Anda di halaman 1dari 50

PERSONAL

HIGIENE
NS. DIANA ARIANTI, M.KEP
Definisi

Higiene → Ilmu kesehatan sebagai


cara perawatan-diri manusia untuk
memelihara kesehatannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
praktek Higiene
• Citra tubuh
• Praktik sosial
• Status sosioekonomi
• Pengetahuan
• Variabel kebudayaan
• Pilihan pribadi
• Kondisi fisik
Tipe Perawatan Higienis

Tipe perawatan higienis secara umum:


• Perawatan pagi hari
• Perawatan pagi atau sarapan
• Perawatan siang hari
• Perawatan malam hari atau sebelum tidur
Personal Hygiene :

• Memandikan pasien
• Perawatan rambut
• Menggosok gigi pasien
• Oral Hygiene
• Perawatan kuku
• Vulva/penis hygiene
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
I. Pengkajian
Terpusat pada penentuan toleransi klien terhadap prosedur
higienis.
a. Pengkajian fisik kulit
Mengkaji seluruh permukaan tubuh klien → inspeksi dan
palpasi.
Menentukan kondisi kulit → observasi warna, tekstur,
turgor, temperatur, dan hidrasi kulit.
Mengkaji masalah kulit yang dipengaruhi cara-cara
higienis.
Mencatat kondisi lesi.
b. Perubahan perkembangan
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
c. Kemampuan perawatan diri
d. Resiko kerusakan kulit
Imobilisasi
Penurunan sensasi
Perubahan nutrisi dan hidrasi
Sekresi dan ekskresi pada kulit
Insufisiensi vaskular
Peralatan eksternal
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
II. Diagnosa keperawatan
Peninjauan ulang semua data yang terkumpul
Mempertimbangkan perawatan klien sebelumnya
Peninjauan ulang pengetahuan kondisi awal yang ada
Pengelompokkan batasan karakteristik
Diagnosa keperawatan khusus masalah kesehatan klien
yang aktual dan potensial
Seleksi akurat dalam diagnosa keperawatan.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit

III. Perencanaan
Metode perawatan kulit yang diberikan
Tujuan yang diharapkan untuk meningkatkan kondisi
kulit
Beragam tindakan asuhan keperawatan
Interaksi perawat selama higiene → penkes,
pemberian dukungan emosional, klarifikasi nilai,
bantuan pelatihan rentang gerak
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
IV. Implementasi
a. Memandikan klien
Memberikan privasi
Memelihara keamanan
Memelihara kehangatan
Meningkatkan kebebasan klien
sebanyak mungkin selama aktivitas
mandi.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
b. Perawatan perineum
Proses mandi lengkap
Sikap profesional perawat →
menghargai klien, mengurangi rasa
malu klien, dan membuat klien tentram.
Klien yang paling beresiko kerusakan
pada daerah perineum → klien yang
inkontinensia urine atau fekal, balutan
operasi rektal dan perineum, dan
kateter yang tetap.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
V. Evaluasi
Evaluasi keberhasilan intervensi
Persiapan perubahan rencana jika hasil tidak dicapai
Evaluasi pencapaian dari hasil yang diharapkan
Evaluasi melibatkan tindakan pemeriksaan fisik,
pertanyaan yang mengukur pengetahuan klien tentang
teknik higiene.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kaki
I. Pengkajian
a. Pengkajian fisik
b. Faktor perkembangan
c. Alas kaki
d. Pengetahuan tentang praktik perawatan kaki dan kuku
II. Diagnosa keperawatan
Pernyataan batasan karakteristik atas pengkajian
kondisi kaki
Asuhan keperawatan suportif atau preventif
Identifikasi yang akurat
Pemilihan intervensi keperawatan yang tepat.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kaki
III. Perencanaan
Perencanaan yang matang untuk pertimbangan tujuan:
Klien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit
yang lembut
Klien akan mencapai rasa nyaman dan bersih
Klien akan berjalan dan menanggung berat badan
dengan normal
Klien akan memahami dan melakukan metode
perawatan kaki dan kuku dengan benar.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kaki
IV. Implementasi
Nyeri yang berhubungan dengan pembentukan kalus,
kuku jari kaki yang tumbuh kedalam
Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan
gangguan visual dan perubahan koordinasi tangan
Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan
kerusakan perfusi arteri, praktek pemotongan kuku
yang tidak tepat, friksi dari sepatu, cedera pada kuku
Resiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan
dengan kerusakan perfusi arteri dan alas kaki yang
tidak pas
Proses Keperawatan &
Perawatan Kaki
Resiko infeksi yang berhubungan dengan kulit yang
rusak atau trauma
Defisit pengetahuan perawatan kaki dan kuku yang
berhubungan dengan misinterpretasi informasi dan
kurang terpaparnya informasi.
V. Evaluasi
Respon klien terhadap perawatan kaki dan kuku
selama beberapa hari atau minggu
Keberhasilan intervensi terhadap hasil yang diharapkan
Praktek perawatan kaki dan kuku yang dilakukan klien
secara pribadi.
Proses Keperawatan &
Perawatan Higiene Mulut
I. Pengkajian
a. Pengkajian fisik
b. Perubahan perkembangan
c. Pola makan
d. Pilihan dan praktek higienis
e. Pengkajian faktor-faktor resiko untuk masalah higiene mulut
II. Diagnosa keperawatan
Pengkajian rongga mulut untuk menunjukkan perubahan
aktual atau potensial dalam integritas struktur mulut
Diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan
perefleksian masalah atau komplikasi akibat perubahan
rongga mulut
Proses Keperawatan &
Perawatan Higiene Mulut
Penyeleksian faktor-faktor penyebab masalah klien
Perubahan mukosa mulut akibat pemaparan radiasi.
III. Perencanaan
Menyusun rencana keperawatan untuk klien
Perencanaan yang mempertimbangkan pilihan, status
emosional, sumber daya ekonomi, dan kemampuan
fisik klien.
Proses Keperawatan &
Perawatan Higiene Mulut
IV. Implementasi
a) Higiene mulut
b) Diet
c) Gosok gigi
d) Higiene mulut khusus
e) Penggunaan fluorida
f) Flossing
g) Perawatan gigi palsu
Proses Keperawatan &
Perawatan Higiene Mulut
V. Evaluasi
Pemahaman hasil higiene mulut akan terlihat dalam
beberapa hari
Evaluasi keberhasilan intervensi dalam memelihara
integritas mukosa atau mencegah cedera mukosa
Antisipasi kebutuhan perubahan intervensi selama
evaluasi
BED MAKING/
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR

By: Diana Arianti


INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI

a. Menerapkan penyiapan tempat tidur klien


1). Menjelaskan tujuan penyiapan tempat tidur klien
2). Menentukan teknik penyiapan tempat tidur klien
b. Melaksanakan penyiapan tempat tidur klien
1). Menyiapkan alat perbeden untuk tempat tidur klien
2). Melakukan penyiapan tempat tidur klien
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu:
• 1. Menjelaskan alat tenun
• 2. Menjelaskan penyiapan tempat tidur tertutup (closed bed)
• 3. Menjelaskan penyiapan tempat tidur terbuka open bed)
• 4. Menjelaskan penyiapan tempat tidur pasca operasi aether bed)
• 5. Menjelaskan penggantian alat tenun dengan pasien di atasnya
(occupied bed)
Pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan klien yang
dimaksud adalah kebersihan tempat tidur. Melalui
kebersihan tempat tidur diharapkan pasien dapat tidur
dengan nyaman tanpa gangguan selama tidur sehingga
dapat membantu proses penyembuhan.
Jenis Alat Tenun:
• a. Ukuran 2,8 x 2 m
• b. Terbuat dari bahan yang kuat dan

Laken tahan lama


• c. Warna lembut dan polos (tidak
mencolok)
• Ukuran sehingga
1 m dengan mudah
pinggir (kirikelihatan
kanan)
masing-masing
jika kotor di sambung dengan kain0,
Perlak (seal) ••
5m
Terbuat
Ukuran 2dari bahan
x 1,2 karet atau
m (bahan campuran
dan warna sesuai
karet dan benang katun
dengan seprei besar) serta tahan lama

Steek laken • b. Dilipat melebar terbalikUkuran 2 x 1,2


m (bahan dan warna sesuai dengan seprei
besar)
• b. Dilipat melebar terbalik
Jenis Alat Tenun:
• a. Ukuran 2,8 x 2,5 m
Boven (bahan dan warna sesuai
dengan seprei besar)
laken • b. Dilipat memanjang tidak
terbalik
Selimut • dilipat melebar terbalik
• dilipat bagian atas 1/3
Sarung bantal bagiandilipat bagian atas
1/3 bagian
Jenis Tempat Tidur:

1). Unoccupied Bed (tempat tidur yang belum ada pasien):


a. Closed bed (tempat tidur tertutup)
b. Open bed (tempat tidur terbuka)
c. Aether bed (tempat tidur pasca operasi)

2). Occupied bed (tempat tidur dengan pasien di atasnya)


. Open bed (tempat tidur terbuka)
Closed bed (tempat tidur tertutup)
Occupied bed (tempat tidur dengan
pasien di atasnya)
Prinsip - Prinsip Mengganti
Alat Tenun
1). Menggunakan prinsip asepsis dengan menjaga alat tenun lama jauh dari
badan perawat (tidak menempel pada seragam)
2). Jangan mengibaskan alat tenun lama karena hal itu dapat menyebarkan
mikroorganisme lewat udara
3). Alat tenun yang lama jangan diletakkan di lantai untuk mencegah
penyebaran infeksi
4). Jaga privasi, kenyamanan dan keamanan pasien
5). Melaksanakan penyiapan tempat tidur klien secara sistematis dan
berurutan
6). Harus percaya diri dan tidak ragu - ragu
7). Sprei yang terpasang harus licin dan tegang (tidak ada lipatan/ lecek)
8). Tempat tidur klien harus tetap bersih dan rapi
9). Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor
10) Penggunaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros
Tujuan secara umum

1.). Meningkatkan kenyamanan klien.


2). Menjaga tempat tidur tetap bersih, kering,
dan tidak kusut sehingga
meminimalisir kemungkinan terjadinya
iritasi kulit.
3). Mempertahankan energi dan status
kesehatan klien (terutama jika perawat
merapikan tempat tidur dengan pasien berada
di atas tempat tidur)
4). Menyediakan tempat tidur yang bersih dan nyaman bagi pasien
5). Mengurangi risiko infeksi dengan menjaga lingkungan yang bersih.
6). Mencegah luka tekan dengan menjamin tak ada kerutan sprei
Indikasi

Efektif dilakukan jika:


1). Akan ada klien baru yang masuk ruang rawat
2). Persiapan klien yang baru saja dioperasi
3). Sudah waktunya linen diganti
4). Linen dan alat tenun lainnya basah, lembab, kotor
Hal- Hal yang harus diperhatikan
dalam perawatan tempat tidur
klien:
1). Hindari kontaminasi pada linen bersih
2). Ketika akan mengganti linen, bawalah
linen sesuai kebutuhan, Jangan membawa
linen berlebihan untuk menghindari
terjadinya kontaminasi kuman atau
mikroorganisme dan infeksi nosokomial
dari satu klien ke klien lainnya.
3). Pada saat memasang linen bersih,
bentangkan linen di atas tempat tidurm
jangan dikibaskan.
Hal- Hal yang harus diperhatikan
dalam perawatan tempat tidur
klien:
4). Jangan menempatkan linen kotor pada tempat tidur klien,
meja, atau peralatan klien lainnya.
5). Gunakan cara yang efektif dengan memasang alat tenun
pada satu sisi dulu setelah itu baru pindah ke sisi lain.
6). Tempatkan linen atau alat tenun kotor pada tempat
tertutup (ember yang ada tutupnya). bawa dengan hati-hati,
jangan menyentuh pakaian perawat dan cuci tangan
setelahnya.
7). Tetap perhatikan keadaan umum klien
selama melaksanakan tindakan.
MEMANDIKAN PASIEN DI
ATAS TEMPAT TIDUR

36
• PENGERTIAN
Membersihkan tubuh px dari kotoran dg
menggunakan air sabun di tempat tidur
• TUJUAN:
1. membersihkan kulit dari bau badan
2. memperlancar peradaran darah
3. sebagai pengobatan
4. mencegah infeksi kulit
5. mendidik px dlm kebersihan perorangan

37
PERSIAPAN
• Alat
1. Dua baskom berisi air hangat
2. Dua waslap
3. Sabun mandi pd tempatnya
4. Handuk ukuran sedang untuk bagian muka
5. Handuk ukuran besar untuk bagian tubuh
6. Selimut mandi
7. Talk(bedak)pd tempatnya
8. Tempat pakaian kotor
9. Urinal/pispot
10.Perlak bokong
11.Kapas/kassa
38
• Pasien & lingkungannya
1. Menjelaskan pd px tentang 7-an dilakukan tindakan
2. Mengatur posisi px
3. Menutup jendela, pintu & memasang sampiran
4. Meletakkan alat ke dekat px

• Sikap
1. Ramah
2. Sabar
3. Sopan
4. Hati-hati

39
Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Sebelum memandikan tanyakan terlebih dahulu kepada
px apakah mau BAK/ tidak, bila perlu berikan urinal
3. Menyingkirkan bantal & guling px
4. Memasang selimut mandi
5. Melipat selimut px
6. Melepas pakaian bagian atas px & memasukkan
ketempat pakaian kotor
7. Membentangkan handuk ukuran sedang di bawah
kepala
8. Mencuci dg bersih bagian muka, telinga & keher px dg
waslap(untuk muka terlebih dahulu kita tanyakan
apakah px meu pakai sabun/ tidak)
40
9. Mengangkat handuk sedang yg ada dikepala untuk
mengeringkan muka, telinga & leher, kemudian handuk
sedang & waslap di gantungkan pd rak handuk, jika ada
10. Membentangkan handuk ukuran besar dibawah tangan
px yg jauh dr perawat lalu cuci melai jari2 tangan
sampai ketiak, kemudian dikeringkan dg handuk
11. Lakukan dg cara yg sama pd tangan yg satunya & yg
lain
12. Selesai dibersihkan, letakkan kedua tangan di atas
kepala
13. Menurunkan selimut mandi sampai perut bawah
14. Membentangkan handuk besar diatas buah dada px
perempuan, untuk px laki2 handuk besar dibentangkan
di atas selimut mandi

41
15. Memandikan dg bersih dada, ketiak, perut kemudian
keringkan dg handuk besar
16. Menarik selimut mandi kearah badan px sampai
menutup dada
17. Mengganti air di baskom dg air bersih
18. Memiringkan px & membentangkan handuk dibelakang
punggung
19. Memandikan bagian punggung sampai bokong &
keringkan dg handuk
20. Menggosok dg tekanan sampai kering & menaburkan
Talk/ bedak, diratakan kemudian digosokkan sampai
rata
21. Memakaikan pakaian bersih bagian atas px
22. Melepaskan pakaian bagian bawah px & masukkan
ketempat pakaian kotor
23. Membentangkan handuk besar di bawah kaki yg
terjauh dari perawat dg posisi lutut di tekuk
Muthmainnah, S.Kep.Ns 42
24. Memandikan bagian kaki mulai atas sampai jari2 kaki
& di keringkan dg handuk besar, Melakukan hal yg
sama pd kaki satunya
25. Mengganti air di baskom dg air yg bersih
26. Membentangkan handuk dibawah bokong, mencuci dg
bersih alat kelamin & sekitarnya sampai lipatan paha
kemudian dikeringkan dg handuk besar
27. Menaburkan talk/bedak pd bagian lipatan paha, untuk
laki2 ditaburkan dibawah skrotum, lalu diratakan dg
kapas/ kassa, membuang kapas/kassa kedlm tempat
sampah
28. Memakaikan pakaian bagian bawah px
29. Angkat selimut mandi, digantungkan pd rak handuk
30. Merapikan px & membereskan tempat tidur
31. Membersihkan semua alat & kembalikan ke tempatnya
masing-masing
32. Mencuci tangan
43
• Evaluasi
1. Kulit px bersih dr kotoran & bau
2. Px menjadi segar
3. Pasien mengerti tentang pentingnya kebersihan
perorangan

44
MENGGOSOK GIGI

45
• Pengertian
Membersihkan gigi dari kotoran & sisa makanan dg
menggunakan sikat gigi
• 7-an
1. Supaya gigi bersih & tidak berbau
2. Mencegah infeksi
3. Memberikan rasa segar & nyaman
4. Merangsang nafsu makan
5. Mendidik px dlm kebersihan perorangan
• Sasaran
Px yg tidak bisa melakukan sendiri, misal:
- Patah tulang tangan
- Anak2
- Px post op yg masih lemah

46
• Persiapan
Alat :
1. Handuk kecil
2. Sikat gigi & pasta gigi
3. 2 Gelas berisi air biasa & air hangat
4. Bengkok besar
5. Tisu
6. Sedotan minuman

Px & Lingkungan
1. Memberitahu px tentang 7-an dilakukan tindakan
2. Menyiapkan lingkungan
47
• Pelaksanaan
1. Mendekatkan alat ke dekat px
2. Mengatur posisi px, jika bisa px dlm posisi
½ duduk, jika tidak bisa px tidu dg posisi
kepala lebih tinggi dr badan, miring
menghadap perawat/ kepala dipinggir
bantal
3. Membentangkan pengalas/ handuk di
atas dada sampai bawah dagu
4. Meletakkan bengkok dibawah dagu,
untuk menampung air bekas kumur
5. Memberikan air hangat untuk kumur pd
px
48
• Pelaksanaan
6.Memberi sikat gigi yg telah diberi pasta
gigi & dibasahi terlebih dahulu
7. Memberikan kesempatan pd px untuk
menyikat gigi sendiri bila mampu, bila tidak
mampu melakuka, bantu untuk menggosok
gigi dg cara membersihkan gigi geraham,
atas bawah mulut bagian kiri & atas bawah
mulut bagian kanan, dari belakang kedepan
dg gerakan dr bawah ke atas lalu putar
keluar & dalam(bila perlu di ulangi)

49
8. Berikan air kumur
9. Memasukkan sikat gigi kedalam gelas yg kosong
10. Keringkan/ bersihkan sekitar mulut px dg tissue/ kassa
& buang kebengkok
11. Merapikan px & mengembalikan pd posisi semula
12. Merapikan peralatan menggosok gigi
13. Mencuci tangan

• Evaluasi
1. Gigi px bersih & px merasa nyaman
2. Tidak ada perdarahan gigi/ gusi

50

Anda mungkin juga menyukai