Anda di halaman 1dari 4

PERAWATAN PAYUDARA

DESKRIPSI
Kompetensi ini menggambarkan kemampuan perawat dalam melakukan tindakan perawatan
payudara dan mengajarkan kepada ibu tentang teknik perawatan payudara yang benar.
perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan, tetapi juga dilakukan setelah
melahirkan.

 Tujuan
Untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI.

 Indikasi
Untuk ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu dan ibu postpartum.

 Kontraindikasi
1. Ibu dengan mastitis.
2. Kanker payudara.

 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan (dalam memberikan edukasi perawatan payudara)


1. Perawatan payudara dilakukan secara teratur.
2. Menjaga kebersihan sehari-hari.
3. Asupan gizi ibu harus lebih baik dan lebih banyak untuk mencukupi produksi ASI.
4. Ibu harus percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya.
5. Hindari rasa cemas dan stres karena akan menghambat refleks oksitosin.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian dan tujuan pelaksanaan perawatan
payudara secara lisan dengan tepat.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menyiapkan peralatan untuk pelaksanaan
perawatan payudara secara mandiri dengan tepat.
3. Mahasiswa mampu melakukan tindakan perawatan payudara secara mandiri dengan tepat.
4. Mahasiswa mampu mengajarkan teknik perawatan payudara secara mandiri dengan tepat.

PENGKAJIAN
1. Kaji keadaan payudara ibu.
2. Kaji adanya pengeluaran AS1.
3. Kaji adanya bendungan ASI.

PERSIAPAN
 Persiapan Alat
1. Handuk 2 buah
2. Waslap
3. Kapas
4. Minyak kelapa/baby oil
5. Baskom berisi air hangar
6. Bengkok
7. Spuit 10 cc yang telah dimodifikasi (bila perlu)

 Persiapan Pasien dan Lingkungan


1. Informed consent (menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan).
2. Anjurkan ibu untuk duduk di kursi (perawat di belakang pasien).
3. Jaga privasi pasien (menutup sketsel/pintu/jendela).
4. Buka baju ibu bagian atas, kemudian pasang handuk di punggung dan pangkuan ibu.

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Cuci tangan (minimal 7 Iangkah).
 Basahi tangan dengan air yang mengalir.
 Gunakan sabun Cuci tangan atau sabun mandi dan gosok hingga berbusa.
 Gosok sela-sela jari satu per satu.
 Gosok punggung dan telapak tangan, serta pergelangan tangan.
 Bersihkan kuku jari.
 Bilas dengan air mengalir.
 Keringkan dengan handuk atau tisu.
2. Kompres puting susu dengan kapas minyak selama 3-4 menit, kemudian bersihkan puting
susu.
 Pengenyalan, yaitu puting susu dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk diputar ke
dalam 20 kali, dan keluar 20 kali.
 Penonjolan puting susu, yaitu puting susu cukup ditarik sebanyak 20 kali,
dirangsang dengan menggunakan ujung waslap. (Jika puting susu tidak menonjol,
maka dilakukan penarikan dengan spuit yang telah dimodifikasi).
3. Licinkan kedua tangan dengan minyak kelapa.
4. Tempatkan kedua telapak tangan di antara kedua payudara.
5. Lakukan pengurutan dimulai ke arah atas, ke samping, lalu ke bawah
(dalam pengurutan, tangan kanan ke arah sisi kanan dan tangan kiri ke
arah sisi kiri).
6. Teruskan pengurutan ke bawah, ke samping, melintang, lalu ke depan
(setelah pengurutan ke depan, kedua tangan dilepaskan dari payudara,
ulangi gerakan 20-30 kali untuk setiap payudara).
7. Sokong payudara dan urut dengan tiga jari tangan (sokong salah satu
payudara dengan tangan, lalu tiga jari tangan kanan membuat gerakan
memutari payudara sambil menekan mulai dari pangkal sampai pada
puting susu sebanyak 2 putaran). Lakukan tahap yang sama pada
payudara satunva.
8. Sokong payudara dan urut dengan sisi kelingking (sokong payudara dengan sate tangan,
sedangkan tangan yang lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal
ke arah puting susu). Lakukan gerakan ini 20-30 kali. Lakukan tahap yang sama pada
payudara satunya.
9. Bersihkan payudara dari bekas minyak dengan air hangar menggunakan waslap.
10. Lap payudara pasien dengan handuk.
11. Rapikan pakaian pasien dan peralatan.
12. Cuci tangan.
Catatan: Pada langkah 5-8 pasien diminta mengulangi gerakan secara mandiri.

EVALUASI
1. Respons pasien (kenyamanan, kecemasan, dan kebutuhan belajar).
2. Kondisi payudara (ketegangan, kebersihan, dan penonjolan puting).
3. Jumlah dan karakteristik pengeluaran ASI.
DOKUMENTASI
1. Waktu pelaksanaan tindakan.
2. Tindakan yang dilakukan.
3. Jumlah dan karakteristik pengeluaran ASI.
4. Nama dan tanda tangan perawat.

DAFTAR TILIK
BOBOT
ELEMEN
NO KRITERIA UNJUK KERJA BOBOT SKOR X
KOMPETENSI
SKOR

1 Pengkajian Keadaan ibu sudah diidentifikasi. 1

Pengeluaran ASI sudah diidentifikasi.

Bendungan ASI sudah diidentifikasi.

2 Persiapan alat Peralatan dipersiapkan secara lengkap 2


dan tepat

Peralatan sudah disusun secara


ergonomic.

3 Persiapanpasien Terjalin hubungan saling percaya. 1


danlingkungan
Informed consent sudah dilakukan.

Privasi pasien dijaga.

Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.

Lingkungan sudah diatur sesuai


kebutuhan
4 Pelaksanaan Tahap-tahap perawatan payudara 4
dilakukan sesuai SOP.

5 Evaluasi Respons ibu dievaluasi. 1

Keadaan payudara dievaluasi.

Jumlah dan karakteristik ASI dievaluasi

6 Dokumentasi Waktu pelaksanaan tindakan 1


didokumentasikan.

Jumlah dan karakteristik ASI


didokumentasikan.

Respons pasien sudah didokumentasikan.

Nama dan tanda tangan perawat sudah


didokumentasikan.

JUMLAH 10

Keterangan skor:
1 = Mahasiswa tidak melakukan tindakan
2 = Mahasiswa mampu melakukan tindakan dengan bimbingan maksimal
3 = Mahasiswa mampu melakukan tindakan dengan bimbingan minimal
4 = Mahasiswa mampu melakukan tindakan dengan tepat secara mandiri

Total Nilai =
∑ Bobot x skor X 100=¿
40

Anda mungkin juga menyukai