Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

KEGIATAN SOSIALISASI PENGGUNAAN DAN PEMILIHAN KONTRASEPSI YANG BAIK

DAN TEPAT DENGAN EFEK SAMPING SUNTIKAN JANGKA PANJANG

DI DUSUN BARAT KUBUR DESA SESELA WILAYAH KERJA

PUSKESMAS GUNUNGSARI

OLEH:

KELOMPOK B

PEROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIII-B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM


DAFTAR NAMA KELOMPOK PROFESI NERS XIII B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES) MATARAM

1. MUHAMMAD AZMI
2. M. NOVIAN RANGGA PRAJA
3. MUHSAN HARIS
4. MUTMAINNAH
5. NENI HIDAYATI
6. NOVIDATUL HIKMAH
7. NURHAYATI
8. NURI FEBRIANI
9. OKKY SAVITRI LESTARI
10. PUTRI JUNIASTI
11. RAUHIL HARFIANA
12. RUDI HARTONO
13. SITI ZURAIDATIL APRIANI
14. TAUFIQ HIDAYAT
15. WAN GUNAWAN
16. WINDA ANDRIANA
17. YETI ROSMIATI
18. ZAKIAH DERAJAT
19. ZULFAHMI
20. BAMBANG FARDIMAN
21. CAHYATI ALKHAERATUN
22. ENDANG KARNIWATI
23. INGGRIT ARY VANI
24. IRANADI
25. LINDA WIDIAWATI
26. M. MUSLIHUDIN
27. MUH. FAISAL
28. M. ADI SAPUTRA
29. RIAN WAHYU PRATAMA
30. SITI AKMASRI
31. SYARIF RAHMAN HAKIM
32. WINDRAWATI
33. BAIQ NUZULIA RAHMADIYANA
34. IRENE STANNES KAVIYOSE
35. DWI AISYAH
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah

penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui

usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk perbaikan sanitasi

lingkungan, pemberantasan penyakit menular, pendidikan kesehatan

dan sebagainya. Kesehatan masyarakat mempunyai dua aspek, yakni

keilmuan atau teori dan seni atau aplikasinya. Oleh sebab itu,

kesehatan masyarakat bukan hanya berbicara atau berteori tentang

penyakit dan penyebarannya, tentang gizi makanan, tentang

keehatan lingkungan, tentang ilmu perilaku dan pendidikan,

tetapi juga bagaimana aplikasi atau penerapan teori-teori

tersebut dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan masyarakat

dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Tujuan pembangunan kesehatan seperti tercantum didalam

sistem kesehatan nasional adalah tercapainya kemampuan hidup

sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal serta dapat hidup secara

produktif, tujuan ini merupakan salah satu tujuan pembangunan

nasional dalam mencapai kesehatan umum.

Program Keluarga Berencana merupakan usaha pemerintah dalam

rangka mengatasi masalah kepadatan penduduk ,kematian bayi dan

kematian ibu.Keluarga Berencana adalah usaha untuk menjarangkan

anak dengan menggunakan alat-alat kontrasespsi yang di sarankan


dokter.Program Keluagar Berencana ini bertujuan untuk mengatasi

masalah kepadatan penduduk,kematian bayi dan ibu yang tidak di

inginkan.Usaha pemerintah untuk mengurangi angka kelahiran ini

karena semata-mata bentuk dari keprihatinan pemerintah terhadap

masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup

keluarganya. Kesadaran masyarakat akan adanya program Keluarga

Berencana ini masih kurang disebabkan masyarakat masih memegang

asumsi banyak anak banyak rizki,namun masyarakat tidak sadar

dengan banyak anak kebutuhan semakin meningkat.

Di Indonesia partisipasi masyarakat masih belum maksimal

untuk ikut mensukseskan dan melaksanakan program keluarga

berencana. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari

pemerintah akan pentingnya program keluraga berencana di

laksanakan.

