Anda di halaman 1dari 52

ALZHEI

MER DISUSUN OLEH:


Geofunny valeryta 1810711019
Yashinta Ariyanti 1810711068
Frida Anindita 1810711081
Widhi Nurfadillah 1810711094
Zihan Evrianti Susanto 1810711096
Fauziana Dzulhia Putri 1810711102
PREVALENSI
ALZHEIMER
DI 🌏, ASIA
DAN 🇮🇩
PREVALENSI ALZHEIMER DI DUNIA
DAN ASIA
● Demensia Alzheimer adalah gangguan penurunan fisik otak yang
mempengaruhi emosi, daya ingat dan pengambilan keputusan dan
biasa disebut pikun. Kepikunan  seringkali dianggap biasa dialami oleh
lansia sehingga Alzheimer seringkali tidak terdeteksi, padahal
gejalanya dapat dialami sejak usia muda (early on-set demensia) dan
deteksi dini membantu penderita dan keluarganya untuk dapat
menghadapi pengaruh psiko-sosial dari penyakit ini dengan lebih baik.

• Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia


> 65 tahun, tetapi dapat juga menyerang orang yang berusia  sekitar
40 tahun. Peningkatan persentase Penyakit Alzheimer seiring
dengan pertambahan usia, antara lain: 0,5% per tahun pada usia 69
tahun, 1% per tahun pada usia 70-74 tahun, 2% per tahun pada usia
75-79 tahun, 3% per tahun pada usia 80-84 tahun, dan 8% per tahun
pada usia > 85 tahun..
PREVALENSI ALZHEIMER DI
DUNIA DAN ASIA
● Insiden demensi Alzheimer di seluruh dunia meningkat dengan cepat
dan saat ini diperkirakan mendekati 46,8 atau 50 juta orang yang
didiagnosis dengan demensia di dunia, 20,9 juta di Asia Pasifik
(Alzheimer’s Disease International, World Health Organization, 2017),
ada sekitar 10 juta kasus baru setiap tahun.

• Ada sekitar 46 juta jiwa yang menderita penyakit Alzheimer di dunia, dan
sebanyak 22 juta jiwa di antaranya berada di Asia. Di negara maju seperti
Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut
penderita Penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat hampir
4 kali pada tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya
harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi
penduduk lanjut usia juga bertambah

• Beberapa factor yang memicu tingginya biaya penanganan di Asia disebabkan antara
lain oleh kurangnya pemahaman atas penyakit ini
PREVALENSI PENDERITA ALZHEIMER
DI INDONESIA
Indonesia menempati urutan keempat sebagai penduduk terbesar di dunia. Sama
dengan negara lain, Indonesia sedang mengalami penuaan penduduk, yang
diperkirakan penduduknya akan meningkat 10% pada tahun 2020, 15,8% pada tahun
2035, dan 18,4% pada tahun 2050. Peningkatan proporsi lansia akan terjadi. tidak
diragukan lagi akan disertai dengan peningkatan penyakit degeneratif dan kecacatan,
termasuk penyakit Alzheimer (AD). Perkiraan kasus demensia di Indonesia adalah 1,2
juta kasus pada tahun 2015 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 1.894.000
kasus pada tahun 2030 dan akan terus berlanjut menjadi 3.980.000 pada tahun 2050.

Estimasi jumlah penderita Penyakit Alzhemeir di Indonesia pada tahun 2013 mencapai
satu juta orang. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat
pada tahun 2030, dan menjadi empat juta orang pada tahun 2050. Bukannya
menurun, tren penderita Alzheimer di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya.
Konsep Alzheimer
DEFINISI
Alzheimer  merupakan penyakit kronik, progresif, dan merupakan gangguan
degeneratif otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan
kemampuan untuk merawat diri (Suddart, & Brunner, 2002).

Penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif otak dan penyebab paling


umum dari demensia. Hal ini ditandai dengan penurunan memori, bahasa,
pemecahan masalah dan keterampilan kognitif lainnya yang mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Penurunan ini
terjadi karena sel-sel saraf (neuron) di bagian otak yang terlibat dalam fungsi
kognitif telah rusak dan tidak lagi berfungsi normal.

Pada penyakit Alzheimer, kerusakan saraf akhirnya mempengaruhi bagian


otak yang memungkinkan seseorang untuk melaksanakan fungsi tubuh
dasar seperti berjalan dan menelan (Alzheimer’s Association, 2015).
Dapat menyebabkan
kematian Alzheimer utamanya menyerang hipokampus,
struktur yang bertanggung jawab untuk
fungsi kognisi dan ingatan yang berlokasi di
otak bagian tengah, Namun, alzheimer juga
menyerang bagian korteks otak. Gejala-gejala
yang menyertainya adalah kehilangan
Alzheimer adalah penyakit
penyebab kematian ingatan, disorientasi, masalah dalam
keempat di kalangan berbicara, gangguan keseimbangan, dan
manula (setelah jantung,
penurunan inteligensi. Alzheimer biasanya
kanker, dan stroke).
diderita selama 3 hingga 15 tahun sebelum
pasien meninggal.
ETIOLOGI
Kebanyakan orang dengan penyakit Alzheimer didiagnosis pada
01 usia 65 tahun atau lebih tua. Orang muda kurang dari 65 tahun
juga dapat terkena penyakit ini, meskipun hal ini jauh lebih jarang
Usia

Riwayat keluarga dengan keluarga yang memiliki orangtua, saudara


02 atau saudari dengan Alzheimer lebih mungkin untuk
mengembangkan penyakit daripada mereka yang tidak memiliki
kerabat dengan Alzheimer's
Riwayat Keluarga

Ekmann (1988), mengatakan bahwa faktor lingkungan


03 juga dapat berperan dalam patogenesa penyakit
alzheimer. Faktor lingkungan antar alain, aluminium,
silicon, mercury, zinc.
Faktor Lingkungan
ETIOLOGI
Trauma Cedera Otak sedang dan berat meningkatkan risiko
perkembangan penyakit Alzheimer. Trauma Cedera Otak adalah
04 gangguan fungsi otak yang normal yang disebabkan oleh pukulan atau
tersentak ke kepala atau penetrasi tengkorak oleh benda asing, juga
dapat didefinisikan sebagai cedera kepala yang mengakibatkan hilangnya
Faktor Trauma kesadaran.

05 Kelainan genetik yang menyebabkan terjadinya sindrom Down


dapat menyebabkan penumpukan protein di otak sehingga
Mengalami Sindrom memicu terjadinya penyakit Alzheimer.
Down

06 Orang-orang dengan kondisi ini memiliki


masalah pada daya ingat, dan dapat memburuk
Memiliki Gangguanseiring bertambahnya usia.
Kognitif
KOMPLIKASI

Pneumonia Infeksi
Kesulitan menelan makanan dan cairan Kesulitan menahan air seni
menyebabkan penderita alzheimer membuat penderita
menghirup (menghisap) apa yang mereka membutuhkan kateter urin,
makan atau minum ke dalam saluran yang dapat menyebabkan
pernapasan dan paru, yang dapat risiko infeksi sembelit.
menyebabkan pneumonia.
KOMPLIKASI

Gangguan
Depresi
Tidur
Penyakit alzheimer bisa memutar Orang dengan riwayat depresi
siklus bangun tidur, menyebabkan di klinis juga meningkatkan risiko
siang hari mengantuk dan malam hari berkembang menjadi
tidak bisa istirahat. alzheimer.
.
MANIFESTASI
KLINIS
Gejala Ringan (1-3 thn) Gejala Sedang (3-10 thn)

- Lebih sering binggung dan melupakan - Kesulitan dalam mengerjakan aktifitas hidup
informasi yang baru dipelajari. sehari –hari seperti makan dan mandi.
- Perubahan tingkah laku misalnya : sedih dan
- Diorintasi : tersesat di daerah sekitar yang emosi.
dikenalnya dengan baik.
- Mengalami gangguan tidur.
- Bermasalah dalam melaksanakan tugas - Keluyuran.
rutin.
- Kesulitan mengenali keluarga dan
- Mengalami perubahan dalam kepribadian teman(pertama-tama yang akan sulit untuk
dan penilaian misalnya mudah dikenali adalah orang-orang yang paling
tersinggung,mudah menuduh ada yang jarang ditemuinya, mulai dari nama, hingga
mengambil barangnya bahkan menuduh tidak mengenali wajah sama sekali. Kemudian
pasangannya tidak setia lagi/selingkuh. bertahap kepada orang-orang yang cukup
jarang ditemui).
MANIFESTASI
KLINIS
Gejala Berat (8-12
thn)
Gejala Klinis
• Kehilangan daya ingat/memori
 Sulit / kehilangan • Kesulitan melakukan aktivitas rutin yang biasa.
kemampuan berbicara
• Kesulitan berbahasa.
 Kehilangan napsu makan,
menurunya berat badan. • Disorientasi waktu dan tempat

 Sangat tergantung pada • Penurunan dalam memutuskan sesuatu atau


caregiver/pengasuh. fungsi eksekutif

 Perubahan perilaku • Salah menempatkan barang


misalnya : Mudah curiga, • Perubahan tingkah laku.
depresi, apatis atau
mudah mengamuk • Perubahan perilaku

• Kehilangan inisiatif
PENCEGAHAN ALZHEIMER
Pencegahan
Primer

Suatu komunitas Alzheimer’s Indonesia menjelaskan bahwa demesi


alzheimer dapat dikurangi resikonya dengan melakukan 5 hal dibawah ini :

a) Menjaga kesehatan jantung

b) Bergerak, berolahraga produktif

c) Mengkonsumsi sayur/buah (gizi seimbang)

d) Menstimulasi otak, fisi – mental – spiritual

e) Bersosialisasi dan beraktifitas positif


PENCEGAHAN ALZHEIMER
Pencegahan
Sekunder
Dapat dilakukan dengan:

a) Deteksi dini atau screening demensia (biasanya menggunakan DSM-IV, pemeriksaan fisik,
MRI dan sebagainya.)

b) Menurunkan tekanan lingkungan (Progressively Lowered Stress Threshold) . Individu dengan


demensia mengalami penurunan ambang untuk bertoleransi dan beradaptasi terhadap
stress dari lingkungan. Intervensi yang dapat menurunakan tekanan lingkungan lingkungan
dan menyeimbangankan antara pengalaman sensori yang menenangkan dengan
pengalaman yang menstimulasi sensori merupakan asuan yang efektif untuk individu
dengan demensia.

c) Terapi obat
PENATALAKSANAAN
Kolinesterase
Inhibitor
Inhibitor ini digunakan untuk pengobatan simptomatik penyakit
alzheimer, dimana paenderita alzheimer akan mengalami penurunan kadar asetilkolin. Terapi
simptomatik ini menggunakan inhibitor kolinesterase donepezil, rivastigmin, dan galantamin.
Pemberian obat ini dikatakan dapat memperbaiki memori dan apraksia selama pemberian
berlangsung
Pemberian dosis dari ketiga Cholisterase inhibitor yang umum digunakan adalah sebagai
berikut.
a. Donepezil, dimulai dengan dosis 5 mg per hari, kemudian dosis ditingkatkan menjadi 10 mg
per hari setelah 1 bulan.
b. Dosisi rivastigmine ditingkatkan dari 1,5 - 3 mg per 2 kali sehari, kemudian menjadi 4,5 mg
per 2 kali sehari, dan untuk maksimal dosis yaitu 6 mg per 2 kali sehari.
c. Galantamine, dimulai dengan dosis 4 mg per 2 kali sehari. Pertama-tama, dosis ditingkatkan
menjadi 8-12 mg per 2 kali sehari. Seperti rivastigmine, waktu yang lebih lama antara
peningkatan dosis berhubungan dengan penurunan efek samping.
PENATALAKSANAAN
Memantin

Memantin merupakan obat yang telah diakui oleh Food and Drug
Administration (FDA) untuk pengobatan penyakit Alzheimer sedang sampai
berat. Dosis awal untuk penggunaan Memantin adalah 5 mg per hari, kemudian
ditingkakan hingga 10 mg per 2 kali sehari. Memantin bekerja dengan cara
memblok saluran N-methyl-D-aspartate (NMDA) yang berlebihan sehingga
mampu memperlambat kerusakan kognitif pada pasien dengan Alzheimer.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Skala Depresi Geriatrik


01 Yesavage
Instrument ini terdiri atas 30 atau 15 pertanyaan dengan jawaban YA atau TIDAK. GDS
ini telah diuji kesahihan dan keandalannya. Beberapa nomor jawaban YA dicetak tebal,
dan beberapa nomor yang lain jawaban TIDAK dicetak tebal. Jawaban yang dicetak
tebal mempunyai nilai 1 apabila dipilih. Instrument GDS dengan 30 item pertanyaan
ini dikatakan juga dengan GDS Long Version, sedangkan yang menggunakan 15 item
pertanyaan biasa disebut GDS Short Version.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Short Portable Mental Status Questionnaire
02 (SPMSQ)
Pengkajian ini digunakan untuk mendeteksi adanya tingkat kerusakan intelektual.
Instrument SPMSQ terdiri dari 10 pertanyaan tentang orientasi, riwayat pribadi,
memori dalam hubungannya dengan kemampuan perawatan diri, memori jauh, dan
kemampuan matematis. Penilaian dalam pengkajian SPMSQ adalah nilai 1 jika
rusak/salah dan nilai 0 tidak rusak/benar.

Mini-Mental State Exam


03 (MMSE)
Mini-mental state exam (MMSE) digunakan untuk menguji aspek kognitif dan
fungsi mental : orientasi, registrasi, perhatian, kalkulasi, mengingat kembali, dan
Bahasa. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melengkapi dan menilai, tetapi tidak
dapat digunakan untuk tujuan diagnostic, namun berguna untuk mengkaji
kemajuan klien.
ASUHAN KEPERAWATAN
GERONTIK
PADA LANSIA DENGAN
ALZHEIMER
Kasus 4 :
Seorang lansia laki-laki (85 tahun) tinggal bersama istri (76 tahun) di
apartmen lantai 3. Dua tahun yang lalu opa didiagnosis penyakit
Alzheimer, tapi opa masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari. Sekarang
opa mulai mengabaikan kebersihan dirinya dan tidak mampu mengingat
kapan terakhir kali makan. Oma mengatakan, opa sering terbangun di
malam hari untuk pergi ke toilet, dan beberapa kali opa bukannya kembali
ke kamar tidur malah membuka pintu apartemen, keluyuran di luar dan
tidak bisa kembali ke rumah. Oma menjadi waspada dan takut opa hilang.
Oma juga membuatkan jadwal kegiatan yang sudah atau belum dilakukan
opa. Hasil pemeriksaan GDS : 18; MMSE : 20; dan SPMSQ : 6

22
PENGKAJIAN INDIVIDU
KEPERAWATAN KESEHATAN LANSIA
Tanggal masuk : 12 Maret 2020
Nama Panti : Panti Sosial X

I. IDENTITAS DIRI KLIEN

Nama : Tn. A
Umur : 85 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam
Suku : Jawa

Pendidikan Terakhir : SMA


Sumber Informasi : Klien dan istri
Keluarga yang dapat dihubungi : Istri
Diagnosis medis (bila ada) : Alzheimer

23
RIWAYAT KESEHATAN SAAT
INI
Keluhan Utama Kronologi Keluhan
Oma mengatakan, opa sering 1. Faktor pencetus : Usia
terbangun dimalam hari untuk pergi
2. Timbulnya keluhan : ( ) mendadak
ke toilet, dan beberapa kali opa
(√) bertahap
bukannya kembali kekamar tidur
malah membuka pintu apartemen, 3. Lamanya : 2 tahun
keluyuran di luar dan tidak bisa 4. Tindakan utama mengatasi : Istri
kembali kerumah. Oma menjadi membawa klien ke rumah sakit
waspada dan takut opa hilang. Opa
juga mulai mengabaikan
kebersihan dirinya dan tidak
mampu mengingat kapan terakhir
kali makan.

RIWAYAT KESEHATAN YANG RIWAYAT KESEHATAN


LALU KELUARGA
Klien pernah di diagnose penyakit Tidak ada
24 Alzheimer 2 tahun yang lalu
STATUS PEMERIKSAAN FISIK
a. Tekanan Darah (TD) : 140/100 mmHg
b. Nadi : 81 kali per menit
c. RR : 17 kali per menit
TTV
d. Suhu : 36,7 ̊C
e. Tinggi Badan : 170 cm
f. Berat Badan : 60 kg
Inspeksi: Rambut tampak putih dan tipis, tidak ada ketombe. Pada kulit kepala tidak terdapat
Kepala & lesi/benjolan.
Rambut Palpasi: Rambut mudah rontok. Tidak tampak oedema pada palpebrae, tidak terdapat nyeri
tekan pada kepala
Inspeksi: Kedua mata simetris, klien tidak memakai kacamata, sclera tampak putih
kekuningan (agak keruh), conjunctiva merah muda, pupil isokor dan ada refleks terhadap
cahaya, kedua mata klien sudah tidak bisa melihat dengan jelas, pandangan kabur seperti
Mata
ada kabut putih,
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada mata dan sekitarnya. Tidak ada benjolan pada
mata.
Inspeksi: Rongga hidung tidak ada polip/benda asing, tidak ada peradangan mukosa hidung,
Hidung letak septum dibagian tengah, tidak ada benjolan dan lesi pada hidung.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada hidung.

25
Inspeksi: kedua telinga simetris, daun telinga tampak bersih, tidak terdapat
Telinga cairan telinga. Tampak pendengarannya kurang.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada telinga

Inspeksi: Mukosa bibir tampak lembab, tidak ada lesi, tidak ada karies gigi.
Mulut
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada mulut dan rahang

Inspeksi: Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening ataupun kelenjar


Leher tyroid. Refleks menelan baik.
Palpasi: Tdak terdapat nyeri tekan pada leher, kaku kuduk tidak ada.

26
Sistem Pernafasan Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi: Pengembangan dada simetris kanan dan Inspeksi: Warna kulit sesuai dgn warna kulit bagian
kiri, tulang dada terlihat jelas, tidak terdapat lesi. tubuh lainnya, tidak ada lesi
Palpasi: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri, taktil Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, ictus cordis
fremitus teraba sama sama antara kanan dan kiri, pada ICS 5, tidak teraba pembesaran jantung.
depan dan belakang. Perkusi: Perkusi jantung terdengar pekak
Perkusi: Perkusi dada redup. Auskultasi: Auskultasi jantung terdengar S1 S2
Auskultasi: Bunyi nafas vesikuler. tunggal, tidak ada suara tambahan.

Sistem Perkemihan
Inspeksi: BAK 4x sehari, warna urine kuning jernih
Sistem Pencernaan
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan
Inspeksi: Perut tampak cekung, tidak terdapat lesi
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi: Bunyi abdomen timpani, Sistem Integumen
Auskultasi: Bising usus 8 kali per menit Inspeksi: Kulit tampak keriput dan kering
Palpasi: Kulit tidak elastis, tidak terdapat nyeri
tekan pada kulit
27
PENILAIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL

Pola interaksi Klien berinteraksi dengan baik dengan tetangga dan lingkungan
dengan lingkungan

Bahasa Klien menggunakan bahasa Indonesia

Perhatian dengan Klien memperhatikan lawan bicara


orang lain

Keadaan emosi Keadaan emosi stabil

Klien mengalami gangguan ingatan pada dirinya


Persepsi klien
tentang dirinya

1. Gambaran diri
Klien mulai tidak mengetahui tentang kondisi kesehatannya
2. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang agar bisa berkumpul dengan keluarga
3. Harga diri
Klien merasa tidak dihargai oleh keluarga dan lingkungan sosial
Konsep diri 4. Peran diri
Peran diri sebagai suami atau kepala keluarga terganggu karena penyakitnya
5. Identitas diri
klien mulai lupa dengan aktivitas kesehariannya dikarenakan penyakit alzheimer

Spiritual Klien rajin melakukan kegiatan keagamaan


28
Pengkajian Status Mental Lansia
Short Portable Mental Status Questionare (SPMSQ)

Lembar Pertanyan Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)

Nama Klien : Tn A Tanggal :


Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 85 tahun
Agama : Islam Suku : Jawa
Alamat : BB/TB : 170/60
Pewawancara : Ns. W
Skor
No Pertanyaan Jawaban
+ -
  √ 1 Tanggal berapa hari ini? Salah
  √ 2 Hari apa sekarang ini? Salah
  √ 3 Apa nama tempat ini? Salah
  √ 4 Berapa nomor telepon anda? Salah
    4a Dimana alamat anda? (ditanyakan hanya jika pasien tidak mempunyai telepon)  
  √ 5 Berapa umur anda? Salah
√   6 Kapan anda dilahirkan? Benar
√   7 Siapa presiden Indonesia sekarang? Benar
  √ 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya? Salah
√   9 Siapa nama kecil ibu anda? Benar
√  
10 Kurangi angka 20 dengan angka 3 berturut-tururt 3 kebawah atau menurun! Benar

Jumlah Kesalahan Total 6

30
Hasil Penilaian :

Jumlah skor kesalahan sebanyak 6 poin sehingga disimpulkan fungsi intelektual terjadi kerusakan sedang

Keterangan :

1) Pertanyaan 1 dianggap benar hanya jika tanggal, bulan dan tahunnya tepat.
2) Pertanyaan 2 merupakan penjelasan sendiri.
3) Pertanyaan 3 dianggap benar jika deskripsi tentang lokasinya benar (nama kota, Negara, institusi).
4) Pertanyaan 4 dianggap benar jika nomor telepon dapat diverifikasi atau pasien dapat mengulang angka yang
sama. Apabila pasien tidak mempunyai telepon dapat ditanyakan alamat.
5) Pertanyaan 5 dianggap benar jika pertanyaan usia sesuai dengan tanggal lahir.
6) Pertanyaan 6 dianggap benar jika bulan, tanggal, dantahunnya diberikan dengan benar.
7) Pertanyaan 7 hanya membutuhkan nama belakang presiden.
8) Pertanyaan 8 hanya membutuhkan nama belakang presiden sebelumya.
9) Pertanyaan 9 dianggap benar jika klien memberikan nama pertama ditambah nama belakang.
10) Pertanyaan 10 dianggap benar jika serangkaian angka tersebut disebutkan dengan benar. Kesalahan dalam
rangkaian tersebut atau ketidakmauan untuk berusaha dianggap salah
31
Interprestasi Skor :

Kesalahan 0 – 2 : Fungsi intelektual utuh


Kesalahan 3 – 4 : Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5 – 7 : Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8 – 10 : Kerusakan intelektual berat

32
Mini Mental Status Examination (MMSE)
No. ASPEK KOGNITIF NILAI KRITERIA
1 ORIENTASI 2 Dapat menyebutkan dengan benar hari, tanggal, bulan, tahun sekarang,
(Skor maksimum: 10) musim apa, nama tempat, alamat rumah (jalan, no rumah, kota,
Dapat menjawab nama tempat kita melakukan kabupaten dan provinsi), nama presiden sebelumnya, nama ibu
pengkajian ( skor 1) kandung, dan hasil pengurangan
Dapat menjawab hasil pengurangan bilangan 4-2 = 2 bilangan
dengan benar
(skor 1)
2 REGISTRASI 2 Pewawancara menyebutkan 3 buah benda, 1 detik untuk tiap benda.
(Skor maksimum: 3)
Hanya bisa mengulang 2 buah benda yaitu bendera Kemudian mintalah klien mengulang ke 3 nama tersebut. Berikan satu
dan pohon angka untuk setiap jawaban yang benar. Bila masih salah, ulanglah
(skor 2) menyebutkan 3 nama tersebut, sampai ia dapat dapat mengulangnya
dengan benar. Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah (bola,
bendera, pohon)
3 ATENSI & KALKULASI 5 Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100 kebawah 1 angka untuk
(Skor maksimum: 5)
Dapat mengeja kata dunia dari akhir ke awal tiap jawaban yang benar. Berhenti setelah 5 hitungan (93, 86, 79, 72,
(skor 5) 65).
Kemungkinan lain ejalah kata “dunia”
dari akhir ke awal (a-i-n-u-d).
33
4 DAYA INGAT (RECALL) 2 Tanyakanlah kembali nama ke 3benda
(Skor maksimum: 3)
Dapat mengingat 2 benda yaitu bendera dan pohon yang telah disebutkan di atas. Berikan 1 angka untuk setiap jawabn
(skor 2) yangbenar.

5 BAHASA 9 1. Apakah benda-benda ini (Perlihatkan pensil dan arloji) (2angka)


(Skor maksimum: 9)
2. Ulangi kalimat berikut, “Jika Tidak Dan Atau Tapi.” (1angka)
 Dapat menyebutkan nama dari benda yang
3. Laksanakan 3 buah perintah ini, “Peganglah selembar
ditunjukkan yaitu pensil dan jam tangan (skor 2)
kertasdengan tangan kananmu, lipatlah kertas dengan tangan
 Dapat mengulang kata “jika tidak dan atau
tapi”(skor 1) kananmu, lipatlah kertas itu pada pertengahandan
letakkanlah di lantai.” (3 angka)
 Dapat mengikuti perintah dengan baik (skor 3)
4. Bacalah dan laksanakan perintah berikut: “Pejamkan mata
 Bisa membaca dan melaksanakan perintah
dengan baik (skor 1) anda!”(1
 Dapat menulis “saya sedang menulis” (skor 1) angka)
 Dapat meniru gambar yang dicontohkan (skor
1) e. Tulislah sebuah kalimat (1angka)
f. Tirulah gambar ini (1angka)

     
 

  TOTAL SKOR 20  
34
Hasil Penilaian :
skor yang didapatkan saat pengkajian jumlahnya 20
termasuk kategori probable gangguan kognitif

Penilaian :
Nilai 24-30 : Normal
Nilai 17-23 : Probable gangguan kognitif
Nilai 0-16 : Definitif gangguan kognitif

35
No Pertanyaan Ya Tidak

  Pilihlah jawaban yang sesuai sebagaimana yang anda rasakan    


dalam 1 minggu terakhir.
1 Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan saat Ya Tidak
ini
2 Apakah anda membatalkan banyak dari rencana kegiatan Ya Tidak
minat anda
3 Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong/ hampa Ya Tidak
4 Apakah anda sering merasa kebosanan Ya Tidak
5 Apakah anda mempunyai suatu harapan/ masa depan yang Ya Tidak
baik setiap waktu
6 Apakah anda terganggu dengan memikirkan kesulitan Ya Tidak
anda tanpa jalan keluar
7 Apakah anda seringkali merasa bersemangat Ya Tidak
8 Apakah anda mengkhawatirkan sesuatu hal yang buruk Ya Tidak
akan menimpa anda
9 Apakah anda seringkali merasa gembira Ya Tidak
10 Apakah anda seringkali merasa tak terbantukan Ya Tidak
11 Apakah anda seringkali merasa gelisah dan resah Ya Tidak
12 Apakah anda lebih menyukai tinggal dirumah daripada Ya Tidak
keluar rumah dan melakukan sesuatu hal yang baru
13 Apakah anda seringkali mengkhawatirkan masa depan Ya Tidak
anda
14 Apakah anda merasa kesulitan dengan daya ingat anda Ya Tidak
15 Apakah anda berpikir/bersyukur masih hidup saat ini Ya Tidak
36
16 Apakah anda sering merasa kelabu dan berputus asa Ya  Tidak
17 Apakah anda merasa tidak berguna saat ini Ya  Tidak
18 Apakah anda sering menyesalkan masa lalu anda Ya  Tidak
19 Apakah menurut anda hidup ini penuh tantangan yang Ya
menyenangkan Ttidak

20 Apakah anda merasa kesulitan mengawali suatu kegiatan Ya Tidak


21 Apakah anda merasakan penuh daya dan energi Ya  Tidak
22 Apakah menurut anda keadaan yang dihadapi tanpa Ya
harapan  Tidak

23 Apakah anda seringkali marah karena alasan sepele Ya  Tidak


24 Apakah menurut anda keadaan orang lain lebih baik dari Ya
anda  Tidak

25 Apakah anda sering lupa bagaimana menangis Ya  Tidak


26 Apakah anda sulit berkonsentrasi Ya  Tidak
27 Apakah anda bangun pagi dengan perasaan yang Ya
menyenangkan  Tidak

28 Apakah anda lebih suka menghindari acara/sosialisasi Ya  Tidak


29 Apakah mudah bagi anda dalam mengambil keputusan Ya  Tidak
30 Apakah anda berpikiran jernih seperti biasanya Ya  Tidak
  JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU 18
37
Hasil Penilaian :

18 = Depresi Sedang

Keterangan :

Pertanyaan bila dijawab dengan pilihan “Ya” atau “Tidak” yang bercetak tebal
berarti terganggu: nilai 1, yang tidak bercetak tebal berarti tidak terganggu: nilai 0,
jawaban kemudian dibuat total skornya, bila:

Nilai 0-10 = normal/ tidak depresi

Nilai 11-15= depresi ringan


Nilai 16-20= depresi sedang
Nilai 21-30= depresi berat

38
DATA FOKUS

Data Subjektif Data Objektif


 Oma mengatakan opa mulai mengabaikan kebersihannya  Hasil pemeriksaan GDS : 18; MMSE : 20; dan SPMSQ : 6
dan tidak mempu mengingat kapan terakhir kali makan  TD : 140/100 mmHg
 Oma mengatakan, Opa sering terbangun di malam hari  Opa di diagnosa Alzheimer
untuk pergi ke toilet  Klien mengalami gangguan intrepretasi waktu
 Oma mengatakan beberapa kali opa bukannya kembali ke  Klien mengalami gangguan jangka pendek
kamar tidur malah membuka pintu apartemen, keluyuran  Klien cenderung bersikap sama dalam segala situasi
di luar dan tidak bisa kembali ke rumah.  Opa terlihat keluyuran dan tidak kembali kerumah
 Oma menjadi waspada dan takut opa hilang
 Oma juga membuatkan jadwal kegiatan yang sudah atau
belum dilakukan opa
 Klien mengatakan cerita yang tidak realistis
 Oma mengatakan opa sering lupa tujuan
 Opa mengatakan tidak kuat untuk berdiri lama dan bekerja
seperti pengambilan makanan sendiri atau peralatan
makan dan menyapu halaman seperti biasa

39
A DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN
N Ds : Gangguan Memori khususnya pada opa
A - Klien mengatakan 2 tahun yang lalu yang di diagnose Alzheimer 2 tahun lalu
L di diagnose Alzheimer (SDKI Hal. 140)
I - Klien mulai mengabaikan kebersihan
S diri dan lupa kapan terakhir makan
- Oma mengatakan opa sering
A
terbangun di malam untuk ke kamar
mandi tetapi bukannya kembali ke
kamar malah keluyuran ke luar
 
Do :
D
- Klien mengalami gangguan
A
interpretasi waktu
T - Klien mengalami gangguan jangka
A pendek
- Pemeriksaan menggunakan
SPMSQ : 6 ( Fungsi Intelektual
kerusakan sedang )
- Pemeriksaan menggunakan MMSE :
20
A
N
A
L
I
S Ds : Defisit Perawatan Diri khususnya
A - Klien mengatakan sering lupa pada opa yang sudah sering lupa
kapan terkahir makan kapan makan, mandi, dan berganti
- Klien mulai mengabaikan baju
kebersihan diri (SDKI Hal. 240)
D Do :
A - Klien mengalami gangguan
T memori jangka pendek
A - Pemeriksaan menggunakan
MMSE : 20
A Ds : Resiko Sindrom Lansia Lemah
N - Klien mengatakan 2 tahun yang dikeluarga lansia khususnya opa yang
A lalu di diagnose Alzheimer dan sudah 85 tahun yang sering lupa dan di
L berumur 85 tahun diagnose alzheimer
I - Klien mulai mengabaikan (NANDA : Domain 1, Kode : 0023, Hal.
S kebersihan diri dan lupa kapan 157)
A terakhir makan
- Oma mengatakan beberapa kali
keluyuran di malam hari
- Oma membuatkan jadwal kegiatan
untuk klien yang sudah dilakukan
D atau belum dilakukan
A Do :
T - Pemeriksaan menggunakan
A SPMSQ : 6 ( Fungsi Intelektual
kerusakan sedang )
- Pemeriksaan menggunakan MMSE
: 20
- Klien mengalami gangguan
interpretasi waktu
D
I
A
G
N
O
S
A

1. Gangguan Memori khususnya pada opa yang di


diagnose Alzheimer 2 tahun lalu (SDKI Hal. 140)
2. Defisit Perawatan Diri khususnya pada opa yang sudah
sering lupa kapan makan, mandi, dan berganti baju
K
E (SDKI Hal. 240)
P 3. Resiko Sindrom Lansia Lemah dikeluarga lansia
E khususnya opa yang sudah 85 tahun yang sering lupa
R
A dan di diagnose alzheimer (NANDA : Domain 1, Kode :
W 0023, Hal. 157)
A
T
A
N
INTERVENSI
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Konfusi Setelah dilakukan tindakan Pengurangan kecemasan 5820
kronik keperawatan selama …x24 jam hal 319
(hal 254 diharapkan masalah konfusi kronik • Gunakan pendekatan yang
00129 teratasi dengan kriteria hasil : tenang dan menyakinkan
domain 5) • Nyatakan dengan jelas
Orientasi kognitif 0901 hal 325 harapan terhadap perilaku
klien
• Mengidentifikasi diri sendiri, orang- • Berikan aktivitas pengganti
orang yang signifikan, tempat saat yang bertujuan untuk
ini ditingkatkan dari skala 2 mengurangi tekanan
menjadi 4 • Dukung penggunaan
• Mengidentifikasi hari, bulan, tahun, mekanisme koping yang
musim dengan benar ditingkatkan sesuai
dari skala 2 menjadi skala 4 • Instrusikan klien untuk
menggunakan teknik
relaksasi
• Dorong keluarga untuk
mendampingi klien dengan
cara yang tepat
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Tingkat demensia 0920 hal 569 Manajemen demensia : keluyuran
• Kesulitan menemukan jalan ke 6466 hal 162
tempat yang lazim dikenal • Identifikasi pola biasa dari perilaku
ditingkatkan dari skala 2 berkeliaran
menjadi skala 4 • Monitor dengan hati-hati terkait
• Kesulitan mengingat peristiwa dengan adanya penyebab
yang baru saja terjadi fisiologis dan peningkatan
ditingkatkan dari skala 2 kebingungan yang kmungkin akut
menjadi skala 4 dan reversibel
• Kesulitan melakukan kegiatan • Sediakan lingkungan fisik dan
dasar hidup sehari-hari (ADL) rutinitas sehari-hari yang konsisten
ditingkatkan dari skala 2 • Sediakan tempat yang terjamin
menjadi skala 4 dan aman untuk keluyuran
• Keluyuran yang tidak aman • Pasang alarm dan perangkat
ditingkatkan dari skala 2 sensor pada pintu
menjadi skala 5 • Ingatkan tetangga mengenai
perilaku keluyuran pasien
Diagn Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
osa
Pengetahuan : manajemen Terapi reminiscene 4860 hal 446
demensia 1851 hal 372 • Lakukan mendengar aktif dan ketrampilan menghadirkan diri
• Tanda dan gejala kejadian • Dukung ekspresi verbal terkait dengan perasaan positif dan
ditingkatkan dari skala 2 negatif mengenai kejadian masa lalu
menjadi skala 4 • Berikan umpan balik positif bagi pasien yang mengalami
• Strategi kompensasi untuk gangguan kognitif
mempertahankan keamanan • Pilih waktu yang nyaman
personal ditingkatkan dari • Tentukan metode reminiscene yang paling tepat untuk
skala 2 menjadi skala 4 dilakukan

Memori: hal 311 Latihan Memori 4760 hal 141


• Mengingat informasi baru • Stimulasi ingatan dengan cara mengulangi pemikiran pasien
saja terjadi secara akurat yang terakhir diekspresikan, dengan cara yang tepat
ditingkatkan dari • Dukung pasien untuk berpartisipasi dalam program kelompok
skala1menjadi skala 4 latihan mengingat, dengan cara yang tepat.
• Mengingat informasi yang • Implementasikan teknik mengingat yang tepat. Misalnya visual
terbaru secara akurat imagery, alat yang membantu ingatan, membuat daftar,
ditingkatkan dari permainaningastan,atau berlatih mengulang informasi.
skala1menjadi skala 4 • Diskusikan dengan pasien / keluarga yang mengalami masalah
ingatan
Diag Tujuan dan kriteria Intervensi
nos hasil
a
Stimulasi Kognisi 4720 hal 423
• Orientasikan klien terhadap waktu, tempat dan
orang
• Tawarkan stimulasi lingkungan melalui kontak
dengan banyak personil
• Rangsang memori dengan mengulang pemikiran
terakhir klien
• Stimulasiperkembangan klien dengan
melibatkan aktifitas untuk meningkatkan
pencapaian dan pembelajaran dengan
memenuhi kebutuhan klien.
• Tingkatkan atau ulang informasi.
• Minta klien untuk mengulang informasi
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

Keluyura Setelah dilakukan tindakan Manajemen perilaku 4350 hal 201


n keperawatan selama …x24 jam • Gunakan pengulangan kesehatan rutin yang
(hal 225 diharapkan masalah keluyuran konsisten sebagai alat untuk menetapkan
00154 teratasi dengan kriteria hasil : rutinitas
domain • Tingkatkan aktivitas fisik dengan cara yang
4) Keluyuran yang aman 1926 hal tepat
123 • Komunikasikan harapan bahwa pasien dapat
tetap mengontrol (perilakunya)
• Ketika tidak ditemani, tetap
bertahan di area yang aman Manajemen lingkungan : keselamatan 6486 hal
ditingkatkan ke skala 4 193
• Menunjukkan aktivitas yang
bertujuan ditingkatkan ke skala • Identifikasi kebutuhan keamanan pasien
4 berdasarkan fungsi fisik dan kognitif serta
• Menggunakan pakaian yang riwayat perilkaku di masa lalu
tepat ditingkatkan menjadi skala • Identifikasi hal-hal yang membahayakan di
4 lingkungan
• Dapat dialihkan dari aktivitas • Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan
yang tidak aman bahan berbahaya dan berisiko
• Siapkan nomor telepon emergensi untuk
pasien
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

Keamanan lingkungan rumah Bantuan perawatan diri 1800 hal 79


1910 hal 111
• Pertimbangkan usia pasien ketika
• Kunci pada jendela sebagian meningkatkan aktivitas perawatan diri
besar adekuat • Monitor kemampuan perawatan diri secara
• Kunci pada pintu sebagian mandiri
besar adekuat • Berikan lingkungan yang terapeutik dengan
• Kemudahan akses kamar memastikan lingkungan yang hangat, santai
mandi ditingkatkan dari skala berdasarkanpengalaman individu
2 menjadi 4 • Ciptakan rutinitas aktivitas perawatan diri
• Bantu pasien menerima kebutuhan (pasien)
Tidur 0004 hal 566 terkait dengan kondisi ketergantungannya
• Kualitas tidur ditingkatkan ke • Ajarkan orangtua / keluarga untuk
skala 4 mendukung kemandirian dengan membantu
• Tidur yang hanya ktika pasien tak mampu melakukan
terputusditingkatkan ke skala (perawatan diri)
4 • Lakukan pengulangan yang konsisten
• Buang air kecil di malam hari terhadap rutinitas kesehatan untuk
ditingkatkan ke skala 4 membangun perawatan diri
• Mudah bangun pada saat
yang tepat ditingkatkan ke
skala 4
Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi
hasil
Risiko Setelah dilakukan Manajemen demensia 6460 hal 161
sindrom tindakan keperawatan • Sertakan anggota keluarga dalam perencanaan, pemberian,
lansia lemah selama 3x24 jam dan evaluasi perawatan sejauh yang diinginkan
(hal 157 diharapkan masalah • Identifikasi pola-pola perilaku biasa untuk kegiatan seperti
00231 risiko sindrom lansia tidur, penggunaan obat, eliminasi, asupan makanan, dan
domain 1) lemah teratasi perawatan diri
dengan kriteria hasil : • Tentukan jenis dan tingkat defisit kognitif dengan
menggunakan alat pengkajian yang terstandar
Kelelahan : efek yang • Sediakan lingkungan dengan stimulasi yang rendah
mengganggu 0008 • Monitor nutrisi dan berat badan
hal 122
Manajemen energi 0180 hal 177
• Penurunan energi
dalam batas ringan • Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan
• Gangguan sesuai dengan konteks usia dan perkembangan
aktivitas sehari- • Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan secara verbal
hari ringan mengenai keterbatasan yang dialami
• Gangguan memori • Perbaiki defisit status fisiologis sebsgai prioritas utama
dalam skala 4 • Monitor intake/asupan nutrisi untuk mengetahui sumber
energi yang adekuat
Diagnosa Tujuan dan Intervensi
kriteria hasil
Latihan memori 4760 hal 141

• Diskusikan dengan pasien/keluarga yang


mengalami masalah ingatan
• Stimulasi ingatan dengan cara mengulangi
pemikiran pasien yang terakhir diekspresikan
dengan cara yang tepat
• Implementasikan teknik mengingat yang tepat
• Beri latihan orientasi misalnya pasien berlatih
mengenai informasi pribadi dan tanggal dengan
cara yang tepat
• Monitor perilaku pasien selama terapi

Anda mungkin juga menyukai