Anda di halaman 1dari 6

SOAL UJIAN 

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2020

Mata Ajar : Kep. Maternitas 2


Waktu       :  30 Menit
Fasilitator :  Catur Prasastia LD, S.Kep,Ns.,M.Kes

Nama : Tiwuk Styowati


Nim : 201907043

1. Seorang ibu nifas hari pertama di ruang perawatan mengeluhkan perutnya terasa sakit
terutama saat sedang menyusui bayinya. Dari hasil pemeriksaan fisik didapat data kondisi
umum ibu baik, TFU 2 jari di bawah umbilicus dengan kontraksi uterus baik.

a. Jelaskan secara teoritis mekanisme dari keluhan nyeri pada kasus diatas ? 
Jawaban
Mekanisme nyeri perut pada saat ibu menyusui bayinya:
Saat kehamilan Rahim ibu membesar sesuai dengan besar janin yang di kandung,
saat bayi lahir maka perlahan lahan menyusut dan mengecil kembali normal dengan
mengalami kontraksi pada uterus (rahim) agar dapat segera mengecil dan pembuluh
darah yang terluka saat lepasnya plasenta segera menutup, rasa nyeri pada perut
meningkat saat ibu menyusui bayi karena hisapan bayi pada papila mengirim impuls
syaraf menstimulus hypothalamus untuk menrangsang hipofisis mengeluarkan hormone,
hipofisis anterior mengeluarkan prolactin untuk memproduksi ASI pada alveolar
sedangkan pada hipofisis posterior menghasilkan oksitosin membantu mengejeksi ASI ke
sinus laktoferus, oksitosin yang berproduksi sesuai rangsangan hisapan bayi akan
memyebabkan kontraksi uterus stabil untuk kembali ke ukuran semula (normal) dari
kontraksi uterus ini yang menyebabkan nyeri pada perut saat ibu menyusui bayinya pada
hari pertama di ruang perawatan
Inpartu

Hormon oksitosin merangsang kontraksi uterus



Terjadinya persalinan, bayi keluar dari rahim ibu diikuti keluarnya plasenta

Menurunnya kadar hormon p rogesteron, esterogen dan HPL sehingga meningkatkan
produksi ASI

Terjadi proses pembentukan Lactogen yang dipengaruhi prolactin (hifofisis anterior)

Saat bayi menghisap payudara (papilla) merangsang hipofisis anterior mengelurkan
prolactin) pada alveolar terjadi pengeluaran ASI yang dibantu oleh hormon oksitosin
(pada hipofisis posterior) untuk menjeksi ASI ke sinus lektiferus

Ketika hormon oksitosin berproduksi, maka uterus akan berkontraksi stabil untuk
kembali ke ukuran semula

Nyeri perut

b. Buatlah intervensi keperawatan pada kasus diatas ?

 diagnosa keperawatan :  nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus


 kriteria hasil : 
1.  menyangkal nyeri
2.   melaporkan perasaan nyaman
3.   ekspresi wajah dan postur tubuh rileks

4. Ibu mengerti penyebab nyerinya.

5. Ibu mampu beradaptasi terhadap nyerinya


-  intervensi keperawatan 

1. Tentukan riwayat nyeri( lokasi nyeri,frekuensi, durasi dan intensitas) dan tindakan
penghilang yang digunakan

rasional : Ambang nyeri setiap orang berbeda, dengan demikian akan dapat
menentukan intervensi perawatan selanjutnya sesuai dengan respon pasien
terhadap nyerinya.

2. Jelaskan penyebab nyerinya

Rasional : Ibu bisa memahami penyebab nyerinya sehingga bisa kooperatif.

3. pantau tanda - tanda vital (TD,  suhu, nadi, RR) setiap 4 jam bila tidak menerima
agen osmotik secara intravena, setiap 2 jam bila menerima agen osmotik

rasional : Mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang


diharapkan

4. pantau masukan dan haluaran setiap 8 jam bila menerima agen osmotik
intravena

rasional :  analgesik memblok jalan nyeri ketidaknyamanan mata berat


menandakan perkembangan komplikasi dan perlunya perhatian medis segera

5, Berikan analgesik sesuai pesanan dan mengevaluasi keefektifannya. beritahu


dokter bila nyeri menetap atau memburuk setelah pemberian obat 

rasional : Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian

6. Berikan tindakan  kenyamanan dasar, misalnya reposisi, gosokan


punggung dan aktivitas hiburan misalnya musik, televisi

rasional: Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan


meningkatkan rasa control

7. penggunaan keterampilan manajemen nyeri misalnya teknik relaksasi,


visualisasi, bimbingan  imajinasi, tertawa, sentuhan terapeutik
rasional :  tujuannya adalah kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum
pada AKS 

2. Seorang ibu pascasalin spontan 2 jam yang lalu mengalami perdarahan sebanyak + 600cc,
hasil TTV ibu TD 90/70mmHg, N 90x/mnt, Suhu 37,8C.. Ibu tampak anemis dan cemas. 
a. Pemeriksaan apa sajakah untuk menentukan penyebab dari pendarahan ibu tersebut ?

Jawaban:
Pemeriksaan secara menyeluruh dengan melakuakan pengkajian yang merupakan dasar utama
dari proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu
pemnantauan status kesehatan dan pola pertahanan pasien , mengidentifikasi kekuatan pasien
serta menentukan diagnose keperawatan, pada kasus di atas perluh di lakukan pemeriksaan :
1. Identitas pasien :
usia pada ibu hamil sangat berpengaruh , jika usia ibu > 35 tahun sangat berisiko
terhadap kondisi tersebut
2. Riwayat penyakit: adakah penyakit infeksi pada uterus (endomytriotitis, mioma uteri dan
septicemia, penyakit hemofili.
3. Riwayat penyakit sekarang : perdarahan 2 jam dan jumlah perdarahan 600 cc
4. Riwayat ginekologi: sudah berapa kali melahirkan , jika grande multipara sangat beresiko
terjadi perdarahan, riwayat persalinan macet, bentuk panggul ibu,
5. Riwayat kehamilan : termasuk kehamilan tunggal atau gemeli, BB bayi normal atau fetal
makrosomi, keadaan ketuban saat hamil normal atau hidroamnion
6. Riwayat persalinan: apakah persalinannya normal , sangat cepat atau mecet., apakah
persalinan dengan induksi (oksitosin)
7. Pemeriksaan khusus :
 Vital sign (TD terjadi hipotensi ortostik sampai 48 jam post partus, ND, RR, suhu,
adanya kontraksi uterus ( B1= breath, B2=blood yaitu TFU,jumlah perdarahan
warna dan tanda tanda anemia, B3= brain tampak cemas, B4= bladder penuh atau
kosong, B5= bowel, B6 = bone adakah edema dan derajat laserasi )
 Pemeriksaan inspekullo : untuk memastikan dari mana asal perdarahan tersebut
apakah infeksi atau kelainan pada serviks porsio
 Pemeriksaan dalam : untuk mengetahui apakah ada nyeri sentuh, adakah benjolan
atau robekan dalam Jalan lahir
 Pemeriksaan lab :  untuk mengetahui hemoglobin apakah dalam batas normal atau
tidak
 pemeriksaan USG: untuk melihat bagian dalam uterus apakah ada sisa plasenta
yang tertinggal
 pemeriksaan faktor pembekuan :  untuk melihat adanya kelainan pembekuan atau
tidak

b. Anda sebagai tenaga keperawatan,tindakan  apa yang anda lakukan jika HPP diatas di
sebabkan oleh atonia Uteri ?

Kita sebagai tenaga keperawatan dalam melakukan tindakan harus selalu


memperhatikan prinsip dalam penanganan atonia uteri adalah merangsang rahim
untuk berkontraksi, menghentikan perdarahan dan mengganti volume darah yang
hilang..

Tindakan yang di lakukan yaitu

o Melakukan pemeriksaan keadaan umum Ibu termasuk tanda vital( TD, ND, RR,
Suhu dan kontraksi uterus), jika terjadi syok, segera mulai penanganan syok,
oksigenasi dan pemberian cairan cepat,
o Pemeriksaan golongan darah dan crossmatch untuk persiapan transfusi darah.
pastikan bahwa kontrasi uterus baik,
o Memberikan uterotonika (10 unit oksitosin, prostaglandin)
o Melakukan pemijatan pada uterus untuk menghentikan perdarahan dan
mengeluarkan bekuan darah dengan metode Dickinson yaitu uterus di angkat
dengan tangan kanan, menekan arteri uterine dengan jalan melingkarkan jari
tangan di sekitar servik, sementara itu fundus uteri di pergunakan untuk menekan
kolumna vertebralis.
o Melakukan kompresi bimanual yaitu tekanan bimanual pada utterusdi tekan
antara kepalan tangan kiri pada fornik anterior sedangkan tangan kanan melipat
uterus melalui dinding abdomen.
o lakukan kateterisasi dan pantau cairan keluar masuk, periksa kelengkapan
plasenta, periksa kemungkinan robekan serviks, vagina, dan perineum. jika
perdarahan terus berlangsung, lakukan uji beku darah.
o  Jika semua tindakan di atas reaksinya baik, kontraksi baik, perdarahan berhenti
maka di berikantindakan konservatifdengan pemberian antibiotic( hasil kolaborats
denga dokter kandungan), di berikan cairan intravena dan transfuse darah yang
optimal, pemberian obat penyerta (vitamin, Fe, gizi baik). Tetapi jika tindakan di
atas tidak ada reaksi maka di lakukan laparatomi untuk ligasi arteri hipogastrika
uterine( untuk ibu yang maih menginginkan anak), tetapi jika tidak bisa berhasil
maka di lakukan histerektomi(supravaginam) untuk menyelamatkan nyawa ibu.

Anda mungkin juga menyukai