• Ada sekitar 46 juta jiwa yang menderita penyakit Alzheimer di dunia, dan
sebanyak 22 juta jiwa di antaranya berada di Asia. Di negara maju seperti
Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut
penderita Penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat hampir
4 kali pada tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya
harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi
penduduk lanjut usia juga bertambah
• Beberapa factor yang memicu tingginya biaya penanganan di Asia disebabkan antara
lain oleh kurangnya pemahaman atas penyakit ini
PREVALENSI PENDERITA ALZHEIMER
DI INDONESIA
Indonesia menempati urutan keempat sebagai penduduk terbesar di dunia. Sama
dengan negara lain, Indonesia sedang mengalami penuaan penduduk, yang
diperkirakan penduduknya akan meningkat 10% pada tahun 2020, 15,8% pada tahun
2035, dan 18,4% pada tahun 2050. Peningkatan proporsi lansia akan terjadi. tidak
diragukan lagi akan disertai dengan peningkatan penyakit degeneratif dan kecacatan,
termasuk penyakit Alzheimer (AD). Perkiraan kasus demensia di Indonesia adalah 1,2
juta kasus pada tahun 2015 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 1.894.000
kasus pada tahun 2030 dan akan terus berlanjut menjadi 3.980.000 pada tahun 2050.
Estimasi jumlah penderita Penyakit Alzhemeir di Indonesia pada tahun 2013 mencapai
satu juta orang. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat
pada tahun 2030, dan menjadi empat juta orang pada tahun 2050. Bukannya
menurun, tren penderita Alzheimer di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya.
Konsep Alzheimer
DEFINISI
Alzheimer merupakan penyakit kronik, progresif, dan merupakan gangguan
degeneratif otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan
kemampuan untuk merawat diri (Suddart, & Brunner, 2002).
Pneumonia Infeksi
Kesulitan menelan makanan dan cairan Kesulitan menahan air seni
menyebabkan penderita alzheimer membuat penderita
menghirup (menghisap) apa yang mereka membutuhkan kateter urin,
makan atau minum ke dalam saluran yang dapat menyebabkan
pernapasan dan paru, yang dapat risiko infeksi sembelit.
menyebabkan pneumonia.
KOMPLIKASI
Gangguan
Depresi
Tidur
Penyakit alzheimer bisa memutar Orang dengan riwayat depresi
siklus bangun tidur, menyebabkan di klinis juga meningkatkan risiko
siang hari mengantuk dan malam hari berkembang menjadi
tidak bisa istirahat. alzheimer.
.
MANIFESTASI
KLINIS
Gejala Ringan (1-3 thn) Gejala Sedang (3-10 thn)
- Lebih sering binggung dan melupakan - Kesulitan dalam mengerjakan aktifitas hidup
informasi yang baru dipelajari. sehari –hari seperti makan dan mandi.
- Perubahan tingkah laku misalnya : sedih dan
- Diorintasi : tersesat di daerah sekitar yang emosi.
dikenalnya dengan baik.
- Mengalami gangguan tidur.
- Bermasalah dalam melaksanakan tugas - Keluyuran.
rutin.
- Kesulitan mengenali keluarga dan
- Mengalami perubahan dalam kepribadian teman(pertama-tama yang akan sulit untuk
dan penilaian misalnya mudah dikenali adalah orang-orang yang paling
tersinggung,mudah menuduh ada yang jarang ditemuinya, mulai dari nama, hingga
mengambil barangnya bahkan menuduh tidak mengenali wajah sama sekali. Kemudian
pasangannya tidak setia lagi/selingkuh. bertahap kepada orang-orang yang cukup
jarang ditemui).
MANIFESTASI
KLINIS
Gejala Berat (8-12
thn)
Gejala Klinis
• Kehilangan daya ingat/memori
Sulit / kehilangan • Kesulitan melakukan aktivitas rutin yang biasa.
kemampuan berbicara
• Kesulitan berbahasa.
