Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TONSILITIS

Disusun Oleh :
Faizatul Holidiyah (33411801044)
Kelompok B2

PROGRAM PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN II


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI MADURA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tonsilitis
Sub Topik : Pencegahan dan Penanganan Tonsilitis
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Hari/Tanggal : Kamis, 12 November 2020
Waktu / Jam : 09.00 – Selesai
Tempat : DI DESA LARANGAN LUAR

TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu
mengetahui cara – cara pencegahan dan penanganan tonsilitis dan dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari – hari.

TUJUAN KHUSUS
Serelah diberikan penyuluhan selama 30 menit pasien dan keluarga pasien mampu :
 Menjelaskan pengertian tonsilitis
 Menjelaskan tentang penyebab tonsillitis
 Menjelaskan tentang patofiologi tonsilitis
 Menjelaskan tentang gejala tonsilitis
 Menjelaskan cara pencegahan tonsilitis
 Menjelaskan cara pengobatan tonsilitis

MATERI (terlampir)
1. Pengertian Tonsilitis
2. Penyebab Tonsilitis
3. Patofisiologi Tonsilitis
4. Gejala Tonsilitis
5. Pencegahan Tonsilitis
6. Cara Pengobatan Tonsilitis
METODA PENYULUHAN
a.Ceramah
b.Tanya Jawab

SETTING TEMPAT Penyuluh

Observer Moderator

v
fasilitator

Perorganisasian
a.Moderator :-
b.Penyuluh : Fizatul Holidiyah
c.Fasilitator :-
d.Observer :-
Rincian Tugas
a. Mengatur jalannya penyuluhan
b. Memberikan materi
c. Yang memberi fasilitas kepada keluarga dan pasien
d. Memperhatikan jalannya penyuluhan dari belakang
MEDIA
LCD
Leaflet
Laptop
KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahapan waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Kontrak waktu 3. Menyetujui
4. Menjelaskan 4. Mendengarkan dan
tujuan pembelajaran memperhatikan
5. Apersepsi konsep 5. Mendengarkan dan
tonsilitis memperhatikan
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan dan
( 20 menit ) tentang pengertian memperhatikan
tonsilitis
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan dan
etiologi dari memperhatikan
tonsilitis
3. Menjelaskan 3. Mendengarkan dan
patofisiologi memperhatikan
tonsilitis

4. Menjelaskan 4. Mendengarkan dan


gejala tonsilitis memperhatikan
5. Menjelaskan 5. Mendengarkan dan
manifestasi klinik memperhatikan

6. Menjelaskan 6. Mendengarkan
penatalaksanaan
tonsilitis

3 Penutup 1. Kesimpulan dari 1.Mendengarkan


5 menit pembelajaran
2. Salam penutup 2.Mendengarkan dan
menjawab salam

EVALUASI :
1) Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penyuluhan
dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
 Apa pengertian tonsilitis ?
 Sebutkan penyebab tonsilitis?
 Sebutkan gejala tonsilitis?
 Bagaimana cara mencegah tonsilitis ?
 Apa saja pengobatan herbal dari tonsilitis?
2) Kriteria evaluasi
a) Evaluasi struktur
- Menyiapkan SAP
- Menyiapkan materi dan media yang akan digunakan.
- Kontrak waktu dengan sasaran
b) Evaluasi proses
- Acara dimulai tepat waktu dan sasaran sesuai target.
- Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama pendidikan keseshatan
berlangsung.
- Sasaran aktif dalam berdiskusi.
- Sasaran mengajukan pertanyaan jika ada hal yang belum dimengerti.
- Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi.
- Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.
c) Evaluasi hasil
- Peserta memahami tentang penyakit tonsilitis.

MATERI PENYULUHAN TONSILITIS


1. PENGERTIAN TONSILITIS
Tonsilitis adalah suatu peradangan pada tonsil (amandel). Tonsillitis merupakan
infeksi dan radang pada amandel yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme
(bakteri dan virus) yang menyerang tenggorokan. Virus yang menyebabkan radang
amandel biasanya berasal dari coxsackie virus, adenovirus atau Epstein-Barr virus,
sedangkan bakteri yang menyebabkan radang amandel biasanya berasal Group A
Streptococcus.
Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil. Tonsil berbentuk oval, terletak di
belakang tenggorokan pada masing – masing sisi tenggorokan. Tonsil berfungsi
sebagai pusat pertahanan tubuh dari serangan infeksi bakteri dan virus. Sebagai salah
satu pusat pertahanan tubuh, tonsil seringkali mengalami peradangan dan
pembengkakan yang disebut sebagai tonsillitis. Tonsil dianggap sebagai barisan
pertama sistem pertahanan tubuh terhadap bakteri dan virus yang masuk ke mulut.
Fungsi inilah yang dapat membuat tonsil sangat rentan terhadap infeksi dan
peradangan.

