DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.............................................................................................2
1.1 Tujuan Praktikum........................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
2.1 Definisi Uji Kualitatif Protein.....................................................................4
2.2 Klasifikasi Uji Kualitatif Protein................................................................4
2.3 Pengujian Uji Kualitatif Protein.................................................................5
BAB III....................................................................................................................6
METODE PENELITIAN......................................................................................6
3.1 Alat dan Bahan.............................................................................................6
3.2 Prosedur Perkejaan......................................................................................6
BAB IV....................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................8
4.1 Hasil Percobaan............................................................................................8
BAB V....................................................................................................................10
KESIMPULAN.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
struktur kwartener, terjadi pada beberapa protein yang memiliki lebih dari satu
sub unit. Pada struktur kwartener terjadi interaksi antar struktur-struktur tersier
protein membentuk agregat yang memiliki aktivitas biologis tertentu. Ikatan
yang terlibat biasanya non kovalen dan kebanyakan adalah interaksi
hidrofobik antar r daerah non polar pada permukaan molekul protein.
Hemoglobin sebagai contohnya, terdiri atas empat rantai polipeptida (4 sub
unit), biasanya dua pasangan sub unit identik membentuk hemoglobin
tetramer yang memiliki fungsi lebih efektif dalam mentransfort oksigen
dibanding dalam keadaan monomer. Denaturasi protein didefinisikan sebagai
suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein yang mencakup
perubahan bentuk tiga dimensi dan lipatan-lipatan molekul, tanpa melibatkan
pemutusan atau kerusakan struktur primer protein. Denaturasi protein
menyebabkan protein kehilangan aktivitas biologisnya dan kelarutannya akan
berkurang sehingga mudah mengendap. Pada percobaan ini akan dipelajari
cara identifikasi protein, dan juga akan diamati pengaruh fisik seperti suhu,
pH serta zat-zat kimia terhadap struktur protein.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Protein adalah makromolekul yang tersusun dari bahan dasar asam amino.
Asam amino yang menyusun protein ada 20 macam. Protein terdapat dalam
sistem hidup semua organisme baik yang berada pada tingkat rendah maupun
organisme tingkat tinggi. Protein mempunyai fungsi utama yang kompleks
didalam semua proses biologi (katik,2009)
Protein berfungsi sebagai kataksator, sebagai pengangkut dan penyimpan
molekul lain seperti oksigen, mendukung secara mekanis sistem kekebalan
(imunitas tubuh), menghasilkan pergerakan tubuh, sebagai traksmitor
pergerakan saraf dan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan.
Analisa elementer protein menghasilkan unsur unsur C,H,N dan O dan sering
juga S. Disamping itu beberapa protein juga mengandung unsur-unsur lain,
terutama P,Fe,Zi, dan Cu (Soerodikoesoemo,1989).
7
Protein pengikat berfungsi sebagai untuk menyimpan asam amino dan
ion yang dibutuhkan dalam tubuh.
1. Reaksi Biuret
Larutan protein dalam basa kuat yang diberi beberapa tetes larutan
CuSO4encer akan membentuk warna ungu dan reaksi ini dinamakan
reaksi Biuret. Biuret dihasilkan dengan memanaskan urea pada suhu
kira-kira 180 oC. Reaksi Biuret terjadi karena pembentukan kompleks
Cu2+ dengan gugus –CO dan – NH dari rantai peptida dalam suasana
basa. Dipeptida dan asam-asam amino (kecuali histidin, serin dan
tirosin) tidak memberikan reaksi positif terhadap uji ini.
2. Pengendapan oleh Logam
Kation-kation logam berat seperti Hg2+, Pb, Cu, Ag, Au, Pt, dan lain-
lain dapat mengendapkan protein dalam suasana basa. Kation besar
dapat merusak interaksi ionikyaitu menetralisir muatan negatif dalam
protein sehingga terjadi denaturasi. Ionion ini juga dapat
mendenaturasi protein karena bereaksi dengan gugus –SH membentuk
sulfida.
3. Titik Isoelektrik Protein
Protein merupakan koloid hidrofil yang distabilkan oleh muatan dan
interaksi protein dengan pelarut. Jika salah satu dari kedua faktor ini
dihilangkan maka protein kadang-kadang dapat mengendap dan bila
kedua faktor di atas dihilangkan maka protein selalu mengendap.
Kelarutan protein paling rendah pada titik isoelektriknya yaitupH
larutan yang menyebabkan jumlah muatan positif dan negatif dalam
molekul protein menjadi sama.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
Bahan
• 10% NaOH
• 0,1% CuSO4
• Sampel : albumin 2%, kasein 2%, asam amino
• Albumin 2%
• Pb-Asetat 2%
• HgCl2 2%
• FeCl3 2%
• CuSO4 2%
• 0,5 % Kasein
• Asam Asetat 0,1 N
• Natrium Asetat 0,1 N
9
1). Ke dalam tabung reaksi tambahkan 1 mL sampel dan 1 mL 10% NaOH,
aduk kuatkuat. Tambahkan 1 tetes 0,1% CuSO4, aduk baik-baik. Jika
tidak timbul warna tambahkan lagi beberapa tetes CuSO4 sampai
terbentuk warna.
2).Ke dalam tabung reaksi masukkan urea sedikit dan panaskan hingga
melebur. Dinginkan dan perhatikan baunya. Larutkan urea yang telah
didinginkan tersebut di atas dengan air, kemudian lakukan seperti pada
cara (1).
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Reaksi Biuret
11
2. Pengendapan Oleh Logam
BAB V
KESIMPULAN
12
Kesimpulan dari uji kualitatif protein adalah sebagai berikut:
a. Uji Biuret
1. Jika larutan protein menghasilkan warna ungu setelah ditambahkan reagen
biuret, maka dapat disimpulkan bahwa protein hadir dalam larutan tersebut.
2. Jika larutan protein tidak menghasilkan warna ungu setelah ditambahkan
reagen biuret, maka dapat disimpulkan bahwa protein tidak hadir dalam larutan
tersebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sindumarta, M., et al. 1999. Petunjuk Praktikum Biokima Dasar. Jurusan Kimia ITB.
Bandung.
Stryer, L. 1998. Biochemistry, 4th ed. W.H. Freeman and Company. New York.
Rahmi H, Rachmania R.A., Yuniarti F. 2019. Modul Praktikum Biokimia. Fakultas Farmasi
Soewoto H,Sadikin M, Kurniati V, Wanandi SI, Retno D, Abadi P, Prijanti AR, Harahap IP,
14