MAHASISWA S1 KEPERAWATAN
IV. Materi
(Terlampir).
V. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
1. Pembuka a. Membuka kegiatan dengan a. Menjawab salam 5 menit
an mengucap salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan dari d. Memperhatikan
penyuluhan e. Memperhatikan
d. Kontrak waktu f. Menjawab
e. Menyebutkan materi yang pertanyaan
akan diberikan .
f. Melakukan apersepsi
VII. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang di tetapkan.
Kriteria evaluasi sebagai berikut :
1. Evaluasi struktur
a. Semua peserta hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di SI KEPERAWATAN T2 Stikes Hang
Tuah .
c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
1. Etiologi (penyebab)
a. Terdapat kontak langsung dengan feses dari kucing yang mengandung parasit
toksoplasma.
b. Makan dan minum sari makanan dan minuman yang terkontaminasi parasite.
c. Perabot rumah tangga yang terkontaminasi, seperti pisau dapur, papan potong,
dan alat-alat masak yang bersentuhan langsung dengan daging yang
terkontaminasi.
d. Mencuci buah-buahan dan sayur-sayuran yang tidak bersih.
e. Melakukan tranplatansi organ atau tranfusi darah yang mengandung parasite.
2. Tanda Dan Gejala
a. Nyeri-nyeri pada seluruh tubuh
b. Pembengkakan pada kelenjar getah bening
c. Nyeri kepala.
d. Demam
e. Lemas
3. Cara pengobatan
Apabila pasien sudah mengeluhkan gejala-gejala awal dan mencurigai terinfeksi
toksoplasma, dapat saja pemeriksaan laboratorium terhadap antibodi parasit
memberikan hasil negatif. Hal ini disebabkan karena tubuh belum sempat memproduksi
antibodi terhadap parasite tersebut. Dokter akan menganjurkan agar pemeriksaan
antibodi diulang beberapa minggu kemudian, jika keluhan masih berlanjut. Pada wanita
hamil dan dicurigai terinfeksi toksoplasma, maka dapat dilakukan pemeriksaan
amniocentesis dan USG untuk mengurangi resiko penularan infeksi
terhadap bayi. Pemeriksaan amniocentesis dilakukan pada usia kehamilan diatas
15 minggu, dimana cairan ketuban diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya parasit
toksoplasma. Pemeriksaan USG dilakukan bukan untuk
menegakkan diagnosis toxoplasmosis, melainkan untuk mengetahui kondisi janin. Pada
orang yang sehat, toksoplasmosis seringkali tidak membutuhkan terapi apapun dan
dapat sembuh sendiri. Pemberian terapi pada toxoplasmosis berbeda-beda tergantung
kondisi pasien, apakah pasien dalam kondisi hamil atau tidak, apakah janin sudah
terinfeksi atau tidak; jika diperlukan dokter akan memberikan obat anti-parasit
dan antibiotik. Jika daya tahan tubuh seseorang masih baik, obat-obat yang diberikan