DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul”Proses Metabolisme Protein Dan Asam
Amino” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biokimia . Selain itu,
makalah ini juga bertujuan menambah wawasan tentang apa itu Proses Metabolisme Protein
dan Asam Amino bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Reza Ma’ruf selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Biokimia.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Waalaikumsalam wr. wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ....................................................................................................17
B. Saran ..............................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa rumusan masalah yang dapat di
ambil, yaitu:
1. Bagaimana penguraian protein dalam tubuh?
2. Apa fungsi asam amino dalam darah?
3. Bagaimana reaksi metabolisme asam amino?
4. Bagaimana pembentukan asetil koenzim A?
1
5. Apa saja macam – macam metabolisme asam amino?
6. Apa yang dimaksud sikulus urea?
7. Bagaimana proses biosintesis protein?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Agar memahami penguraian protein dalam tubuh
2. Agar mengetahui fungsi asam amino dalam darah
3. Agar mengetahui bagaimana reaksi metabolisme asam amino
4. Agar mengetahui bagaimana pembentukan asetil Koenzim A
5. Agar mengetahui macam – macam metabolisme asam amino
6. Agar mengetahui apa yang dimaksud siklus urea
7. Agar mengetahui proses biosintesis protein
2
BAB II
PEMBAHASAN
Protein dalam bantuk tahu, tempe, daging dan protein lainnya, ketika di mulut
melalui proses kunyah. Berbeda dengan karbohidrat, ketika daging dikunyah di dalam
mulut, yang terjadi hanya pencernakan mekanik, yaitu mengubah ukuran
daging/tahu/tempe saja. Mengapa demikian? Jawabannya adalah Karena di dalam mulut
(dalam hal ini air liur) tidak mengandung enzym yang menghidrolisa protein.
Bagaimakankah alur protein setelah terjadi pencernaan mekanik di dalam
mulut (mouth)? Alur makanan pada tubuh manusia. Setelah makanan dikunyah,
selanjutnya akan masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan. Di dalam lambung
makanan akan bercampur dengan asam lambung. Di dalam lambung terjadi homogenisasi
makanan dengan asam lambung menyebakan mikroorganisme yang masuk bersama
makanan ataupun minuman akan mati, karena pH lambung yang sangat asam.
Degradasi protein di dalam tubuh Anda akan terjadi dalam tahapan berikut:
1. Masuknya makanan dalam bentuk protein ke dalam lambung akan menstimulasi
hormon gastrin.
2. Hormon gastrin menstimuli pengeluaran HCl lambung dan pepsinogen yang
selanjutnya akan diaktifkan menjadi pepsin.
3. Pepsin menghidrolisa protein pada ikatan peptida pada N terminal dari asam amino
Aromatik (Tyr,Phe dan Trp).
4. Asam lambung yang ikut masuk ke usus halus menstimuli pengeluaran sekretin.
5. Sekretin menstimuli pengeluaran bikarbonat untuk menetralkan asam lambung
suasana pH netral menstimulasi hormon kolesistokinin.
6. Kolesistokinin akan menstimulasi pengeluaran tripsinogen, kimotripsinogen dan
Prokarboksipeptidase dari pankreas.
7. Ketiga ensim tsb setelah masuk ke usus halus menjadi aktif sebagai tripsin,
kimotripsin dan karboksipeptidase.
8. Tripsin akan menghidrolisa ikatan peptida pada asam amino yang mempunyai gugus
karbonil (Lys, Arg).
3
9. Kimotripsin menghidrolisa ikatan peptida pada C terminal dari residu Tyr,Phe dan
Trp
10. Karboksipeptidase mengkatalisis pelepasan residu karboksil terminal secara
berurutan.
11. Usus halus juga mengeluarkan aminopeptidase yang menghidrolisa residu amino
terminal secara berurutan pada oligopeptide.
Protein dalam sel hidup terus menerus diperbaharui melalui proses pertukaran
protein, yaitu suatu proses berkesinambungan yang terdiri atas penguraian protein yang
sudah ada menjadi asam amino bebas dan resintesis selanjutnya dari asam-asam amino
bebas menjadi protein. Dalam tubuh sekitar 1-2 % protein mengalami peruraian setiap
hari. Sekitar 75- 80 % dari asam amino yang dibebaskan akan digunakan kembali untuk
sintesis protein yang baru. Nitrogen sisanya akan dikatabolisasi menjadiurea (pada
mamalia) dan kerangka karbon bagi senyawa-senyawa amfi bolik (Murray,K., 2002).
Untuk mempertahankan kesehatan, manusia memerlukan 30- 60 g protein
setiap hari atau ekivalen dalam bentuk asam amino bebas. Secara umum metabolisme
protein dapat dilihat pada Gambar 0.1. Asam asam amino yang berlebih tidak akan
disimpan, tetapi diuraikan dengan cepat. Di dalam sel, protein akan diuraikan menjadi
asam-asam amino oleh protease dan peptidase. Protease intrasel akan memutus ikatan
peptida internal protein sehingga terbentuk senyawa peptida (Murray,K., 2002).
Selanjutnya, oleh peptidase, peptida tersebut akan diuraikan menjadi asam-
asam amino bebas. Endopeptidase akan memutus ikatan peptida internal sehingga
terbentuk peptida – peptida yang lebih pendek, selanjutnya ammopeptidase dan
karboksipeptidase akan membebaskan asam-asam amino masing-masing dalamgugus
terminal-N dan -C pada peptida-peptida tersebut. Penguraian protein seperti yang
disebutkan di atas adalah untuk protein ekstrasel dan intrasel yang mana penguraiannya
tidak memerlukan ATP. Untuk protein yang berusia pendek dan yang abnormal
penguraiannya terjadi pada sitosol dan memerlukan ATP atau ubikuitin. Asam amino
yang terbentuk dari katabolisme protein ini akan dimetabolisasi menjadi ammonia dan
kerangka karbon. Selanjutnya kerangka karbon akan ikut dalam siklus asam sitrat (TCA)
dan glukoneogenesis. Sedangkan ammonia akan mengalami sintesis membentuk urea atau
membentuk asam amino baru (Bourke,S.L.,et.al. 2003).
4
Gambar 0.1 Metabolisme Protein Secara Umum
Dari hasil degradasi protein menjadi asam amino, tentu tidak semua protein
akan terurai sempurna menjadi asam amino. Masih tersisa protein dalam bentuk
oligopeptida. Asamamino hasil degradasi di dalam usus halus akan masuk dalam
peredaran darah dan diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukannya. Asam amino juga
antara lain akan masuk ke dalam sel yang tepatnya berada di dalam sitoplasma. Asam
amino yang berasal dari degradasi makanan yang masuk kemudian diedarkan oleh darah
ke dalam sitoplasma sel. Asam amino ini akan digunakan sebagai bahan untuk sintesis
protein, yang nantinya akan dirangkai oleh ikatan peptida di dalam ribosom dengan
mRNA sebagai cetakannya sehingga menjadi polipeptida atau protein.
Lalu, kemana sisa protein yang belum terurai sempurna menjadi asam amino?
Sisa protein yang belum terurai ini akan menuju ke usus besar, sebagai bahan makanan
yang akan terurai oleh mikroorganisme flora normal usus besar manusia. Apabila Anda
makan telur, maka sisanya tentu olygopeptida yang merupakan rangkaian beberapa asam
amino. Asam amino di antaranya yang membawa gugus S seperti metionin dan cystein.
Bila kedua asam amino tersebut bertemu dengan mikroorganisme yang mampu
menghidrolisanya, maka akan dihasilkan gas H2S. Gas inilah menyebabkan kentut
manusia setelah mengkonsumsi telur/protein lain, berbau tidak enak.
5
C. Reaksi Metabolisme Asam Amino
Asam – asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino
berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh
akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan
lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang
karena bersifat toksik bagi tubuh.
Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
1. Transaminasi Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada αketoglutarat
menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat.
2. Deaminasi oksidatif Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion amonium.
6
Gambar 0.2 Perubahan Piruvat Menjadi Asetil KoA
Senyawa asam amino tidak hanya sekedar menyediakan nitrogen saja. Akan
tetapi asam amino yang ada dalam tubuh dapat dipakai sebagai energi apabila nitrogen
dilepas. Terdapat berbagai jalur metabolik dari proses metabolisme asam amino. Jalur
yang pertama adalah pembongkaran protein tubuh untuk memproduksi asam amino,
sintesis asam amino, dan digesti protein. Kedua, nitrogen yang ada di dalam asam amino
diambil. Ketiga ialah proses katabolisme asam amino untuk diubah menjadi energi.
Katabolisme asam amino dilakukan melalui siklus urea dan siklus asam untuk memproses
hasil sampingan dari pemecahan asam amino.
7
Proses lengkapnya seperti berikut:
a. Katabolisme Asam Amino
Gambar 0.3
Salah satu jalur metabolisme asam amino ini dilakukan karena senyawa asam
amino tidak bisa disimpan di dalam tubuh. Jumlah asam amino yang berlebih
menandakan bahwa tubuh sedang kekurangan energi (protein dan karbohidrat).
Berbeda dengan metabolisme karbohidrat dan lemak, metabolisme asam amino
membutuhkan pelepasan gugus amino. Terjadi pembuangan gugus amino karena
sifatnya toksik bagi tubuh organisme. Terdapat dua tahap dalam melepaskan
gugus amino asam amino, yakni:
1) Transaminase
Dalam tahap ini terdapat enzim aminotransferase yang bekerja untuk
memindahkan amino ke alfa ketoglutarat. Kerja enzim tersebut
menghasilkan aspartat dan glutamat.
2) Deaminasi oksidatif
Deaminasi oksidatif merupakan proses dilepaskan amin dari glutamate
sehingga diperoleh ion ammonium.Setelah gugus amino berhasil
dilepaskan, maka asam amino akan memasuki siklus asam sitrat. Ion
ammonium yang dihasilkan dari gugus-gugus amino akan masuk ke
dalam siklus urea yang terletak di hati. Siklus tersebut menghasilkan urea
yang harus dibuang berbentuk urin.
8
b. Sintesis Asam Amino
Gambar 0.4
9
3. Biosintesis Asam Amino
b. Biosintesis Alanin
10
2) Jalur transaminase piruvat, menggunakan bantuan enzim transaminase dan
ALT.
c. Biosintesis Sistein
d. Biosintesis Tirosin
f. Biosintesis Serin
g. Biosintesis Glisin
Biosintesis ini menggunakan jalur utama berupa tahap reaksi yang
dikatalis oleh serin. Adapun transfer yang dilibatkan dalam proses ini, yakni
transfer gugus hidroksi metil.
11
F. Siklus Urea
Dua reaksi petama terpenting pada sintesis urea terjadi di matriks mitokondria,
sedangkan sisa enzim di dalam siklus terletak didalam sitosol.
2. Pembentukan sitrulin
12
Arginosuksinat sintetasi menggabungkan sitrulin dengan aspartat untuk
membentuk arginosuksinat.gugus α-Amino dari aspartat menyediakan nitrogen
kedua, yang pada akhirnya bergabung dengan urea. Pembentukan arginosuksinat
dilakukan melalui pemecahan ATP menjadi AMP dan pirofosfat (Ppi). ATP tersebut
merupakan molekul ATP ketiga dan terakhir yang dipakai dalam pembentukan urea.
4. Pemecahan arginosuksinat
Arginase memecah arginin menjadi ornitin dan urea, dan hanya terjadi
didalam hati. Jadi sementara dijaringan lain seperti ginjal, dapat mensintesis arginin
melalui reaksi ini, hanya hati yang dapat memecah argini, dengan demikian akan
mensintesis urea.
6. Nasib urea
Urea berdifusi dari hati dan diangkut melalui darah ke ginjal yang akan
difiltrasi dan diekskresikan ke dalam urine. Sebagian urea berdifusi dari darah
kedalam usus dan dipecah menjadi 𝐶𝑂2 dan 𝑁𝐻3 oleh urease bakteri. Amonia ini
sebagian akan menghilang melalui feses, dan sebagian lagi akan direabsorpsi
kembali kedalam darah. Pada pasien gagal ginjal, kadar urea di dalam plasma
meningkat, sehingga meningkatkan pemindahan urea yang lebih besar dari darah ke
dalam usus. Kerja urease usus pada urea ini secara klinis penting menjadi sumber
amonia sehingga berperan dalam hiperamonemia yang sering ditemukan pada
13
pasien ini. Pemberian neomisin oral akan mengurangi bakteri usus yang berperan
dalam pembentukan 𝑁𝐻3 ini.
G. Biosintesis Protein
Kata protein berasal dari bahasa Yunani "prōtos" yang berarti "pertama" atau
"paling utama". Sedangkan kata sintesis berasal dari bahasa Yunani sunthesis, dari
suntithenai, yang berarti "menjadikan". Jadi, sintesis protein adalah proses pembentukan
molekul protein dengan melibatkan sintesis asam amino yang terjadi di dalam nukleus
dan ribosom sel yang diatur oleh DNA dan RNA, seperti dikutip dari Biology Dictionary.
RNA merupakan materi genetik dimana basa nitrogennya terdiri dari Adenin (A), Guanin
(G), Sitosin (C), dan Urasil (U). Sedangkan DNA adalah kumpulan materi genetik dengan
satuan molekul yang disebut nukleotida.Molekul DNA merupakan sumber kode asam
nukleat yang akan menjadi asam amino dan menyusun protein. Sementara molekul RNA
merupakan hasil transkripsi dari molekul DNA dalam suatu sel yang ditranslasi menjadi
asam amino untuk protein.
Tahapan sintesis protein terbagi menjadi dua bagian yaitu transkripsi dan translasi.
Secara umum, sintesis protein berawal dari DNA, lalu pembentukan RNA, kemudian
penyusunan protein (DNA > RNA > Protein). Proses perubahan molekul ini juga
dengan central dogma.
a. Tahap 1 – Transkripsi
b. Tahap 2 – Translasi
15
2. Tujuan Sintesis Protein
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam metabolisme protein, asam – asam amino yang berlebih akan diuraikan
dengan cepat. Di dalam sel, protein akan diuraikan menjadi asam-asam amino oleh
protease akan memutus ikatan peptida internal protein sehingga terbentuk senyawa
peptida. Peptida tersebut akan diuraikan menjadi asam – asam amino bebas.
Endopeptidase akan memutus ikatan peptida internal sehingga terbentuk peptida –
peptida yang lebih pendek, selanjutnya ammopeptidase dan karboksipeptidase akan
membebaskan asam-asam amino masing-masing dalamgugus terminal-N dan -C pada
peptida – peptida tersebut.
Asam amino yang berasal dari degradasi makanan yang masuk kemudian diedarkan
oleh darah ke dalam sitoplasma sel. Asam amino ini akan digunakan sebagai bahan
untuk sintesis protein, yang nantinya akan dirangkai oleh ikatan peptida di dalam
ribosom dengan mRNA sebagai cetakannya sehingga menjadi polipeptida atau
protein.
Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu transaminasi dan
deaminasi oksidatif .
KoA-asetil bisa didapat dari oksidasi asam piruvat dengan reaksi dehidrogenasi
dengan katalis kompleks piruvat dehidrogenase. Sedangkan reaksi dengan enzim
liase format piruvat pada asam piruvat akan menghasilkan asetil-KoA dan asam
format.
Metabolisme Asam Amino ini, akan terbagi menjadi beberapa proses yakni dari
katabolisme hingga sintesis asam amino. Asam amino dibedakan menjadi asam
amino esensial dan non – esensial. Di dalam metabolisme asam amino terjadi 7
biosintesis
Dua reaksi petama terpenting pada sintesis urea terjadi di matriks mitokondria,
sedangkan sisa enzim di dalam siklus terletak didalam sitosol. Pada siklus urea
terjadi 6 tahapan mulai dari pembentukan karbamoil fosfat hingga nasib urea.
17
Sintesis protein adalah proses pembentukan molekul protein dengan melibatkan
sintesis asam amino yang terjadi di dalam nukleus dan ribosom sel yang diatur oleh
DNA dan RNA. Prosesnya yaitu tahap transkripsi dan translasi.
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, Beti. Dan Sri Darmawati. 2017. Biologi Sel dan Molekuler. KEMENKES RI:
Badan PPSDM Kesehatan.
Oktavianti, Nurma. 2021. Modul Biokimia. Materi Metabolisme Protein, Asam Amino dan
Protein. Lampung: Uiversitas Islam Raden Intan.
https://netsains.id/metabolisme/asam-amino/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6008247/mengenal-tahapan-sintesis-protein-tujuan-
dan-prosesnya
https://123dok.com/document/y9r90evy-makalah-biosintesis-protein.html
19