Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASEIN


DENGAN KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI DAN BERHIAS

DISUSUN OLEH :
Salsabela Nurdiani
2114401110012

PRESEPTOR AKADEMIK:
Herman Ariadi Ns., M. Kep
PRESEPTOR KLINIK:
Ranty Yunani, S.Kep.,Ns

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2022/2023
A. Asuhan keperawatan pasein dengan kebutuhan perawatan diri dan berhias.
1. Pengertian

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan, dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri (Dermawan & Rusdi, 2013).

Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun
psikologis untuk memperoleh kesejahteraan baik secara fisik maupun psikologis yang
bertujuan untuk mempertahankan perawatan diri, baik secara mandiri atau menggunakan
bantuan yang dapatmenciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan
yang dapat membuat rasa nyaman dan relaksasi (Heriana, 2014).

Personal hygiene atau kebersihan diri merupakan tindakan merawat diri sendiri
termasuk dalam memelihara kebersihan bagian tubuh seperti rambut, mata, hidung,
mulut, gigi, dan kulit (Nurudeen dan Toyin, 2020).

2. Mekanisme Kebutuhan Perawatan diri dan Berhias


a. Data Subjektif
1. Klien merasa lemah
2. Malas untuk beraktivitas
3. Merasa tidak berdaya
b. Data Objektif
1. Rambut kotor, acak-acakan
2. Badan dan pakaian kotor dan bau
3. Mulut dan gigi bau
4. Kulit kusan dan kotor
5. Kuku panjang dan tidak terawa

3. Gangguan-gangguan dalam Kebutuhan Perawatan diri dan Berhias


Ketidakmampuan perawatan diri ditentukan oleh ketidakmampuan untuk melakukan
aktivitas. Ketidakmampuan untuk beraktivitas ini juga ditentukan oleh beberapa hal
seperti lemah atau lelah, cemas berat, tidak mampu merasakan bagian tubuh, kerusakan
kognisi atau perceptual, nyeri, kerusakan neurovaskuler, kerusakan musculoskeletal. Jika
kita tidak mampu beraktivitas (intoleransi aktivitas) atau mengalami penurunan motivasi
atau keinginan untuk beraktivitas, maka kita juga tidak akan mampu untuk melakukan
perawatan diri, sehingga kita akan mengalami defisit perawatan diri.

4. Tanda dan Gejala

a. Mandi/hygiene

Klien mengalami ketidak mampuan dalam membersihkan badan, memperoleh


atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan
perlengkapan mandi, meringankan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.

b. Berpakaian/berhias

Klien mempunyai kelemahan dalam melakukan atau mengambil potongan


pakaian, menaggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien
juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih
pakaian, menggunakan alat tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan
pakaian,menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat yang
memuaskan, mengambil pakaian, dan mengenakan sepatu.

5. Komplikasi
a. Gangguan integritas kulit
b. Gangguan membran mukosa mulut
c. Infeksi
d. Gangguan Psikologis

6. Pemerikasaan Khusus dan penunjang


Pemeriksaan laboratorium Meliputi:

a. Pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan urin rutin, pemeriksaankimia darah,


b. Pemeriksaan serologi Pemeriksaan radiagnostik (x-foto tulang belakang, x–foto kpeal
dsb)
c. Pemeriksaan penunjang yang lain ( CT Joan , LP)
7. Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan Tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit yang


mengalami atau beresiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya pada daerah
yang mengalami tekanan (tonjolan). Dengan tujuan mencegah dan mengatasi terjadinya
luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak hilang. Tindakan keperawatan pada pasien
dengan cara mencuci dan menyisir rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman yang
ada pada kulit kepala, menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang
melekat pada kulit dan memperlancar sistem peredaran darah di bawah kulit. Tindakan
keperawatan pada pasien dengan cara membersihkan dan menyikat gigi dan mulut secara
teratur. Tujuan perawatan ini mencegah infeksi pada mulut akibat kerusakan pada daerah
gigi dan mulut, membantu menambah nafsu makan dan menjaga kebersihan gigi dan
mulut. Tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku secara
sendiri. Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau
infeksi akibat garukan dari kuku.

B. Tinjauan teoritis keperawatan berdasarkan perawatan diri dan berhias:


1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian adalah langkah pertama dalam proses keperawatan yang melibatkan


keterampilan berpikir kritis dan pengumpulan data . Pengkajian dilakukan dengan
mengumpulkan informasi dari klien maupun keluarga atau orang yang merawat klien
terkait kondisi atau persepsi masalah yang mereka hadapi /alami .

Data yang dikumpulkan dapat berupa data subyektif maupun obyektif . Data subjektif
merupakan data yang berasal dari pernyataan verbal klien atau orang terdekat klien
(keluarga, atau caregiver ) sedangkan data objektif adalah data yang terukur dan
berwujud seperti tanda-tanda vital , asupan dan luaran, serta tinggi dan berat badan. Asal
data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder.

Data yang berasal langsung dari klien disebut sebagai data primer. Sedangkan data
yang berasal dari orang lain baik dari keluarga, teman, caregiver, maupun catatan rekam
medis merupakan data sekunder. Kedua data tersebut dalam membantu perawat dalam
melakukan pengkajian dan identifikasi hasil pengkajian klien .

Tahap dalam pengkajian keperawatan :

1. Pengkajian Fungsional
a. Pola Aktivitas. Meliputi gerakan ( mobilitas ) pasien, aktivitas / pekerjaan pasien
yang dapat mengendorkan otot.
b. Pola Istirahat/Tidur. Meliputi kebiasaan tidur/istirahatpasien kebiasaan dalam
istirahat, waktu istirahat.
c. Pola Pakaian. Meliputi memilih baju yang sesuai, berpakaian dan melepas pakaian.
d. Pola Lingkungan dan mempertahankan temperatur tubuh. Meliputi suhu tubuh, kaji
akral (dingin/hangat), warna (kaji adanya sianosis,kemerahan).
e. Pola Personal Hygiene. Meliputi kebiasaan menjaga kebersihan tubuh dari
penampilan yang baik serta melindungi kulit, kebiasaan mandi, gosok gigi,
membersihkan genetalia dan lain-lain untuk menjaga kesehatan.
f. Pola Kepercayaan dan Keyakinan. Meliputi apa kepercayaan yang dianut oleh pasien,
dan apakah pasien melakukan ibadah teratur seperti aturan kepercayaannya.
g. Pola Komunikasi. Bagaimana berinteraksi dengan orang lain.
2. Pemeriksaan Umum

Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan pada masalah personal hygiene adalah:
Tanda-tanda vital TD,Nadi,Respirasi,Temperatured.

3. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut.
Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah rontok, keadaan
rambut yang kusam, keadaan tekstur.
b. Kepala.
Botak atau alopesia, ketombe, berkutu, adakah eritema, kebersihan mata
apakah sclera ikterik, apakah konjungtiva pucat, kebersihan mata, apakah
gatal atau mata merah
c. Hidung.
Adakah pilek, adakah alergi, adakah perdarahan, adakah perubahan
penciuman, kebersihan hidung, keadaan membrane mukosa, adakah septum
deviasi.
d. Mulut.
Keadaan mukosa mulut, kelembabannya, adakah lesi, kebersihan.
e. Gigi
Adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi, pertumbuhan ,
kebersihan.
f. Telinga.
Adakah kotoran, adakah lesi, bentuk telinga, adakah infeksi
g. Kuku tangan dan kaki.
Bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan
h. Kulit.
Kebersihan, adakah lesi, keadaan turgor, warna kulit, suhu, teksturnya,
pertumbuhan bulu.
i. Genetalia.
Kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit, keadaan lubang
urethra, keadaan skrotum, testis pada pria, cairan yang dikelurkan.
4. Analisa Data

Analisa data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara
sistematis untuk menentukan masalah-masalah serta kebutuhan keperawatan dan
kesehatan lainnya. Pengumpulan data merupakan tahap awal dalam proses
keperawatan. Dari informasi yang terkumpul didapatkan data dasar dan data fokus.
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien,
kemampuan klien mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil
konsultasi dari medis atau profesi kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil
konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya. Data fokus adalah tentang
perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah
kesehatanya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap
klien.Data dasar akan digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan,
merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah-masalah pasien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien masuk
rumah sakit (Intial assessment), selama klien dirawat secara terus menerus
(Ongoing assasment) serta pengkajian ulang untuk menambah/ melengkapi data
(re-assesment) (Sigit, 2010).

2. Diagnosa Keperawatan, Tujuan dan kriteria hasil, Intervensi (NIC)

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1. Defisit perawatan diri: mandi Setelah dilakukan tindakan Memandikan
b.d gangguan keperawatan a. Bantu (memandikan pasien)
neuromuscular,kelemahan, diharapkan defisit perawatan dengan menggunakan kursi
ketidakmampuan membasuh diri: mandi teratasi dengan untuk mandi, bak tempat mandi,
tubuh (NANDA, Hal. 241 kriteria hasil: mandi dengan berdiri, dengan
Domain 4.Kelas 5 kode Perawatan diri: Mandi menggunakan cara yang tepat
diagnosis 00108) (Hal. 441) atau sesuai dengan keinginan/
Indikator: keadaan (pasien).
a. Tidak terganggu masuk dan b. Cuci rambut sesuai dengan
keluar dari kamar mandi. kebutuhan atau keinginan.
(030101) c. Mandi dengan air yang
b. Tidak terganggu mengambil mempunyai suhu yang nyaman.
alat/ bahan mandi. .(03010) d. Bantu dalam perawatan
c. Tidak terganggu mandi di bak perineal jika memang diperlukan.
cuci. .(030107) e. Bantu dalam hal kebersihan
d.Tidak terganggu (misalnya, deodoran,parfum).
membersihkan area perineum . f. Berikan fasilitas merendam
(030116) kaki, sesuai dengan kebutuhan.
e. Tidak terganggu g. Cukur pasien sesuai dengan
mengeringkan badan. .(030111) indikasi.
h. Berikan lotion atau lubrikan
pada area kulit yang kering.
i. Tawarkan mencuci tangan
setelah eliminasi dan sebelum
makan.
j. Berikan bedak kering pada
lipatan kulit yang dalam.
k. Monitor kondisi kulit saat
mandi.
l. Monitor fungsi kemampuan
saat mandi.

Perawatan Kaki
a. Periksa kulit untuk mengetahui
adanya iritasi, retak, lesi,
katimumul, kapalan, kecacatan,
atau edema.
b. Periksa sepatu pasien agar
dapat menggunakan dengan tepat.
c. Berikan rendamkan kaki, jika
diperlukan.
d. Keringkan pada sela-sela jari
dengan seksama.
e. Oleskan lotion.
f. Bersihkan kuku.
g. Berikan bedak tabur yang
menyerap kelembapan, sesuai
indikasi. .
h. Monitor tingkat hidrasi kaki.
Perawatan kuku
a. Monitor atau bantu (individu)
membersihkan kuku
sesuai dengan kemampuan
perawata indidvidu.
b. Monitor atau bantu
pemangkasan kuku sesuai dengan
kemampuan perawatan diri
individu.
c. Lembabkan daerah sekitar
kuku untuk mencegah
kekeringan.

3. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan, dan terarah ketika klien
dan prefesional kesehatan menentukan kemajuan klien menuju pencapaian tujuan atau
hasil dan keefektifan rencana asuhan keperawatan. Evaluasi adalah aspek penting proses
keperawatan karena kesimpulan yang ditarik dari evaluasi menentukan apakah intervensi
keperawatan harus diakhiri, dilanjutkan atau diubah. (Kozier,2010)
Daftar Pustaka

Dermawan dan Rusdi. (2013). Pengertian Perawatan diri

Heriana. (2014). Definisi perawatan diri

Nurudeen dan Toyin, 2020. Pengertian Personal Hygiene

Rukmi Dwi Artika, Siti Utami, dkk. (2022). Metodologi Proses Asuhan Keperawatan. Kita
Penulis

Moorchead, S., Johnson, M., Maas, M. L., dan Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC) Edisi Krlima Bahasa Indonesia. Indonesia: Mocomedia

Bulechec, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., dan Wagner, C. M. (2013). Nusing
Intervetions Classification (NIC) Edisi Keenam Bahasa Indonesia. Indonesia Mocomedia.

Kozier. (2010). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Edisi 5. Jakarta : EGC
Banjarmasin, 07 September 2022

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Herman Ariadi, Ns., M.Kep) (Ranty Yunani, S.Kep.,Ns

Anda mungkin juga menyukai