Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

EVIDENCE BASED DALAM ASUHAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR

Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan
dan Bayi Baru Lahir dengan Dosen Pengampu Ajeng Hayuning Tiyas, S.ST, M.Keb

Disusun Oleh
NAMA : SAFIRA INDIRA ALFATIH
NIM : PO.76302221014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES MAMUJU
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
RESUME JURNAL NASIONAL

Judul Jurnal : Pemberian edukasi pijat abdominal lifting pada ibu bersalin kala 1
Penulis : Nadia Sri Mainansi,Ika Putri Damayanti
Tanggal terbit : 27 April 2022
Link jurnal : file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/582+Nadia+Review+revisi.pdf

Abdominal lifting adalah teknik pengurangan rasa nyeri selama


persalinan.Teknik ini berfungsi sebagai mengurangi
Latar Belakang punggung,memberikan keuntungan gravitasi, dapat dilakukan dari
tahap persalinan kala 1. Berdasarkan survey pendahuluan dengan
metode wawancara pada 7 orang ibu bersalin, 4(57,15) ibu
mengatakan pernah mengikuti senam hamil dan 3(42,8%) ibu
mengatakan tidak pernah mengikuti senam hamil. Tujuan
memberikan asuhan pada ibu bersalin dengan pijat abdominal
lifting pada ibu bersalin fase laten kala 1. Hasil. Pijat abdominal
lifting yang dilakukan pada saat ibu berkontraksi dengan cara posisi
pasien terlentang dengan posisi agak tinggi, letakkan kedua
telapak tangan pada pinggang belakang pasien, dan kemudian
secara bersamaan lakukan usapan yang berlawanan kearah
puncak perut tanpa menekan kearah dalam.

Penelitian ini bertujuan untuk megetahui efektifitas teknik


abdominal lifting terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan.
Tujuan Penelitian

Metode ini menggunakan teknik kebidanan berupa studi kasus.


Studi kasus adalah karya tulis ilmiah berupa paparan hasil
Metode Penelitian
penerapan proses asuhan kebidanan kepada klien secara ideal
sesuai dengan teori dan berisi pembahasan atas kesenjangan
yang terjadi di lapangan sesuai dengan 5 langkah manajemen
varney. data diambil dari sumber lapangan pada pasien atau
keluarga pasien atau keluarga pasien yaitu ibu bersalin usia 31
tahun dengan pjat abdominal lifting di PMB Hasna Dewi Fs Kota
Pekanbaru.

Hasil dari pijat abdominal lifting ini yaitu mengurangi rasa nyeri saat
persalinan. Pijat abdominal lifting yang dilakukan pada saat ibu
Hasil Penelitian berkontraksi dengan cara posisi pasien terlentang dengan posisi
agak tinggi, letakkan kedua telapak tangan pada pinggang
belakang pasien, dan kemudian secara bersamaan lakukan
usapan yang berlawanan kearah puncak perut tanpa menekan
kearah dalam. Pada evaluasi tingkat nyeri ibu, pada pembukaan 3
cm, diketahui skala nyeri ibu berkurang, berada pada skala nyeri
ringan, yang seharusnya semakin bertambah pembukaan.

Pemberian asuhan dengan pijat abdominal lifting, dengan cara pijat


yang dilakukan dengan cara membaringkan pasien pada posisi
Kesimpulan terlentang dengan posisi kepala lebih tinggi, letakkan kedua
telapak tangan pada pinggang belakang pasien kemudian secara
bersamaan lakukan usapan yang berlawanan kearah puncak perut
tanpa menekan kearah dalam. Ibu yang di pijat dua puluh menit
setiap jam selama persalinan akan lebih terbebas dari rasa sakit.
Pada kala 1 fase laten. Setelah itu di lakukan evaluasi tingkat nyeri
ibu, pada pembukaan 3 cm di ketahui skala nyeri ibu berkurang,
berada pada skala nyeri ringan yang seharusnya semakin
bertambah pembukaan, semakin bertambah volume tingkat nyeri.

RESUME JURNAL INTERNASIONAL

Judul Jurnal : Abdominal bracing during lifting alters trunk muscle activity and
body kinematics
Penulis : Pieter Coenen, PhD, Amity Campbell, PhD, Kevin Kemp-Smith,
PhD, Peter O'Sullivan Prof, Leon Straker Prof
Tanggal terbit : 4 april 2017
Link jurnal : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28502411/

Latar Belakang Kami menilai apakah peserta mampu melakukan penyangga perut
selama mengangkat, dan menggambarkannya efek pada aktivitas
otot batang tubuh dan kinematika tubuh. Empat belas peserta
melakukan 10 lift (pengangkatan beban simetris 15 kg dari lantai), 5
dengan penyangga perut dan 5 tanpa. Aktivitas lumbar multifidus (LM)
dan internal oblique (IO)
otot, dan batang tubuh dan kinematika tubuh bagian bawah diperoleh.
Selama pengangkatan non-bracing, aktivitas IO tidak meningkat
melebihi tingkat berdiri saat istirahat (dengan rata-rata
aktivitas otot berkisar antara 8,2 dan 9,1% kontraksi sukarela
maksimum; %MVC), sedangkan aktivitas LM melakukannya (kisaran:
8.5e21.0 %MVC). Selama pengangkatan bracing, aktivitas otot lebih
tinggi dibandingkan dengan non-bracing di IO dan LM pada awal
pengangkatan (dengan rata-rata perbedaan kondisi hingga 10,9
%MVC). Atas kaki, panggul, dan sudut tulang belakang lumbar lebih
kecil, tetapi sudut fleksi dada lebih besar saat mengangkat bracing
dibandingkan dengan tanpa (dengan rata-rata perbedaan antara
kondisi berkisar antara 0,7 sampai 4,3 ). Meskipun peserta biasanya
tidak mengencangkan otot perut saat mengangkat, mereka dapat
dilatih untuk melakukannya. Tampaknya tidak ada keuntungan yang
jelas dari penyangga perut selama mengangkat, meninggalkan
nilainya untuk pencegahan nyeri pinggang tidak jelas.

Tujuan Penelitian -

Metode Penelitian Untuk percobaan laboratorium dengan peserta dalam, 16 orang sehat
orang dewasa tanpa riwayat gejala punggung bawah, batang tubuh,
atau ekstremitas bawah (yang berasal dari muskuloskeletal,
neurologis, atau vaskular) di 6 bulan sebelum pengujian dan/atau
penyakit penyerta lainnya yang mungkin terjadi mencegah partisipasi
aktivitas fisik pada minggu sebelum pengujian direkrut. Populasi
penelitian ini terdiri dari 7 orang perempuan dan 9 orang laki-laki
dengan rata-rata (standar deviasi) umur 27 (7) tahun, tinggi badan dari
170,7 (8,7) cm dan massa 68,1 (12,7) kg. Para peserta ini adalah
diminta untuk menghadiri sesi pengumpulan data tunggal di
laboratorium analisis gerak Universitas Curtin untuk peserta dalam
percobaan tugas mengangkat standar. Penelitian ini disetujui oleh
Komite Etika Penelitian Manusia Universitas Curtin (PT0163/ 2011)
dan semua peserta memberikan persetujuan tertulis sebelumnya
untuk berpartisipasi.

Hasil Penelitian Hasil dari penelitian kami menunjukkan bahwa meskipun peserta
yang sehat tidak menguatkan otot perut mereka saat mengangkat
beban secara alami, mereka dapat dilatih untuk melakukannya.
Kesimpulan Hasil dari penelitian kami menunjukkan bahwa meskipun peserta
yang sehat tidak menguatkan otot perut mereka saat mengangkat
beban secara alami, mereka dapat dilatih untuk melakukannya. Jika
dibandingkan dengan pengangkatan normal, penyangga perut
selama pengangkatan dikaitkan dengan peningkatan aktivitas IO dan
penurunan aktivitas otot LM (selama penurunan beban), penurunan
pergerakan pada tungkai bawah dan punggung bawah, serta
peningkatan fleksi pada dada. Dari data ini tampaknya tidak ada
keuntungan biomekanik atau kontrol motorik yang jelas dari
penyangga perut selama pengangkatan. Oleh karena itu, manfaat
penyangga perut untuk pencegahan LBP primer dan sekunder masih
belum jelas.

LAMPIRAN JURNAL

Anda mungkin juga menyukai