawah kepala
pasien
 Pasang ujng handuk diatas bahu pasien
 Atur posisi kepala pasien agar berada dipinggir tempat tidur
 Pasang talang dibawah kepala pasien dengan ujung talang
dimasukan ke dalam ember kosong, Alasi dengan kain pel
 Sisir rambut pasien
 Tutup lubang telinga dengan kapas bulat dan jika perlu tutp juga
dengan mata pasien dengan handuk
 Basahi rambut mulai dari pangkal sampai ke ujung rambut oleskan
sampo ke seluruh permukaan kulit kepala dan batang rambut
menggunakan kasa
 Usap hingga berbusa dan berikan tekanan r ingan pada kulit kepala
pasien
 Bilas rambut hingga bersih
 Angkat penutup telinga dan mata
 Angkat talang
 Masukan karet ke dalam ember
 Angkat handuk
 Keringkan rambut dengan handuk, jika perlu dibungkus
 Sisir rambut
 Atur kembali posisi (jika pasien dalam posisi tidur, alasi bantal
dengan handuk)
 Rapikan kembali alat-alat
 Cuci tangan
 Observasi keadaan pasien
 Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya
3) Prosedur membasmi kutu pada rambut
1. Alat dan bahan
 Kain segitiga (Mitela)
 Baju dan topi pelindung
 Pengalas (perlak/kain)
 Sisir biasa
 Sisir kutu
 Tisu pada tempatnya
 Kom berisis obat pembasmi kutu
 Kain kasa
 Bengkok berisi larutan lisol 2-3%
 Kantong plastik (untuk rambut dan sampah)
 Peniti±5 buah
2. Menyiapkan pasien
 Identifikasi pasien
 Jeaskan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Langkah-langkah
 Pasang sampiran
 Cuci tangan
 Pasang bajudan topi pelindung
 Atur posisi pasien (sambil duduk/tidur), lalu :
1. Pasang pengalas pada bahu pasien dan beri peniti ( jika pasien duduk )
2. Pasang pengalas dibawah kepala pasien ( jika pasien tidur )
 Kertas koran disambung dari bawah pengalas keember, dengan
posisi :
1. Ember /baskom berisi larutan lisol 2-3% diletakan dibelakang pasien (
jika pasien duduk)
2. Ember /baskom berisi larutan lisol 2-3% diletakan disamping tempat
tidur pasien ( jika pasien tidur)
 Rambut disisir dengan sisir biasa, kemudian sisir dibersihkan dengan
tisu
 Sisir rambut dengan sisir kutu
 Sisir kutu dibersihkan dengan tisu kemudian tisu dimasukan ke dalam
kantong plastik
 Sisir kutu dimasukan kedalam bengkok berisi larutan lisol 2-3%
 Gosok kulit kepala dan rambut dengan kasa yang telah dibasahi cairan
pembasmi kutu dimulai dari pangkal hingga ke ujung rambut
 Sisir dan ikat rambut pasien (bila rambut panjang )
 Bersihkan sisir dengan tisu dan masukan kedalam bengkok berisi
larutan lisol 2-3%
 Masukan tisu kedalam kantong plastik
 Bungkus kepala dengan kain segitiga (mittela), keluarkan telinga
pasien
 Angkat kertas koran dan gulung agar kotoran (rambut dan kutu) tidak
berceceran
 Masukan rambut yang rontok kedalam kantong plastik
 Angkat kain pengalas dan masukan kedalam ember berisi larutan lisol
2-3%
 Ganti dengan kain pengalas yang baru
 Atur kembali posisi pasien
 Perhatikan dan observasi keadaan pasien
 Bereskan alat-alat
 Observasi keadaan pasien
 Dokumentasikan tindakan yang dilakukan beserta hasilnya
(Margaretha & Erningwati Akoit. 2010).

EVALUASI Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan


KEPERAWATAN
kebersihan rambut yang ditandai dengan keadaan rambut (segar, tidak
rontok), tidak adanya tanda radang pada kulit kepala, dan pertumbuhanya
baik.

SOP Perawatan Diri pada Mulut dan Gigi


Pengertian Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya,
sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Banyak oragan yang berada
dalam mulut, seperti orofaring, kelenjar parotid, tonsil, uvula, kelenjar sublingual,
kelenjar submaksilaris, dan lidah.

