Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar kekuatan
keluarga. Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Anggota keluarga mengembangkan gambaran diri yang positif , peran
dijalankan dengan baik ,dan penuh rasa sayang. Ny. S membantu Tn. D
dengan berjualan baju keliling dan Tn, B selalu mengontrol pola makan Ny, S
sesuai diit DM dengan tidak boleh makan dan minum yang manis manis.
Modifikasi lingkungan keluarga dengan menyediakan menu makanan yang
sesuai dengan diet diabetesnya Ny S
2. Fungsi Sosialisasi
Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan
interaksi sosial ,dan individu tersebut melaksanakan perannya dalam
lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan
sosialisasi dengan anggota keluarga dan belajar disiplin , norma budaya , dan
perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan
di dalam masyarakat. Tn. D bekerja sebagai karyawan swasta dan ketua RT,
sedangkan ny.S sering membeli minuman segar saat berdagang keliling.
4. Fungsi reproduksi.
Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber
daya manusia. Ny. S dan bapak D mempunyai 2 orang anak( 27th sdh
berkeluarga dan 19th)
5.Fungis Ekonomi.
Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga , seperti makanan ,pakaian ,
perumahan, dan lain-lain. Keluarga bapak D sudah mempunyai rumah dan
dapat memwnuhi semua kebutuhan keluarganya dengan baik bapk D Sebagai
karyawan swasta dan ketua Rt sedang Ny. S membantu berdagang baju
keliling.
2. ANALISA DATA
DS :
Pada saat berkeliling untuk menjual dagangannya ibu S sering berhenti untuk
membeli minuman yang segar seperti : pop ice, nutrisari, teh botol
Pola makan dapat dikontrol apabila diawasi oleh suami, jika tidak ada suami
sering makan makanan yang manis, tidak rutin minum obat.
Ibu S mengatakan pada saat bangun tidur terasa berat dan pusing, sakit kepala,
terkadang tangan dan kaki ikut kram seketika
Keluarga mengatakan bahwa diabetes merupakan penyakit kencing manis
DO:
Keluarga masih bingung menjawab ketika ditanyakan batasan kadar gula darah
jika dikategorikan kadar gula terkontrol
Keluarga juga bingung bagaimana perawatan DM yang harus dilakukan, serta
masih beranggapan bahwa panduan perawatan DM susah untuk diterapkan
Lingkar pinggang 86 cm, BB 50 kg, IMT 21,36 , GDS 299 mg/dl
Analisa Data
No. Data Masalah
1 Data Subyektif: Ketidakstabilan kadar
Pada saat berkeliling untuk menjual glukosa darah b/d disfungsi
dagangannya ibu S sering berhenti untuk pankreas, pola makan tidak
membeli minuman yang segar seperti : pop terkontrol, ditandai dengan
ice, nutrisari, teh botol GDA 299 mg/dl.
Pola makan dapat dikontrol apabila diawasi
oleh suami, jika tidak ada suami sering
makan makanan yang manis, tidak rutin
minum obat.
Keluarga mengatakan bahwa diabetes
merupakan penyakit kencing manis
Data Obyektif:
Lingkar pinggang= 86 cm,
BB=50 kg,
IMT =21,36
GDS=299mg/dl
Diagnosa Actual :
Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d disfungsi pankreas ditandai dengan GDA
299 mg/dl.
Diagnosa Resiko :
Resiko jatuh b/d perubahan kadar glukosa darah ditandai dengan pada saat bangun
tidur terasa berat dan pusing, sakit kepala, terkadang tangan dan kaki ikut kram
seketika.
Diagnosa potensial :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Anjurkan olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dL
Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urine, jika perlu
Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan
cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan professional kesehatan)
Kolaborasi
Intervensi :
1. Gunakan metode dan media yang di sesuaikan, bisa dalam bentuk materi tertulisyang
dapat di berikan kepada Ny. S dan semua anggota keluarga tentang penyakit DM bisa
berbentuk leaflet (proses terjadinya , gejala, komplikasi serta pengobatan DM ).
2. Berikan edukasi kesehatan penyakit DM dengan menonton video edukasi, diskusi dan
evaluasi leaflet yang sudah di berikan.
3. Online (pemanfaatan media sosial, group whats App bersama anggota keluarga untuk
selalu mengingatkan Ny. S waktu minum obat dan selalu menjaga pola makan dengan
mengurangi makan yang manis manis).
4. Skrining kesehatan kepada semua anggota keluarga bapak D dan Ny. S dengan faktor
resiko DM dengan metode support group dengan mengisi form kesehatan yang sdh di
sediakan.
5. Management nutrisi makanan yang sehat dan yang tidak sehat untuk Ny. S (diit
penderita DM)
6. Hitung kalori tubuh, susun menu makan sehag untuk Ny. S sesuai dengan diit DM.
7. Beri latihan senam kaki pada penderita DM (Ny. S), untuk mencegah terjadinya luka
pada kaki ( mencegah gangren kaki) bisa di lakukan bersama anghota keluarga yang
lain setiap pagi dan sore selama 10 menit secara teratur.
8. Tutorial : interaksi dengan tenaga kesehatan secara langsung atau pendampingan
untuk mendapatkan obat terapi farmakologi DM untuk mencegah komplikasi
(ketoasidosis diabetik, komplikasi makro dan mikrovaskuler, neuropati).