Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : TBC

Sub Topik : TBC PARU

Hari/Tanggal : juni 2022

Sasaran : keluarga baru menikah

Waktu Pertemuan : 30 Menit

Penyuluh : Mahasiswa STIKes Maranatha Kupang

Tempat : Rumah keluarga baru menikah

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga mengerti dan paham tentang penyakit

TBC Paru.

B. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan keluarga akan mampu :

1. Menjelaskan pengertian TBC Paru.

2. Menyebutkan faktor penyebab dari TBC Paru.

3. Memahami tentang cara penularan penyakit TBC Paru.

4. Memahami tentang cara pengobatan penyakit TBC Paru.

5. Memahami cara pencegahan penyakit TBC Paru.

C. Materi

a. Pengertian TBC Paru

b. Faktor penyebab TBC Paru

c. Tanda gejala TBC Paru

d. Cara penularan TBC Paru

e. Pengobatan TBC Paru

f. Pencegahan TBC Paru

g. Peran Keluarga

1
D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Media

Leafleat, Lembar balik,

F. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Penanggung
No Waktu jawab
Pembicara Peserta
1 5 Menit Pembukaan Moderator

1). Memberi salam 1). Menjawab salam

2).Memperkenalkan diri 2). Mendengarkan

3). Menyampaikan topik 3). Mendengarkan

4). Menjelaskan tujuan 4). Mendengarkan

penyuluhan

5). Menjelaskan aturan 5). Mendengarkan

penyuluhan

6).Melakukan Kontrak waktu 6). Mendengarkan

2 15 Penyajian Materi Menjawab Penyaji


Menit
1) Mengkaji pengetahuan awal
2) Mendengarkan dan

peserta tentang topik yang Memperhatikan

akan disampaikan

2) Menyampaikan materi

tentang :

a. Pengertian TBC Paru

b. Faktor penyebab TBC Paru

c. Tanda gejala TBC Paru

d. Pencegahan TBC Paru

e. Peran Keluarga

3 5 Menit Evaluasi

1).Memberikan kesempatan 1). Bertanya Moderator

pada peserta untuk Penyaji

2
bertanya (Fasilitator)

2)Menanyakan kembali pada 2). Menjawab

peserta tentang materi yang

disampaikan

4 5 Menit Penutup

1).Menyimpulkan Materi 1). Mendengarkan Moderator

2). Memberi Salam 2). Menjawab salam

G. Pengorganisasian

a). Pembicara : Hendra Lasi

b). Moderator : Eliut R. Tahun

c). Observer : Desenci Alunpah

d). Fasilitator : Diana N. Mella

H. Evaluasi

1. Struktural

a. Peserta hadir ditempat penyuluhan

b. Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di Rumah keluarga baru menikah

c. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum penyuluhan

2. Proses

a. Masing-masing anggota Tim bekerja sesuai dengan tugas

b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan, serta peserta yang terlibat aktif dalam penyuluhan

50 % dari yang hadir.

3. Hasil

Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan sehingga peserta dapat menyebutkan :

a. Pengertian TBC Paru

b. Faktor penyebab TBC Paru

c. Tanda gejala TBC Paru

d. Pencegahan

e. Peran Keluarga

4. Antisipasi Masalah

3
 Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan ( tidak ada pertanyaan) fasilitator dapat menstimulasi dengan cara

berdialog dengan pemberi materi dalam membahas materi yang sedang diberikan.

 Pertanyaan yang sekiranya tidak dapat dijawab oleh kelompok penyaji hendaknya dilakukan konfirmasi pada

pembimbing klinik yang ada

I. Lembaran Absensi

J. Lembaran Persetujuan

LEMBAR OBSERVASI

PENYULUHAN HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)

DI RUANG MADINAH RS. SYUHADA ‘HAJI BLITAR

KRITERIA KRITERIA PROSES KRITERIA HASIL

STRUKTUR

1. Peserta hadir
1. Masing-masing anggota Tim bekerja 1.Peserta dapat
ditempat sesuai dengan tugas : menjawab pertanyaan
penyuluhan 15
2. yang diajukan
menit sebelum a. Moderator tentang:
acara dimulai ( )- Membuka kegiatan ( ) a. Pengertian Hipertensi
- Tidak berbelit-belit ( ) ( )
- Menjelaskan susunan acara ( ) b. Faktor penyebab
- Menjelaskan aturan penyuluhan ( ) Hipertensi ( )
- Memandu diskusi dengan baik ( ) c. Tanda gejala
- hipertensi ( )
2. Penyelenggaraan b. Penyaji d. Pencegahan ( )
Penyuluhan Komunikatif ( ) e. Peran Keluarga ( )
dilakukan di Menyampaikan isi dengan jelas ( )
Ruang Maddinah Sesuai/tepat waktu ( )
RS. Syuhada
‘Haji Blitar ( ) c. Fasilitator
Membantu menyiapkan perlengkapan
3. penyuluhan ( )
Memotivasi audience untuk bertanya
4. Pengorganisasian ( )
dilaksanakan Membantu penyaji dalam menganggapi
sebelum pertanyaan audience ( )
penyuluhan ( ) Membagikan leaflet pada akhir acara
penyuluhan

3. Peserta antusias terhadap materi


penyuluhan yang diberikan, serta
peserta yang terlibat aktif dalam
penyuluhan 50 % dari yang hadir.( )

4. Peserta tidak ada yang meninggalkan


tempat sebelum penyuluhan selesai ( )

4
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

TBC PARU DAN CARA MENGATASINYA

A. PENGERTIAN TBC

Tuberkulosis (TBC atau TB) merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk
mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.Penyakit
TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap
tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baruTBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap
tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia. Survei
prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di
Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh
WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk),
dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baruMycobacterium tuberculosis merupakan penyebab utama TB
di dunia, dan kadang-kadang oleh Mycobacterium bovis dan Mycobacterium africanum (Tabrani,2010). Organisme
Mycobacterium tuberculosis juga disebut dengan Basil Tahan Asam (BTA) yang merupakan bakteri gram positif,
berukuran 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm, dan hidup berkoloni. Selain itu juga memiliki ciri khusus yaitu adanya
lapisan lilin di dinding selnya. Sebagian besar komponen yang terdapat pada Mycobacterium tuberculosis adalah lemak
sehingga kuman mampu tahan terhadap asam . Sebagai bakteri aerob yang menyukai daerah yang banyak oksigen,
maka bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bermanifes di paru-paru karena kandungan oksigennya sangat
tinggi. Di luar tubuh manusia, Mycobacterium tuberculosis hidup baik pada lingkungan yang lembab akan tetapi tidak
tahan terhadap sinar matahari. Pada tempat yang lembab, sejuk, gelap tanpa cahaya matahari Mycobacterium
tuberculosis dapat bertahan hidup sampai bertahun-tahun lamanya, akan tetapi jika terkena cahaya matahari bakteri
mati dalam waktu 2 jam. Basil ini tidak berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari, dan sinar
ultraviolet (Nurarif dan Kusuma,2013).

B. Penyebab Tbc Paru

Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis) yang sebagian
kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai
sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA).
Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap
dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lama selama beberapa tahun Infeksi primer terjadi
saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TBC.Percikan dahak yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga
dapat melewati sistem pertahanan mukosilierbronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap
disana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasil berkembang biak dengan cara membelah diri di paru, yang
mengakibatkan peradangan di dalam paru. Saluran limfe akan membawa kuman TBC ke kelenjar limfe disekitar hilus
paru dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer
adalah sekitar 4-6 minggu.Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif
menjadi positif. Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan besarnya respon
daya tahan tubuh (imunitasseluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan
kuman TBC. Meskipun demikian ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant (tidur).
Kadang-kadang daya tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang
bersangkutan akan menjadi penderita TBC Tuberkulosis Pasca Primer Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah
beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau
status gizi buruk. Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas
atau efusi pleura.

5
C. Cara Penularan Tbc Paru

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang

dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC

dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembangbiak menjadi banyak

(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar

getah bening.eksi hampir seluruh organ tubuh seperti:paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah

bening, dan lainlain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Saat Mikobakterium

tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular

(bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan

dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya

menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang

sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan fotorontgen.

D. Tanda Dan Gejala Penyakit Tbc

Gejala penyakit tbc dapt di bagi menjadi 2 yaitu :

1. Gejala umum

Demam tidak terlalu tinggi yang berlansung lama biasanya di rasakan malam hari di sertai keringat

malam

a) Kadang kadang serangan demam seperti influenza dan hilang timbul

b) Penurunan nafsu makan dan berat badan

c) Batuk-batuk selama dari 3 minggu dapat di sertai dalam dara

d) Perasaan tidak enak ( malaise) lemah

2. Gejala khusus

a) Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus

( saluran yang menuju ke paru- paru) akibat penekanan kelenjer getah bening yang membesar,

akan menimbulkan suara mengin suara nafas melemah yang di sertai dengan sesak.

b) Kalau ada cairan di rongga pleura ( pembungkus paru-paru ) dapat di sertai dengan keluhan sakit

dada

c) Bila mengenai tulang makanya terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat

membentuk saluran dan bermurah pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nana

6
d) Pada anak-anak dapat mengenai otak ( pelapisan pembungkus otak ) dan di sebut sebagai

meningitis ( radang selaput otak ) gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran

dan kejang-kejang.

E. Cara Pencegahan Tbc

Adapun tujuan dari pencegahan yaitu :

1) Menyembuhkan penderita tbc paru

2) Mencegah kematian

3) Mencegah kekambuhan

4) Menurunkan tingkat penularan

Cara-cara pencegahan tbc sebagai berikut :

1. Saat batuk seharusnya menutupi mulut dan apabila batuk lebih dari 3 minggu, merasa sakit di

dada dan kesukaran bernafas segerah di bawa ke puskesmas atau ruma sakit

2. Saat batuk memalingkan muka agar tidak mengenai orang lain

3. Membuang luda di tempat yang tertutup, dan apabila ludanya bercampur darah segerah bawa

kepuskesmas atau rumah sakit

4. Mencuci peralatab makan dan minum sampai bersih setelah di gunakan penderita

5. Bayi yang baru lahir dan anak-anak yang masi kecil harus di imusasi dengan vaksin BCG karna

vaksi tersebut akan memberikan perlindungan yang amat bagus.

F. Pengobatan Tbc Paru

1. Jenis obat penyakit tbc paru

 Isoniazid

 Rifampicin

 Pirasinamid

 Streptomycin

2. Prinsip obat

Obat Tb di berikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat

selama 6-8 bulan,supaya semua kuman dapat di bunuh, dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan di telan

dalam dosis tunggal, sebaiknya dalam saat perut kosong.apabila paduan obat yang di gunakan tidak

kuat ,kuman tbc akan berkembang menjadi kuman kebal. Pengobatan di berikan dalam 2 tahap yaitu:

a. tahap intensif

7
Pada tahap intensif penderita mendapat obat minum obat setiap hari selama 2- 3 bulan .

b. tahap lanjutan

pada tahap lanjutan penderita mendapat obat ( minum obat) 3 kali seminggu selama 4-5 bulan .

3. efek samping obat

beberapa obat samping yang mungkin muncul mengkomsumsi tb bervariasi mulai dari ringan. Efek

samping ringan dapat berubanya menjadi kemerahan yang di akibatkan oleh rifanpisin. Efek samping

lainya berupa nyeri sendi,tidak ada nafsu makan,mual,kesimutan dan rasa terbakar,di hati,gatal dan

kemerahan kekuningan kulit keseimbangan ( iterus. Jika pasien hal merasa tersebut ,pasien harus segera

mengkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut, fase lanjutan.dalam beberapa B

8
DAFTAR PUSTAKA

Barbara, C,L,1996.perawatan medical bedah,suatu pendekatan proses

Perawatan bandung

Doengoes M,Rencana Asuhan Keperawatan.Edisi 3. Jakarta : Buku Kedokteran

EGC Smeltzer and Bare. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah .jakarta Buku Kedokteran EGC.

9
10

Anda mungkin juga menyukai