LAPORAN PENDAHULUAN
LUKA KAKI DIABETES
1
2
1.2 ETIOLOGI
Penyebab dari diabetes melitus adalah:
1. Diabetes Melitus tergantung insulin (DMTI)
1) Faktor genetik
2) Faktor imunologi
3) Faktor lingkungan
(3) Iskemia
Adalah arterosklerosis (pengapuran dan penyempitan
pembuluh darah) pada pembuluh darah besar tungkai
(makroangiopati) menyebabkan penurunan aliran darah ke
tungkai, bila terdapat thrombus akan memperberat timbulnya
gangrene yang luas.
Aterosklerosis dapat disebabkan oleh faktor:
a. Adanya hormone aterogenik
b. Merokok
c. Hiperlipidemia
Manifestasi kaki diabetes iskemia:
a. Kaki dingin
b. Nyeri nocturnal
c. Tidak terabanya denyut nadi
d. Adanya pemucatan ekstrimitas inferior
e. Kulit mengkilap
f. Hilangnya rambut dari jari kaki
g. Penebalan kuku
h. Gangren kecil atau luas.
2) Faktor eksogen
(1) Trauma
(2) Infeksi
2. Paleness (kepucatan)
3. Paresthesia (kesemutan)
4. Pulselessness (denyut nadi hilang)
5. Paralysis (lumpuh).
1.4 PATOFISIOLOGI
Menurut LeMone (2015), sebagian besar gambaran patologik dari DM
dapat dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat kurangnya insulin
berikut:
1. Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel tubuh yang
mengakibatkan naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi 300 – 1200
mg/dl.
2. Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak yang
menyebabkan terjadinya metabolisme lemak yang abnormal disertai
dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah.
3. Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
Pasien – pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat
mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi
sesudah makan. Pada hiperglikemia yng parah yang melebihi ambang ginjal
normal (konsentrasi glukosa darah sebesar 160 – 180 mg/100 ml ), akan
timbul glikosuria karena tubulus – tubulus renalis tidak dapat menyerap
kembali semua glukosa. Glukosuria ini akan mengakibatkan diuresis
osmotik yang menyebabkan poliuri disertai kehilangan sodium, klorida,
potasium, dan pospat. Adanya poliuri menyebabkan dehidrasi dan timbul
polidipsi.
Akibat glukosa yang keluar bersama urine maka pasien akan
mengalami keseimbangan protein negatif dan berat badan menurun serta
cenderung terjadi polifagi. Akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan
energi sehingga pasien menjadi cepat telah dan mengantuk yang disebabkan
oleh berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya
penggunaan karbohidrat untuk energi. Hiperglikemia yang lama akan
8
1.6 PENATALAKSANAAN
MEDIS
1. Obat
2. Insulin
KEPERAWATAN
Usaha perawatan dan pengobatan yang ditujukan terhadap ulkus antara
lain dengan antibiotika atau kemoterapi. Perawatan luka dengan
mengompreskan ulkus dengan larutan klorida atau larutan antiseptic ringan.
Misalnya rivanol dan larutan kalium permanganate 1 : 500 mg dan
penutupan ulkus dengan kassa steril. Alat-alat ortopedi yang secaramekanik
yang dapat merata tekanan tubuh terhadap kaki yang luka amputasi mungkin
diperlukan untuk kasus DM. Tujuan utama penatalaksanaan terapi
pada Diabetes Melitus adalah menormalkan aktifitas insulin dan kadar
13
ditempat tidur, tumit dan mata kaki harus dilindungi serta kedua tungkai
harus diinspeksi tiap hari. Hal ini diperlukan karena kaki pasien sudah
tidak peka lagi terhadap rasa nyeri, sehingga akan terjadi trauma berulang
ditempat yang sama menyebabkan bakteri masuk pada tempat luka.
8. Tindakan Bedah
Berdasarkan berat ringannya penyakit menurut Wagner maka
tindakan pengobatan atau pembedahan dapat ditentukan sebagai berikut:
1) Derajat 0 : perawatan lokal secara khusus tidak ada.
2) Derajat I - V : pengelolaan medik dan bedah minor
(5) Nutrisi
Nausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek,
mual/muntah.
(6) Neurosensori
Sakit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah
otot, disorientasi, letargi, koma dan bingung.
(7) Nyeri
Pembengkakan perut, meringis.
(8) Respirasi
Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing dan sesak nafas.
(9) Keamanan
Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya kekuatan umum.
(10) Seksualitas
Adanya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme menurun
dan terjadi impoten pada pria.
3 Kerusakan integritas Setelah dilakukan asuhan (... x ...) diharapkan Pressure Management
jaringan berhubungan kerusakan integritas berhubungan dengan 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan
dengan faktor mekanik: diskontinuitas jaringan dapat teratasi dengan pakaian yang longgar
perubahan sirkulasi, 2. Hindari kerutan pada tempat tidur
imobilitas dan Kriteria hasil : 3. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
20
Risk Control
Pencegahan Infeksi
Indikator IR ER 1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
1. Pengetahuan tentang resiko dan lokal
2. Memonitor faktor resiko dari 2. Monitor hasil leukosit
lingkungan
3. Memonitor faktor resiko dari Edukasi pencegahan infeksi
perilaku personal 1. Ajarkan klien dan keluarga tentang tanda-
4. Mengembangkan strategi tanda infeksi dan apabila terdapat tanda-
kontrol resiko yang efektif tanda infeksi segera memeriksakan diri ke
5. Mengatur strategi pelayanan kesehatan terdekat
pengontrolan resiko seperti 2. Ajarkan klien dan keluarga mengenai
yang dibutuhkan bagaimana menghindari infeksi dengan cara
6. Berkomitmen dengan strategi 6 langkah mencuci tangan yang baik dan
kontrol resiko yang benar
direncanakan 3. Anjurkan kecukupan nutrisi, cairan dan
7. Memonitor status perubahan istirahat
kesehatan
Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
23
DAFTAR PUSTAKA
LeMone, Priscilla, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 5.
Jakarta: EGC.
Saferi, Andra Wijaya dan Yessie Mariza Putri. 2013. KMB Keperawatan Dewasa.
Jakarta: Numed.
Wibowo Doni, dkk. 2017. Ringkasan NANDA, NOC, dan NIC. STIKes Cahaya
Bangsa: Banjarmasin.
__________. Diunduh pada hari minggu 12 Januari 2020 pukul 15.00 WITA
melalui https://www.scribd.com/document/332776256/LP-Diabetic-Foot.
_________. Diunduh pada hari minggu 12 Januari 2020 pukul 15.10 WITA melalui
https://www.academia.edu/17898165/Laporan_Pendahuluan_ASKEP_Diabetes_
Melitus