Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Judul/pokok bahasan : Tuberculosis (TB Paru)

Sasaran : Tn. A

Hari/tanggal : Kamis 12 Oktober 2023

Jam : 11.00 WIB

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruangan Paru

Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners UFDK

A. Tujuan Umum
Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 30 menit,
di harapkan klien dan keluarga mampu memahami tentang Tuberculosis
(TB Paru)
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang tuberculosis (TB
Paru) selama 30 menit, diharapkan Klien dan Keluarga mampu:
1. Memahami jalan penularan Tuberculosis (TB Paru)
2. Mengetahui cara mencegah penyakit Tuberculosis (TB Paru)
3. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
C. Strategi Pelaksanaan
1. Topik : Tuberculosis (TB Paru)
2. Sasaran : Tn.A
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab.
4. Media : Lembar Balik
5. Waktu dan tempat : Zaal Paru
a. Hari : Kamis
b. Tanggal : 12 Oktober 2023
c. Jam : 11.00 wib
d. Waktu : 30 menit
D. Setting Tempat

Keterangan :

: Penyaji

: klien

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
Terlampir
G. Kegiatan Penyuluhan

Tahap/
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Waktu
1 Pembukaan/ 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
5 menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Mengingatkan kontrak 3. Audiens ingat dengan kontrak
4. Menjelaskan maksud dan 4. Audiens mengerti maksud
tujuan dan tujuan
5. Menanyakan ketersediaan 5. Audiens bersedia
6. Menanyakan pertanyaan
apersepsi kepada sasaran
2 15 menit 1. Memulai penkes 1. Mengemukakan pendapat
2. Menjelaskan pengertian 2. Mendengarkan dan menjawab
Tuberculosis (TB Paru) 3.Mendengarkan dan
3. Menjelaskan jalan penularan memperhatikan.
Tuberculosis (TB Paru) 4. Mengemukakan pendapat
4. Menjelaskan pengaturan 5. Mendengarkan dan menjawab
pentalaksanaan mencegah 6.Mendengarkan dan
penyakit Tuberculosis (TB memperhatikan.
Paru) 7. Mengemukakan pendapat
8. Mendengarkan dan menjawab
9.Mendengarkan dan
memperhatikan
10. Mengemukakan pendapat
11. Mendengarkan dan menjawab
12. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Evaluasi/5 Penutup 1. Mendengarkan dengan baik
menit 1.Menjelaskan hal yang 2. Menjawab pertanyaan
dimengerti 3. Mendengarkan dan
2.Presenter mengadakan evaluasi memperhatikan
3.Moderator menyimpulkan hasil 4. Menjawab salam
diskusi
4. Moderator memberi salam

H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan.
b. Media dan alat memadai
c. Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik
2. Evaluasi proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan peserta dapat mengikuti
seluruh kegiatan.
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan peserta atau klien aktif
3. Evaluasi hasil
a. 80% peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
penyuluhan pada saat evaluasi.
b. 80% peserta mampu menyebutkan kembali tentang:
1) Menjelaskan pengertian tb paru
2) Menyebutkan kandungan dalam rokok
3) Menjelaskan akibat asap rokok
4) Menyebutkan manfaat berhenti merokok
5) Menyebutkan cara dan langkah berhenti merokok
6) Menjelaskan 7 tips berhenti merokok
Lampiran Materi Penyuluhan

A. Pengertian Tb
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang
disebabkan bakteri mycobacterium tuberkulosis, yang dapat menyerang
berbagai organ,terutama paru-oaru. Penyakit ini bila tidak diobati atau
pengobatannya tidaktuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya
hingga kematian. Tbdiperkirakan sudah ada sejak 5000 tahun sebelum
masehi, namun kemajuandalam penemuan dan pengendalian penyakit tb
paru terjadi dalam dua abadterakhir (Kemenkes RI, 2016).
B. Penyebab
Kuman penyebab TB adalah mycobacterium tubercolosis (M.tb)
Seorang pasien TB, khususnya TB paru pada saat dia bicara, batuk dan
bersindapat mengeluarkan percikan dahak yang mengandung M.tb.
Orang-orangdisekeliling pasien TB tsb dapat terpapar dengan cara
mengisap percikandahak. Infeksi terjadi apabila seseorang yang rentan
menghirup Percik renikyang mengandung kuman TB melalui mulut atau
hidung, saluran pernafasanatas, bronchus hingga mencapai alveoli.
(DinKes, 2017).
C. Tanda dan gejala
Manifestasi Klinis Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi
gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang
terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus
baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
Menurut Maesaroh L ( 2016) gejala TBC itu sendiri adalah:
a. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya
dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang
serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
b. Sesak dan nyeri dada saat menarik nafas
c. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
d. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
e. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
D. Penularan TB
1. Terjadi melalui udara dari percikan dahak pasien TB yang batuk tanpa
menutup mulut.
2. Jika udara yang mengandung kuman TB tadi terhirup maka terdapat
kemungkinan kita terkena infeksi TB namun tidak selalu berarti kita
akan sakit TB, bisa jadi kuman TB tersebut ‘ tidur ’(dormant) dalam
badan kita. Kuman ‘tidur’ tidak membuat kita sakit TB dan kita juga
tidak dapat menularkan ke orang lain.
3. Jika daya tahan tubuh menurun kuman TB yang ‘tidur’ ini menjadi
aktif dan memperbanyak diri, maka kita menjadi sakit TB.
4. TB tidak menular melalui perlengkapan pribadi si pasien yang sudah
dibersihkan seperti peralatan makan, pakaian atau tempat tidur yang
digunakan oleh pasien TB. ( KNCV Indonesia, 2018).
E. Pengobatan
1. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Tanto C & Hanifati S ( 2014) diagnosis dapat ditegakkan
berdasarkan dari gambaran klinis, pemeriksaan mikrobiologi, dan
hasil radiologi:
a. Pemeriksaan bakteriologi
Diambil dari specimen: dahak, cairan pleura, cairan
serebrospinal, bilasan bronkus dan lambung, bronchoarveolar
lavage, biopsy. Untuk pengambilan spesemen dahak dilakukan
tiga kali yaitu sewaktu kunjungan, pagi keesokan harinya atau
setiap pagi tiga hari berturut-turut. Proses pengiriman bahan dapat
ditaruh di pot dengan mulut lebar, tutup berulir, penampang 6cm
atau dibuat sediaan apus di gelas objek atau menggunakan kertas
saring. Pemeriksaan spesemen ini dilakukan secara mikroskopis
dan biakan. Pewarnaan mikroskopis biasa dengan Ziehl-Nielsen
sedangkan fluoresens dengan auramin-rhodamin. Kultur M.tb
dapat menggunakan metode Lowenstein-jensen.
Interpretasi hasil dahak
a) BTA (+) : 3x positif, atau 2x positif, 1x negative
b) BTA (-) : 3x negative
c) Jika hasil 1x positif, 2x negative diulang pemeriksaan BTA
3x lagi Interpretasi pembacaan dengan mikroskop dengan
skala IUATLD.
1) Tidak ada BTA dalam 100 lapang pandang, negative
2) Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis
jumlah kuman yang terlihat
3) Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang 1+
4) Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, 2+
5) Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang, 3+
b. Radiologi
Foto polos torak PA yang biasa dilakukan. Atas indikasi foto
lateral, top lordotik, oblik, CT scan. Dicurigai lesi TB aktif :
1) Bayangan berawan/ nodular di lobus atas paru segmen apical
dan posterior, lobus bawah segmen posterior
2) Kavitas
3) Bercak miler
4) Efusi pleura unilateral
Gambaran foto polos torak lainnya
1) Gambaran lesi tidak aktif, fibrotic, klasifikasi, schwarte atau
penebalan pleura 2) Destroyed lung, atelektasos, kavitas
multiple, fibrosis di parenkim paru.
2) Lesi minimal: lesi pada satu atau dua paru tidak melebihi sela
iga 2 depan, tidak ada kavitas
3) Lesi luas, jika lebih luas dari lesi minimal
c. Pemeriksaan penunjang lain
1) Analisis cairan pleura- uji rivalta (+), eksudat, limfosi
dominan, glukosa rendah 2) Biopsy, diambil 2 spesimen untuk
dikirim ke laboratorium mikrobiologi dan histology
2) Darah, tidak spesifik, termasuk limfosit yang meningkat, LED
jam pertama, kedua dapat menjadi indicator penyembuhan
pasien.
3) MTB/RIF
F. Penatalaksanaan
Terdapat dua fase pengobata TB, yaitu intensif (2-3 bulan) dan
lanjutan (4-7 bulan). Evaluasi pengobata dilakukan setiap dua minggu
sekali selama bulan pertama pengobatan. Selanjutnya satu bulan sekali.
Pengobatan untuk pasien TB selain OAT boleh diberikan pengobatan
suportif lainnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau untuk
mengatasi keluhan lainnya, contoh : vitamin. Indikasi rawat inap pada
pasien TB : hemapto massif, kondisi umum buruk, pneumotoraks,
empiema, efusi pleura, sesak napas berat, TB millier, meningitis TB.
G. Pencegahan penyakit Tuberculosis
a. Paham etika batuk efektif
b. Menggunakan masker ketika kontak dengan orang lain
c. Mendesign rumah bersih dan rapi
d. Ventilasi yang cukup
e. Pencahayaan secara langsung
f. Membuang dahak ditempat yang susah di dekati orang lain
H. Etika Batuk
1. Gunakan masker, terutama bila anda sedang berada di
keramaian ataubersama orang lain
2. Tutup hidung dan mulut dengan menggunakan lengan dalam anda
3. Tutup mulut dan hidung dengan tisu
4. Jangan lupa membuangnya di tempat sampah
5. Cucilah tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun
DAFTAR PUSTAKA
Tanto C, Hanifati S. (2014). Kapita Selekta Kedokteran essentials of medicine.
Edisi IV Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai