Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN TONSILITIS

OLEH :

SITI ZURAIDATIL APRIANI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIII B


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
MATARAM
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat beliaulah “Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Pencegahan dan Pengobatan Tonsilitis” ini dapat diselesaikan

tepat pada waktunya. Tidak lupa pula, dalam kesempatan ini

kami mengucapkan banyak terima kasih pada pembimbing lahan

dan akademik yang telah memberikan kami kesempatan untuk

menyusun laporan SAP ini dan pihak masyarakat yang telah

ikut berpartisipasi serta teman-teman yang sudah membantu

dalam menyelesaikan laporan SAP ini.

Dalam menyusun SAP ini penyusun menyadari bahwa masih

terdapat banyak kekurangan, untuk itu penyusun mengharapkan

saran dan kritik yang membangun, agar dapat memperbaiki

kekurangan dan dapat lebih baik dalam penyusunan asuhan

keperawatan komunitas selanjutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga dapat

bermanfaat dalam menunjang kemandirian mahasiswa.

Mataram, 12 Januari 2018

Penyusun,
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TONSILITIS

PADA ANAK

Topik : Tonsilitis

Sub Topik : Pencegahan dan Penanganan Tonsilitis

Sasaran : Warga Bumi

Hari/Tanggal : Jum’at/12-01-2018

Waktu : 19.30

Tempat : Rumah Tn”M”

Sasaran : Keluarga Tn”M”

Penyuluh : Siti Zuraidatil Apriani

I. Tujuan Penyuluhan Umum


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga Tn”M”
mampu mengetahui cara – cara pencegahan dan penanganan
tonsilitis danpenanganannya secara herbal.

II. Tujuan Penyuluhan Khusus


Serelah diberikan penyuluhan selama 30 menit warga
Desa Maliran mampu :
1. Menjelaskan pengertian tonsilitis

2. Menjelaskan tentang penyebab tonsillitis

3. Menjelaskan tentang patofiologi tonsilitis

4. Menjelaskan tentang gejala tonsilitis

5. Menjelaskan cara pencegahan tonsilitis

6. Menjelaskan cara pengobatan tonsilitis

III. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
IV. Setting Tempat
Penyuluh

V. Media dan Alat


a. Leaflet
b. Lembar balik

VI. Materi (Terlampir)


1. Pengertian Tonsilitis

2. Penyebab Tonsilitis

3. Patofisiologi Tonsilitis

4. Gejala Tonsilitis

5. Pencegahan Tonsilitis

6. Cara Pengobatan Tonsilitis

VII. Kegiatan Penyuluhan.


KEGIATAN
NO WAKTU PENYULUH PESERTA
1. 2 Menit Pembukaan
a. Salam pembukaan a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Menyebutkan materi yang d. Berpartisipasi
akan diberikan aktif

2. 8 Menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan Pengertian
Tonsilitis a. Memperhatikan
2. Menjelaskan Penyebab dan mendengarkan
Tonsilitis penyuluh dengan
3. Menjelaskan cermat
Patofisiologi
Tonsilitis b. Menanyakan
4. Menjelaskan Gejala hal-hal yang
Tonsilitis belum jelas.
5. Pencegahan Tonsilitis
6. Cara Pengobatan c. Memperhatikan
Tonsilitis jawaban dari
penyuluh.

Evaluasi
3. 3 menit a. Menanyakan kepada
peserta tentang materi a. Menjawab
yang disampaikan pertanyaan

Terminasi
a. Mengucapkan terima
4. 2 menit kasih atas partisipasi a. Mendengarkan
peserta
b. Menjawab salam
b. Mengucapkan salam
penutup

VIII. Evaluasi
1. Indikator/ Standar

Keluarga dapat :

a. Keluarga dapat menyebutkan Apa pengertian dari

Pengertian Tonsilitis

b. Keluarga dapat menyebutkan Apa saja penyebab

Penyebab Tonsilitis

c. Keluarga dapat menyebutkan Apa tanda dan gejala

Tonsilitis

d. Keluarga dapat menyebutkan Pencegahan Tonsilitis

e. Keluarga dapat menyebutkan Cara Pengobatan

Tonsilitis
2. Struktur

a. Menyiapkan SAP tentang pencegahan dan pengobatan

Tonsilitis

b. SAP dihadiri oleh Tn”M” dan Ny”S”

3. Proses

a. Keluarga antusias terhadap materi pendidikan

kesehatan yang diberikan

b. Keluarga mampu menjawab dengan benar saat ditanya

bagaimana pengobatan tonsilitis

4. Hasil

a. Keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan

tonsillitis

b. Keluarga mampu menyebutkan cara pengobatan

tonsillitis

IX. Referensi
www.news-medical.net/health/Tonsillitis-Causes-

%28Indonesian%29.aspx

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-

gdl-sriwulansa-6326-2-babii.pdfhttp://

whttp://majalahkesehatan.com/gejala-dan-penanganan-

radang-amandel-tonsilitis/
Lampiran

MATERI PENYULUHAN TONSILITIS

A. PENGERTIAN TONSILITIS

Tonsilitis adalah suatu peradangan pada tonsil

(amandel). Tonsillitis merupakan infeksi dan radang

pada amandel yang disebabkan oleh masuknya

mikroorganisme (bakteri dan virus) yang menyerang

tenggorokan. Virus yang menyebabkan radang amandel

biasanya berasal dari coxsackie virus, adenovirus atau

Epstein-Barr virus, sedangkan bakteri yang menyebabkan

radang amandel biasanya berasal Group A Streptococcus.

Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil. Tonsil

berbentuk oval, terletak di belakang tenggorokan pada

masing – masing sisi tenggorokan. Tonsil berfungsi

sebagai pusat pertahanan tubuh dari serangan infeksi

bakteri dan virus. Sebagai salah satu pusat pertahanan

tubuh, tonsil seringkali mengalami peradangan dan

pembengkakan yang disebut sebagai tonsillitis. Tonsil

dianggap sebagai barisan pertama sistem pertahanan

tubuh terhadap bakteri dan virus yang masuk ke mulut.

Fungsi inilah yang dapat membuat tonsil sangat rentan

terhadap infeksi dan peradangan.

B. PENYEBAB TONSILITIS

Tonsillitis paling sering disebabkan oleh virus

flu biasa, tetapi infeksi virus dan bakteri lainnya

dapat juga menjadi penyebabnya. Bakteri yang paling

umum yang menyebabkan tonsillitis adalah:


1. Streptokokus hemolitikus grup A

2. Pneumokokus

3. Stafilokokus

4. Haemofilus influezae

Tonsillitis merupakan infeksi dan radang pada

amandel yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme

(bakteri dan virus) yang menyerang tenggorokan. Virus

yang menyebabkan radang amandel biasanya berasal dari

coxsackie virus, adenovirus atau Epstein-Barr virus,

sedangkan bakteri yang menyebabkan radang amandel

biasanya berasal Group A Streptococcus.

C. PATOFISIOLOGI

Menurut Iskandar N (1993), patofisiologi

tonsillitis yaitu :

Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, bila epitel

terkikis maka jaringan limfoid superficial mengadakan

reaksi. Terdapat pembendungan radang dengan infiltrasi

leukosit poli morfonuklear. Proses ini secara klinik

tampak pada korpus tonsil yang berisi bercak kuning

yang disebut detritus. Detritus merupakan kumpulan

leukosit, bakteri dan epitel yang terlepas, suatu

tonsillitis akut dengan detritus disebut tonsillitis

lakunaris, bila bercak detritus berdekatan menjadi

satu maka terjadi tonsillitis lakonaris.

Bila bercak melebar, lebih besar lagi sehingga

terbentuk membran semu (Pseudomembran), sedangkan pada

tonsillitis kronik terjadi karena proses radang


berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid

terkikis. Sehingga pada proses penyembuhan, jaringan

limfoid diganti jaringan parut. Jaringan ini akan

mengkerut sehingga ruang antara kelompok melebar

(kriptus) yang akan diisi oleh detritus, proses ini

meluas sehingga menembus kapsul dan akhirnya timbul

perlengkapan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris.

Pada anak proses ini disertai dengan pembesaran

kelenjar limfe submandibula.

Menurut pendapat lain, patofisiologi tonsillitis

meliputi:

1. Terjadinya peradangan pada daerah tonsila akibat

virus

2. Mengakibatkan terjadinya pembentukan eksudat

3. Terjadi selulitis tonsila dan daerah sekitarnya

4. Pembentukan abses peritonsilar

5. Nekrosis jaringan

D. GEJALA TONSILITIS

Menurut Megantara, Imam 2010

Gejalanya berupa nyeri tenggorokan (yang semakin

parah jika penderita menelan) nyeri seringkali

dirasakan ditelinga (karena tenggorokan dan telinga

memiliki persyarafan yang sama).

Gejala lain, yaitu :

1. Demam

2. Tidak enak badan

3. Sakit kepala
4. Muntah

Menurut Mansjoer, A (1999) gejala tonsilitis antara

lain :

1. Pasien mengeluh ada penghalang di tenggorokan

2. Tenggorokan terasa kering

3. Persarafan bau

4. Pada pemeriksaan tonsil membesar dengan permukaan

tidak rata, kriptus membesar dan terisi detritus

5. Tidak nafsu makan

6. Mudah lelah

7. Nyeri abdomen

8. Pucat

9. Letargi

10. Nyeri kepala

11. Disfagia (sakit saat menelan)

12. Mual dan muntah

Gejala pada tonsillitis akut :

1. Rasa gatal / kering di tenggorokan

2. Lesu

3. Nyeri sendi

4. Odinafagia

5. Anoreksia

6. Otalgia

7. Suara serak (bila laring terkena)

8. Tonsil membengkak
E. PENCEGAHAN TONSILITIS

Kuman yang menyebabkan tonsilitis adalah virus

dan bakteri yang sifatnya menular. Oleh karena itu,

pencegahan terbaik adalah dengan mempraktikkan

kebersihan yang baik. Ajarkan keluarga anda semua

untuk:

1. Mencuci tangan dengan bersih dan sering, terutama

setelah menggunakan toilet dan sebelum makan

2. Hindari berbagi makanan, gelas minum atau barang

dengan orang lain

F. CARA PENGOBATAN TONSILITIS

Pengobatan secara herbal, yaitu:

1. Jus XAMTHONE PLUS (jus kulit dan daging buah

manggis).

JUS XAMTHONE PLUS berperan dalam meningkatkan

sistem pertahanan tubuh dan mengandung antibiotik

alami untuk membunuh bakteri karena kandungan

antioksidan super yang ada di dalam kulit dan

daging buah manggis.

2. Kunyit

Beberapa batang kunyit diparut, kemudian diperas

dan tambahkan air sampai 200 cc. Minumlah ramuan

ini 2 kali sehari.

3. Mengkudu dan madu

Beberapa buah mengkudu masak dimasak lalu

tambahkan madu secukupnya kemudian diminum sehari 2


kali.

4. Daun benalu dan adas pulowaras

Ambil daun benalu yang tumbuh di pohon jeruk

nipis secukupnya, kemudian tambahkan adas

pulowaras. Kedua bahan di atas ditumbuk hingga

halus kemudian peras dengan menambahkan air

secukupnya. Saring dan minumlah ramuan tersebut dua

kali sehari, dan lakukan setiap hari hingga amandel

mengempes.

5. Sambiloto dan daun cocor bebek

Ambil 30 gram sambiloto segar dan 10 lembar daun

cocor bebek segar, lalu rebuslah dengan 600 cc air

hingga tersisa 300 cc, setelah disaring gunakan

airnya untuk berkumur-kumur 2 kali sehari.

Bila telah dilakukan upaya pertolongan dengan

pengobatan herbal selama 3 hari, namun keluhan

menetap atau memburuk, maka sudah saatnya Anda

menghubungi dokter. Dokter biasanya akan memberikan

analgesic untuk mengurangi rasa sakit dan

antibiotic untuk mengobati infeksi. Selain

perawatan dengan obat-obatan, terkadang penderita

harus menjalani operasi

pengangkatan amandel (Tonsillectomy). Operasi

ini dilakukan jika infeksi yang terjadi sudah

berulang-ulang atau lebih dari lima kali dalam

setahun serta telah mengganggu aktivitas anda dan

waktu tidur anda (karena sulit bernafas).

Anda mungkin juga menyukai