Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TIFUS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan


Dosen: Deni Arisandi, S.Kep., Ners

Disusun oleh :

Annisa Paras Ayu Utami

34403516014

2A

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR


AKADEMI KEPERAWATAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Jl. Pasir Gede Raya No. 19 Telp (0263) 267206 Fax. 270953
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TIFUS

Bidang Studi : Promosi Kesehatan


Topik : Pengertian dan Penyebab Tifus
Sub Topik : 1. Menjelaskan pengertian Tifus
2. Menjelaskan penyebab Tifus
3. Tanda dan gejala Tifus
4. Cara mencegah sakit Tifus
5. Cara merawat penderita tifus di rumah
Sasaran : Masyarakat Desa Pamoyanan
Hari/Tanggal : Senin, 04 Desember 2017
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : Jl. Siti Jenab N0. 42 Cianjur

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan tentang tifus, diharapkan audien dapat
menjelaskan kembali tentang
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan tentang tifus selama 20 menit, audien dapat:
1. Menjelaskan tentang pengertian Tifus
2. Memahami penyebab Tifus
3. Menyebutkan tanda dan gejala Tifus
4. Menyebutkan cara mencegah sakit Tifus
5. Menyebutkan cara merawat penderita tifus di rumah

C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penampilan video
E. Media

1. Leflet
2. Video
3. Power Point

F. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

N WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN AUDIEN MEDIA


O
1 2 menit Pembukaan : - Menjawab salam Power
- Memberi salam
- Mendengarkan Point
- Memperkenalkan
diri
- Menjelaskan
maksud dan tujuan
2 13 menit Kegiatan Inti :
Video
- Menyimak
- Menjelaskan tentang
- Mendengarkan
pengertian Tifus
- Berdiskusi
- Menjelaskan

penyebab Tifus

- Menyebutkan tanda

dan gejala Tifus

- Menyebutkan cara

mencegah sakit tifus

- Menyebutkan cara

merawat penderita

tifus dirumah

- Menampilkan video

Diskusi mengenai materi

yang sudah disampaikan :

- Tanya jawab (3 orang

untuk kesempatan

bertanya)
3 3 menit Evaluasi :
Lembar
- Memberi pertanyaan - Bertanya
Quisione
kepada peserta - Menjawab r
tentang materi yang pertayaan
di sampaikan
( pertanyaan berupa
Quisioner )
4 2 menit Penutup :
- Memberikan
- Menyimak
kesimpulan
- Mendengarkan
- Memberikan salam
- Menjawab salam
penutup
- Leaflet dan hadiah
diberikan sebelun
ditutup

G. Evaluasi
1. Waktu : 3 Menit
2. Bentuk soal : Quisioner
3. Jumlah soal : 3 soal
4. Jenis soal :
a. Penyakit tifus terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi
Benar Salah

b. Seseorang yang menderita penyakit tifus tidak bisa dirawat dirumah


Benar Salah

c. Penyakit tifus bisa menular melalui feses atau tinja


Benar Salah

5. Jawaban
a. Benar
b. Salah
c. Benar

LAMPIRAN MATERI TIFUS

A. Definisi

Tifus (tipes) atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena
infeksi bakteri Salmonella typhi dan umumnya menyebar melalui makanan
dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit yang banyak terjadi di
negara-negara berkembang dan dialami oleh anak-anak ini dapat
membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya.
Tifus dapat menular dengan cepat. Infeksi demam tifoid terjadi ketika
seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi
sejumlah kecil tinja yang mengandung bakteri. Pada kasus yang jarang terjadi,
penularan terjadi akibat terkena urine yang terinfeksi bakteri.
Tifus sering disebabkan oleh kurang bersihnya air yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari. Contohnya adalah ketika seseorang
mengkonsumsi air yang mengandung bakteri Salmonella typhi. Bakteri
tersebut bisa dengan mudah menyerang tubuh hingga terjadi infeksi. Terlebih
lagi, ia pun secara tak langsung bisa menularkan penyakit ini ke lingkungan
sekitarnya melalui feses. Kotoran yang mengandung bakteri bisa menempel
dimana saja, termasuk sarana umum. Bila Anda menyentuh benda yang
terkontaminasi bakteri ini dan tidak mencuci tangan sebelum menyentuh
makanan, maka risiko terkena tipes sangat tinggi.

