Topik : Limfadenitis TB
Tempat : Ruang Poli Paru, RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
Waktu : 1 x 30Menit
I. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diruangan Poli Paru RSUD
Limfadenitis TB
4. Audien dapat mngetahui gejala klinis penyakit Limfadenitis TB
5. Audien dapat mengetahui cara pencegahan penyakit Limfadenitis
TB
6. Audien dapat mengetahui tindakan lanjut penyakit Limfadenitis
TB
C. Metode
Ceramah dan tanya jawab
D. Media
1. LCD + layar monitor
2. Laptop
3. Leaflet
4. Pengeras suara
E. Pengorganisasian Kelompok
1. Moderator: Juliani Venia Betris, S.Kep
Job Description:
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
e. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu
penyuluhan
f. Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi
materi.
h. Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2. Presentator : Shofia Rahmah, S.Kep
Job Description:
a. Menggali pengetahuan klien dan keluarga
b. Menjelaskan materi
c. Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator : Sutari, S.Kep
Job Description:
penyuluhan
d. Memotivasi klien dan keluarga untuk mengajukan pertanyaan
hasil penyuluhan
d. Melakukan dokumentasi laporan kegiatan acar penyuluhan
F. Setting Ruangan
F O
F L
C
D
Keterangan Gambar:
= Moderator
= Presentator
O = Observer
F = Fasilitator
G. Kegiatan Penyuluhan :
H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Poli Paru
penyuluhan
d. Audien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Audien mampu menjelaskan
penyebab Limfadenitis TB
c. Audien mampu menjelaskan
A. Pengertian
akibat terjadinya infeksi dari suatu bagian tubuh maka terjadi pula
peradangan pada kelenjar getah bening regioner dari lesi primer. limfadenitis
B. Penyebab
asam yang dapat dilihat dengan pewarnaan Z iehl - Neelsen atau Kinyoun-
tahan terhadap desinfektan lemah dan bertahan hidup pada kondisi yang
organisme hospes. Kuman akan mati pada suhu 60 oC selama 15-20 menit,
pada suhu 300 atau 400-45oC sukar tumbuh atau bahkan tidak dapat tumbuh.
asam, alkali dan zat warna malakit. Pada sputum yang melekat pada debu
dapat tahan hidup selama 8-10 hari. M.tuberculosis dapat dibunuh dengan
pasteurisasi.
nuclei dengan diameter 3-5 μm (>90%) dengan jarak 1-5 meter, dapat juga
(jarang) melalui kontak langsung kulit/ luka/ lecet, dan kongenital, minum
susu terkontaminasi basil (M. bovis). Basil tetap hidup dan virulen dalam
keadaan kering beberapa minggu, mati dalam cairan dengan suhu 60oC
selama 15-20 menit. Basil tidak membentuk toksin. Penularan pada umumnya
berasal dari TB dewasa dengan BTA (+). Faktor yang berpengaruh dalam
penularan TB adalah:
3. Virulensi kuman
D. Gejala Klinis
bergejala atau bisa juga menimbulkan keluhan nyeri lokal dan juga bengkak.
1. Gejala Umum:
a. Kulit yang melapisi nodus limfa terlihat memerah dan teras a nyeri.
c. Nodus limfa bisa terasa kenyal jika terbentuk abses atau mengalami
peradangan hebat.
2. Gejala Khusus
tortikolis.
nyeri perut.
perut.
getah bening di inguinal (lipat paha), aksila (ketiak), dan cervical (leher) yang
berukuran kecil dan mudah digerakkan. Hanya sedikit kasus yang mengalami
bisa unilateral (sesisi) atau bilateral (dua sisi). Onset (awal mula terjadinya)
E. Pencegahan
bakteri TB yaitu :
F. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
a. Obat-obatan
(insisi) kecil pada kulit yang dibuat di daerah abses. Setelah insisi
infeksi
d. Dorong pemasukan cairan, diit tinggi protein
e. Mengevaluasi nyeri secara reguler
f. Letakkan pasien pada posisi yang sesua, tergantung pada kekuatan
OLEH :
JULIANI VENIA BETRIS, S.Kep
SHOFIA RAHMAH, S.Kep
SUTARI, S.Kep
OLEH :
JULIANI VENIA BETRIS, S.Kep
SHOFIA RAHMAH, S.Kep
SUTARI, S.Kep
Banjarmasin,
Mengetahui,
Snell R. 2015. The Head and Neck. In : Clinical anatomy USA : Lippincott
Williams & Wilkns
Townsend C, et al. 2016. Buku Saku Ilmu Bedah Sabitan. Jakarta : EGC