2. PENYEBAB TONSILITIS
Tonsillitis paling sering disebabkan oleh virus flu biasa, tetapi infeksi virus dan
bakteri lainnya dapat juga menjadi penyebabnya. Bakteri yang paling umum yang
menyebabkan tonsillitis adalah:
 Streptokokus hemolitikus grup A
 Pneumokokus
 Stafilokokus
 Haemofilus influezae
Tonsillitis merupakan infeksi dan radang pada amandel yang disebabkan oleh
masuknya mikroorganisme (bakteri dan virus) yang menyerang tenggorokan. Virus
yang menyebabkan radang amandel biasanya berasal dari coxsackie virus, adenovirus
atau Epstein-Barr virus, sedangkan bakteri yang menyebabkan radang amandel
biasanya berasal Group A Streptococcus.

3. PATOFISIOLOGI
Menurut Iskandar N (1993), patofisiologi tonsillitis yaitu :
Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, bila epitel terkikis maka jaringan limfoid
superficial mengadakan reaksi. Terdapat pembendungan radang dengan infiltrasi
leukosit poli morfonuklear. Proses ini secara klinik tampak pada korpus tonsil yang
berisi bercak kuning yang disebut detritus. Detritus merupakan kumpulan leukosit,
bakteri dan epitel yang terlepas, suatu tonsillitis akut dengan detritus disebut tonsillitis
lakunaris, bila bercak detritus berdekatan menjadi satu maka terjadi tonsillitis
lakonaris.
Bila bercak melebar, lebih besar lagi sehingga terbentuk membran semu
(Pseudomembran), sedangkan pada tonsillitis kronik terjadi karena proses radang
berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis. Sehingga pada proses
penyembuhan, jaringan limfoid diganti jaringan parut. Jaringan ini akan mengkerut
sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus) yang akan diisi oleh detritus, proses
ini meluas sehingga menembus kapsul dan akhirnya timbul perlengkapan dengan
jaringan sekitar fosa tonsilaris. Pada anak proses ini disertai dengan pembesaran
kelenjar limfe submandibula.
Menurut pendapat lain, patofisiologi tonsillitis meliputi:
 Terjadinya peradangan pada daerah tonsila akibat virus
 Mengakibatkan terjadinya pembentukan eksudat
 Terjadi selulitis tonsila dan daerah sekitarnya
 Pembentukan abses peritonsilar
 Nekrosis jaringan

4. GEJALA TONSILITIS
Menurut Megantara, Imam 2006
Gejalanya berupa nyeri tenggorokan (yang semakin parah jika penderita
menelan) nyeri seringkali dirasakan ditelinga (karena tenggorokan dan telinga
memiliki persyarafan yang sama). Gejala lain, yaitu :
 Demam
 Tidak enak badan
 Sakit kepala
 Muntah
Menurut Mansjoer, A (1999) gejala tonsilitis antara lain :
 Pasien mengeluh ada penghalang di tenggorokan
 Tenggorokan terasa kering
 Persarafan bau
 Pada pemeriksaan tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kriptus
membesar dan terisi detritus
 Tidak nafsu makan
 Mudah lelah
 Nyeri abdomen
 Pucat
 Letargi
 Nyeri kepala
 Disfagia (sakit saat menelan)
 Mual dan muntah

Gejala pada tonsillitis akut :


 Rasa gatal / kering di tenggorokan
 Lesu
 Nyeri sendi
 Odinafagia
 Anoreksia
 Otalgia
 Suara serak (bila laring terkena)
 Tonsil membengkak

5. PENCEGAHAN TONSILITIS
Kuman yang menyebabkan tonsilitis adalah virus dan bakteri yang sifatnya
menular. Oleh karena itu, pencegahan terbaik adalah dengan mempraktikkan
kebersihan yang baik. Ajarkan keluarga anda semua untuk:
 Mencuci tangan dengan bersih dan sering, terutama setelah menggunakan toilet
dan sebelum makan
 Hindari berbagi makanan, gelas minum atau barang dengan orang lain

6. CARA PENGOBATAN TONSILITIS

Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut)


selama 10 hari. Jika anak mengalamikesulitan menelan,bisa diberikan dalam bentuk
suntikan. Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) dilakukan jika:
1. Tonsillitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih/tahun
2. Tonsillitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 2 tahun
3. Tonsillitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 3 tahun
4. Tonsillitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik

DAFTAR PUSTAKA
Ana Indrayati, 2002, Data WHO PascaSarjanaMikrobiologiFarmasi, RinekaCipta :
Jakarta

ArifMansjoer, dkk, 2001, KapitaSelekta, Edisi Ke-3 JilidAeScuLapius, FKUI :


Jakarta

Hurlock,2002 Psiologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan, Erlangga. EGC.

Ilyas S., 2004, IlmuPenyakitTHT, BalaiPustaka : Jakarta

Istiqomah N. Indirani, 2004, AsuhanKeperawatanKlientonsilitis, BukuKedokteran :


Jakarta

Notoadmodjo S., 2003, Ilmu Kesehatan Masyasrakat, Jakarta : Rineka Cipta Profil
RSU F.L.Tobing Kota Sibolga 2009

Suddarth & Brunner, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol.3,
Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Suzanner C. Smeltzer, dkk, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol 3,


EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai