A. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mendapat penyuluhan tentang Demam Tifoid selama 1 x 60 menit,
C. ALAT DAN MEDIA
1. Materi SAP
2. Flip Chart
3. Leaflet
D. LOKASI
= Audience
= Penyaji
= Moderator
= Observer
G. KRITERA EVALUASI
c. Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala Demam Tifoid.
d. Peserta mampu menyebutkan penanganan Demam Tifoid.
e. Peserta mampu menyebutkan cara mencegah Demam Tifoid.
NB : Dalam suatu acara penyuluhan bukti kita telah melakukan
Penyuluhan yaitu berupa Daftar hadir, sedangkan target penyuluhan
biasanya mendapat leaflet
Disetujui,
Mengetahui,
DEMAM TIFOID
PENGERTIAN
Demam tifoid atau sering disebut dengan tifus abdominalis adalah
penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang berpotensi menjadi
penyakit multisistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Thyfoid fever / demam tifoid atau thypus abdominalis merupakan
penyakit infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam satu minggu
atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau
tanpa gangguan kesadaran (T. H. Rampengan dan L. R. Lauretz, 1995).
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang mengenai saluran
cerna dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran
cerna, gangguan sederhana (Kapita Selekta Kedokteran edisi 3, 2000).
PENYEBAB
Salmonella typhi merupakan basil gram (-) dan bergerak dengan
o Biasanya ditemukan meteorisme
o Hepatomegali, splenomegali
o Konstipasi/ diare/ normal
– Gangguan kesadaran
Penurunan kesadaran biasanya terjadi pada keadaan yang lebih
berat (apatis, somnolen) jarang sampai sopor atau koma.
– Selain tanda-tanda tersebut biasanya ditemukan bercak-bercak
kemerahan pada punggung yang dapat ditemukan pada minggu
pertama kadang pula diteumkan bradikardi dan epistaksis pada
anak.
PENANGANAN
Tifus dapat berakibat fatal, pemotongan usus atau bahkan
kematian. Antibiotika, seperti ampicillin, kloramfenikol, trimethoprim-
sulfamethoxazole, dan ciproloxacin sering digunakan untuk merawat
demam tipoid. Yang perlu diperhatikan adalah bila suhu telah turun dan
Dua jenis vaksin tipus tersedia untuk mencegah penyakit tipus:
vaksin hidup yang diminum Ty21a (dijual dengan merek Vivotif oleh
Crucell Switzerland AG) dan injeksi typhoid polysaccharide vaccine
(dijual dengan merek Typhim Vi oleh Sanofi Pasteur dan 'Typherix oleh
GlaxoSmithKline). Kedua jenis vaksin tersebut efektif melindungi antara
50 hingga 80% mereka yang telah divaksinasi dan direkomendasikan bagi
pelancong yang akan berkunjung ke daerah endemik.
Penguat/pengulangan vaksin direkomendasikan setiap 5 tahun sekali bagi
vaksin oral dan setiap dua tahun sekali untuk vaksin injeksi. Di Indonesia
biasanya hanya tersedia vaksin dalam bentuk injeksi. Dan jika sudah
divaksin dan masih terkena biasanya ringan. Vaksinasi dianjurkan untuk
dilakukan pada anak-anak dan dewasa sesuai jadwal imunisasi.
DAFTAR PUSTAKA