Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN LANSIA

TENTANG LAYANAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN
PASAMAN BARAT
TAHUN 2021

Eni Yendra1), Nita Tri Putri2), Febriniwati Rifdi3)

Program Sarjana Terapan Universitas Fort De Kock Bukittinggi, Jl. Soekarno Hatta No.11, Kelurahan Manggis
Ganting, Kec. Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat
pasamanbarat434@gmail.com1), nitatriputri05@gmail.com2), hendrimalintang79@gmail.com3)

Abstrak
Lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap suatu penyakit terutama penyakit
degeneratif.Upaya untuk mempertahankan kesehatan lansia salah satunya dapat dilakukan dengan aktif
melakukan kunjungan ke posyandu lansia. Keaktifan melakukan kunjungan posyandu lansia tidak akan
berkembang jika tidak didukung dengan pengetahuan lansia tentang posyandu lansia. Pendidikan
kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan lansia tentang layanan posyandu lansia di wilayah
kerja puskesmas air bangis kecamatan sungai beremas kabupaten pasaman barat tahun 2021 . Penelitian
ini adalah quasi eksperiment dengan rancangan penelitian Pre Test dan Post Test. Dalam penelitian ini
sampel diambil dengan metode Random Sampling dengan jumlah 24 orang. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Agustus 2021 Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat. Dari hasil
penelitian ini didapatkan rata–rata responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan 8,75 setelah
diberikan pendidikan kesehatan 18,50. Hasil analisa data menggunakan uji Wilcoxon didapatkan
peningkatan pengetahuan lansia yang signifikan p value = 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan lansia tentang layanan
posyandu di wilayah kerja puskesmas air bangis kecamatan sungai beremas kabupaten pasaman barat.
Untuk itu diharapkan adanya peningkatan pelaksanaan pendidikan kesehatan bagi tenaga kesehatan
sehingga masyarakat dapat memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan.
Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Lansia, Posyandu, dan Pengetahuan.

Abstract
Elderly is a group that is vulnerable to a disease, especially degenerative diseases. One of the
efforts to maintain the health of the elderly can be done by actively visiting the Integrated Services Post
for the elderly. The activity of visiting the Integrated Services Post for the elderly will not develop if it is
not supported by the knowledge of the elderly about the Integrated Services Post for the elderly. Health
education may increase the knowledge of the elderly. The purpose of this study was to determine The
Effectiveness of Health Education Toward Elderly Knowledge about Elderly Integrated Services Post
Services in Air Bangis Community Health Center Working Area, Sungai Beremas District, West Pasaman
Regency in 2021.The type of this study was quasi-experimental design with Pre Test and Post Test. By
using random sampling method, 24 people were chosen as the samples. It was conducted on August 2021
in Air Bangis Community Health Center Working Area, West Pasaman Regency. From the results of this
study, the average respondent before being given health education was 8.75 after being given health
education was 18.50. The results of data analysis by using the Wilcoxon test showed there was a
significant increase in elderly knowledge p value = 0.000 (p <0.05). The results of this study indicated
that the influence of health education on the knowledge of the elderly about Integrated Services Post
services in the working area of Air Bangis Community Health Center, Sungai Beremas District, West
Pasaman Regency. For this reason, it is hoped that the health workers increase the implementation of
health education for health workers so that people can have sufficient knowledge about health.
Keywords : Health Education, Elderly, Integrated Services Post, and Knowledge
PENDAHULUAN juta), dan tahun 2035 (48,19 juta)
Proses penuaan adalah suatu proses yang (Kementrian Kesehatan RI, 2017).
terjadi pada seseorang yang berumur 60 tahun
keatas yang mana proses tersebut merupakan Biro Pusat Statistik (BPS)
tahapan akhir dari fase kehidupannya. memproyeksikan jumlah lansia di Indonesia
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015-2019 sama dengan jumlah balita
lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 yaitu 8.5% dari total penduduk atau 19,9 juta.
tahun keatas. Batasan umur lansia dapat Pada tahun 2020 jumlah lansia menjadi 28,8
dibagi menjadi : usia pertengahan (middle juta atau 11,34% dari seluruh populasi. Di
age) yaitu kelompok usia 45 – 59 tahun, tahun 2025 seperlima penduduk Indonesia
lanjut usia (elderly) yaitu kelompok usia 60 - adalah lansia. Peningkatan jumlah lansia
74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu kelompok diperkirakan diikuti dengan peningkatan usia
usia 75 – 90 tahun, sangat tua (very old) yaitu harapan hidup dari usia 59,8 tahun pada tahun
kelompok usia diatas 90 tahun (Yoktan, 1990 menjadi 67,4 tahun pada tahu 2005 dan
2017). menjadi 71,7 tahun pada tahun 2020,
Data dari World Population Prospects (Sumiarti, 2012).
(2018) menjelaskan ada 901 juta orang Provinsi Sumatera Barat salah satu
berusia 60 tahun atau lebih, yang terdiri atas provinsi yang memiliki populasi lansia
12% dari jumlah populasi dunia. Pada tahun mencapai angka 44.403 orang dengan jumlah
2015 dan 2030, jumlah orang berusia 60 populasi terbanyak dikota padang dengan
tahun atau lebih diproyeksikan akan tumbuh jumlah 28,8%.
sekitar 56% dari 901 juta menjadi 1,4 milyar, Usia lanjut di Kabupaten Pasaman Barat
dan pada tahun 2050 populasi lansia pada tahun 2019 berjumlah 30,701 orang dan
diproyeksikan lebih 2 kali lipat di tahun 2015, mendapat pelayanan kesehatan sebanyak
yaitu mencapai 2,1 milyar (United Nations, 3,983 orang atau 13,0%. Jika dilihat dari
2018). gender, lansia perempuan lebih banyak
Menurut WHO di kawasan ASIA dibandingkan lansia laki – laki yaiut (14,2%).
Tenggara populasi lansia sebesar 8% atau Jika dilihat dari persentasenya, cakupan tahun
sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2015 2019 sedikit jauh menurun dibandingkan
diperkirakan populasi lansia akan naik 3 kali tahun 2018 (69,2%), (Dinkes Pasaman Barat,
lipat dari tahun ini. Berdasarakan data 2019).
Riskesdas tahun 2018, penyakit yang Kabupaten Pasaman Barat terdapat
terbanyak pada lansia adalah untuk oenyakit beberapa Puskesmas, yang mana sasaran
yang tidak menular antara lain : Hipertensi, wilayah kerja jumlah pra usia lanjut atau
masalah gigi, sendi, mulut, DM, Jantung, dan umur 45 – 59 tahun yaitu sebanyak 61,028
Stroke. Penyakit menular seperti, ISPA, diare jiwa dari 20 Puskesmas yang ada di
dan pneumonia. Kabupaten Air Bangis. Sedangkan Lansia
Jumlah penduduk lansia berdasarkan data yang ada di Puskesmas Air Bangis itu sendiri
proyeksi penduduk, diperkirakan tahun 2017 berjumlah 3,763 jiwa dengan laki – laki
terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia di sebanyak 1,917 jiwa dan perempuan sebanyak
Indonesia (9,03%) Diprediksi jumlah 1,846 jiwa, (Puskesmas Air Bangis, 2021).
penduduk lansia tahun 2020 (27,08 juta), Posyandu lansia merupakan pos
tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030 (40,95 pelayanan terpadu masyarakat lanjut usia
yang ada di suatu wilayah yang digerakan
oleh masyarakat tersebut untuk mendapatkan
layanan kesehatan Namun program tersebut keadaan yang khas dan sering mengganggu
tidak dimanfaatkan dengan baik oleh lansia. lansia seperti gangguan fungsi kognitif,
Minat / perilaku lansia untuk periksa ke keseimbangan badan, penglihatan dan
Posyandu masih sangat minim atau kurang. pendengaran. Dari fenomena diatas dan
Hal ini terlihat dari penelitian yang dilakukan banyak kematian pada lansia yang disebabkan
oleh Anggraini, Fadli, dan Wahono yang karena kejadian tersebut. Oleh sebab itu
mengatakan bahwa kesadaran atau minat pemerintah Republik Indonesia menghimbau
lansia untuk pergi ke Posyandu masih sangat untuk segera menghidupkan posyandu
minim (Yoktan, 2017). kembali sampai kedesa, karena posyandu
Kurangnya minat lansia untuk datang ke merupakan garda terdepan dalam memonitor
posyandu lansia dipengaruhi oleh kurangnya deteksi dini penyakit pada lansia (Effendi,
pengetahuan lansia tentang program posyandu 2015).
lansia. Sehingga dibutuhkan adanya Dalam pelaksanaan posyandu lansia
pendidikan kesehatan untuk meningkatkan tersebut, perlu diadakan suatu pendidikan
minat lansia untuk datang ke posyandu lansia. kesehatan yang salah satu fungsinya yaitu
Pendidikan kesehatan adalah kegiatan untuk memotivasi lansia agar dapat datang ke
pendidikan yang dilakukan dengan cara posyandu lansia. Hal ini sangat diperlukan
menyampaikan pesan, menanamkan karena untuk meningkatkan peran serta
keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja masyarakat khususnya lansia. Dengan
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan diadakanya posyandu lansia itu sendiri
bisa melakukan suatu anjuran yang ada diharapkan dapat mendeteksi secara dini
hubungannya dengan kesehatan, ( WHO, adanya penyakit yang terjadi pada lansia
2015). (Maulana, 2016).
Pertambahan penduduk lanjut usia secara Berdasarkan penelitian yang dilakukan
bermakna akan disertai oleh berbagai masalah oleh Novayenni, dkk pada Tahun 2015 yang
dan akan mempengaruhi berbagai aspek mana hasil penelitiannya adalah berdasarkan
kehidupan lanjut usia, baik terhadap individu uji statistik pada tabel mean rank adalah 9,5,
maupun bagi keluarga dan masyarakat yang untuk sum of rank November adalah 38 dan
meliputi fisik, biologis, mental maupun sosial Desember adalah 133. Berdasarkan hasil uji
ekonomi. Mengingat lanjut usia merupakan statistik didapatkan nilai p value=0,018,
salah satu kelompok rawan dalam keluarga, karena nilai p value< α (0,05) maka Ho
pembinaan lanjut usia sangat memerlukan ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
perhatian khusus sesuai dengan ada perbedaan kunjungan sebelum dan
keberadaannya (Kemenkes, 2015). sesudah diberikan pendidikan kesehatan.
Posyandu merupakan wadah Berdasarkan penelitian yang dilakukan
pemeliharaan kesehatan yang dilakukan oleh Renityas, dkk pada Tahun 2014 yang
masyarakat yang dibimbing petugas terkait. mana hasil penelitiannya adalah kunjungan
Akan tetapi saat ini keaktifan Lansia dalam lansia ke posyandu lansia sebelum perlakuan
posyandu lansia belum berjalan baik. Hal ini sebanyak 30 orang, Kunjungan lansia ke
bisa disebabkan karena kurang tahunya posyandu lansia sesudah perlakuan sebanyak
masyarakat tentang posyandu lansia itu 75 orang, terdapat perbedaan sebelum dan
sendiri, adapun penyakit utama pada lansia sesudah pendidikan kesehatan terhadap
yang menyerang ialah hipertensi, gagal jumlah kunjungan lansia ke posyandu lansia.
jantung dan infark serta gangguan ritme Berdasarkan rekapan Posyandu di
jantung, diabetes mellitus, gangguan fungsi Wilayah Kerja Puskesmas Air Bangis pada
ginjal dan hati. Juga terdapat berbagai tahun 2018 berjumlah 337 orang lansia dan
jumlah sasaran lansia pada tahun 2019 adalah umumnya dalam analisa hanya menghasilkan
311 orang lansia. Pada tahun 2018 jumlah distribusi dari tiap variabel (Notoatmodjo,
lansia yang tidak mengikuti kegiatan 2010 ).
posyandu lansia berjumlah 212 orang lansia
(62,9%) dan pada tahun 2019 jumlah lansia
yang tidak mengikuti kegiatan posyandu 2. Analisis Bivariat
lansia berjumlah 265 orang lansia (85,2%) Analisis bivariat adalah analisa yang
(Laporan Tahunan Puskesmas Air Bangis, dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
2019). berhubungan atau berkorelasi (variabel
Berdasarkan survey awal yang peneliti independen dengan variabel dependen)
lakukan terhadap 10 orang lansia, 8 orang (Notoatmodjo, 2010).
diantaranya mengatakan tidak melakukan Bila p≤ α (0,05) maka disimpulkan ada
kunjungan ke posyandu lansia karena mereka pengaruh antara variabel independen dengan
menganggap posyandu lansia tidak penting, variabel dependen (Ha diterima). Sebaliknya
ketika mereka mengalami keluhan mereka p>α maka disimpulkan tidak ada pengaruh
hanya meminta anak dan keluarga lainnya antara variabel independen dengan variabel
untuk membelikan obat. Untuk itu maka dependen (Ho ditolak ).
diperlukan pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan lansia tentang HASIL DAN PEMBAHASAN
pentingnya melakukan kunjungan ke 1. Hasil Univariat
posyandu lansia. Rata – Rata Distribusi Frekuensi
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik Pengetahuan Lansia Sebelum diberikan
untuk mengadakan penelitian dan Penkes
membahasnya dalam sebuah skripsi dengan
judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Variabel N Mean SD Min -
Terhadap Pengetahuan Lansia tentang Max
Layanan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Pengetahuan 2 8,75 1,327 7 – 11
Puskesmas Air Bangis Kecamatan Sungai Lanisa 4
Beremas Kabupaten Pasaman Barat Tahun Sebelum
2021”. diberikan
Penkes

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah pra Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat dari
eksperimen dengan desain quasi eksperimen 24 orang lansia hasil analisis didadapatkan
Pretest - posttest design. Pada rancangan ini rata – rata sebelum diberikan pendidikan
tidak terdapat kelompok pembanding kesehatan 8,75, hal ini menunjukan bahwa
(kontrol) hanya satu kelompok yaitu melihat pengetahuan lansia masih kurang.
tingkat kunjungan sebelum dan setelah Penelitian ini sejalan dengan penelitian
diberikan perlakuan pendidikan kesehatan. yang dilakukan oleh Yuliani pada tahun
(2015) dengan judul penelitian pendidikan
kesehatan terhadap pengetahuan lansia dalam
Analisis Data memanfaatkan posyandu lansia di wilayah
1. Analisis Univariat kerja Puskesmas Karang Intan Kabupaten
Analisis univariat dilakukan terhadap Banjar, yang mana hasil penelitian dapat
tiap variabel dari hasil penelitian. Pada diketahui pengetahuan lansia sebelum
diberikan pendidikan kesehatan dengan penelitaian tentang pengaruh penyuluhan
jumlah responden 35 orang, didapatkan hasil tentang pentingnya posyandu lansia
pengetahuan lansia dengan nilai minimum menggunakan leaflet terhadap peningkatan
6,00 dan nilai maksimum 15,00, nilai rata rata pengetahuan dan kunjungan lansia di
(mean) 11,40 dan standar deviasi 2,23. posyandu, yang mana hasil penelitiannya
didapatkan bahwa sebelum dilakukan
Menurut asumsi peneliti, berdasarkan penyuluhan menunjukan sebagian besar
dari hasil penelitian pengetahuan lansia pengetahuan kurang 75,4% dan setelah
sebelum diberikan pendidikan kesehatan dilakukan penyuluhan menunjukan sebagian
tentang posyandu lansia dapat diketahui besar pengetahuan cukup yaitu 78,9%.
bahwa faktor yang mempengaruhi kurangnya Menurut asumsi peneliti pendidikan
pengetahuan lansia adalah pertama, tingkatan kesehatan adalah promosi kesehatan dimana
umur di mana semakin tua seseorang maka promosi ini penting untuk menumbuhkan
dapat berpengaruh pada pertambahan minat dan motivasi lansia untuk melakukan
pengetahuan yang diperolehnya, serta terjadi kunjungan posyandu lansia. Pendidikan
perubahan pada aspek psikologis dan psikis kesehatan yang dilakukan peneliti bersifat
sehingga mempengaruhi tahap berfikir menarik, dan edukatif, dimana isi dari
mereka. Dari hasil penelitian juga pendidikan kesehatan tersebut yaitu
menunjukkan hampir seluruh responden memotivasi lansia untuk datang ke posyandu
berpendidikan terakhir setara SD, Dan juga lansia, dan juga berisi manfaat yang banyak
lansia pengetahuan kurang terdapat separoh untuk lansia itu sendiri dalam menjalankan
dari jumlah responden( 12 orang ) memilki kehidupan sehari-harinya. Selain itu juga
kategori kurang. Selain itu ada responden membahas dalam posyandu lansia tentang
yang belum mengetahui manfaat dari diagnosis dini serta pengobatan segera,
melakukan kunjungan ke posyandu lansia. sehingga lansia tertarik dengan manfaat
posyandu lansia itu sendiri. Sehingga dengan
telah diberikan pendidikan kesehatan tersebut
Rata – Rata Distribusi Frekuensi
lansia paham dengan pentingnya mengikuti
Pengetahuan Lansia Setelah diberikan
program posyandu dan selalu hadir disetiap
Penkes
jadwal posyandu yang telah ditetapkan oleh
Variabel N Mean SD Min - tenaga kesehatan setempat.
Max
Pengetahuan 24 18,50 1,3 16 -
Lansia Setelah 51 20 2. Hasil Bivariat
diberikan Perbedaan rata – rata Pengetahuan
Penkes Lansia Sebelum dan Setelah Diberikan
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat Penkes
dari 24 orang lansia hasil analisis
N Mean Standar Pvalue
didadapatkan rata – rata setelah diberikan
Devisi
pendidikan kesehatan 18,50, hal ini
Pretest 24 8,75 1,327 0,000
menunjukan bahwa terjadinya peningkatan
pengetahuan lansia tentang layanan posyandu. Postest 24 18,50 1,351
Penelitian ini sejalan dengan Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat
penelitian yang dilakukan oleh Sarlina pada dari nilai rata – rata sebelum diberikan
tahun (2018 ) di Wilayah Kerja Puskesmas pendidikan kesehatan 8,75 dan setelah
Labibia Kota Kendari dengan judul diberikan pendidikan kesehatan 18,50, artinya
ada peningkatan pengetahuan lansia tentang bertambahnya informasi dan bertambahnya
layanan posyandu di Wilayah Kerja pemahaman masyarakat tentang posyandu
Puskesmas Air Bangis Kecamatan Sungai lansia setelah dilakukan pendidikan
Beremas Kabupaten Pasaman Barat Tahun kesehatan. Dengan mengikuti kegiatan
2021. Hal ini bisa dilihat pada nilai signifikan posyandu maka lansia akan mengetahui
atau nilai p-value 0,000 ( < 0,005 ). Hasil uji secara langsung manfaat dan tujuan dari
statistik didapatkan nilai p-value 0,000 posyandu lansia itu sendiri sehingga dapat
(P<0,05) sehingga Ha diterima yang artinya mendeteksi secara dini masalah masalah yang
ada perbedaan atau pengaruh pengetahuan dihadapi lansia.
lansia sebelum dan sesudah diberikan SIMPULAN
pendidikan kesehatan tentang layanan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
posyandu, maka dapat disimpulkan bahwa peneliti pada bulan Agustus mengenai
ada perbedaan rata – rata pada kelompok perbedaan pengetahuan lansia sebelum dan
eksperimen sebelum dan sesudah diberikan setelah pemberian penyuluhan tentang
pendidikan kesehatan. layanan posyandu pada lansia di Wilayah
Penelitian ini sejalan dengan Kerja Puskesmas Air Bangis Kecamatan
penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsing Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat
pada tahun (2020) dengan judul penelitian Tahun 2021, maka dapat disimpulkan sebagai
pengaruh pendidikan kesehatan tentang berikut:
posyandu lansia terhadap pengetahuan dan 1. Pengetahuan lansia sebelum diberikan
tindakan pemanfaatan di desa ujung rambung penyuluhan pada lansia di Wilayah Kerja
kecamatan pantai cermin kabupaten serdang Puskesmas Air Bangis Kecamatan Sungai
bedagai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Beremas Kabupaten Pasaman Barat
terdapat pengaruh (perbedaan) yang Tahun 2021 adalah Mean = 8,75.
signifikan pengetahuan lansia sebelum 2. Pengetahuan lansia setelah diberikan
diberikan pendidikan kesehatan (pretest) penyuluhan pada lansia di Wilayah Kerja
dengan pengetahuan sesudah diberi Puskesmas Air Bangis Kecamatan Sungai
pendidikan kesehatan (posttest) dengan nilai Beremas Kabupaten Pasaman Barat
t-hitung = -37,622 > 1,699 (t-tabel) dan nilai Tahun 2021adalah Mean = 18,50.
p= 0,000 < 0,05. Terdapat pengaruh 3. Diketahui ada pengaruh diberikan
(perbedaan) yang signifikan tindakan penyuluhan pada lansia di Wilayah Kerja
pemanfaatan posyandu lansia sebelum dan Puskesmas Air Bangis Kecamatan Sungai
sesudah diberi pendidikan kesehatan Beremas Kabupaten Pasaman Barat
(posttest) dengan nilai t-hitung = -17,954 > Tahun 2021 dengan nilai Pvalue 0,000.
1,699 (t-tabel) dan nilai p= 0,000 < 0,05.
Menurut asumsi peneliti, dengan UCAPAN TERIMA KASIH
diberikan pendidikan kesehatan pada lansia Peneliti ucapkan terimakasih untuk
yang di lakukan peneliti mampu pihak terkait, prodi kebidanan dan LPPM Fort
meningkatkan pengetahuan lansia dan De Kock yang memfasilitasi penelitian ini.
menimbulkan minat pada lansia untuk
mengunjungi posyandu lansia sehingga
meningkatkan pengetahuan lansia tentang REFERENSI
pelayanan posyandu lansia serta dengan Badan Pusat Statistik. 2020. Penduduk Lanjut
bertambahnya pengetahuan tersebut juga Usia. Jakarta.
meningkatkan jumlah kunjungan lansia di
posyandu. Hal ini disebabkan oleh Dewi, Rosmala. 2021. PENYULUHAN
KESEHATAN TERHADAP TERHADAP ANGKA KUNJUNGAN
PENGETAHUAN LANJUT USIA LANSIA KE POSYANDU LANSIA.”
TENTANG PENYAKIT 2(1).
DEGENERATIF. ITKeS
Muhammadiyah Sidrap : Jurnal Inonasi Nurmla, dkk. 2018. PROMOSI
Pengabdian Masyarakat KESEHATAN. Surabaya : IKAPI

Dinas Kesehatan Pasaman Barat. 2019. Profil Pebriani, dkk. 2020. FAKTOR YANG
Kesehatan. Pasaman Barat. BERHUBUNGAN DENGAN
PEMANFAATAN POSYANDU
Erlyani, Neka et al. 2018. PROMOSI LANSIA. Baubau : Universitas Muslim
KESEHATAN. Surabaya: UNAIR. Indonesia
Ilyas, dkk. 2017. PERAN POSYANDU Purwaningsih. 2020. Pengaruh Pendidikan
LANSIA DALAM MENINGKATKAN Kesehatan Tentang Posyandu Lansia
KESEJAHTERAAN LANJUT USIA. Terhadap Pengetahuan dan Tindakan
Pasimuncang : FIP Universitas Negeri Pemanfaatan di Desa Ujung Rambung
Semarang Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang Bedagai. Medan : Akademi
Jatiningtyas, Septiana Wahyu. 2017. Keperawatan
“ANALISIS FAKTOR YANG
BERPENGARUH TERHADAP Puskesmas, Air Bangis. 2021. Sasaran
KUNJUNGAN LANSIA.” Wilayah Puskesmas. Air Bangis
Kholifah, Siti Nur. 2016. Keperawatan Rahayu, Atikah et al. 2017. Kesehatan
Gerontik. Jakarta. Reproduksi Remaja Dan Lansia.
Surabaya: KDT.
Khoriah, dkk. 2018. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Renityas, Nevy Norma, Levi Tina Sari, and
Lansia. Cilacap Utara : Universitas yogja Wahyu Wibisono. 2014. “PENGARUH
PENDIDIKAN KESEHATAN
Kurniah, Anis. 2014. SATUAN ACARA KEPADA LANSIA TERHADAP
PENYULUHAN PENTINGNYA TINGKAT KUNJUNGAN POSYANDU
POSYANDU LANSIA. Jombang : LANSIA ( The Effectiveness Of Health
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Education Of Elderly To The Level Of
Cendikia Medika Visit In Posyandu Lansia ).” 1(3).
Kusumawati, dkk. 2016. PENGEMBANGAN Soekidjo, Notoatmodjo. 2012. Metodologi
KEGIATAN POSYANDU LANSIA Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
ANTHURIUM. Surakarta : Universitas Cipta.
Muhammdiayah
WHO. 2015. Statistik Penduduk Lanjut Usia.
Kusumo, Mahendro Prasetya. 2020. BUKU
LANSIA. Yogyakarta : Lembaga Widyawati. 2020. Buku Ajar Pendidikan Dan
Penelitian Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Medan: BSM.
Novayenni, Rahmita, Febriana Sabrian, and
Jumaini. 2015. “PENGARUH Yuliani, dkk. 2015. PENDIDIKAN
PENDIDIKAN KESEHATAN KESEHATAN TERHADAP
PENGETAHUAN LANSIA DALAM
MEMANFAATKAN POSYANDU
LANSIA. Banjar : Universitan Lambung
Mangkurat.
Yuniati, Faiza. 2012. PEMANFATAAN
POSYANDU LANJUT USIA.
Palembang

Anda mungkin juga menyukai