Tujuan  Mukosa mulut utuh dan terhidrasi dengan baik


 Melakukan sendiri perawatan hygiene mulut dengan benar
 Memperoleh rasa nyaman
 Memahami praktik hygiene mulut dan gigi

Prosedur keperawatan Prosedur membersihkan mulut


1. Alat dan bahan
 Pengalas (pelak/kain)
 Bengkok 1 buah (2 buah jika pasien sadar)
 Kasa tebal lembabyang dibasahi denga NaCI 0,9% atau air garam
 Sudip lidah yang telah dibalut dengan kain kasa ( tidak perlu pada
pasien yang sadar)
 Pinset anatomi 1 buah
 Tisu pada tempatnya
 Boraks gliserin (k/p)
 Gentian violet (k/p)
 Kapas lidi ( k/p )
 air dalam gelas untuk berkumur pada pasien yang sadar
2. Menyiapkan pasien
 Kaji kebutuhan pasien
 Jelaska tentang prosedur yang akan dilakukan
3. Langkah-langkah
 Dekatkan alat ke tempat tidur pasien
 Perawat mencuci tangan
 Atur posisi pasien dengan kepala dimiringkan
 Pasang pengalas diatas dada atau bawah dagu pasien
 Letakan bengkok dibawah pipi atau dagu pasien
 Ambil kasa tebal yang dilembabkan dengan NaCI 0,9% atau air garam
 Tekan lidah dengan sudip lidah hingga mulut terbuka ( jika pasien
aptis/koma) atau minta pasien membuka mulut
 Membersihkan mulut
 Bersihkan langit-langit mulut dengan cara menariknya dari arah dalam
ke arah luar
 Bersihkan gusi bagian dalam dalam atas sebelah kanan dan kiri
 Gusi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri
 Gigi bagian dalam bawahsebelah kanan dan kiri
 Gusi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri usi bagian bawah
 Gigi bagian luar atas sebelah kana kiri
 Gusi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri
 Gigi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri
 Dinding mulut
 Lidah bagian atas dan bawah
 Keringkan bibir degan tisu
 Oleskan gliserin/ gentin violet pada bibir (k/p)
 Angkat bengkok dan pengalas
 Atur posisi pasien
 Rapikan alat-alat
 Cuci tangan
 Observasi keadaan pasien
 Dokumentasikan tindakan yang dilakukan dan hasilnya (Margaretha &
Erningwati Akoit. 2010).

EVALUASI Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan


KEPERAWATAN
kebersihan gigi dan mulut serta kemampuan untuk mempertahankan status
nutrisi. Hal ini ditandai dengan keadaan mulut dan gigi yang bersih, tidak
ada tanda radang, dan intake yang adekuat.

SOP Perawatan Diri pada Kuku


Pengertian Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri kerena berbagai kuman dapat masuk ke dalam
tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharunya tetap dalam keadaan sehat
dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding
kuku, kantung kuku, dan lanula. Kondisi normal kuku dapat terlihat halus, tebal
kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna merah mudah.

Tujuan  Klien memiliki kuku yang lembut


 Klien mencapai rasa nyaman dan bersih
 Klien dapat memahami dan melakukan metode perawatan kuku
dengan benar

Prosedur keperawatan 1. Alat dan bahan


 Gunting kuku dan pengikir satu buah
 Bengkok berisi larutan lisol 2-3% 1 buah
 Baskom berisi air hangat ( 40-42 derjat C ) 1 buah
 Baskom berisi air bersih 1 buah
 Sikat kuku 1 buah
 Handuk 1 buah
 Perlak pengalas/ kain 1 buah
 Sabun 1 buah
 Aseton dan kapas
 Losion/ minyak secukupnya
 Kain pel 1 buah
2. Mahasiswa menyiapkan pasien
 Kontrak
 Menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
 Jaga privacy pasien
3. Langkah –langkah
 Mencuci tangan
 Pasang sampiran atau penutup pintu
 Atur posisi pasien
 Pasang pengalas dibawah tangan teapat pada bagian kuku yang akan
dibersihkan. Bersihkan cat kuku dengan aseton ( bila pasien
menggunakan cat kuku ), kemudian letakan baskom berisi air hangat
 Rendam kuku tangan dengan air hangat selama 1-2 menit
 Sikat kuku dengan sikat khusus kuku dan sabun, lalu bersihkan dan
keringkan
 Dekatkan bengkok berisi larutan lisol 2-3%ke pasien kemudian
tangan diletakan diatasnya. Potong kuku tangan dengan lurus dan
tidak boleh sampai batas dasar kuku, kemudian kikir pinggiran-
pinggiran kuku
 Cuci kuku dan tangan dengan air bersih dan keringkan ( jika perlu
diberikan losion pada jari-jari)
 Angkat pengalas dan pindahkan ke tangan yang lainnya.
 Atur kembali posisi pasien
 Rapikan alat- alat dan kembalikan pada tempatnya
 Cuci tangan
 Observasi keadaan pasien
 Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya (Margaretha &
Erningwati Akoit. 2010).

EVALUASI Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan


KEPERAWATAN
kebersihan kuku, ditandai dengan keadaan kuku yang bersih, tidak ada radang
disekitar kuku, pertumbuhan baik, dan tidak ada bau yang khas dari kuku.

SOP Perawatan Diri Pada Alat Kelamin


Pengertian Perawatan diri pada alat kelamin yang dimaksud adalah pada alat kelamin
perempuan, yaitu pada perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons
veneris, terletak didepan simpisis pubis, labia mayora, yang merupakan lipatan
besar yang membentuk vulva, labia minora, yang merupakan dua lipatan kecil
diantara atas labia mayora; klitoris (sebuah jaringan efektif yang serupa dengan
penis laki-laki; kemudian bagian yang terkait disekitarnya, seperti uretra, vagina,
perineum, dan anus. Namun organ eksternal pria juga harus dibersikan.

Tujuan  Menjaga kebersihan perineum pasien


 Mencegah berkembangnya infeksi atau iritasi
 Mencegah munculnya kutu pubis
 Mempercepat kesembuhan pasien

Prosedur keperawatan 1. Menyiapkan alat


 Pengalas ( perlak dan kain )
 Selimut ekstra
 Kapas sublimat dalam tempatnyan
 Sarung tangan lateks 1 pasang
 Bengkok 2 buah
 Bed pan 1 buah
 Botol berisis air hangat
 Tisu toilet
 Pinset anatomis 1 buah (jika tidak ada sarung tangan)
 Kasa steril (k/p)
 Duk pembalut(k/p)
 Celana dalam bersih (k/p)
2. Menyiapkan pasien
 Identifikasi kebutuhan pasien
 Jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Langkah-langkah
 Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien
 Tutup pintu dan jendela/ pasang sampiran
 Perawat mencuci tangan
 Pasang selimut ekstra
 Pasang pengalas dibawah bokong pasien
 Lepaskan pakaian bawah pasien
 Atur posisi pasien:
 Posisi dorsal recumbent (M Shape) pada wanita
 Posisi supine (V Shape) pada pria
 Bungkus kaki pasien dengan sudut selimut dan bagian tengah menutupi
daerah pubis (jika selimut lebar) atau buka selimut sampai diatas pubis
 Letakan bengkok dan kapas sublimat didekat bokong pasien
 Pasang sarung tangan
 Membersihkan genitalia
 Membersihkan vulva (wanita)
o Buka labia mayora dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang
kapas sublimat
o Bersihkan labia mayora dengan kapas sublimat dari atas kebawah
sekali usap
o Bersihkan labia minora dengan kapas sublimat dari atas ke bawah
sekali usap
o Bersihkan perineum sekali usap
 Membersihkan penis (pada pria)
o Pegang penis dengan tangan kiri sementara tangan kanan
memegang kapas sublimat
o Bersihkan gland penis dari ujung kearah bawah dengan cara
memutar ( bagi pasien yang belum disunat, tarik preputium kearah
gland penis dan kembalikan seperti semula jika sudah dibersihkan
)
o Bersihkan batang penis dari atas kebawah
o Bersihkan skrotum dari arah atas ke bawah mengarah kerektum
 Pasang bed pan dibawah bokong pasien
 Basuh daerah genitalia dengan air hangat
 Keringkan vulva dengan tisu toilet
 Angkat bed pan
 Oleskan obat (jika anda luka/ luka opisiotomi pada wanita)
 Pasang pembalut pada celana dalam (jika ada haid / ada lochia)
 Atur posisi pasien
 Angkat pengalas
 Ganti selimut ekstra dengan selimut pasien
 Rapikan alat-alat dan kembalikan ke tempat semula
 Cuci tangan
 Buka sampiran /pintu /jendela
 Observasi keadaan pasien
 Dokumentasikan tindakan yang dilakukan dan hasilnya

EVALUASI Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan perawatan diri pada alat kelamin.
KEPERAWATAN Perawatan diri pada alat kelamin yang dimaksud adalah pada alat kelamin perempuan,
yaitu pada perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak
didepan simpisis pubis, labia mayora, yang merupakan lipatan besar yang membentuk
vulva, labia minora, yang merupakan dua lipatan kecil diantara atas labia mayora;
klitoris (sebuah jaringan efektif yang serupa dengan penis laki-laki; kemudian bagian
yang terkait disekitarnya, seperti uretra, vagina, perineum, dan anus.

Anda mungkin juga menyukai