Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) PENYAKIT DEMAM TIFOID


DI RUANG ANYELIR RSUD DR. R. KOESMA TUBAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PROMOSI KESEHATAN DALAM PRAKTIK PENYAKIT TENTANG
“DEMAM TIFOID”

Pokok Bahasan : Penyakit Demam Tifoid


Hari/ tanggal : Jumat, 23 September 2016
Jam : 08.30 – 09.30 WIB
Tempat : Ruang Anyelir RSUD dr. R. Koesma Tuban
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di Ruang Anyelir
Dilaksanakan oleh : Mahasiswa Profesi STIKES NU Tuban

A. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mendapat penyuluhan tentang Demam Tifoid selama 1 x 60 menit,
C. ALAT DAN MEDIA
1. Materi SAP
2.  Flip Chart
3. Leaflet
D. LOKASI

= Audience

= Penyaji

= Moderator

= Observer

E. PENGORGANISASIAN DAN J OB DE SCRI PTI ON 


No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Oleh
 pelaksanaan penyuluhan kontrak waktu

2. 30 menit Penyajian Materi

1. Mengkaji pengetahuan 1) Mendengarkan


awal dan pengalaman
 pasien dan keluarga pasien
tentang topik yang akan
disampaikan.

2. Menyampaikan materi 2) Mendengarkan


tentang: dan
memperhatikan
a) Pengertian Demam
Tifoid. Penyaji
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Oleh
tentang kejelasan materi dan menjawab
yang diberikan dan  pertanyaan.
memberikan penguatan
 positif bila pasien dan
keluarga pasien dapat
menjawab dan menjelaskan
kembali materi dan
menjawab pertanyaan.
4. 10 menit 1. Menyimpulkan kegiatan 1) Mendengarkan
 penyuluhan.
Moderator
2. Menyampaikan salam 2) Membalas salam
 penutup.

G. KRITERA EVALUASI
c. Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala Demam Tifoid.
d. Peserta mampu menyebutkan penanganan Demam Tifoid.
e. Peserta mampu menyebutkan cara mencegah Demam Tifoid.
 NB : Dalam suatu acara penyuluhan bukti kita telah melakukan
Penyuluhan yaitu berupa Daftar hadir, sedangkan target penyuluhan
 biasanya mendapat leaflet

Disetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Nurus Safa’ah., S.ST., Miskatul Alawiyah., S.Kep., Ns.


M.Kes. NIP. 19820421 200801 2 019
NIDN. 0723127503

Mengetahui,
DEMAM TIFOID

 PENGERTIAN
Demam tifoid atau sering disebut dengan tifus abdominalis adalah
 penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang berpotensi menjadi
 penyakit multisistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Thyfoid fever / demam tifoid atau thypus abdominalis  merupakan
 penyakit infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam satu minggu
atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau
tanpa gangguan kesadaran (T. H. Rampengan dan L. R. Lauretz, 1995).
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang mengenai saluran
cerna dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran
cerna, gangguan sederhana (Kapita Selekta Kedokteran edisi 3, 2000).

 PENYEBAB
Salmonella typhi  merupakan basil gram (-) dan bergerak dengan
o Biasanya ditemukan meteorisme
o Hepatomegali, splenomegali
o Konstipasi/ diare/ normal
 – Gangguan kesadaran
Penurunan kesadaran biasanya terjadi pada keadaan yang lebih
 berat (apatis, somnolen) jarang sampai sopor atau koma.
 – Selain tanda-tanda tersebut biasanya ditemukan bercak-bercak
kemerahan pada punggung yang dapat ditemukan pada minggu
 pertama kadang pula diteumkan bradikardi dan epistaksis pada
anak.

 PENANGANAN
Tifus dapat berakibat fatal, pemotongan usus atau bahkan
kematian. Antibiotika, seperti ampicillin, kloramfenikol, trimethoprim-
sulfamethoxazole, dan ciproloxacin sering digunakan untuk merawat
demam tipoid. Yang perlu diperhatikan adalah bila suhu telah turun dan
Dua jenis vaksin tipus tersedia untuk mencegah penyakit tipus:
vaksin hidup yang diminum Ty21a (dijual dengan merek Vivotif oleh
Crucell Switzerland AG) dan injeksi typhoid polysaccharide vaccine
(dijual dengan merek Typhim Vi oleh Sanofi Pasteur dan 'Typherix oleh
GlaxoSmithKline). Kedua jenis vaksin tersebut efektif melindungi antara
50 hingga 80% mereka yang telah divaksinasi dan direkomendasikan bagi
 pelancong yang akan berkunjung ke daerah endemik.
Penguat/pengulangan vaksin direkomendasikan setiap 5 tahun sekali bagi
vaksin oral dan setiap dua tahun sekali untuk vaksin injeksi. Di Indonesia
 biasanya hanya tersedia vaksin dalam bentuk injeksi. Dan jika sudah
divaksin dan masih terkena biasanya ringan. Vaksinasi dianjurkan untuk
dilakukan pada anak-anak dan dewasa sesuai jadwal imunisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai