A. Tujuan Pembelajaran
I . Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pelajaran tentang penyuluhan
bencana tsunami dalam waktu 35 menit, diharapkan
sasaran mampu menjelaskan dan mengerti tentang
bencana tsunami.
B. Materi Penyuluhan
I . Pengertian tsunami
2. Penyebab terjadinya tsunami
3. Tanda tanda terjadinya tsunami
4. Kawasan rentan tsunami
5. Rambatan gelombang tsunami
6. Penanggulangan tsunami
C. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Kegiatan Kegiatan W
l. Persiapan 5
a. Ruangan
b. Media ( kursi )
c. Peralatan
d. Leaflet
2. Pelaksanaan
a. Menjelaskan pengertian
tsunami 20
Menyimak dan
b. Menyebutkan penyebab
memberikan
tsunami
kesempatan untuk
c. Menyebutkan tanda tanda
bertanya
terjadinya tsunami
d. Menjelaskan kawasan rentan
tsunami
e. Menjelaskan rambatan
gelombang tsunami
f. Menjelaskan
penanggulangan tsunami
3. Evaluasi
a. Uraian penjelasan
b. Tanyajawab
c. Penutup
IO
Menyimak dan
berpartisipasi aktif
dalam menjawab
pertanyaan
Mengerjakan evaluasi
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab
A. Pengertian Tsunammi
B. Penyebab Tsunammi
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan tsunami
terjadi. Berikut faktor-faktor penyebab tsunami dikutip
dari laman resmi PBB:
Gempa
F. Penaggulangan
System peringatan dini tsunami berfungsi untuk mendeteksi
risiko tsunami, memperkirakan daerah-daerah yang akan
terkena, dan mengeluarkan pengumuman agar publik dapat
mengambil tindakan untuk mengurangi korban jiwa dan
kerusakan. Peringatan dini tsunami biasanya berawal dari
terjadinya gempa berkekuatan besar (magnitudo 7,0 atau lebih).
Saat gempa seperti ini terjadi, penduduk daerah terdekat dapat
langsung diberi peringatan dini disertai perkiraan kasar ukuran
atau waktu kedatangan tsunami. Sementara itu, pusat sistem
peringatan dini mengumpulkan data-data lain, seperti
perubahan pada permukaan laut, serta kedalaman dan
karakteristik dasar laut setempat. Perubahan ketinggian air laut
dapat diukur dengan alat seperti alat pengukur pasang
surut yang sebelumnya telah ditempatkan di berbagai
lokasi. Data-data ini kemudian diolah untuk mengeluarkan
perkiraan yang lebih rinci. Dengan data yang cukup, dapat
dideteksi apakah ada tsunami, dan jika ada, perkiraan juga
dapat meliputi peta pergerakan, daerah yang mungkin terkena,
waktu kedatangan, maupun ukuran tsunami. Jika dideteksi tidak
ada tsunami, peringatan dini dapat dibatalkan. Jika tsunami
terdeteksi, pihak berwenang di daerah yang dianggap berisiko
dapat mengambil tindakan penanggulangan, termasuk
memerintahkan evakuasi daerah pesisir. Waktu respons yang
dimiliki tiap lokasi berbeda-beda tergantung jaraknya dari pusat
tsunami. Daerah yang cukup jauh bisa jadi memiliki waktu
berjam-jam untuk bersiap dan melakukan evakuasi.
Selain deteksi dan perkiraan bahaya tsunami, efektivitas sistem
peringatan dini juga tergantung kepada adanya rencana
tindakan yang matang. Dalam rencana seperti ini, lembaga
pemerintah terkait harus sudah mengenal dan terlatih dalam
tindakan-tindakan yang perlu dilakukan, di antaranya
menafsirkan sumber-sumber ilmiah maupun menyebarkan
informasi dan instruksi kepada masyarakat melalui jalur
komunikasi yang efektif. Karena rentang waktu sebelum
datangnya tsunami bisa jadi sangat singkat, faktor kecepatan
amat penting. Dengan adanya persiapan dan rencana yang
matang, keputusan dan tindakan dapat diambil dengan lebih
cepat.