Anda di halaman 1dari 17

STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS
AIR BANGIS KABUPATEN
PASAMAN BARAT
TAHUN 2022

Proposal

JUSMIARTI
2115302114

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


TERAPAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

Menurut WHO mayoritas dari


semua kematian neonatal (75%) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah
tersebut terjadi selama minggu jumlah bayi yang meninggal sebelum
pertama kehidupan, dan sekitar 1 mencapai usia tepat 1 tahun yang
juta bayi baru lahir meninggal dinyatakan per 1000 kelahiran hidup
dalam 24 jam pertama. (UNICEF, 2020).

Menurut Kementerian Kesehatan RI (2020) kematian neonatal di Provinsi Sumatera


Barat tahun 2019 sebesar 582 kasus dan dari seluruh pulau Sumatera, Provinsi
Sumatera barat (2019) berada pada urutan ketiga angka terjadinya bayi dengan berat
badan lahir rendah yaitu sebesar 162 kasus setelah provinsi Aceh dengan 193 kasus
dan Sumatera Utara dengan 189 kasus (Kemenkes RI, 2020).
LANJUTAN.,,,,,

Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat Tahun(2019) angka kejadian ISPA
yaitu 3.517 kasus (32,52 %). Dimana kejadian tertinggi terjadi pada balita dengan jumlah kasus
sebanyak 1.563 (50,2%) (Dinkes Kabupaten Pasan Barat, 2019).

Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas
pada balita didunia. Sekitar 6 juta anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap tahun di dunia,
95% diantaranya di Negara berpenghasilan rendah dan sepertiga dari total kematian disebabkan oleh
ISPA.

Berdasarkan Jurnal Internasional penelitian yang dilakukan oleh Taksande, dkk. Tahun 2016 Di
Rumah Sakit Pedesaan India Tengah tentang faktor resiko ispa pada balita yang mana didapatkan
hasil penelitian bahwa terdapat hubungan signifikan antara ISPA dengan status gizi, status
imunisasi, penyapihan yang tertunda, pemberian makan sebelum menyusui, hidup dalam kondisi
penuh sesak, status keaksaraan ibu, berat badan lahir rendah dan prematur.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP ISPA

Infeksi saluran pernafasan akut


(ISPA) adalah suatu penyakit
Defenisi pernafasan akut yang ditandai dengan
gejala batuk, pilek, serak, demam,
dan mengeluarkan ingus atau lendir
yang berlangsung sampai dengan 14
hari (Poetra, R. dan Nuryadin, A,
2021).
Klasifikasi ISPA

Ringan

Sedang

Berat
GEJALA ISPA

Adapun tanda atau gejala penyakit ISPA


ringan yaitu Batuk, Serak, yaitu anak
ISPA RINGAN bersuara parau pada waktu mengeluarkan
suara (misalnya pada waktu berbicara atau
menangis), Pilek yaitu mengeluarkan
lender atau ingus dari hidung, Panas atau
demam, suhu badan lebih dari 37ᵒC atau
jika dahi anak diraba dengan punggu
tangan terasa panas.
Pernafasan lebih dari 50 kali/menit pada umur
kurang dari satu tahun atau lebih dari 40
kali/menit pada anak satu tahun atau lebih, Suhu
badan lebih dari 39ᵒC, Tenggorokan berwarna
ISPA SEDANG merah, Timbul bercak-bercak pada kulit
menyerupai bercak campak, Telinga sakit akan
mengeluarkan nanah dari lubang telinga,
Pernafasan berbunyi seperti berdengkur,
Pernafasan berbunyi seperti menciut-ciut.
Bibir atau kulit membiru, Lubang hidung
kembang kempis (dengan cukup lebar) pada
waktu bernafas, Anak tidak sadar atau
ISPA BERAT kesadarannya menurun, Pernafasan berbunyi
mengorok dan anak tampak gelisah, Sela iga
tertarik kedalam pada waktu bernafas, Nadi cepat
lebih dari 60 kali/menit atau tidak teraba,
Tenggorokan berwarna merah
PENYEBAB ISPA

 
ISPA disebabkan oleh beberapa besar golongan yaitu bakteri,
virus, rickettsia, yang dapat diperkirakan lebih dari 300 macam
kuman.Virus penyebab ISPA adalah micaplasma, pikornavirus,
korona virus, adenovirus, herpevirus, termasuk golongan
microvirus (virus influenza, virus para influenza dan virus
campak) dan lain – lain. Bakteri penyebab ISPA yaitu
streptococcus heamiliticus, heamofillus influensae,
staphylococcus, bordetella pertussis, pneumococcus, korine
bacterium dan sebagainya
PATOFISIOLOGI ISPA
 Perjalanna klinis penyakit ISPA dimulai dengan
berinteraksinya virus dengan tubuh. Masuknya virus
sebagai antigen ke saluran pernafasan menyebabkan silia
yang terdapat pada permukaan saluran nafas bergerak ke
atas mendorong virus kea rah faring atau dengan suatu
tanggapan reflex spasmus oleh laring. Jika reflex
tersebut gagal amka virus merusak lapisan epitel dan
lapisan mukosa saluran pernafasan
PENCEGAHAN ISPA
 Menjaga keadaan gizi balita agar tetap baik
 Imunisasi secara lengkap

 Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan serta


sirkulasi udara di sekitar rumah
 Jangan merokok di dekat anak

 Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA

 Pengobatan segera.
1. Pemeriksaan
Penatalaksanaan 2. Penentuan ada tidaknya tanda
ISPA bahaya
3. Penentuan klasifikasi penyakit
4. Pengobatan dan tindakan
BALITA
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun

Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5
tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk
melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan
berbicara dan berjalan sudah bertambah baik.Namun kemampuan lain masih terbatas.
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.
IMUNISASI
 Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten.
Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap
suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal
terhadap penyakit yang lain
TUJUAN IMUNISASI
 Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang.Menghilangkan penyakit tertentu pada
populasi.Untk memberikan kekebalan pada bayi agar
dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak
yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit.
MANFAAT IMUNISASI
 Untuk mencegah penderitaan yang disebabkan oleh
penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
 Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan
psikologi pengobatan bila anak sakit.
 Untuk Negara : Negara memperbaiki tingkat kesehatan,
menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan Negara.
Terima Kasih !!!

Anda mungkin juga menyukai