Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO

ROLE PLAY METODE PRIMER DALAM RUANG RAWAT

Dosen Pembimbing
Ns. Adventy Gulo, M.Kep

Disusun oleh
Kelompok 6

1. Hilyati Husna (160204005)


2. Emmi Dorenci (160204069)
3. Angga Dwiardian (1602040)
4. Reylias Miewanda s (160204070)

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN 2020

1|Page
Role play Metode Primer Dalam Ruang Rawat

(Pasien Diare Pada An. H dan Pasien Sesak Nafas pada Ny. Tb)

Tokoh Drama :

1. Kepala Ruangan : Angga Dwiardiansyah

2. Perawat Primary : Emmi Dorenci

3. PA 1 : Hiliyati Husna

4. PA II : Reylias Meiwanda Sembiring

Skenario :

Tahap pertama

Pre conference : Bertujuan untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi

masalah-masalah pasien, melaporkan tentang

penerimaan pasien baru serta merencanakan ASKEP.

Pada tanggal 28 Maret 2020, pukul 11.30 WIB An. A ke UGD dengan keluhan

diare selama 2 hari. Klien berumur 50 th dan mengatakan

sudah diare selama 2 hari. BAB encer berlendir dengan

frekuensi 4-5 kali setiap harinya. Menurut hasil observasi

perawat badan klien panas, warna dan bau feses khas. Setelah

2|Page
ditanya kembali klien mengatakan sebelumnya makan makanan

pedas

Perawat Primer (Emmi) : Assalamualaikum. Berdasarkan laporan

dinas malam bawasannya, ada seorang klien

yang baru masuk pada kemarin malam yaitu

yang bernama An. H, umur: 12 tahun,

dengan diagnose medis diare, dengan tanda-

tanda vital: TD: 110/70, N: 70/mnt, S:36,5

°C, P:18x/mnt, dengan keluhan: klien

tampak lemah, bibir tampak kering. Karena

itu pada pagi hari ini saya mau minta

pendapat dari bapak mengenai apa saja

intervensi yang cocok untuk dilakukan pada

pasien tersebut.

Kepala ruangan (Angga) : Menurut saya ada beberapa intervensi yang harus

di terapkan pada klien diantaranya:

a. Berikan cairan oral dan parentral sesuai

dengan program rehidrasi, pantau intek dan

output. Karena dengan pemberian oral dan

parentral akan menganti cairan yang keluar

bersama feses.

b. Pertahankan tirah baring dan pembatasan

aktivitas selama vase akut, guna untuk

3|Page
menghindari terjadinya imobilisasi fisik.

Perawat Primer (Emmi) : Iya pak. Untuk lingkungan apakah tidak di

intervensikan pak ?

Kepala Ruangan (Angga) : Mengenai intervensi yaitu ciptakan lingkungan

yang tenang, bersih dan jangan lupa berikan

makanan yang berserat sedikit tapi sering. Karena

dengan menjaga lingkungan yang tenang, bersih,

pasien akan merasa nyaman dan terbebas dari

bakteri yang menyebabkan diare itu sendiri. Setelah

ini buatlah perencanaan pada pasien tersebut.

Perawat Primer (Emmi) : Terima kasih pak atas waktunya. Akan segera

saya buatkan intervensi pada pasien tersebut agar

segera dilaksanakan oleh perawat associate.

Tahap Kedua : Perawat primer membuat perencanaan terhadap An. H

kemudian menginformasikan perencanaan yang dibuat perawat primer

tersebut kepada perawat associate.

Perawat Primer (Emmi) : Assalamu’alaikum. Berdasarkan kesepakatan antara

saya dengan kepala rungan, saya sudah membuat

perencanaan terhadap anak H yang meliputi :

a. Berikan cairan oral dan parentral sesuai dengan

program rehidrasi, pantau intek dan output. Karena

4|Page
dengan pemberian oral dan parentral akan menganti

cairan yang keluar bersama feses.

b. Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas

selama vase akut, guna untuk menghindari

terjadinya imobilisasi fisik.

c. Kemudian ciptakan lingkungan yang tenang, bersih

dan jangan lupa berikan makanan yang berserat

sedikit tapi sering. Karena dengan menjaga

lingkungan yang tenang, bersih, pasien akan merasa

nyaman dan terbebas dari bakteri yang

menyebabkan diare itu sendiri. Setelah ini buatlah

perencanaan pada pasien tersebut.

Apakah ada lagi yang ingin ditanyakan ?

PA 1 (Hiliyati) : Sudah cukup jelas bu untuk perencanaan ibu. Jika nanti

ada hal-hal tertentu yang sekiranya saya dan teman-

teman tidak bisa mengatasi, saya akan menghubungi ibu.

Tahap Ketiga :

Pemberian asuhan keperawatan kepada An. H, selain itu melakukan

pemeriksaan fisik dan melakukan intervensi pada An. H.

Tahap Keempat :

Pos conference : Diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan ASKEP

5|Page
pada pasien.

Perawat primer : Assalamualaikum selamat siang.

Setelah melakukan kegiatan, kita akan melaksanakan post

conference selama kurang lebih 10 menit. Mungkin ada

hal-hal yang ingin disampaikan sehubungan dengan ke

adaan atau kondisi pasien masing-masing.

PA 1 (Hiliyati) : Iya, terima kasih..untuk pasien An. H sudah nampak

melakukan aktivitas walaupun masih ditempat tidur. Tapi

mungkin masih harus melanjutkan intervensi, guna untuk

proses penyembuhan. Terima kasih.

Perawat primer (Emmi) : Untuk perawat yang lain bagaimana, apakah ada yang

mau di sampaikan?

PA II (Reylias) : Oh.. yaa kalau untuk pasien Ny. Tb, kebetulan klien

mengalami sesak nafas, dan setelah memberikan O2, klien

masih tampak sesak. Mungkin ada intervensi yang tepat untuk

diterapkan pada klien tersebut ?

PA II (Reylias) : Yah sedikit saya menambahkan…mungkin perlu diperhatikan

juga posisi tidur klien. Misalnya bantu klien dalam posisi semi

fowler. Mungkin cuma itu yang bisa saya tambahkan.

Perawat primer (Emmi) : Apakah masih ada yang ingin di sampaikan tentang

kondisi pasienya masing-masing? Kalau memang

tidak ada lagi yang mau ditambahkan, maka saya

akhiri post conference siang ini, mohon di tindak

6|Page
lanjuti lagi. Terima kasih, Assalamualaikum, Wr.

Wb

Tahap selanjutnya PA I menuju ke An. H untuk melakukan asuhan

keperawatan kembali, setelah beberapa hari melakukan intervensi dan

implementasi lalu saat ini sedang mengevaluasi An. H

PA I (Hiliyati) : Selamat pagi dek..bagaimana keadaanya de..?

Pasien An. H : Perut saya sudah tidak sakit lagi sus, tinggal lemasnya sus.

PA I (Hiliyati : Iya de, biar tidak lemas makan yang banyak sama minum air

putih yang banyak yaaa..

Pasien An. H : Iya suster

Tahap selanjutnya di esok harinya PA III menuju ke An. H untuk

melakukan asuhan keperawatan kembali, setelah beberapa hari melakukan

intervensi dan implementasi lalu saai ini sedang mengevaluasi An. H

PA II (Reylias) : Asslamualaikum adek, selamat sore, bagaimana keadaan

hari ini ?

An. H : Alhamdulillah semakin baik sus, dengan posisi tidur seperti yang

dianjurkan suster kemarin, sesak nafas saya berkurang.

Perawat II (Reylias) : Alhamdulillah dek, jangan banyak aktivitas dulu ya dek,

ini masih proses pemulihan dan makan sama minumnya

dihabiskan ya dek..

7|Page
An. H : Iya suster terima kasih.

Tahap selanjutnya yaitu PA II mengkomunikasikan kepada perawat primer

bagaimana keadaan An. H setelah dilakukan intervensi selama beberapa hari

di rumah sakit.

PA II (Hiliyati) : Selamat siang ibu. Berdasarkan hasil observasi pada siang hari

ini dan sesuai advis dokter, pasian H sudah menunjukkan tingkat

kebaikan dari sebelum perawatan hingga sekarang.pasien juga

sudah membaik. Apakah ada penambahan perencanaan pada An.

H?

PP (Emmi) : Jika pasien H sudah membaik maka tidak perlu dibuat

perencanaan lagi akan tetapi tetap dipantau bagaimana kondisi

pasien serta tetap lakukan perencanaan yg sudah dibuat oleh

dokter. Setelah itu akan saya buatkan persiapan buat pasien

pulang.

PA II (Reylias) : Iya bu.. terimakasih

Tahap selanjutnya, keesokkan harinya PA II menuju ke pasien dengan

keluarganya masing-masing untuk memberitahukan jika mereka sudah

mulai pulang.

PA II (Reylias) : Selamat siang de, hari ini adek sudah boleh pulang, tapi jangan

lupa minum obatnya yaa dan jaga kebersihan makanan sama

minumannya biar tidak diare lagi ya dee …

An. H : Horeee, terima kasih suster….

8|Page
PA II (Reylias): Iya sama – sama, jangan sakit lagi yaa de…

Dan akhirnya PA 1 dan PA II sudah melayanani pasiennya dari awal masuk

hingga pulang dengan di bantu kepala ruangan dan PA II. Jadi metode

primer itu metode pemberian asuhan keperawatan yang di tandai dengan

adanya keterikatan yang kuat dan terus menerus antar pasien dan perawat

yang di tugaskan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan

keperawatan termasuk berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.

Penugasan yang diberikan kepada Primary Nurse atas pasien yang dirawat

dimulai sejak pasien masuk ke rumah sakit yang didasarkan kepada

kebutuhan pasien atau masalah keperawatan yang disesuaikan dengan

kemampuan Primary Nurse.

9|Page

Anda mungkin juga menyukai