DISUSUN OLEH :
Salsabela Nurdiani
2114401110012
PRESEPTOR AKADEMIK:
Herman Ariadi Ns., M. Kep
PRESEPTOR KLINIK:
Ranty Yunani, S.Kep.,Ns
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan, dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri (Dermawan & Rusdi, 2013).
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun
psikologis untuk memperoleh kesejahteraan baik secara fisik maupun psikologis yang
bertujuan untuk mempertahankan perawatan diri, baik secara mandiri atau menggunakan
bantuan yang dapatmenciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan
yang dapat membuat rasa nyaman dan relaksasi (Heriana, 2014).
Personal hygiene atau kebersihan diri merupakan tindakan merawat diri sendiri
termasuk dalam memelihara kebersihan bagian tubuh seperti rambut, mata, hidung,
mulut, gigi, dan kulit (Nurudeen dan Toyin, 2020).
a. Mandi/hygiene
b. Berpakaian/berhias
5. Komplikasi
a. Gangguan integritas kulit
b. Gangguan membran mukosa mulut
c. Infeksi
d. Gangguan Psikologis
Data yang dikumpulkan dapat berupa data subyektif maupun obyektif . Data subjektif
merupakan data yang berasal dari pernyataan verbal klien atau orang terdekat klien
(keluarga, atau caregiver ) sedangkan data objektif adalah data yang terukur dan
berwujud seperti tanda-tanda vital , asupan dan luaran, serta tinggi dan berat badan. Asal
data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder.
Data yang berasal langsung dari klien disebut sebagai data primer. Sedangkan data
yang berasal dari orang lain baik dari keluarga, teman, caregiver, maupun catatan rekam
medis merupakan data sekunder. Kedua data tersebut dalam membantu perawat dalam
melakukan pengkajian dan identifikasi hasil pengkajian klien .
1. Pengkajian Fungsional
a. Pola Aktivitas. Meliputi gerakan ( mobilitas ) pasien, aktivitas / pekerjaan pasien
yang dapat mengendorkan otot.
b. Pola Istirahat/Tidur. Meliputi kebiasaan tidur/istirahatpasien kebiasaan dalam
istirahat, waktu istirahat.
c. Pola Pakaian. Meliputi memilih baju yang sesuai, berpakaian dan melepas pakaian.
d. Pola Lingkungan dan mempertahankan temperatur tubuh. Meliputi suhu tubuh, kaji
akral (dingin/hangat), warna (kaji adanya sianosis,kemerahan).
e. Pola Personal Hygiene. Meliputi kebiasaan menjaga kebersihan tubuh dari
penampilan yang baik serta melindungi kulit, kebiasaan mandi, gosok gigi,
membersihkan genetalia dan lain-lain untuk menjaga kesehatan.
f. Pola Kepercayaan dan Keyakinan. Meliputi apa kepercayaan yang dianut oleh pasien,
dan apakah pasien melakukan ibadah teratur seperti aturan kepercayaannya.
g. Pola Komunikasi. Bagaimana berinteraksi dengan orang lain.
2. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan pada masalah personal hygiene adalah:
Tanda-tanda vital TD,Nadi,Respirasi,Temperatured.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut.
Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah rontok, keadaan
rambut yang kusam, keadaan tekstur.
b. Kepala.
Botak atau alopesia, ketombe, berkutu, adakah eritema, kebersihan mata
apakah sclera ikterik, apakah konjungtiva pucat, kebersihan mata, apakah
gatal atau mata merah
c. Hidung.
Adakah pilek, adakah alergi, adakah perdarahan, adakah perubahan
penciuman, kebersihan hidung, keadaan membrane mukosa, adakah septum
deviasi.
d. Mulut.
Keadaan mukosa mulut, kelembabannya, adakah lesi, kebersihan.
e. Gigi
Adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi, pertumbuhan ,
kebersihan.
f. Telinga.
Adakah kotoran, adakah lesi, bentuk telinga, adakah infeksi
g. Kuku tangan dan kaki.
Bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan
h. Kulit.
Kebersihan, adakah lesi, keadaan turgor, warna kulit, suhu, teksturnya,
pertumbuhan bulu.
i. Genetalia.
Kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit, keadaan lubang
urethra, keadaan skrotum, testis pada pria, cairan yang dikelurkan.
4. Analisa Data
Analisa data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara
sistematis untuk menentukan masalah-masalah serta kebutuhan keperawatan dan
kesehatan lainnya. Pengumpulan data merupakan tahap awal dalam proses
keperawatan. Dari informasi yang terkumpul didapatkan data dasar dan data fokus.
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien,
kemampuan klien mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil
konsultasi dari medis atau profesi kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil
konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya. Data fokus adalah tentang
perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah
kesehatanya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap
klien.Data dasar akan digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan,
merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah-masalah pasien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien masuk
rumah sakit (Intial assessment), selama klien dirawat secara terus menerus
(Ongoing assasment) serta pengkajian ulang untuk menambah/ melengkapi data
(re-assesment) (Sigit, 2010).
Perawatan Kaki
a. Periksa kulit untuk mengetahui
adanya iritasi, retak, lesi,
katimumul, kapalan, kecacatan,
atau edema.
b. Periksa sepatu pasien agar
dapat menggunakan dengan tepat.
c. Berikan rendamkan kaki, jika
diperlukan.
d. Keringkan pada sela-sela jari
dengan seksama.
e. Oleskan lotion.
f. Bersihkan kuku.
g. Berikan bedak tabur yang
menyerap kelembapan, sesuai
indikasi. .
h. Monitor tingkat hidrasi kaki.
Perawatan kuku
a. Monitor atau bantu (individu)
membersihkan kuku
sesuai dengan kemampuan
perawata indidvidu.
b. Monitor atau bantu
pemangkasan kuku sesuai dengan
kemampuan perawatan diri
individu.
c. Lembabkan daerah sekitar
kuku untuk mencegah
kekeringan.
3. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan, dan terarah ketika klien
dan prefesional kesehatan menentukan kemajuan klien menuju pencapaian tujuan atau
hasil dan keefektifan rencana asuhan keperawatan. Evaluasi adalah aspek penting proses
keperawatan karena kesimpulan yang ditarik dari evaluasi menentukan apakah intervensi
keperawatan harus diakhiri, dilanjutkan atau diubah. (Kozier,2010)
Daftar Pustaka
Rukmi Dwi Artika, Siti Utami, dkk. (2022). Metodologi Proses Asuhan Keperawatan. Kita
Penulis
Moorchead, S., Johnson, M., Maas, M. L., dan Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC) Edisi Krlima Bahasa Indonesia. Indonesia: Mocomedia
Bulechec, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., dan Wagner, C. M. (2013). Nusing
Intervetions Classification (NIC) Edisi Keenam Bahasa Indonesia. Indonesia Mocomedia.
Kozier. (2010). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Edisi 5. Jakarta : EGC
Banjarmasin, 07 September 2022