Program keluarga berencana sangatlah penting untuk

dilaksanakan,karena program ini untuk mengurangi kepadatan

penduduk dan mengurangi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya.Di desa sembalun partisipasi masyarakat kurang dalam

menjalankan program keluarga berencana karena masih setia

memegang budaya warisasn nenek moyangnya banyak anak banyak

rizki.Dengan hal ini peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di desa sembalun sebagaimana besar partisipasi

masyarakat dalam menjalankan program keluarga berencana.

Berdasarkan hasil pengkajian, menunjukkan bahwa di dusun

Barat Kubur Desa Sesela terdapat 192 KK yang menjadi Pasangan


Usia Subur (PUS), dan sebagian besar PUS di Dusun Barat Kubur

Desa Sesela menggunakan alat kontrasepsi sebanyak 160 jiwa.

Pasangan Usia Subur (PUS)di Dusun Barat Kubur Desa Sesela yang

menggunakan alat kontrasepsi jenis suntik sebanyak 128 jiwa

Sesuai dengan kondisi pasangan usia subur (PUS) khususnya

dalam menerapkan penggunaan kontrasepsi yang ada di Dusun Barat

Kubur Desa Sesela Kecamatan Gunungsari, kami tertarik untuk

melakukan sosialisasi tentang penggunaan dan pemilihan

kontrasepsi yang baik dan tepat dan efek samping dari suntikan,

untuk itu kami mengharapkan dukungan dari pihak-pihak terkait

dalam menjalankan kegiatan kami ini.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tentang penggunaan dan pemilihan

kontrasepsi yang baik dan tepat dan efek samping dari

suntikan di Dusun Barat Kubur, Desa Sesela, Kecamatan

Gunungsari

2. Tujuan Khusus :

a. Agar PUS mengerti tentang alat kontrasepsi

b. Agar PUS mengerti tentang penggunaan dan pemilihan

kontrasepsi

c. Agar PUS mengerti tentang efek samping dari suntikan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kontrasepsi
1. Pengertian kontrasepsi
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur

jumlah anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka

dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau cara untuk

mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).

Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah

terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat

sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi

yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma

(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang

telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama, 2014).

B. Tujuan Program KB
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk

keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu

keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh

suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013). Tujuan program KB

lainnya yaitu untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna,

untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakan kebijakaan yang

dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan, menunda, dan

menghentikan) maksud dari kebijakaan tersebut yaitu untuk

menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda,


jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia

tua (Hartanto, 2002).

C. Perbandingan Kontrsepsi Hormonal & Nonhormonal


Hormonal Nonhormonal

1. Pil 1. IUD
 Efektivitas pada penggunaan  Alat kecil yang terdiri
yang sempurna adalah 99,5- daribahan plastic yang
99,9% dan 97% (Handayani, luntur, yang dimasukkan
2010). ke dalam rongga rahim
 Keuntungan KB Pil : tidak oleh seorang bidan atau
mengganggu hubungan seksual, dokter terlatih.
siklus haid menjadi teratur  Sangat efektif, dan
(mencegah anemia), dapat bila berhenti memakai
digunakan sebagai metode AKDR, kehamilan dapat
jangka panjang, dapat terjadi. AKDR ini
digunakan pada masa remaja merupakan cara KB
hingga menopause, mudah jangka panjang.
dihentikan setiap saat,  AKDR tipe TCu-380 A
kesuburan cepat kembali misalnya, efektif
setelah penggunaan pil paling sedikit selama
dihentikan, membantu mencegah 10 tahun.
kehamilan ektopik, kanker  Masa haid dapat menjadi
ovarium, kanker endometrium, lebih panjang dan
kista ovarium, acne banyak, terutama pada
disminorhea bulan-bulan pertama
 Keterbatasan pil KB : pemakaian. Mengalami
Aminorhea, perdarahan haid sedikit ketidaknyamanan
yang berat, perdarahan setelah IUD dipasang.
diantara siklus haid,  Tidak ada pengaruh
depresi, kenaikan berat terhadap ASI. Seorang
badan, mual dan muntah, dokter atau bidan yang
perubahan libido, hipertensi, telah mendapat
jerawat, nyeri tekan pelatihan khusus dapat
payudara, pusing, sakit memasangnya segera
kepala, kesemutan dan baal setelah melahirkan.
bilateral ringan, mencetuskan  Infeksi panggul
moniliasis, cloasma, cenderung menyerang
hirsutisme, leukorhea, pemakai IUD terlebih
pelumasan yang tidak lagi apabila pemakai
mencukupi, perubahan lemak, telah terjangkit
disminorhea, kerusakan penyakit menular
toleransi glukosa, seksual.
hipertrofi, ekropi serviks,  IUD dapat keluar
perubahan visual, infeksi sendiri pada waktu
pernafasan, peningkatan mengedan, khususnya
episode sistitis, perubahan pada bulan-bulan
fibroid uterus pertama pemakaian, jadi
2. Kontrasepsi suntik sangat penting
 Keuntungan pengguna KB suntik memeriksakan talinya.
yaitu sangat efektif,  Tidak dianjurkan untuk
pencegah kehamilan jangka digunakan oleh wanita
panjang, tidak berpengaruh yang mengidap penyakit
pada hubungan seksual, tidak menular seksual (PMS).
mengandung estrogen sehingga 2. Kondom
tidak berdampak serius
 Selain mencegah
terhadap penyakit jantung dan
kehamilan juga dapat
gangguan pembekuan darah,
melindungi terhadap
tidak mempengaruhi ASI, efek
infeksi penyakit
samping sangat kecil, klien
menular seksual (PMS)
tidak perlu menyimpan obat
termasuk HIV/AIDS.
suntik, dapat digunakan oleh
 Kondom dapat
perempuan usia lebih 35 tahun
digunakan untuk
sampai perimenopause,
mencegah HIV/AIDS,
membantu mencegah kanker
sekaligus berKB.
endometrium dan kehamilan
 Dengan sedikit
ektopik, menurunkan kejadian
berlatih mudah
tumor jinak payudara, dan
digunakan secara
mencegah beberapa penyebab benar.
penyakit radang panggul  Efektif bila
(Sulistyawati, 2013). dilakukan secara
 Keterbatasan benar.
Adapun keterbatasan dari  Beberapa pria merasa
kontrasepsi Suntik menurut bahwa kondom
Sulistyawati mengganggu hubungan
(2013) yaitu: seks dan mengurangi
a) Gangguan haid kenikmatan.
b) Leukorhea atau Keputihan 3. Metode sederhana/VAGINAL
c) Galaktorea  Spermisid (TISSU KB),
d) Jerawat diafragma dan kap,
e) Rambut Rontok merupakan cara KB
f) Perubahan Berat Badan yang dapat dipakai
g) Perubahan libido. sendiri oleh wanita.
3. Keuntungan kontrasepsi Implant
 Harus dimasukkan
menurut Saifuddin (2010) yaitu:
kedalam vagina (
 Daya guna tinggi liang senggama
 Perlindungan jangka panjang )setiap kali sebelum
 Pengembalian tingkat berhubungan.
kesuburan yang cepat setelah Dilakukan sebelum
pencabutan mengdakan hubungan
 Tidak memerlukan pemeriksaan seks.
dalam  Efektif bila
 Tidak mengganggu dari digunakkan secara
kegiatan senggama benar.

 Tidak mengganggu ASI  Dapat membantu

 Klien hanya kembali jika ada mencegah penyakit

keluhan menular seksual.

 Dapat dicabut sesuai dengan  Mnggunakan cara KB

kebutuhan ini, cenderung untuk


terkena infeksi
 Mengurangi nyeri haid
saluran kencing.
 Mengurangi jumlah darah haid
 Mengurangi dan memperbaiki  Tissue KB tidak mudah
anemia didapat.
 Melindungi terjadinya kanker
endometrium
 Melindungi angka kejadian
kelainan jinak payudara
 Melindungi diri dari beberapa
penyebab penyakit radang
panggul
 Menurunkan kejadian
endometriosis.
 Keterbatasan kontrasepsi
Implant menurut Saifuddin
(2010) yaitu:
Pada kebanyakan pasien dapat
menyebabkan perubahan pola
haid berupa perdarahan bercak
(spooting), hipermenorea atau
meningkatnya jumlah darah
haid, serta amenorhea.
BAB III

LAPORAN KEGIATAN

A. Hasil Kegiatan

Kegiatan sosialisasi penggunaan dan pemilihan kontrasepsi yang

baik dan tepat dengan efek samping suntikan jangka panjang di dusun

barat kubur Desa sesela wilayah kerja puskesmas gunungsari di

laksanakan pada hari rabu tanggal 27 desember 2017 jam 16:00 di Masjid

Al-Mabrur Barat Kubur. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan

memberikan penyuluhan kepada warga tentang penggunaan dan pemilihan

kontrasepsi yang baik dan tepat dengan efek samping suntikan jangka

panjang.

Sasaran dalam kegiatan ini yaitu warga Dusun Barat Kubur, warga

yang datang pada saat sosialisasi sebanyak 50 orang yang terdiri dari

PASANGAN USIA SUBUR. Sosialisasi berjalan dengan lancar dan warga

sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi. Ada 5 warga yang bertanya

saat penyuluhan tentang penggunaan dan pemilihan kontrasepsi yang baik

dan tepat.
B. Susunan Acara

SUSUNAN ACARA

Hari/ Tanggal/ Jenis Acara Penanggung Jawab

Waktu

28 desember 2017

15:00 – 15:30 Registrasi peserta panitia

15:30 – 16:15 Sambutan sambutan : Mc


1. Ketua Panitia
2. Kepala Desa
3. Kepala Dusun

16:15 – 16:45 Penyuluhan tentang Moderator

penggunaan dan pemilihan

kontrasepsi yang baik dan

tepat dengan efek samping

suntikan jangka panjang

16:45 – 17:00 Sesi Tanya Jawab+ moderator

doorprize I

Foto bersama moderator

penutup
c. Anggaran atau Pendanaan

No Nama Alat kuantitas anggaran

1. spanduk 1 buah Rp. 80.000


2.
3. snack 100 buah Rp.
Total Rp. 800.000

No SUMBER PEMASUKAN Jumlah


1 STIKES Mataram
2 UPT BLUD Puskesmas Gunungsari
3 Swadaya Mahasiswa Rp. 800.000
4 Sponsor-sponsor
TOTAL Rp. 800.000

D. Kepanitiaan

Ketua : Rian Wahyu Pratama, S. Kep


Sekertaris : Putri Juniasti, S. Kep
Bendahara : Siti Akmasari, S. Kep

Seksi Acara : M. Adi Saputra, S.Kep

a. Okky Savitri Lestari, S.Kep


b. Rauhil Harviana, S.Kep
c. M. Azmi, S.Kep
d. Iranadi, S.Kep
e. Siti Suraidatil Apriani, S.Kep

Seksi Perlengkapan : Muh faisal, S.Kep


a. Syarif Rahman Hakim, S.Kep
b. Bambang Fardiman, S.Kep
Seksi Dokumentasi: Zulfahmi, S.Kep
a. M Novian Rangga Praja, S.Kep
b. Yeti Rosimiati, S.Kep

Seksi Konsumsi : Endang Karniwati S.Kep


a. Nurjanah Khaeriah, S.Kep
b. Windrawati, S.Kep
c. Inggrit Ary Vani, S.Kep
d. Dwi Aisyah, S.Kep

