Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS JURNAL

DISUSUN OLEH

KELOMPOK I :
Tri Maya Syafitri
Rani Purwani
Risa Putri Irma
Sandy Setiawati
Fitria Ningsih
Fitri suryani hadi

Dosen Mata Kuliah :

Bd. MeilindaAgus, M. Keb

PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN 2020

JurnalinidiambildarimajalahInternasional Journal Of Pediatrics dalam


http:// doi.org/10.1016/j.jogn.2019.02.003
Randomized Clinical Trial of Aquatic Physical Exercise Program During
Pregnancy
By :Raquel Rodriguez-Blanque, Juan Carlos Sanchez-Garcia, Antonio Manuel
Sanchez-Lopez, Manuela Exposito-Ruiz, dan Maria Jose Aguilar-Cordero

A. Ilustrasi :
Ny. R G1P0H0A0 usia 25 tahun usia kehamilan 21 minggu datang
ke klinik bidan untuk memeriksakan kehamilannya dan mengkhawatirkan
pada saat persalinan nanti akan mengalami robekan perineum. Dan dia
mendapatkan informasi dari media sosial bahwa ada aerobik untuk ibu
hamil yang mencegah robekan perineum, dan dia bertanya bidan tersebut
apakah bisa tindakan tersebut mencegah terjadinya robekan dan diterapkan
pada dirinya.

B. AnalisisJurnal
1. Patient (Populasi) :
Ibuhamildengan usia kehamilan 20 -37 minggu
2. Intervention (Intervensi) :
SWEP
3. Comparison (Pembanding):
- SWEP
- Tanpa SWEP
4. Outcome (Hasil) :
Perineum utuh setelah melahirkan.

Hasil:Tiga belas studi mengenai latihan fisik selama kehamilan


diantaranya adalah pijat perineum efek olahraga selama kehamilan,
aktivias fisik dan episiotomi. Berdasarkan hasil penelitian mereka
bahwa hasil penelitian menunjukan hasil yang signifikan dengan nilai
α < 0.05
Kesimpulan: Hasil meta-analisismenunjukkanbahwaibu hamil yang
mengikuti metode SWEP secara signifikan lebih mungkin untuk
memiliki perenium utuh setelah melahirkan, dengan OR 13,541 dan CI
95% dengan nilai pvalue < 0,01.
Abstract
Objective: To determine the effect of an aquatic physical exercise
program performed during pregnancy on rate of intac pereneum afer
childbirth.
Design: Randomized clinical trial Seting : Helath centers in the
metropilitan health district of Granada Spain
Participants: A total of 129 pregnancy women (control group [CG] ¼
64;aquatic exercise group [EG] ¼ 65).
Methods: The intervention was an aquatic physical exercise program
specifically designed for pregnant women
(Study of Water Exercise During Pregnancy [SWEP] method).
Participants were randomly assigned to the CG or EG
by simple random sampling. Participants in the EG performed three
sessions per week of physical exercises, which
were led by the principal investigator. All participants received routine
prenatal care. We evaluated status of the
perineum after birth, including laceration and episiotomy rates. We
also evaluated participants’ weight, body mass
index (BMI) in the first and third trimesters, parity, the administration
of anesthesia, and birth weight of the neonate as
potentialconfounding variables.
Results: The women in the EG had a greater rate of intact perineum
than those in the CG (odds ratio [OR] ¼ 13.54,
95% confidence interval [CI] [2.75, 66.56]). After adjusting for infant
birth weight, the effect of the intervention on intact
perineum was an OR of 8.57 (95% CI [1.85, 39.68]. Maternal weight
gain did not influence the odds of intact perineum
(OR ¼ 1.072, 95% CI [0.896, 1.283]). Women who previously gave
birth and followed the SWEP method had an OR of
10.197 (95% CI [2.190, 47.476] for an intact perineum. The
administration of anesthesia and previous pregnancy also
were associated with intact perineum (OR ¼ 6.68, 95% CI [1.21,
36.84] and OR ¼ 5.42, 95% CI [1.64, 17.89] respectively.
Conclusion: The women who followed the SWEP method were
significantly more likely to have intact perinea after
childbirth.

Judul dan abstrak pada jurnaldiatassesuai dengan kasus yang sedangdihadapi.


Karena Jurnalini :

1. Tidak Didahuluidenganbeberapapendahuluan yang


seharusnyamenyajikanpenelitianterdahulu yang sudahdikerjakan.
2. Tidakadapenekanan kesenjangan yang adadenganpengetahuan yang
sudahada.Karna : Tidak memadainya bukti ilmiah bahwa latihan fisik
selama kehamilan dengan integritas perineum b. Tidak ada studi tentang
exercie dalam air.
3. Menyajikan kepentingan klinis dalam pelayanan kesehatan terkait dengan
masalah yang dihadapi
4. Tidak diakhiri dengan pernyataan tujuan penelitian dalam bentuk
hipotesis, tidak terdapat pembahasan hanya ada penjelasan dari hasil serta
rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih
banyak.

Subjek penelitian adalah ibu hamili. Teknik review dievaluasi menggunakan


PICO (Populasi, Intervensi, Kontrol, Hasil) dari penelitian ini adalah sebagai
berikut: Para ibu hamil dengan usia kehamilan 20-37 minggu dengan sampel 129
orang. Dimana dengan kelompok kontrol 64 orang dan kelompok latihan 65
orang. Metode ini dilakukan dengan tiga sesi dalam satu minggu selama 60 menit,
dimana 45 menit adalah aktivitas diikuti dengan 15 relaksasi. Sesi termasuk tiga
fase, fase pemanasan, fase utama dengan gerakan aerobik dan laihan kekuatan
daya tahan yang dirancang khusus untuk wanita hamil, peregangan dan relaksasi.
Sesi berlangsung di pagi hari setelah asupan kalori yang memadai dan hidrasi.
Fase pemanasan dibagi menjadi fase pemanasan umum sebelum memasuki air dan
spesifik pemanasan di kolam berenang. Latihan dilakukan pada di kolam 25-mm
dengan kedalaman berkisar 1,50-2,50m.
Kegiatan ini diawasi oleh bidan, perawat dan mahasiswa pasca sarjana dan
ilmu olahraga yang sebelumnya dilatih dengan metode SWEP. Semua peserta
menerima kunjungan dari penyedia layanan kesehatan (Bidan, Dokter Kandungan
dan Dokter Umum) selama kehamilan mereka.
Penelitian ini disamping mengevaluasi status perenium setelah
melahirkan termasuk tingkat laserasi dan episiotomi juga mengevaluasi
berat badan peserta dengan BMI Trimester I dan di Trimeser III, paritas,
riwayat anastesi dan berat lahir dari neonatus sebagai variabel perancu
potensial.

KESIMPULAN :
N JENIS ANALISA JAWABAN
O
1 ApakahJurnalValid ? Ya ,jurnal ini merupakan hasil systematic
review dengan mengumpulkan beberapa
hasil penelitian yang memenuhi kriteria

2 ApakahPasiendalamPenelit Ya , RCT
iandirandom?

3 Apakah pengalokasian Tidak, hanya ada kelompok SWEP dan tidak


kelompok SWEP
disembunyikan(double
blind)?

4 Apakahsemuakelompoksa Ya, Pasien yang dimasukkan menjadi


masaatawalpenelitian ? sampel sama-sama ibu hamil

5 Seberapaluasstudiinidibuta Studi ini tidak dibutakan


kan ?

6 Apakah follow up lengkap? Tidak


7 Apakah pasien dianalisa Tidak ada kelompok kontrol dan kelompok
pada kelompok dimana perlakuan yang pindah
pertama kali ia
ditempatkan?

8 ApakahPercobaandihentika Tidak
nlebihawal ?

9 Apakah Hasil Penelitian ? Ibu hamil yang mengikuti metode


SWEPsecara signifikan mmemiliki
perenium utuh setelah melahirkan dengan
nilai OR 13,541 dan pvalue < 0,01 dengan
CI 95%
10 Apakah penelitian ini dapat Ya, melihat dari hasil penelitian ini bahwa
diaplikasikan pada pasien intervensi mampu mencegah robekan
saya? perineum dalam persalinan

11 Apakah pasien pada Ya, Sama ( Jika memenuhi kriteria yang


penelitian ini memiliki sesuai dengan penelitian ini)
kesamaan kriteria dengan
pasien saya?

12 Apakahsemua outcome Ya
klinispenting di
pertimbangkan ?

13 Apakah treatment / Iya, karena dari hasil penelitian ini


intervensilebihbanyakmanfaatdibandingk terbuktiberhasil, tetapitetapharusteliti dan
andenganresikoatau harm? hati-hati dalam pemberian intervensi
terutama dalam menyeleksi ibu hamil yang
sesuai dengan kriteria
KESIMPULAN :Dari analisa kritis (telaah jurnal) yang telahdilakukan, penelitian ini adalah
valid, karena sebagian besar pertanyaan terjawab YA. Pemilihan sampel secara random, studi
tidak dibutakan

Hasil meta-analisismenunjukkanbahwakita perlu mengintervensi


15ibuhamiluntuk mencegah satu kejadian robekan perineum pada waktu
persalinan

Analisis HasilPenelitian
Intervensi Keadaan Perineum Total
Robek Utuh
SWEP 10 47 64
Tidak SWEP 17 55 65
27 102

 Experimental Even Rate (EER) = Outcome Pada Group Perlakuan


47 X 100% = 72,30%
 Control Event Rate (CER) = Outcome Pada Group Kontrol
55/64 X 100% = 85,93%
 Absolute Risk Reduction (ARR) = Penurunan Kejadian yang Buruk
Sebagai Hasil dari Intervensi
ARR = CER - EER
= 85,9% - 72,30%
= 13,63 %
 Relative Riscreduction Risk(RRR) = Penurunan Outcome Kejadian Gruop
Perlakuan Relative Trehadap Group Kontrol
CER-EER/CER = 85,9 % - 72,30 % / 85,93 % = 0,15%
 Relative Risk(RR) = Seberapa kali Kejadian Akan Terjadi Pada Group
Perlakuan Dibanding Group Kontrol
RR= EER/CER = 72,30%/ 85,93 % = 0,89%
 Number Needed Totreat(NNT) = Jumlah Pasien yang Perlu Diintervensi
untuk mencegah suatu Outcome yang buruk
NNT = 1 / ARR = 1 / 13,63 x 100 = 7,33 = 7
Berarti kita perlu mengintervensi 7ibuhamiluntuk mencegah satu kejadian
robekan perineum pada waktu persalinan.

Anda mungkin juga menyukai