Topik : TBC
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga mengerti dan paham tentang penyakit
TBC Paru.
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan keluarga akan mampu :
C. Materi
g. Peran Keluarga
1
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
F. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Penanggung
No Waktu jawab
Pembicara Peserta
1 5 Menit Pembukaan Moderator
penyuluhan
penyuluhan
akan disampaikan
2) Menyampaikan materi
tentang :
e. Peran Keluarga
3 5 Menit Evaluasi
2
bertanya (Fasilitator)
disampaikan
4 5 Menit Penutup
G. Pengorganisasian
H. Evaluasi
1. Struktural
2. Proses
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan, serta peserta yang terlibat aktif dalam penyuluhan
3. Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan sehingga peserta dapat menyebutkan :
d. Pencegahan
e. Peran Keluarga
4. Antisipasi Masalah
3
Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan ( tidak ada pertanyaan) fasilitator dapat menstimulasi dengan cara
berdialog dengan pemberi materi dalam membahas materi yang sedang diberikan.
Pertanyaan yang sekiranya tidak dapat dijawab oleh kelompok penyaji hendaknya dilakukan konfirmasi pada
I. Lembaran Absensi
J. Lembaran Persetujuan
LEMBAR OBSERVASI
STRUKTUR
1. Peserta hadir
1. Masing-masing anggota Tim bekerja 1.Peserta dapat
ditempat sesuai dengan tugas : menjawab pertanyaan
penyuluhan 15
2. yang diajukan
menit sebelum a. Moderator tentang:
acara dimulai ( )- Membuka kegiatan ( ) a. Pengertian Hipertensi
- Tidak berbelit-belit ( ) ( )
- Menjelaskan susunan acara ( ) b. Faktor penyebab
- Menjelaskan aturan penyuluhan ( ) Hipertensi ( )
- Memandu diskusi dengan baik ( ) c. Tanda gejala
- hipertensi ( )
2. Penyelenggaraan b. Penyaji d. Pencegahan ( )
Penyuluhan Komunikatif ( ) e. Peran Keluarga ( )
dilakukan di Menyampaikan isi dengan jelas ( )
Ruang Maddinah Sesuai/tepat waktu ( )
RS. Syuhada
‘Haji Blitar ( ) c. Fasilitator
Membantu menyiapkan perlengkapan
3. penyuluhan ( )
Memotivasi audience untuk bertanya
4. Pengorganisasian ( )
dilaksanakan Membantu penyaji dalam menganggapi
sebelum pertanyaan audience ( )
penyuluhan ( ) Membagikan leaflet pada akhir acara
penyuluhan
4
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
A. PENGERTIAN TBC
Tuberkulosis (TBC atau TB) merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk
mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.Penyakit
TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap
tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baruTBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap
tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia. Survei
prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di
Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh
WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk),
dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baruMycobacterium tuberculosis merupakan penyebab utama TB
di dunia, dan kadang-kadang oleh Mycobacterium bovis dan Mycobacterium africanum (Tabrani,2010). Organisme
Mycobacterium tuberculosis juga disebut dengan Basil Tahan Asam (BTA) yang merupakan bakteri gram positif,
berukuran 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm, dan hidup berkoloni. Selain itu juga memiliki ciri khusus yaitu adanya
lapisan lilin di dinding selnya. Sebagian besar komponen yang terdapat pada Mycobacterium tuberculosis adalah lemak
sehingga kuman mampu tahan terhadap asam . Sebagai bakteri aerob yang menyukai daerah yang banyak oksigen,
maka bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bermanifes di paru-paru karena kandungan oksigennya sangat
tinggi. Di luar tubuh manusia, Mycobacterium tuberculosis hidup baik pada lingkungan yang lembab akan tetapi tidak
tahan terhadap sinar matahari. Pada tempat yang lembab, sejuk, gelap tanpa cahaya matahari Mycobacterium
tuberculosis dapat bertahan hidup sampai bertahun-tahun lamanya, akan tetapi jika terkena cahaya matahari bakteri
mati dalam waktu 2 jam. Basil ini tidak berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari, dan sinar
ultraviolet (Nurarif dan Kusuma,2013).
Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis) yang sebagian
kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai
sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA).
Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap
dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lama selama beberapa tahun Infeksi primer terjadi
saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TBC.Percikan dahak yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga
dapat melewati sistem pertahanan mukosilierbronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap
disana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasil berkembang biak dengan cara membelah diri di paru, yang
mengakibatkan peradangan di dalam paru. Saluran limfe akan membawa kuman TBC ke kelenjar limfe disekitar hilus
paru dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer
adalah sekitar 4-6 minggu.Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif
menjadi positif. Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan besarnya respon
daya tahan tubuh (imunitasseluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan
kuman TBC. Meskipun demikian ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant (tidur).
Kadang-kadang daya tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang
bersangkutan akan menjadi penderita TBC Tuberkulosis Pasca Primer Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah
beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau
status gizi buruk. Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas
atau efusi pleura.
5
C. Cara Penularan Tbc Paru
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang
dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC
dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembangbiak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar
getah bening.eksi hampir seluruh organ tubuh seperti:paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah
bening, dan lainlain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Saat Mikobakterium
tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular
(bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan
dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya
menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang
1. Gejala umum
Demam tidak terlalu tinggi yang berlansung lama biasanya di rasakan malam hari di sertai keringat
malam
2. Gejala khusus
a) Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
( saluran yang menuju ke paru- paru) akibat penekanan kelenjer getah bening yang membesar,
akan menimbulkan suara mengin suara nafas melemah yang di sertai dengan sesak.
b) Kalau ada cairan di rongga pleura ( pembungkus paru-paru ) dapat di sertai dengan keluhan sakit
dada
c) Bila mengenai tulang makanya terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat
membentuk saluran dan bermurah pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nana
6
d) Pada anak-anak dapat mengenai otak ( pelapisan pembungkus otak ) dan di sebut sebagai
meningitis ( radang selaput otak ) gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran
dan kejang-kejang.
2) Mencegah kematian
3) Mencegah kekambuhan
1. Saat batuk seharusnya menutupi mulut dan apabila batuk lebih dari 3 minggu, merasa sakit di
dada dan kesukaran bernafas segerah di bawa ke puskesmas atau ruma sakit
3. Membuang luda di tempat yang tertutup, dan apabila ludanya bercampur darah segerah bawa
4. Mencuci peralatab makan dan minum sampai bersih setelah di gunakan penderita
5. Bayi yang baru lahir dan anak-anak yang masi kecil harus di imusasi dengan vaksin BCG karna
Isoniazid
Rifampicin
Pirasinamid
Streptomycin
2. Prinsip obat
Obat Tb di berikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat
selama 6-8 bulan,supaya semua kuman dapat di bunuh, dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan di telan
dalam dosis tunggal, sebaiknya dalam saat perut kosong.apabila paduan obat yang di gunakan tidak
kuat ,kuman tbc akan berkembang menjadi kuman kebal. Pengobatan di berikan dalam 2 tahap yaitu:
a. tahap intensif
7
Pada tahap intensif penderita mendapat obat minum obat setiap hari selama 2- 3 bulan .
b. tahap lanjutan
pada tahap lanjutan penderita mendapat obat ( minum obat) 3 kali seminggu selama 4-5 bulan .
beberapa obat samping yang mungkin muncul mengkomsumsi tb bervariasi mulai dari ringan. Efek
samping ringan dapat berubanya menjadi kemerahan yang di akibatkan oleh rifanpisin. Efek samping
lainya berupa nyeri sendi,tidak ada nafsu makan,mual,kesimutan dan rasa terbakar,di hati,gatal dan
kemerahan kekuningan kulit keseimbangan ( iterus. Jika pasien hal merasa tersebut ,pasien harus segera
mengkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut, fase lanjutan.dalam beberapa B
8
DAFTAR PUSTAKA
Perawatan bandung
EGC Smeltzer and Bare. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah .jakarta Buku Kedokteran EGC.
9
10