DEMAM THYPOID
DISUSUN OLEH
CITRA ARISTA
14420202166
2. Pendidikan : PAUD-SD-SMP-SMA
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
C. Materi Penyuluhan
1. Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Kepanitiaan
1. Moderator :
Tugas : Memimpin jalannya kegiatan, Merencanakan, mengontrol, dan mengaturjalannya
kegiatan
2. Pemateri :
Tugas : Menyampaikan materi sesuai tujuan dan menjawab pertanyaan dari
peserta
3. Fasilitator :
Tugas : menyiapkan peralatan yang diperlukan, ikut serta dalam kegiatan, dan memotivasi
peserta agar lebih aktif.
4. Observer :
Tugas : Mengamati jalannya acara mulai dari persiapan, proses kegiatan, dan hasil kegiatan
Dan Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta
Setting tempat
Keterangan:
M : moderator
PM : pemateri
F : fasilitator
P : Peserta
F. Media
1. Leaflet
2. Poster
G. Kegiatan penyuluhan
H. Evaluasi
a. Pelaksanaan
Tanggal / Jam :-
Waktu : 08:00-selesai
Tempat :Rumah Sakit
Jumlah Peserta : 8 orang
Respon terhadap penyuluhan : tanya jawab
LAMPIRAN MATERI
MATERI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT DEMAM THYPOID
1. Definisi
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan/minuman yang
terkontaminasi (Nuruzzaman & Syahrul, 2016).
Tifus abdominalis adalah penyakit infeksi bakteri hebat yang terjadi di selaput
lendir usus dan jika tidak diobati secara progresif dapat menyerang jaringan diseluruh tubuh
(Sinaga, 2017).
2. Etiologi
Demam tifod merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman Salmonella
typhi, kuman tersebut menyerang sistem pencernaan dengan gejala yang tampak adalah
demam selama satu minggu atau lebih dan disertai gangguan pada saluran pencernaan
dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
Demam tifoid termasuk kedalam penyakit yang diinfeksi oleh bakteri. Penyakit
demam tifoid biasanya ditularkan dari makanan serta minuman yang terkontaminasi bakteri
Salmonella typhi. Bakteri Salmonella typhi mempunyai sifat patogen yang dapat
menginfeksi manusia maupun hewan. Salmonella typhi dapat bertahan hidup dialam bebas
seperti di dalam air, tanah atau bahkan pada makanan. Iklim tropis adalah salah satu iklim
yang sangat disenangi oleh bakteri tersebut, oleh karena itu penyakit demam tifoid menjadi
bersifat endemik di Indonesia (Rahmawati, 2020).
3. Tanda dan Gejala
Menurut (Rahmawati, R. R. (2020) Tanda dan gejala demam pada anak :
a. Demam tak kunjung redah hingga lebih dari 1 minggu
b. Mual dan muntah
c. Sakit perut
d. Gangguan pencernaan, misalnya diare atau susah BAB
e. Lemas dan pegal pegal
f. Sakit kepala
g. Nyeri tenggorokan
h. Kehilangan nafsu makan
i. Munculnya lapisan berwarna keputihan di lidah.
4. Perbedaan demam thypoid dan demam biasa pada anak
a. Demam biasa
1) Suhu tubuh meningkat tetapi anak merasa dingin, kondisi ini disebut menggigil
atau demam.
2) Berkeringat dingin, mudah mengantuk, kurang bertenaga dan sulit
berkonsentrasi.
3) Pada anak ditandai dengan demam kisaran 38 derajat celcius saja tanpa disertai
gejala lainnya, pipi merah dan berkeringat.
b. Demam Tipoid
1) Demam biasanya terjadi bertahap, ketika demam terjadi suhu tubuh berada
pada kisaran normal atau justru rendah. Lalu secara perlahan setiap harinya
meningkat dari 39 sampai 40 derajat celcius.
2) Demam terjadi secara terus menerus dan berlangsung hingga sampai 1 minggu
3) Muncul masalah pencernaan, seperti diare, sembelit, rasa nyeri dan kurang
nyaman pada perut, hilang nafsu makan (Sinaga, M. (2017)..
5. Komplikasi Demam Typhoid
Menurut (Hardianto, D. (2019). beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada anak yaitu:
a. Perawatan
1) Pemberian obat obatan : antibiotik dalam bentuk untikan melalui infus atau obat
minum, seperti tablet , kapsul atau syrup. Dokter juga meresepkan obat pereda
demam untuk mengatasi gejala tipes pada anak
2) Terapi cairan, gejala tipes pada anak bisa membuat anak rentan mengalami
dehidrasi. Untuk mengganti cairannya diberikan asupan melalui cairan infus.
Hadi, S., Amaliyah B, I. K., & Zaidan. (2020). Karakteristik Penderita Demam Tifoid di RS. Ibnu Sina
Kota Makassar Tahun 2016 – 2017. UMI Medical Journal.
Hardianto, D. (2019). Telaah metode diagnosis cepat dan pengobatan infeksi s. typhi. J Bioteknol
Biosains Indones.
Rahmawati, R. R. (2020). Faktor risiko yang memepengaruhi kejadian demam tifoid di wilayah kerja
puskesmas binakal kabupaten bondowoso. MTPH Journal.
Sandika, J., & Suwandi, J. F. (2017). Sensitivitas Salmonella thypi Penyebab Demam Tifoid terhadap
beberapa Antibiotik. Majority.
Sinaga, M. (2017). Riset kesehatan panduan praktis menyusun tugas akhir bagi mahasiswa kesehatan.
Yogyakarta : CV Budi Utama.