Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN KOMUNITAS

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TBC

OLEH : Kelompok 8
NUR SAMSI 0910321006
SRI WAHYUNI 0910322024
MUSILATUR RAHMI 0910322034
MILA DESRIANI R 0910322040
MEISYAFFITRI 0910323102

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYAKIT TB
Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas
Pokok Bahasan : TB
Sasaran : Warga Masyarakat
Hari/ Tanggal : Kamis, 7 Februari 2013
Waktu : 16.00 WIB – 16.30 WIB
Tempat Pelaksanaan : Balai Desa

1. Latar Belakang
Di Indonesia salah satu penyakit yang ditakuti pada abad ke-19 adalah TBC atau TB.
Berdasarkan data dari WHO tahun 1993 didapatkan fakta bahwa sepertiga penduduk
Bumi telah diserang oleh penyakit TB paru. Sekitar 8 juta orang dengan kematian 3 juta
orang pertahun. Diperkirakan dalam tahun 2002-2020 akan ada 1 miliar manusia
terinfeksi, sekitar 5-10 persen berkembang menjadi penyakit dan 40 persen yang terkena
penyakit berakhir dengan kematian.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini masih belum bisa
dimusnahkan. Jika dilihat secara global, TBC membunuh 2 juta penduduk dunia setiap
tahunnya, dimana angka ini melebihi penyakit infeksi lainnya. Bahkan Indonesia adalah
negara terbesar ketiga dengan jumlah pasien TBC terbanyak di dunia, setelah Cina dan
India. Sulitnya memusnahkan penyakit yang disebabkan oleh bakteriMycobacterium
tuberculosis ini disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya adalah munculnya bakteri
yang resisten terhadap obat yang digunakan. Karena itu, upaya penemuan obat baru terus
dilakukan. Ketidaktahuan masayarakat tentang penyakit ini membuat penyakit ini terus
berkembang di Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan terkait penyakit ini di
kalangan masyarakat.

2. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan masyarakat mengetahui
tentang TB dan mengetahui cara pencegahan dan penanganan penyakit TB
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan keluarga mampu :
1. Mengetahui pengertian TB
2. Mengetahui penyebab penularan TB
3. Mengetahui bagaimana cara penularan TB
4. Mengetahui tanda dan gejala TB
5. Mengetahui cara pencegahan terhadap penularan TB
6. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan TB
7. Mengetahui cara penanganan dan pengobatan TB

3. Pelaksanaan Kegiatan
I. Topik
Pendidikan kesehatan tentang TBC atau TB
II. Sasaran
Warga Masyarakat
III. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab

IV. Waktu dan Tempat


Hari/ Tanggal : Kamis, 7 Februari 2013
Waktu : 16.00 WIB – 16.30 WIB
Tempat Pelaksanaan : Balai Desa

V. Proses Penyuluhan
Pokok Kegiatan
No Waktu
Kegiatan Penyuluh Audiens/ Sasaran
1. 5 Pembukaan  Mengucapkan salam Menjawab salam
menit  Memperkenalkan diri/ Memperhatikan
pembimbing
 Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
 Menjelaskan kontrak waktu memperhatikan
2. 25 Penyampaia  Menggali pengetahuan Mengungkapkan pendapat
menit n materi dan keluarga tentang TB
tanya jawab  Memberikan reinforcement Memperhatikan
positif
 Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
pengertian TB memperhatikan
 Menjelaskan penyebab Mendengarkan dan
penularan TB memperhatikan
 Menjelaskan bagaimana cara Mendengarkan dan
penularan TB memperhatikan
 Menjelaskan tanda dan Mendengarkan dan
gejala TB memperhatikan
 Menjelaskan cara Mendengarkan dan
pencegahan terhadap memperhatikan
penularan TB
 Menjelaskan upaya yang Mendengarkan dan
dapat dilakukan untuk memperhatikan
mencegah penularan TB
 Menjelaskan cara
penanganan dan pengobatan Mendengarkan dan
TB memperhatikan
 Proses tanya jawab
 Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk Memngajukan pertanyaan
bertanya
 Memberikan
reinforcement positif Memperhatikan
 Menjawab pertanyaan
keluarga Mendengarkan jawaban
4. 5 Penutup  Menyimpulkan materi yang Menyimpulkan materi
menit disampaikan
 Mengadakan evaluasi secara Menjawab pertanyaan
lisan
 Menutup penyuluhan dan Menjawab salam
memberi salam
VI. Setting Tempat
Pm
P
M
O&N

W W W W W

F W W W W W F

W W W W W

Keterangan :
P = Penyaji F = Fasilitator
M = Moderator W = Warga
Pm = Pembimbing
O & N = Observer & Notulen

Pembimbing : Pak Randi


Penyaji : Musilatur Rahmi
Moderator : Sri Wahyuni
Observer & Notulen : Meisyaffitri
Fasilitator : Mila Desriani R
Nur Samsi

VII. Uraian Tugas


Moderator
 Membuka acara
 Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
 Menjelaskan tujuan dan topik
 Menjelaskan kontrak waktu
 Mengarahkan alur diskusi
 Memimpin jalannya diskusi
 Menutup acara
Penyaji
 Mempresentasikan materi untuk penyuluhan
 Menjawab pertanyaan yang diajukan warga
 Melakukan evaluasi dalam bentuk pertanyaan
Fasilitator
 Memotivasi warga untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan
 Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari warga
 Membantu memberikan penjelasan
Observer & Notulen
 Mengamati dan mencatat proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
 Mengevaluasi jalannya penyuluhan
 Mencatat respon peserta
 Mencatat semua pertanyaan yang diajukan warga
 Membuat laporan hasil presentasi

VIII. Media
1. Flip Chart
2. Leaflet

IX. Materi (terlampir)

X. Kriteria Hasil
1. Evaluasi struktur
 Warga dapat hadir sesuai dengan rencana
 Tempat, media serta alat-alat untuk penyuluhan tersedia sesuai rencana
2. Evaluasi proses
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Warga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
 Warga berperan aktif dalam jalannya diskusi
3. Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan dengan bantuan leaflet diharapkan warga mampu :
a. Menyebutkan pengertian TB
b. Menyebutkan penyebab penularan TB
c. Menyebutkan bagaimana cara penularan TB
d. Menyebutkan tanda dan gejala TB
e. Menyebutkan cara pencegahan terhadap penularan TB
f. Menyebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan TB
g. Menyebutkan cara penanganan dan pengobatan TB
Lampiran Materi :

TBC atau TB
Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC)
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus
menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit
tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang
disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis, yang peka terhadap obat, praktis
dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima
tahun pertama pada lebih dari setengah kasus.

Penularan dan Pencegahan


Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik air
dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis, anak anak sering
mendapatkan penularan dari orang dewasa di sekitar rumah maupun saat berada di
fasilitas umum seperti kendaraan umum, rumah sakit dan dari lingkungan sekitar rumah.
Oleh sebab ini masyarakat di Indonesia perlu sadar bila dirinya terdiagnosis tuberkulosis
maka hati hati saat berinteraksi dengan orang lain agar tidak batuk sembarangan , tidak
membuang ludah sembarangan dan sangat dianjurkan untuk bersedia memakai masker
atau setidaknya sapu tangan atau tissue. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di
dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan
daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh
organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah
bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu
paru-paru.
Dalam memerangi penyebaran Tuberkulosis terutama pada anak anak yang masih
rentan daya tahan tubuhnya maka pemerintah Indonesia telah
memasukkan Imunisasi Tuberkulosis pada anak anak yang disebut sebagai
Imunisasi BCG sebagai salah satu program prioritas imunisasi wajib nasional beserta
dengan 4 jenis imunisasi wajib lainnya yaitu hepatitis B, Polio, DPT dan campak,
jadwalnya ada di Jadwal imunisasi.
Tanda dan Gejala
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang
timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas
terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara
klinik.
a.      Gejala sistemik/umum
1. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam
hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti
influenza dan bersifat hilang timbul.
2. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
3. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
4. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
b.      Gejala khusus
1. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah
bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas
melemah yang disertai sesak.
2. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
3. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
4. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,
adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pengobatan
Pengobatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan tahap
lanjutan. Lama pengobatan 6-8 bulan, tergantung berat ringannya penyakit. Penderita
harus minum obat secara lengkap dan teratur sesuai jadwal berobat sampai dinyatakan
sembuh. Dilakukan tiga kali pemeriksaan ulang dahak untuk mengetahui perkembangan
kemajuan pengobatan, yaitu pada akhir pengobatan tahap awal, sebulan sebelum akhir
pengobatan dan pada akhir pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai