Anda di halaman 1dari 3

HUKUM NEGARA DAN NEGARA AGAMA

Apakah kemajemukan dalam hal beragama ini sesuatu yang membahayakan/memiliki kekuatan
bagi pembangunan nasional Indonesia? Apakah di Indonesia hanya perlu satu agama saja
ataukah setiap agama yang ada di Indonesia itu memilik hak yang sama untuk tumbuh dan
berkembang di Indonesia? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan penting yang akan kita diskusikan
bersama dalam pertemuan ini.
Kedua pertanyaan tadi membawa kita pada pembahasan dua konsep yang dimunculkan dalam
kehidupan yang beraneka ragam dalam hal agama, yaitu konsep tentang agama negara dan
negara agama. Apakah agama negara dan negara agama itu? Apakah salah satu dari kedua istilah
ini cocok untuk diterapkan dalam kehidupan beragama di Indonesia?
Agama Negara
Apakah agama Negara itu? Agama negara diartikan sebagai kehidupan bersama dalam suatu
negara (state nation) di mana pemerintah memainkan peranan menentukan dalam kehidupan
beragama. Misalnya aturan beragama diatur pemerintah, termasuk Pemuka agama digaji dan
diangkat pemerintah.
Hal menjadi agama Negara ini tentu saja memiliki plus-minusnya dalam kehidupan bernegara.
Hal plusnya atau positifnya adalah Pemerintah mempunyai kontrol yang kuat terhadap
kehidupan religius warga negaranya. Kontrol ini dalam kontek kemajemukan agama
menyebabkan dominasi satu agama terhadap agama yang lain tidak akan terjadi sehingga
perpecahan dan radikalisme atas nama agama tidak akan dapat tumbuh subur di Negara itu.
Sisi negatifnya adalah bahwa dengan Negara yang mengangkat dan membiayai para pemimpin
agama, maka negara dapat menjadi yang tentukan bagaimana kitab suci dibaca dan dipahami.
Bagaimana ajaran agama itu harus dilakukan dan bagaimana hukum dalam suatu agama itu
ditetapkan dibuat.
Tentu saja ini akan merugikan agama itu dalam kebebasannya untuk mewartakan dan
mengajarkan ajaran agamanya. Agama akan kehilangan fungsi kontrol kepada Negara karena
agama selalu berada di dalam kendali Negara. Ketika orang-orang yang memimpin Negara itu
memiliki kecendrungan untuk mengabaikan agama atau mengandalkan satu agama tertentu,
maka pemimpin Negara itu dapat menjadikan agama yang dia andalkan itu mendominasi agama
lainnya.
Keadaan ini tentu saja menjadikan pemerintah tidak dapat dikritik bahkan dijatuhkan dan negara
sudah pasti tidak akan keliru. Keadaan ini berbahaya jika suatu waktu agama itu dipimpin oleh
seorang diktaktor dan pemerintah yang otoriter dan tak mau dikritik. Tentu saja kehidupan
bersama itu akan penuh dengan chaos karena ketidakadilan, penindasan itu akan semena-mena
terjadi di mana saja dan rakyat pasti menderita.

Bahan Kuliah Agama Prodi Keperawatan STIKES Maranatha 2020-2021 1


Dalam sejarah praktek kehidupan Agama Negara sudah pernah dipraktekkan, misalnya pada
Masa Kaisar Romawi dan Masa Hitler. Di masa dulu ketika kekuasaan seorang raja begitu
mendominasi, dimana pemimpinlah yang menjadi undang-undang dan menentukan semua aspek
termasuk agama dalam kehidupan.
Di Indonesia Masa Indisch Kerk, masa VOC; 1952: usulan Kemenag Indonesia tentang yangg
disebut agama dan 1945: PAKEM untuk awasi kaum abangan. Praktek agama negara telah
menggeser kedudukan Tuhan dalam agama karena kebenaran Allah yang berdaulat disangkali
dan ditolak, serta Penghayatan beragamapun menjadi dangkal.

Negara Agama
Apakah Negara agama itu? Negara agama diartikan sebagai suatu bentuk kehidupan bersama
dalam suatu negara (state nation) di mana UU yang berlaku dalam negara itu disusun
berdasarkan keyakinan religius dari agama tertentu. Sama seperti Agama Negara, Negara agama
juga miliki sisi positif dan negatifnya.
Sisi positif
Seluruh tingkah laku warga negara akan dituntun dan diarahkan agar sesuai dengan kehendak
Tuhan yang dijelmakan dalam UU dan aturan-aturan yang berlaku di negara tsb dengan
didasarkan pada agama tertentu atau suatu agama saja. Jika di Negara itu, agamanya majemuk,
maka dapat dibayangkan apa yang akan terjadi pada Negara itu, tentu saja pertikaian antar agama
akan menjadi hal yang menghiasi perjalanan kehidupan di Negara itu.
Sisi Negatif
Kekacauan yang merusak tatanan kehidupan akan terjadi bahkan bisa terjadi perang agama
dalam masyarakat. Inilah yang tidak boleh terjadi di Indonesia yang majemuk dalam agama.
Indonesia punya 6 agama dan 1 aliran kepercayaan: Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budha,
Konfuchu dan 1 aliran kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa.
Agama-agama ini adalah warisan nenek moyang kita. Dengan semangat kerukunan hidup umat
beragama, kita bisa merangkai perbedaan dalam hal keagamaan sebagai kekuatan yang dapat
membangun kehidupan bersama di Negara kita. Agama di Indonesia dijamin oleh Pancasila dan
UUD 1945. Pemeluk agama di Indonesia mempunyai hak untuk dilindungi negara dan negara
mempunyai kewajiban utama untuk lakukan hal itu.
Perlindungan negara tidak pandang kuantitas, minoritas/mayoritas, tidak ada diskriminasi. Atas
dasar inilah maka praktek Negara agama tidak tepat dan tidak sesuai dengan jiwa kebangsaan
kita sebagai bangsa yang majemuk. Menjadikan Negara ini sebagai Negara agama justru akan
menghasilkan perpecahan dan hancurnya kehidupan kita sebagai bangsa yang menyebut dirinya
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahan Kuliah Agama Prodi Keperawatan STIKES Maranatha 2020-2021 2


Diskusikanlah sebagai kelompok (masing-masing kelompok 8 anggota):
1. Apakah dalam perjalanan roda pemerintahan di Indonesia, ada contoh kasus dimana
konsep Negara agama itu hendak diberlakukan di Indonesia? Sebutkanlah itu dan beri
penjelasan mengapa disebut sebagai konsep Negara agama!
2. Apakah ada upaya makar yang terjadi dalam sejarah kehidupan berbangsa di NKRI ini
yang didasarkan pada konsep Negara agama? Sebutkan itu dan beri penjelasan mengapa
disebutkan demikian!

Bahan Kuliah Agama Prodi Keperawatan STIKES Maranatha 2020-2021 3

Anda mungkin juga menyukai