B. Penyebab
Penyebab tifus adalah bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini mudah
sekali menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh
bakteri penyebab. Dalam bahasa medis tifus disebut dengan typhoid fever,
atau demam tifoid. Sedangkan masyarakat kita sering menyebutnya sebagai
penyakit tipes atau typus. Ini merupakan penyakit infeksi yang menyebabkan
peradangan pada usus sehingga menimbulkan demam, gangguan pencernaan,
dan gejala-gejala lainnya. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) jumlah
penderita penyakit demam tifus di seluruh dunia mencapai 16-33 juta orang,
bahkan 500 hingga 600 ribu orang setiap tahunnya meninggal akibat penyakit
tersebut. Di Indonesia sendiri, risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit
typus adalah 1,25% dan terus meningkat.
Bakteri utama yang menyebabkannya memiliki nama Salmonella
Typhi (S. Typhi). Di samping itu ada jenis bakteri lainnya, yaitu Salmonella
paratyphi A, dan Salmonella paratyphi B, kadang-kadang dapat juga
disebabkan oleh jenis Salmonella yang lain, namun demam tifoid yang
disebabkan oleh Salmonella typhi lah yang cenderung untuk berkembang
menjadi penyakit yang lebih berat. Bakteri Salmonella dapat hidup pada suhu
ruangan dan suhu yang rendah selama beberapa hari dan dapat bertahan hidup
pada bahan makanan kering, sampah dan tinja selama beberapa minggu.
Bagaimana bakteri tersebut bisa sampai menyebabkan sakit typus?
Berikut dua cara penyebaran atau penularan tipes, yaitu:
1. Rute Fecal-Oral
Fecal-oral maksudnya adalah penyebaran penyakit melalui apapun
yang tercemar oleh bakteri yang terdapat pada tinja atau feses (fecal),
kemudian objek yang tercemar tersebut tertelan (oral). Objek tersebut
bisa berupa makanan, minuman, air, dan sebagainya. Bakteri
Salmonella Typhi dapat menyebar melalui makanan atau minuman
yang tercemar dan bisa juga melalui kontak langsung atau berdekatan
dengan penderita tifus. Di berbagai negara berkembang, dimana tipes
menjadi penyakit endemis, termasuk Indonesia, kebanyakan terjadi
akibat air minum yang tercemar dan sanitasi yang buruk. Beberapa
daerah di dunia masih memiliki sanitasi yang kurang memadai,
sehingga kotoran yang tercemar bakteri penyebab tifus dapat
mencemari aliran air atau sungai. Orang yang minum air yang atau
mencuci alat makan menggunakan air tersebut, maka dapat tertular
penyakit tifus. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyakit ini dapat
menyebar melalui kotoran dan urin penderitanya. Oleh karena itu,
apabila Anda mengonsumsi makanan yang diolah oleh penderita tifus
yang tidak menjaga kebersihan tangannya setelah buang air, maka
risiko Anda tertular penyakit tifus semakin besar.
2. Karier (Pembawa)
Penderita tifus yang sudah sembuh, ternyata masih dapat menyebarkan
bakteri. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat bakteri di saluran
pencernaan atau kantung empedunya, bahkan hingga bertahun-tahun.
Penderita yang seperti ini dapat menyebarkan bakteri penyebab tifus
kepada orang lain melalui kotorannya. Inilah yang disebut sebagai
karier (pembawa).

C. Tanda dan Gejala


Gejala tifus umumnya mulai muncul pada 1-3 minggu setelah tubuh
terinfeksi, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 Demam tinggi
 Diare atau konstipasi
 Sakit kepala
 Sakit perut
 Merasa sangat lelah
 Mual
 Mata terlihat kekuningan
 Urine berwarna semu kecoklatan

Penyakit ini memang dapat berkembang secara bertahap dari minggu


ke minggu. Gejala Tipes Minggu Pertama Demam, awalnya rendah
lama-lama meningkat hingga 103 atau 104 F (39,4 atau 40 C). Sakit
kepala. Kelemahan dan kelelahan. Batuk kering. Tidak nafsu makan.
Sakit perut. Diare atau sembelit. Ruam. Gejala Tipes Minggu Kedua Jika
tidak mendapat pengobatan untuk demam tifoid, maka dapat memasuk
pada tahap kedua dengan kondisi yang semakin memburuk, seperti:
Demam tinggi tetap tinggi. Diare atau sembelit semakin parah. Berat
badan turun. Perut kembung membesar. Gejala Tipes Minggu Ketiga
Pada minggu ketiga, dapat mengalami: Mengigau. Terlihat sangat lemah
dengan mata sayu setengah tertutup. Komplikasi yang mengancam jiwa
sering muncul pada minggu ketiga ini. Gejala Tipes Minggu Keempat
Mungkin terjadi perbaikan secara perlahan selama minggu keempat ini.
Demam akan cenderung turun secara bertahap sampai suhu tubuh
kembali normal dalam satu minggu sampai 10 hari.
D. Cara Mencegah Sakit Tifus
1) Menjaga pola makan yang benar
2) Hindarilah mengonsumsi jajanan di pinggir jalan
3) Pastikan mengonsumsi makanan dan minuman yang benar-benar matang
4) Tingkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh dengan melakukan
imunisasi tifus pada dokter atau dengan mengonsumsi makanan yang
bergizi
5) Istirahatlah dengan cukup, yakni 7-8 jam sehari
6) Berolah raga secara teratur
7) Menjaga lingkungan agar tetap bersih
8) Sebelum makan, pastikan mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu

E. Cara Merawat Penderita Tifus Di Rumah


1) Pastikan penderita meminum obat yang diberikan oleh dokter secara
teratur dan sesuai aturan
2) Perbanyak istirahat
3) Perbanyak minum air putih
4) Beri makanan yang lunak seperti bubur
5) Penderita mengonsumsi makanan yang rendah serat
6) Selalu menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh
7) Ingatkan selalu penderita tifus untuk selalu menyiram tinjanya hingga
bersih tanpa sisa tinja, dan mencuci tangannya dengan sabun terutama
setelah buang air besar dan saat akan makan atau memegang makanan
8) Awasi suhu dan gejala penderita, bila semakin memburuk segera bawa ke
rumah sakit.
9) Kompres hangat
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Anonimous, 2010. Tifus. http://bluebear.student.umm.ac.id/2010/07/14/-tifus
. Diakses tanggal 04 Januari 2012, 09:04 WIB.

Arifa, Amelia D. 2008. Uji Efek Antiulcer.http://etd.eprints.ums.ac.id/-


3374/1/K100040224.pdf. Diakses tanggal 04 Januari 2012, 09:45 WIB.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitiaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Asdi Mahasatya
Baliwati, Yayak F. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya
Beyer. 2004. Medical Nutrition Therapy for Upper Gastrointestinal Tract Disorders.
Philadelphia: Saunders
Chandrasoma, Parakrama. 2005. Ringkasan Patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai