Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO

Kelompok 1
ROLE PLAY METODE PRIMER DALAM RUANG RAWAT
Role play Metode Primer Dalam Ruang Rawat

(Pasien Diare Pada An. H dan Pasien Sesak Nafas pada Ny. Tb)

Tokoh Drama :

1. Kepala Ruangan : Solikhatun (SK117031)

2. Perawat Primary : Tri Kusumawati (SK117033)

3. PA 1 : Sri Mulyani (SK117032)

4. PA II : Ana Yesika Endang L (SK 118006)

5. PA III : Rani Wulandari (SK117035)

6. An. H : Nadya Yulistiyana (SK117022)

7. Ny Tb : Ratih Puspita D (SK 117026)

8. Keluarga An H : Nur Afifah (SK117023)

9. Keluarga An H : Intan Nur Chofifah (SK117017)

10. Keluarga Ny Tb : Azidatun Nasihah (SK117006)

11. Keluarga Ny Tb : Ainur Rofiah (SK117003)

12. Narator : Ifah Dwi Rahayu (SK117014)

Skenario :

Tahap pertama

Pre conference : Bertujuan untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi

masalah-masalah pasien, melaporkan tentang

penerimaan pasien baru serta merencanakan ASKEP.


Perawat Primer (TRIKUS) : Assalamualaikum. Berdasarkan laporan

dinas malam bawasannya, ada seorang klien

yang baru masuk pada kemarin malam yaitu

yang bernama An. H, umur: 12 tahun,

dengan diagnose medis diare, dengan tanda-

tanda vital: TD: 110/70, N: 70/mnt, S:36,5

°C, P:18x/mnt, dengan keluhan: klien

tampak lemah, bibir tampak kering. Karena

itu pada pagi hari ini saya mau minta

pendapat dari bapak mengenai apa saja

intervensi yang cocok untuk dilakukan pada

pasien tersebut.

Kepala ruangan (SOLI) : Menurut saya ada beberapa intervensi yang harus

di terapkan pada klien diantaranya:

a. Berikan cairan oral dan parentral sesuai

dengan program rehidrasi, pantau intek dan

output. Karena dengan pemberian oral dan

parentral akan menganti cairan yang keluar

bersama feses.

b. Pertahankan tirah baring dan pembatasan

aktivitas selama vase akut, guna untuk

menghindari terjadinya imobilisasi fisik.


Perawat Primer (TRIKUS) : Iya pak. Untuk lingkungan apakah tidak di

intervensikan pak ?

Kepala Ruangan (SOLI) : Mengenai intervensi yaitu ciptakan lingkungan

yang tenang, bersih dan jangan lupa berikan

makanan yang berserat sedikit tapi sering. Karena

dengan menjaga lingkungan yang tenang, bersih,

pasien akan merasa nyaman dan terbebas dari

bakteri yang menyebabkan diare itu sendiri. Setelah

ini buatlah perencanaan pada pasien tersebut.

Perawat Primer (TRIKUS) : Terima kasih pak atas waktunya. Akan segera

saya buatkan intervensi pada pasien tersebut agar

segera dilaksanakan oleh perawat associate.

Tahap Kedua :

Perawat primer membuat perencanaan terhadap An. H kemudian

menginformasikan perencanaan yang dibuat perawat primer tersebut

kepada perawat associate.

Perawat Primer (TRIKUS) : Assalamu’alaikum. Berdasarkan kesepakatan

antara saya dengan kepala rungan, saya sudah

membuat perencanaan terhadap anak H yang

meliputi :

a. Berikan cairan oral dan parentral sesuai dengan


program rehidrasi, pantau intek dan output. Karena

dengan pemberian oral dan parentral akan menganti

cairan yang keluar bersama feses.

b. Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas

selama vase akut, guna untuk menghindari

terjadinya imobilisasi fisik.

c. Kemudian ciptakan lingkungan yang tenang, bersih

dan jangan lupa berikan makanan yang berserat

sedikit tapi sering. Karena dengan menjaga

lingkungan yang tenang, bersih, pasien akan merasa

nyaman dan terbebas dari bakteri yang

menyebabkan diare itu sendiri. Setelah ini buatlah

perencanaan pada pasien tersebut.

Apakah ada lagi yang ingin ditanyakan ?

PA 1 (SRI) : Sudah cukup jelas bu untuk perencanaan ibu. Jika nanti

ada hal-hal tertentu yang sekiranya saya dan teman-

teman tidak bisa mengatasi, saya akan menghubungi ibu.

Tahap Ketiga :

Pemberian asuhan keperawatan kepada An. H, selain itu melakukan

pemeriksaan fisik dan melakukan intervensi pada An. H.


Tahap Keempat :

Pos conference : Diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan ASKEP

pada pasien.

Perawat primer (TRIKUS) : Assalamualaikum selamat siang.

Setelah melakukan kegiatan, kita akan melaksanakan post

conference selama kurang lebih 10 menit. Mungkin ada

hal-hal yang ingin disampaikan sehubungan dengan ke

adaan atau kondisi pasien masing-masing.

PA 1 (SRI) : Iya, terima kasih..untuk pasien An. H sudah nampak

melakukan aktivitas walaupun masih ditempat tidur. Tapi

mungkin masih harus melanjutkan intervensi, guna untuk

proses penyembuhan. Terima kasih.

Perawat primer (TRIKUS) : Untuk perawat yang lain bagaimana, apakah ada

yang mau di sampaikan?

PA III (RANI) : Oh.. yaa kalau untuk pasien Ny. Tb, kebetulan klien

mengalami sesak nafas, dan setelah memberikan O2, klien

masih tampak sesak. Mungkin ada intervensi yang tepat untuk

diterapkan pada klien tersebut ?

PA II (YESIKA) : Yah sedikit saya menambahkan, mungkin perlu diperhatikan

juga posisi tidur klien. Misalnya bantu klien dalam posisi semi

fowler. Mungkin cuma itu yang bisa saya tambahkan.

Perawat primer (TRIKUS) : Apakah masih ada yang ingin di sampaikan tentang

kondisi pasienya masing-masing? Kalau memang


tidak ada lagi yang mau ditambahkan, maka saya

akhiri post conference siang ini, mohon di tindak

lanjuti lagi. Terima kasih, Assalamualaikum, Wr.

Wb

Tahap selanjutnya

PA I dan PA II kembali melakukan Asuhan Keperawatan kepada pasien

masing-masing.

PA I menuju ke An. H untuk melakukan asuhan keperawatan kembali,

setelah beberapa hari melakukan intervensi dan implementasi lalu saat ini

sedang mengevaluasi An. H.

PA III menuju ke Ny. Tb untuk melakukan asuhan keperawatan kembali,

setelah beberapa hari melakukan intervensi dan implementasi lalu saat ini

sedang mengevaluasi Ny. Tb.

PA I (SRI) : Selamat pagi dek..bagaimana keadaanya de..?

Pasien An. H (NADYA): Perut saya sudah tidak sakit lagi sus, tinggal lemasnya

sus.

PA I (SRI) : Iya de, biar tidak lemas makan yang banyak sama minum air putih

yang banyak yaaa..

Pasien An. H (NADYA): Iya suster

Diruang perawatan lainnya…

PA III (RANI): Selamat pagi bu, bagaimana kabarnya hari ini? Apakah masih
sesak untuk bernafas?

Pasien Ny.Tb: sudah mendingan sus, tadi terkadang masih suka sesak nafas.

PA III (RANI): Apakah Posisi tidur ibu sudah nyaman dan dapat melegakan

pernafasan? Jika belum, bagaimana jika posisi ibu seperti

ini (semi fowler)

Pasien Ny.Tb: posisi ini lebih nyaman suster, terimakasih

Tahap selanjutnya di esok harinya PA I menuju ke An. H untuk melakukan

asuhan keperawatan kembali, setelah beberapa hari melakukan intervensi

dan implementasi lalu saai ini sedang mengevaluasi An. H

PA I (SRI) : Asslamualaikum adek, selamat sore, bagaimana keadaan hari

ini ?

An. H (NADYA) : Alhamdulillah semakin baik sus, dengan posisi tidur

seperti yang dianjurkan suster kemarin, sesak nafas saya berkurang.

Perawat I SRI) : Alhamdulillah dek, jangan banyak aktivitas dulu ya dek, ini

masih proses pemulihan dan makan sama minumnya

dihabiskan ya dek..

An. H (NADYA) : Iya suster terima kasih.

Tahap selanjutnya yaitu PA I mengkomunikasikan kepada perawat primer

bagaimana keadaan An. H setelah dilakukan intervensi selama beberapa hari

di rumah sakit.

PA I (SRI) : Selamat siang ibu. Berdasarkan hasil observasi pada siang hari
ini dan sesuai advis dokter, pasian H sudah menunjukkan tingkat

kebaikan dari sebelum perawatan hingga sekarang.pasien juga

sudah membaik. Apakah ada penambahan perencanaan pada An.

H?

PP (TRIKUS) : Jika pasien H sudah membaik maka tidak perlu dibuat

perencanaan lagi akan tetapi tetap dipantau bagaimana kondisi

pasien serta tetap lakukan perencanaan yg sudah dibuat oleh

dokter. Setelah itu akan saya buatkan persiapan buat pasien

pulang.

PA I (SRI) : Iya bu.. terimakasih

Tahap selanjutnya, keesokkan harinya PA I menuju ke pasien dengan

keluarganya masing-masing untuk memberitahukan jika mereka sudah

mulai pulang.

PA I (SRI) : Selamat siang dek, hari ini adek sudah boleh pulang, tapi jangan

lupa minum obatnya yaa dan jaga kebersihan makanan sama

minumannya biar tidak diare lagi ya dee …

An. H (NADYA) : Horeee, terima kasih suster….

PA I (SRI) : Iya sama – sama, jangan sakit lagi yaa de…

Dan akhirnya PA 1 dan PA III sudah melayanani pasiennya dari awal masuk

hingga pulang dengan di bantu kepala ruangan dan PA II. Jadi metode

primer itu metode pemberian asuhan keperawatan yang di tandai dengan

adanya keterikatan yang kuat dan terus menerus antar pasien dan perawat
yang di tugaskan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan

keperawatan termasuk berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.

Penugasan yang diberikan kepada Primary Nurse atas pasien yang dirawat

dimulai sejak pasien masuk ke rumah sakit yang didasarkan kepada

kebutuhan pasien atau masalah keperawatan yang disesuaikan dengan

kemampuan Primary Nurse.

Anda mungkin juga menyukai