Intranatal Care
Kelpk :
Anggun Hatika Riska
Erni Johan
Silmi Aulia gusti
Imelda Ganeza
Yesi Gusti
Definisi
PERSALINAN
Macam-macam Persalinan
Persalinan spontan
Persalinan Buatan
Persalinan Anjuran
Tahapan persalinan
Kala I Fase
Laten
Fase
Aktif
Kala II Doran
Vulka
Teknus
Perjol
Kala III Fase Pelepasan
Plasenta
1. DATA SUBJEKTIF
Sakit pinggang menjalar ke ari-ari
Rasional:
Saat mulai persalinan, jaringan dari miometrium berkontraksi dan berelaksasi
seperti otot pada umumnya
Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rektum, tulang belakang,dan
tulang pubic menerima tekanan kuat dari rahim. Tekanan ini menyebabkan
anoksia jaringan hingga muncul lah rasa nyeri.
Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung, kemudian menyebar
kebagian bawah perut mugkin juga menyebar ke kaki.
Selain itu, rasa nyeri juga berhubugan dengan hormon – hormon epinephrine,
norepinephrine and cortisol yang meningkat selama proses persalinan (Alehagen,
2005).
cont
2. Keluar lendir bercampur darah
Rasional:
Perubahan jaringan ikat serviks yang dipicu oleh peningkatan
proses peradangan, oksitosin serta prostaglandin (PGE2)
menyebabkan pematangan servik sebelum dan selama
persalinan.
Penekanan bagian terbawah janin pada servik serta tertariknya
serviks akibat peregangan yang di timbulkan oleh kontraksi
dan turunnya bagian terbawah janin membuat pecahnya
pembuluh darah perifer di daerah serviks sehingga muncul
sebagai bloodslem / bloodshow.
cont
3. Tidak datang bulan sejak 9 bulan yang lalu
HPHT : 07 – 08 - 2019
TP : 14 – 05 2020
Usia gestasi bisa menentukan metode yang
Nadi : 88 x/ menit
normal antara 80-100 x/menit, s/d ≤110 x/menit pada saat inpartu
Suhu : 36,80C
suhu badan wanita inpartu tidak melebihi 37,2 0C,normal antara 36 0C – 37,5 0C. rata-
rata 370C. Low grade fever jika 37,5-38,4, dan high grade fever jika ≥38,5 0C. Ibu yang
demam saat bersalin dihubungkan dengan nullipara, lama kala 1 ≥ 720 menit, lama
kala 2 ≥ 120 menit, dan ketuban pecah ≥240 menit, vaginal exams yang terlalu sering,
penggunaan oksitosin dan meperidin. Hal ini meningkatkan kesakitan diantaranya SC,
APGRA skor <7 pada 5 menit pertama, dan perawatan di NICU. (Burgess et al, 2017).
RR: 22 x/ menit
meningkatnya metabolisme tubuh ibu, sehingga ibu butuh lebih banyak oksigen.
Penekanan oleh hasil konsepsi membuat rongga dada terdesak, sehingga inspirasi
tidak optimal.
cont
Pemeriksaan fisik
Muka : wajah pucat, skala nyeri 6
melihat kepucatan muka dan ekspresi kesakitannya.
Mulut : Tidak ada tanda dehidrasi
untuk melihat dan mendeteksi adanya dehidrasi.
teraba 5 jari dari atas simpisis, artinya kepala belum masuk panggun.
Jika hanya teraba 2 jari, berarti kepala sudah masuk panggul.
cont
Auskultasi: DJJ 134- 142 x/ menit
Memantau denyut jantung janin, dilakukan
Diagnosa:
Ibu G1P0A0H0 inpartu kala II
Janin Hidup, tunggal intra uterine, pu-ki, let
kep
PENATALAKSANAAN :
1. Mengobservasi KU dan TTV, Keadaan umum baik, kesadaran
compos mentis,tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84x/m, respirasi
24x/m, suhu badan 36,5°C dan pembukaan seviks lengkap 10 cm
2. Membantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman : ibu sudah
dalam posisi yang nyaman Dalam jurnal “Effect of maternal birth
positions on duration of second stage of labor: systematic review
and meta-analysis” (Marta Berta, Helena Lindgren, Kyllike
Christensson, Sollomon Mekonnen & Mulat Adefris ) yang di
published 04 Desember 2019.
Hasil penelitian dalam jurnal ini adalah Durasi tahap persalinan kala
(posisi tegak) memiliki indeks rasa sakit yang lebih rendah (5,67
berbanding 7,15, p = 0,01), perasaan kelelahan pasca melahirkan yang
lebih rendah (53,91 berbanding 69,39, p <0,001), durasi yang lebih
pendek dari persalinan kala II (91,0 berbanding 145,97) , p = 0,02) dan
lebih banyak pengalaman kerja positif (39,88 berbanding 29,64, p <0,001)
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam skor Apgar untuk bayi baru lahir selama menit pertama
(7,70 vs 7,73, p = 0,72) atau menit kelima (8,91 berbanding 8,94, p =
0,64) serta hal tersebut dapat menghasilkan peningkatan tingkat kepuasan
bagi wanita yang melahirkan.
cont
4. Memimpin ibu meneran saat ada his, mendukung
usaha ibu untuk meneran, meminta keluarga
untuk memberikan minum pada ibu ½ gelas teh
gula, keluarga mendampingi ibu
5. Meminta keluarga untuk terus mendampingi ibu,
dan membantu ibu untuk menggosok-gosok
pinggang/memijat pinggang ibu jika sakit :
Keluarga mendampingi ibu
Dalam jurnal “