Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

KEPERAWATAN JIWA

MACAM-MACAM MEKANISME KOPING BESERTA CONTOHNYA

OLEH :
MILA DESRIANI R
0910322040

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2012
MEKANISME KOPING BESERTA CONTOHNYA :

1. Kompensasi
Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri dengan secara tegas
menonjolkan keistimewaan/kelebihan yang dimilikinya.
Contoh : Andi bodoh dalam pelajaran bahasa Inggris, tetapi Andi pintar dalam pelajaran olah
raga

2. Penyangkalan (denial)
Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari realitas tersebut.
Mekanisme pertahanan ini adalah paling sederhana dan primitif.
Contoh : Andi baru putus dengan pacarnya berusaha menghindari pembicaraan mengenai pacar.
 
3. Pemindahan (displacement)
Pengalihan emosi yang semula ditujukan pada seseorang/benda lain yang biasanya netral
atau lebih sedikit mengancam dirinya.
Contoh : Andi sedang bertengkar dengan orang tuanya, sesampainya di sekolah justru marah-
marah kepada temannya.

4. Disosiasi
Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran atau identitasnya.
Contoh : Andi marah-marah bahkan mengamuk, tetapi saat ditanya Andi tidak bisa menjelaskan
apa yang terjadi pada dirinya

5. Identifikasi (identification)
Proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang ia kagumi berupaya dengan
mengambil/menirukan pikiran-pikiran, perilaku dan selera orang tersebut.
Contoh : Andi sangat mengidolakan Michael Jakson, sehingga Andi berusaha sebisa mungkin
untuk meniru idolanya mulai dari gaya hingga perilakunya

6. Intelektualisasi (intelectualization)
Pengguna logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari pengalaman yang
mengganggu perasaannya.
Contoh : Andi tidak ingin membicarakan tentang mantannya dikarenakan tidak terlalu penting
membahas itu di masa sekarang, yang terpenting hanyalah kuliahnya

7. Introjeksi (Introjection)
Suatu jenis identifikasi yang kuat dimana seseorang mengambil dan melebur nilai-nilai
dan kualitas seseorang atau suatu kelompok ke dalam struktur egonya sendiri, merupakan hati
nurani. Seseorang berusaha mentaati semua norma dan peraturan yang ada di masyarakat
sehingga ego tidak lagi terganggu oleh ancaman dari luar.
Contoh: Pacar Andi mengalami kecelakaan saat mereka sedang bertengkar di jalanan, sejak
kejadian itu Andi menyalahkan dirinya atas kejadian yang menimpa pacarnya

8. Isolasi
Pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang mengganggu dapat bersifat sementara
atau berjangka lama.
Contoh : Andi kena marah guru di sekolah, tetapi masalah tersebut tidak menjadi pikirannya, ia
hanya cuek saja tidak peduli

9. Proyeksi
Pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepada orang lain terutama
keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi.
Contoh : Andi menyukai teman sekelasnya, tetapi Andi tidak mau mengakui itu, ia justru
mengatakan kalau ia yang dirayu oleh teman sekelasnya itu

10. Rasionalisasi
Mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan dapat diterima masyarakat untuk
menghalalkan/membenarkan impuls, perasaan, perilaku, dan motif yang tidak dapat diterima.
Contoh : Andi mendapatkan nilai jelek pada pelajaran matematika, Andi justru menyalahkan
guru yang mengajar atas nilainya yang jelak, Andi mengatakan gurunya tidak becus mengajar
11. Reaksi formasi
Pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sadari, yang bertentangan dengan apa
yang sebenarnya ia rasakan atau ingin lakukan.
Contoh : Andi menyukai seorang wanita tetapi Andi malah berlaku kasar dan suka mengejek
wanita tersebut kepada temannya

12. Regresi
Kemunduran akibat stres terhadap perilaku dan merupakan ciri khas dari suatu taraf
perkembangan yang lebih dini.
Contoh : Sejak orang tua Andi bercerai, tingkah Andi menjadi seperti anak-anak padahal Andi
sudah cukup dewasa

13. Pemisahan (splitting)


Sikap mengelompokkan orang / keadaan hanya sebagai semuanya baik atau semuanya
buruk; kegagalan untuk memadukan nilai-nilai positif dan negatif di dalam diri sendiri.
Contoh : Andi menganggap Budi jahat dan Tono baik, padahal tidak selamanya mereka berdua
seperti itu, Andi hanya menilai spontan saja

14. Sublimasi
Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk suatu
dorongan yang mengalami halangan dalam penyalurannya secara normal.
Contoh : Andi suka berkelahi di sekolahnya untuk itu Andi ikut ekstrakurikuler karate di
sekolahnya

15. Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya
merupakan analog represi yang disadari; pengesampingan yang disengaja tentang suatu bahan
dari kesadaran seseorang; kadang-kadang dapat mengarah pada represi yang berikutnya.
Contoh : Andi mempunyai masalah dengan pacarnya tetapi dia berusaha melupakan itu dengan
pengalihan ke yang lain padahal masalahnya berat
16. Undoing
Tindakan/ perilaku atau komunikasi yang menghapuskan sebagian dari tindakan/ perilaku
atau komunikasi sebelumnya; merupakan mekanisme pertahanan primitif.
Contoh : Andi telah memukul temannya, tetapi selanjutnya Andi malah berlaku lembut dan
penuh kasih saying terhadap temannya itu

17. Represi
Pengesampingan secara tidak sadar tentang pikiran, impuls atau ingatan yang
menyakitkan atau bertentangan, dari kesadaran seseorang; merupakan pertahanan ego yang
primer yang cenderung diperkuat oleh mekanisme lain.
Contoh : Andi pernah mengalami kecelakaan yang sangat hebat tetapi Andi justru tidak ingat/
lupa tentang kecelakaan itu

18. Konversi
Transformasi konflik emosional ke dalam bentuk gejala-gejala jasmani.
Contoh : Andi tidak membuat tugas tentang keperawatan jiwa tiba-tiba saja Andi merasa sakit
perut dan tidak masuk kuliah

19. Simbolisasi
Menggunakan benda atau tingkah laku sebagai simbol pengganti suatu keadaan atau hal
yang sebenarnya
Contoh : Andi pernah berbuat dosa dengan cara mencuri uang temannya, untuk mengatasi
kecemasan akan hal tersebut uangnya disumbangkan ke mesjid oleh Andi

20. Fiksasi
Berhenti pada tingkat perkembangan salah satu aspek tertentu (emosi atau tingkah laku
atau pikiran, dsb) sehingga perkembangan selanjutnya terhambat.
Contoh : Andi walaupun sudah dewasa tetapi tetap saja berbicara seperti anak-anak dan selalu
meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan sesuatu hal padahal dia sudah bisa sendiri

21. Acting Out


Langsung mencetuskan perasaan bila keinginan terhalang.
Contoh : Andi tidak diberikan motor oleh orang tuanya padahal dia selalu minta diberikan motor,
akibatnya Andi marah kepada orang tuanya dan mengurung diri di kamar

22. Kompromi
Kompromi adalah merupakan tindakan konstruktif yang dilakukan oleh individu untuk
menyelesaikan masalah, lazimnya kompromi dilakukan dengan cara bermusyawarah atau
negosiasi untuk menyelesaikan masalah yang sedang sihadapi, secara umum kompromi dapat
mengurangi ketegangan dan masalah dapat diselesaikan. 
Contoh : Andi memiliki masalah dengan temannya di sekolah, untuk menyelesaikan masalah itu
Andi bermusyawarah dengan temannya itu untuk mencari solusi yang tepat

23. Prilaku menarik diri


Menarik diri adalah prilaku yang menunjukkan pengasingan diri dari lingkungan dan
orang lain, jadi secara fisik dan psikologis individu secara sadar meninggalkan lingkungan yang
menjadi sumber stressor misalnya ; individu melarikan diri dari sumber stress, menjauhi sumber
beracun, polusi, dan sumber infeksi. Sedangkan reaksi psikologis individu menampilkan diri
seperti apatis, pendam dan munculnya perasaan tidak berminat yang menetap pada individu. 
Contoh : Keluarga Andi tidak harmonis sehingga Andi sering tidur di rumah teman-temannya
untuk menghindari itu

24. Pengamatan diri (self observation)


Pengamatan diri sejajar dengan introspreksi, yaitu individu melakukan pengujian secara
objektif proses-proses kesadaran sendiri atau mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku,
motif, cirri, sifat sendiri, dan seterusnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai diri sendiri
yang semakin mendalam. Pengamatan diri mengandaikan individu memilki kemampuan untuk
melakukan transedensi, yaitu kemampuan untuk membuat jarak antara diri yang diamati dengan
diri yang mengamati. Perkembangan kognitif dan latihan-latihan melakukan introspeksi yang
dilakukan sejak remaja, akan mempertajam keterampilan untuk melakukan pengamatan diri. 
Contoh : Andi melakukan sebuah kesalahan sehingga ia dimarahi oleh gurunya di sekolah,
kemudian Andi menjadi berintrospeksi diri dari pengalamannya tersebut.
25. Penalaran (reasoning)
Yaitu penggunaan kemampuan kognitif untuk mengeksplorasi bebagai macam alternatif
pemecahan masalah dan kemudian memilih salah satu alternate yang dianggap paling
menguntungkan. Individu secara sadar mengumpulkan berbagai informasi yang relevan
berkaitan dengan persoalan yang dihadapi, kemudian membuat alternatif-alternatif
pemecahannya, kemudian memilih alternative yang paling menguntungkan dimana resiko
kerugiannya paling kecil dan keuntungan yang diperoleh paling besar.
Contoh : Andi mendapat sebuah masalah saat di sekolah, kemudian Andi mulai mencari solusi
masalah tersebut dilihat dari resiko kegagalan dan kerugian paling kecil untuk memecahkan
masalah tersebut.

26. Objektifitas 
Yaitu kemampuan untuk membedakan antara komponen-komponen emosional dan logis
dalam pemikiran, penalaran maupun tingkah laku. Kemampuan ini juga meliputi kemampuan
untuk membedakan antara pikiran-pikiran yang berhubungan dengan persoalan dengan yang
tidak berkaitan. Kemampuan untuk melakukan koping jenis objektifitas mensyaratkan individu
yang bersangkutan memilki kemampuan untuk mengelola emosinya sehingga individu mampu
memilih dan membuat keputusan yang tidak semata didasari oleh pengaruh emosi. 
Contoh : Andi seorang ketua kelas, Ia pernah tersinggung dengan Bayu, saat memberitahukan
pengumuman penting Andi tetap memberi tahu Bayu walaupun ia sangat membenci bayu

27. Konsentrasi
Yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang
sedang dihadapi. Konsentrasi memungkinkan individu untuk terhindar dari pikiran-pikiran yang
mengganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang sedang dihadapi. Pada
kenyataannya, justru banyak individu yang tidak mampu berkonsetrasi ketika menghadappi
tekanan. Perhatian mereka malah terpecah-pecah dalam berbagai arus pemikiran yang justru
membuat persoalan menjadi semakin kabur dan tidak terarah. 
Contoh : saat Andi mengalami sebuah permasalahan Andi sangat focus pada permasalahn
tersebut
28. Penegasan diri (self assertion)
Individu berhadapan dengan konflik emosional yang menjadi pemicu stress dengan cara
mengekpresikan perasaan-perasaan dan pikiran-pikirannya secara langsung tetapi dengan cara
yang tidak memaksa atau memanipulasi orang lain. Menjadi asertif tidak sama dengan tidakan
agresi. Sertif adalah menegaskan apa yang dirasakan, dipikirkan oleh individu yang
bersangkutan, namun dengan menghormati pemikiran dan perasaan orang lain. Dewasa ini
pelatihan-pelatihan dibidang asertifitas mulai banyak dilakukan untuk memperbaiki relasi antar
manusia.
Contoh : Andi sangat cemburu dengan pacarnya yang selalu jalan bersama dengan teman
kampusnya, tetapi andi tidak marah kepada pacarnya, ia hanya mengungkapkan dengan lemah
lembut supaya pacarnya mengerti dan Andi tidak mengatakan dengan emosi

Anda mungkin juga menyukai