Disusun oleh:
Kelompok 1
Tokoh Drama :
1. Kepala Ruangan : Benedicta & Maulayani
2. Perawat Primer : Febi syafitri
3. PA 1 : Riska & Juskaria
4. PA II : Masyarah & Putri
5. PA III : Arniat & Erin
6. Pasien An. E : Aan
7. Ibu pasien An. E : Wina
8. Ayah pasien An. E : Surya
9. Pasien Ny.P : Rizky
10. Anak pasien Ny. P : Liberniati
11. Suami Ny. P : Dean
12. Narator : Iwan
Skenario
Tahap pertama
Pre conference : Bertujuan untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi
masalah-masalah pasien, melaporkan tentang
penerimaan pasien baru serta merencanakan
ASKEP.
Kepala ruangan (dicta) : Menurut saya ada beberapa intervensi yang harus di terapkan ada klien
diantaranya:
a. Berikan cairan oral dan parentral sesuai dengan program rehidrasi, pantau intek dan
output. Karena dengan pemberian oral dan parentral akan menganti cairan yang keluar
bersama feses.
b. Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama vase akut, guna untuk
menghindari terjadinya imobilisasi fisik.
c. Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama vase akut, guna untuk
menghindari terjadinya imobilisasi fisik.
Perawat Primer (febi ) : Terima kasih bu atas waktunya. Akan segera saya
buatkan intervensi pada pasien tersebut agar
Segera dilaksanakan oleh perawat asosiasi.
PA 1 (riska) : Sudah cukup jelas bu untuk perencanaan ibu. Jika nanti ada hal-hal
tertentu yang sekiranya saya dan teman-teman tidak bisa mengatasi,
saya akan menghubungi ibu.
Tahap Ketiga :
Pemberian asuhan keperawatan kepada An. E, selain itu melakukan pemeriksaan fisik dan
melakukan intervensi pada An. E.
Tahap Keempat :
Pos conference : Diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan ASKEP pada pasien.
PA I (juskaria ) : Selamat pagi dek selamat pagi bu bagaimana keadaan adek pagi
ini ?
Pasien An. E( aan) : Perut saya sudah tidak sakit lagi sus, tinggal lemasnya sus.
Ibu An E(wina) : Iya sus, anak saya in kelihatan lemas terus, bagaimana caranya
biar anak saya ini tidak lemas lagi sus?
PA I (juskaria) : Iya bu, biar adek tidak lemas lagi adek harus makan yang banyak
sama minum air putih yang banyak ya.
Pasien An. E (aan) : Iya suster.
PA 1 (juskaria) : Kalau begitu saya permisi dulu ya bu. Assalamualaikum.
Ayah An. E (surya) : Iya sus. Waalaikumsalam.
Tahap selanjutnya di esok harinya PA III menuju ke Ny.P untuk melakukan asuhan
keperawatan kembali, setelah beberapa hari melakukan intervensi dan implementasi lalu
saai ini sedang mengevaluasi Ny. P
PA III (erin) : Selamat sore bu selamat sore dek, bagaimana keadaan ibu hari
ini ?
Ny. P (rizky) : Alhamdulillah semakin baik sus, sesak nafas saya berkurang.
Anak P. Ny. P (liberniati) : Iya sus, sesak napas ibu saya berkurang sus dengan posisi tidur
seperti yang dianjurkan suster kemarin,
Perawat III (erin) : Bagus sekali bu bu tapi jangan banyak aktivitas dulu ya bu, ini
masih proses pemulihan dan makan sama minumnya dihabiskan ya
bu.
Suami Ny. P (dean) : Iya suster, saya akan selalu ingatkan istri saya. terima kasih suster.
Dan akhirnya PA 1 dan PA III sudah melayanani pasiennya dari awal masuk hingga
pulang dengan di bantu kepala ruangan dan PA II. Jadi metode primer itu metode
pemberian asuhan keperawatan yang di tandai dengan adanya keterikatan yang kuat dan
terus menerus antar pasien dan perawat yang di tugaskan dalam merencanakan dan
melaksanakan asuhan keperawatan termasuk berkolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya. Penugasan yang diberikan kepada Primary Nurse atas pasien yang dirawat
dimulai sejak pasien masuk ke rumah sakit yang didasarkan kepada kebutuhan pasien
atau masalah keperawatan yang disesuaikan dengan kemampuan Primary Nurse.