Kehilangan napsu makan,
menurunya berat badan. • Disorientasi waktu dan tempat
• Kehilangan inisiatif
PENCEGAHAN ALZHEIMER
Pencegahan
Primer
a) Deteksi dini atau screening demensia (biasanya menggunakan DSM-IV, pemeriksaan fisik,
MRI dan sebagainya.)
c) Terapi obat
PENATALAKSANAAN
Kolinesterase
Inhibitor
Inhibitor ini digunakan untuk pengobatan simptomatik penyakit
alzheimer, dimana paenderita alzheimer akan mengalami penurunan kadar asetilkolin. Terapi
simptomatik ini menggunakan inhibitor kolinesterase donepezil, rivastigmin, dan galantamin.
Pemberian obat ini dikatakan dapat memperbaiki memori dan apraksia selama pemberian
berlangsung
Pemberian dosis dari ketiga Cholisterase inhibitor yang umum digunakan adalah sebagai
berikut.
a. Donepezil, dimulai dengan dosis 5 mg per hari, kemudian dosis ditingkatkan menjadi 10 mg
per hari setelah 1 bulan.
b. Dosisi rivastigmine ditingkatkan dari 1,5 - 3 mg per 2 kali sehari, kemudian menjadi 4,5 mg
per 2 kali sehari, dan untuk maksimal dosis yaitu 6 mg per 2 kali sehari.
c. Galantamine, dimulai dengan dosis 4 mg per 2 kali sehari. Pertama-tama, dosis ditingkatkan
menjadi 8-12 mg per 2 kali sehari. Seperti rivastigmine, waktu yang lebih lama antara
peningkatan dosis berhubungan dengan penurunan efek samping.
PENATALAKSANAAN
Memantin
Memantin merupakan obat yang telah diakui oleh Food and Drug
Administration (FDA) untuk pengobatan penyakit Alzheimer sedang sampai
berat. Dosis awal untuk penggunaan Memantin adalah 5 mg per hari, kemudian
ditingkakan hingga 10 mg per 2 kali sehari. Memantin bekerja dengan cara
memblok saluran N-methyl-D-aspartate (NMDA) yang berlebihan sehingga
mampu memperlambat kerusakan kognitif pada pasien dengan Alzheimer.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
22
PENGKAJIAN INDIVIDU
KEPERAWATAN KESEHATAN LANSIA
Tanggal masuk : 12 Maret 2020
Nama Panti : Panti Sosial X
Nama : Tn. A
Umur : 85 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
23
RIWAYAT KESEHATAN SAAT
INI
Keluhan Utama Kronologi Keluhan
Oma mengatakan, opa sering 1. Faktor pencetus : Usia
terbangun dimalam hari untuk pergi
2. Timbulnya keluhan : ( ) mendadak
ke toilet, dan beberapa kali opa
(√) bertahap
bukannya kembali kekamar tidur
malah membuka pintu apartemen, 3. Lamanya : 2 tahun
keluyuran di luar dan tidak bisa 4. Tindakan utama mengatasi : Istri
kembali kerumah. Oma menjadi membawa klien ke rumah sakit
waspada dan takut opa hilang. Opa
juga mulai mengabaikan
kebersihan dirinya dan tidak
mampu mengingat kapan terakhir
kali makan.
25
Inspeksi: kedua telinga simetris, daun telinga tampak bersih, tidak terdapat
Telinga cairan telinga. Tampak pendengarannya kurang.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada telinga
Inspeksi: Mukosa bibir tampak lembab, tidak ada lesi, tidak ada karies gigi.
Mulut
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada mulut dan rahang
26
Sistem Pernafasan Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi: Pengembangan dada simetris kanan dan Inspeksi: Warna kulit sesuai dgn warna kulit bagian
kiri, tulang dada terlihat jelas, tidak terdapat lesi. tubuh lainnya, tidak ada lesi
Palpasi: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri, taktil Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, ictus cordis
fremitus teraba sama sama antara kanan dan kiri, pada ICS 5, tidak teraba pembesaran jantung.
depan dan belakang. Perkusi: Perkusi jantung terdengar pekak
Perkusi: Perkusi dada redup. Auskultasi: Auskultasi jantung terdengar S1 S2
Auskultasi: Bunyi nafas vesikuler. tunggal, tidak ada suara tambahan.
Sistem Perkemihan
Inspeksi: BAK 4x sehari, warna urine kuning jernih
Sistem Pencernaan
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan
Inspeksi: Perut tampak cekung, tidak terdapat lesi
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi: Bunyi abdomen timpani, Sistem Integumen
Auskultasi: Bising usus 8 kali per menit Inspeksi: Kulit tampak keriput dan kering
Palpasi: Kulit tidak elastis, tidak terdapat nyeri
tekan pada kulit
27
PENILAIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
Pola interaksi Klien berinteraksi dengan baik dengan tetangga dan lingkungan
dengan lingkungan
1. Gambaran diri
Klien mulai tidak mengetahui tentang kondisi kesehatannya
2. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang agar bisa berkumpul dengan keluarga
3. Harga diri
Klien merasa tidak dihargai oleh keluarga dan lingkungan sosial
Konsep diri 4. Peran diri
Peran diri sebagai suami atau kepala keluarga terganggu karena penyakitnya
5. Identitas diri
klien mulai lupa dengan aktivitas kesehariannya dikarenakan penyakit alzheimer
30
Hasil Penilaian :
Jumlah skor kesalahan sebanyak 6 poin sehingga disimpulkan fungsi intelektual terjadi kerusakan sedang
Keterangan :
1) Pertanyaan 1 dianggap benar hanya jika tanggal, bulan dan tahunnya tepat.
2) Pertanyaan 2 merupakan penjelasan sendiri.
3) Pertanyaan 3 dianggap benar jika deskripsi tentang lokasinya benar (nama kota, Negara, institusi).
4) Pertanyaan 4 dianggap benar jika nomor telepon dapat diverifikasi atau pasien dapat mengulang angka yang
sama. Apabila pasien tidak mempunyai telepon dapat ditanyakan alamat.
5) Pertanyaan 5 dianggap benar jika pertanyaan usia sesuai dengan tanggal lahir.
6) Pertanyaan 6 dianggap benar jika bulan, tanggal, dantahunnya diberikan dengan benar.
7) Pertanyaan 7 hanya membutuhkan nama belakang presiden.
8) Pertanyaan 8 hanya membutuhkan nama belakang presiden sebelumya.
9) Pertanyaan 9 dianggap benar jika klien memberikan nama pertama ditambah nama belakang.
10) Pertanyaan 10 dianggap benar jika serangkaian angka tersebut disebutkan dengan benar. Kesalahan dalam
rangkaian tersebut atau ketidakmauan untuk berusaha dianggap salah
31
Interprestasi Skor :
32
Mini Mental Status Examination (MMSE)
No. ASPEK KOGNITIF NILAI KRITERIA
1 ORIENTASI 2 Dapat menyebutkan dengan benar hari, tanggal, bulan, tahun sekarang,
(Skor maksimum: 10) musim apa, nama tempat, alamat rumah (jalan, no rumah, kota,
Dapat menjawab nama tempat kita melakukan kabupaten dan provinsi), nama presiden sebelumnya, nama ibu
pengkajian ( skor 1) kandung, dan hasil pengurangan
Dapat menjawab hasil pengurangan bilangan 4-2 = 2 bilangan
dengan benar
(skor 1)
2 REGISTRASI 2 Pewawancara menyebutkan 3 buah benda, 1 detik untuk tiap benda.
(Skor maksimum: 3)
Hanya bisa mengulang 2 buah benda yaitu bendera Kemudian mintalah klien mengulang ke 3 nama tersebut. Berikan satu
dan pohon angka untuk setiap jawaban yang benar. Bila masih salah, ulanglah
(skor 2) menyebutkan 3 nama tersebut, sampai ia dapat dapat mengulangnya
dengan benar. Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah (bola,
bendera, pohon)
3 ATENSI & KALKULASI 5 Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100 kebawah 1 angka untuk
(Skor maksimum: 5)
Dapat mengeja kata dunia dari akhir ke awal tiap jawaban yang benar. Berhenti setelah 5 hitungan (93, 86, 79, 72,
(skor 5) 65).
Kemungkinan lain ejalah kata “dunia”
dari akhir ke awal (a-i-n-u-d).
33
4 DAYA INGAT (RECALL) 2 Tanyakanlah kembali nama ke 3benda
(Skor maksimum: 3)
Dapat mengingat 2 benda yaitu bendera dan pohon yang telah disebutkan di atas. Berikan 1 angka untuk setiap jawabn
(skor 2) yangbenar.
TOTAL SKOR 20
34
Hasil Penilaian :
skor yang didapatkan saat pengkajian jumlahnya 20
termasuk kategori probable gangguan kognitif
Penilaian :
Nilai 24-30 : Normal
Nilai 17-23 : Probable gangguan kognitif
Nilai 0-16 : Definitif gangguan kognitif
35
No Pertanyaan Ya Tidak
18 = Depresi Sedang
Keterangan :
Pertanyaan bila dijawab dengan pilihan “Ya” atau “Tidak” yang bercetak tebal
berarti terganggu: nilai 1, yang tidak bercetak tebal berarti tidak terganggu: nilai 0,
jawaban kemudian dibuat total skornya, bila:
38
DATA FOKUS
39
A DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN
N Ds : Gangguan Memori khususnya pada opa
A - Klien mengatakan 2 tahun yang lalu yang di diagnose Alzheimer 2 tahun lalu
L di diagnose Alzheimer (SDKI Hal. 140)
I - Klien mulai mengabaikan kebersihan
S diri dan lupa kapan terakhir makan
- Oma mengatakan opa sering
A
terbangun di malam untuk ke kamar
mandi tetapi bukannya kembali ke
kamar malah keluyuran ke luar
Do :
D
- Klien mengalami gangguan
A
interpretasi waktu
T - Klien mengalami gangguan jangka
A pendek
- Pemeriksaan menggunakan
SPMSQ : 6 ( Fungsi Intelektual
kerusakan sedang )
- Pemeriksaan menggunakan MMSE :
20
A
N
A
L
I
S Ds : Defisit Perawatan Diri khususnya
A - Klien mengatakan sering lupa pada opa yang sudah sering lupa
kapan terkahir makan kapan makan, mandi, dan berganti
- Klien mulai mengabaikan baju
kebersihan diri (SDKI Hal. 240)
D Do :
A - Klien mengalami gangguan
T memori jangka pendek
A - Pemeriksaan menggunakan
MMSE : 20
A Ds : Resiko Sindrom Lansia Lemah
N - Klien mengatakan 2 tahun yang dikeluarga lansia khususnya opa yang
A lalu di diagnose Alzheimer dan sudah 85 tahun yang sering lupa dan di
L berumur 85 tahun diagnose alzheimer
I - Klien mulai mengabaikan (NANDA : Domain 1, Kode : 0023, Hal.
S kebersihan diri dan lupa kapan 157)
A terakhir makan
- Oma mengatakan beberapa kali
keluyuran di malam hari
- Oma membuatkan jadwal kegiatan
untuk klien yang sudah dilakukan
D atau belum dilakukan
A Do :
T - Pemeriksaan menggunakan
A SPMSQ : 6 ( Fungsi Intelektual
kerusakan sedang )
- Pemeriksaan menggunakan MMSE
: 20
- Klien mengalami gangguan
interpretasi waktu
D
I
A
G
N
O
S
A