Seksi Keamanan : Muhsan Haris, S.Kep


a. Taufiq Hidayat, S.Kep
b. M. Muslihuddin, S.Kep
c. Wan Gunawan, S.Kep
Seksi Kesehatan : Neni Hidayati, S.Kep
a. Mutmainnah, S.Kep
b. Winda Andriana, S.Kep
c. Cahyati Alkhaeratun, S.Kep
d. Nurhayati, S.Kep
e. Zakiah Derajat, S.Kep
Evaluator :
a. Bq Nuzulia Rahmadiyana, S.Kep
b. Nurhayati, S. Kep
E. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

1) Menyiapkan proposal kegiatan sosialisasi penggunaan dan


pemilihan kontrasepsi yang baik dan tepat dengan efek
samping suntikan jangka panjang
2) Waktu pelaksanaan sosialisasi telah disepakati dan
ditetapkan bersama pembimbing akademik, lahan dan pihak
pemegang program promosi kesehatan di puskesmas
3) Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
4) Materi dan media yang akan digunakan dalam kegiatan
sosialisasi telah dipersiapkan
5) Telah terbentuk struktur pengorganisasian sosialisasi
pengelolaan sampah yang baik dan benar
b. Evaluasi Struktur
1) Sebelum melakukan sosialisasi, dilakukan persiapan dan
beberapa pengarahan dari pak kadus untuk kelangsungan
acara
2) Sasaran dalam sosialisasi ini yaitu pasangan usi subur
yang ada di dusun barat kubur Desa Sesela
3) Peserta aktif mengikuti kelangsungan acara
4) Ada lima peserta yang menanyakan bagaimana penggunaan dan
pemilihan kontrasepsi yang baik dan tepat dengan efek
samping suntikan jangka panjang.
5) Media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif
6) Acara dapat berjalan sesuai rencana

c. Evaluasi Hasil

1)Peserta/masyarakat sosialisasi mengetahui bagaimana


penggunaan dan pemilihan kontrasepsi yang baik dan tepat
dengan efek samping suntikan jangka panjang.
2) Masyarakat mengerti tentang cara penggunaan dan pemilihan
kontrasepsi yang baik dan tepat dengan efek samping
suntikan jangka panjang.
3) Masyarakat mengerti tentang dampak penggunaan dan
pemilihan kontrasepsi yang baik dan tepat dengan efek
samping suntikan jangka panjang.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak

dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu,

Pemerintah mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan

menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).

Kegiatan sosialisasi penggunaan dan pemilihan kontrasepsi yang

baik dan tepat dengan efek samping suntikan jangka panjang di

dusun barat kubur Desa sesela wilayah kerja puskesmas gunungsari

di laksanakan pada hari rabu tanggal 27 desember 2017 jam 16:00

di Masjid Al-Mabrur Barat Kubur. Kegiatan sosialisasi ini

dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada warga tentang

penggunaan dan pemilihan kontrasepsi yang baik dan tepat dengan

efek samping suntikan jangka panjang.

Tidak ada kendala yang ditemui dalam kegiatan sosialisasi

pemanfaatan sampah yang baik dan benar karena mendapat dukungan

dan bantuan dari semua pihak, yaitu pihak puskesmas Gunungsari,

pemerintah desa Sesela, akademik Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan(Stikes) Mataram dan masyarakat Dusun Barat Kubur Desa

Sesela Kecamatan Gunungsari.

B. SARAN

Diharapkan UPT BLUD Puskesmas Gunungsari rutin mengadakan

sosialisasi tetang alat kontrasepsi pada warga agara warga lebih

mengetahui tentang kontrasepsi ynag baik untuk digunakan.


DAFTAR PUSTAKA

Saifudin AB. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal YBPSP. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Wiknjosastro, H. 2009. Ilmu Kandungan Edisi IV. Jakarta :
YBPSP
Ambarwati. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra
Cendikia
Bidan kusholihah.blogspot.com/2009/04/kebutuhan-dasar-ibu-
nifas.htm.tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-
dasar-ibu-nifas.html
Hanifa, P. 2009.Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai