KERJA PUSKESMAS
AIR BANGIS KABUPATEN
PASAMAN BARAT
TAHUN 2022
Proposal
JUSMIARTI
2115302114
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat Tahun(2019) angka kejadian ISPA
yaitu 3.517 kasus (32,52 %). Dimana kejadian tertinggi terjadi pada balita dengan jumlah kasus
sebanyak 1.563 (50,2%) (Dinkes Kabupaten Pasan Barat, 2019).
Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas
pada balita didunia. Sekitar 6 juta anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap tahun di dunia,
95% diantaranya di Negara berpenghasilan rendah dan sepertiga dari total kematian disebabkan oleh
ISPA.
Berdasarkan Jurnal Internasional penelitian yang dilakukan oleh Taksande, dkk. Tahun 2016 Di
Rumah Sakit Pedesaan India Tengah tentang faktor resiko ispa pada balita yang mana didapatkan
hasil penelitian bahwa terdapat hubungan signifikan antara ISPA dengan status gizi, status
imunisasi, penyapihan yang tertunda, pemberian makan sebelum menyusui, hidup dalam kondisi
penuh sesak, status keaksaraan ibu, berat badan lahir rendah dan prematur.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP ISPA
Ringan
Sedang
Berat
GEJALA ISPA
ISPA disebabkan oleh beberapa besar golongan yaitu bakteri,
virus, rickettsia, yang dapat diperkirakan lebih dari 300 macam
kuman.Virus penyebab ISPA adalah micaplasma, pikornavirus,
korona virus, adenovirus, herpevirus, termasuk golongan
microvirus (virus influenza, virus para influenza dan virus
campak) dan lain – lain. Bakteri penyebab ISPA yaitu
streptococcus heamiliticus, heamofillus influensae,
staphylococcus, bordetella pertussis, pneumococcus, korine
bacterium dan sebagainya
PATOFISIOLOGI ISPA
Perjalanna klinis penyakit ISPA dimulai dengan
berinteraksinya virus dengan tubuh. Masuknya virus
sebagai antigen ke saluran pernafasan menyebabkan silia
yang terdapat pada permukaan saluran nafas bergerak ke
atas mendorong virus kea rah faring atau dengan suatu
tanggapan reflex spasmus oleh laring. Jika reflex
tersebut gagal amka virus merusak lapisan epitel dan
lapisan mukosa saluran pernafasan
PENCEGAHAN ISPA
Menjaga keadaan gizi balita agar tetap baik
Imunisasi secara lengkap
Pengobatan segera.
1. Pemeriksaan
Penatalaksanaan 2. Penentuan ada tidaknya tanda
ISPA bahaya
3. Penentuan klasifikasi penyakit
4. Pengobatan dan tindakan
BALITA
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5
tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk
melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan
berbicara dan berjalan sudah bertambah baik.Namun kemampuan lain masih terbatas.
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.
IMUNISASI
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten.
Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap
suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal
terhadap penyakit yang lain
TUJUAN IMUNISASI
Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang.Menghilangkan penyakit tertentu pada
populasi.Untk memberikan kekebalan pada bayi agar
dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak
yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit.
MANFAAT IMUNISASI
Untuk mencegah penderitaan yang disebabkan oleh
penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan
psikologi pengobatan bila anak sakit.
Untuk Negara : Negara memperbaiki tingkat kesehatan,
menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan Negara.
Terima Kasih !!!