Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL PASURUAN

Tanggal ........18 Juni 2020...... s/d .......19 ..Juni 2020.........

Oleh:
Kelompok VIII

Linda Nur Machillah


1 201907038
Tutut Rahayu
2 201907039
Winema Kumala Dwi Adisti
3 201907042
Tiwuk Styowati
4 201907043
Sri Wahyuni
5 201907044
Ratna Handini
6 201907045

PROGRAM B ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL PASURUAN

Tanggal ......18 juni 2020........ s/d .........19 juni 2020.........

Oleh:
Kelompok VIII

Linda Nur Machillah


1 201907038
Tutut Rahayu
2 201907039
Winema Kumala Dwi Adisti
3 201907042
Tiwuk Styowati
4 201907043
Sri Wahyuni
5 201907044
Ratna Handini
6 201907045

Mengetahui, Bangil, ................ 20.....


Penguji Pendidikan Penguji Lahan

______________________ ______________________
Tgl/jam pengkajian : 18 Juni 2020 No. RM : 00323030
Diagnosa medis : DM tipe 1 + B24 Ruangan/kelas : Melati
Tgl/jam MRS : 18 Juni 2020 No.kamar : 7

I. IDENTITAS
1. Nama : Tn. S
2. Umur : 69 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Status : Menikah
5. Agama : Islam
6. Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
7. Bahasa : Jawa dan Indonesia
8. Pendidikan : SD
9. Pekerjaan : Petani
10. Alamat dan no. telp : Krajan 08/02 Semut Purwodadi
11. Penanggung jawab : BPJS PBI

II. POLA PERSEPSI KESEHATAN ATAU PENANGANAN KESEHATAN


1. Keluhan utama :
Nyeri di ujung jari tangan dan kaki
2. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dari IGD dengan keluhan mual, ujung-ujung jari tangan dan kaki terasa cekot-
cekot. Pasien sebelumnya dalam terapi insulin dan ARV dari klinik Penyakit Dalam. Lalu putus
pengobatan dikarenakan anak yang biasa mengambilkan obat bekerja di Surabaya
3. Lamanya keluhan
Kurang lebih 1 bulan hilang timbul
4. Faktor yang Memperberat
Jika terlalu berat bekerja di ladang
5. Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Keluhan
Membeli jamu dan pijat tradisional
6. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mendapatkan terapi ARV sejak Maret 2017 tapi tidak rutin kontrol
Kurang lebih pertengahan 2017 terdiagnosis Diabetes mellitus tipe 1 menggunakan terapi
insulin
7. Persepsi klien tentang status kesehatan dan kesejahteraan
Pasien beranggapan bahwa orang sehat itu jika tidak merasakan keluhan sakit sedangkan orang
sejahtera jika memiliki uang yang cukup
8. Riwayat kesehatan keluarga :
Pasien tidak tahu apakah di keluarganya ada yang memiliki sakit yang sama
Istri telah dipeiksakan Rapid HIV, hasil negatif
9. Susunan keluarga (genogram) :

+ +

10. Riwayat alergi :


Pasien alergi jika memakan udang

III. POLA NUTRISI DAN METABOLIK


1. Pola makan

Di rumah Di rumah sakit


Frekuensi : 2-3 x/hari Frekuensi : 3x/hari
Jenis : nasi lengkap Jenis : diet RS
Porsi : 2/3 piring Porsi : ½ piring
Pantangan : udang Diit khusus : Diet DM
Makanan disukai : umbi rebus

Nafsu makan di RS : ( ) normal ( ) bertambah (V) berkurang


(V) mual ( ) muntah, .............. cc ( ) stomatitis
Kesulitan menelan : (V) tidak ( ) ya
Gigi palsu : (V) tidak ( ) ya
NG tube : (V) tidak ( ) ya

2. Pola minum
Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : tidak diketahui Frekuensi : + 9-10 kali/hari
Jenis : teh dan air putih Jenis : air mineral
Jumlah : + 10 gelas/hari Jumlah : + 9-10 gelas blimbing
Pantangan : tidak ada
Minuman disukai : teh

IV. POLA ELIMINASI


1. Buang air besar
Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : 1-2x/hari Frekuensi : 1 x/hari
Konsistensi : lunak. Konsistensi : padat lunak
Warna : kuning kecoklatan Warna : (V) kuning
( ) bercampur darah
( ) lainnya, ..............
Masalah di RS : ( ) konstipasi ( ) diare ( ) inkontinen
Kolostomi : (V) tidak ( ) ya

2. Buang air kecil


Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : tidak diukur Frekuensi : tidak terkaji
Jumlah : tidak diketahui Jumlah : + 1500 cc/hari
Warna : kuning agak gelap Warna : kuning gelap
Masalah di RS : ( ) disuria ( ) nokturia ( ) hematuria
( ) retensi ( ) inkontinen
Kateter : ( ) tidak (V) ya, kateter folley produksi : + 1500 cc/hari

V. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Kemampuan perawatan diri
SMRS MRS
Aktivitas
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi v v
Berpakaian/berdandan v v
Eliminasi/toileting v v
Mobilitas di tempat tidur v v
Berpindah v v
Berjalan v v
Naik tangga v v
Berbelanja v v
Memasak v v
Pemeliharaan rumah v v

Skor 0 = mandiri 3 = dibantu orang lain & alat


1 = alat bantu 4 = tergantung/tidak mampu
2 = dibantu orang lain

Alat bantu : (V) tidak ( ) kruk ( ) tongkat


( ) pispot disamping tempat tidur ( ) kursi roda

2. Kebersihan diri
Di rumah Di rumah sakit
Mandi : 2-3 /hr Mandi : 1-2 /hr
Gosok gigi : 1-2 /hr Gosok gigi : 0-1 /hr
Keramas : 3-4 /mgg Keramas : 0 /mgg
Potong kuku : 1 /mgg Potong kuku : 0 /mgg

3. Aktivitas sehari-hari
SMRS pasien aktif bekerja di ladang, saat MRS kegiatan banyak dilakukan diatas tempat tidur
4. Rekreasi
Melakukan kegiatan rekreasi dengan merawat ternak
5. Olahraga : (V) tidak ( ) ya
Kegiatan berkebun dijadikan kegiatan olahraga

VI. POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR


Di rumah Di rumah sakit
Waktu tidur : Siang 12.30-13.30 WIB Waktu tidur : Siang 12.30-13.15 WIB
Malam 22.00-04.00 WIB Malam 22.00-04.30 WIB
Jumlah jam tidur : 7 jam Jumlah jam tidur : 6-7 jam
Masalah di RS : ( ) tidak ada ( ) terbangun dini ( ) mimpi buruk
( ) insomnia (V) Lainnya, sulit mengawali tidur karena ada pasien lain di
dekatnya
VII. POLA KOGNITIF DAN PERSEPTUAL
Berbicara : (V) normal ( ) gagap ( ) bicara tak jelas
Bahasa sehari-hari : (V) Indonesia (V) Jawa ( ) lainnya, ....................................
Kemampuan membaca : (V) bisa ( ) tidak
Tingkat ansietas : (V) ringan ( ) sedang ( ) berat ( ) panik
Sebab, pasien sudah paham alasan opname
Kemampuan interaksi : (V) sesuai ( ) tidak,....................................................................

Vertigo : (V) tidak ( ) ya


Nyeri : ( ) tidak (V) ya

Bila ya, P : nyeri ujung jari tangan dan kaki


Q : cekot-cekot
R : ujung-ujung jari tangan dan kaki
S : 2-3
T : hilang timbul

VIII. POLA PERSEPSI DIRI / KONSEP DIRI


1. Body image/gambaran diri
( ) cacat fisik ( ) pernah operasi
( ) perubahan ukuran fisik ( ) proses patologi penyakit
( ) fungsi alat tubuh terganggu ( ) kegagalan fungsi tubuh
( ) keluhan karena kondisi tubuh ( ) gangguan struktur tubuh
( ) transplantasi alat tubuh ( ) menolak berkaca
( ) prosedur pengobatan yang mengubah fungsi alat tubuh
( ) perubahan fisiologis tumbuh kembang
2. Role/peran
( ) overload peran ( ) perubahan peran (V) transisi peran karena sakit
( ) konflik peran ( ) keraguan peran
Jelaskan : Pasien tidak bisa mencari nafkah selama sakit
Masalah keperawatan : ...................................................................................................................
3. Identity/identitas diri
( ) kurang percaya diri ( ) merasa kurang memiliki potensi
( ) merasa terkekang ( ) kurang mampu menentukan pilihan
( ) tidak mampu menerima perubahan ( ) menolak menjadi tua
4. Self esteem/harga diri
( ) mengkritik diri sendiri dan orang lain ( ) menyangkal kepuasan diri
( ) merasa jadi orang penting ( ) polarisasi pandangan hidup
( ) menunda tugas ( ) mencemooh diri
( ) merusak diri ( ) mengecilkan diri
( ) menyangkal kemampuan pribadi (V) keluhan fisik
( ) rasa bersalah ( ) menyalahgunakan zat
Jelaskan : adanya keluhan di anggota gerak menyebabkan adanya keluhan nyeri jika aktivitas
berlebih
Masalah keperawatan : ...................................................................................................................
5. Self ideal/ideal diri
( ) masa depan suram ( ) tidak ingin berusaha
( ) terserah pada nasib ( ) tidak memiliki cita-cita
( ) merasa tidak memiliki kemampuan ( ) merasa tidak berdaya
( ) tidak memiliki harapan ( ) enggan membicarakan masa depan

IX. POLA PERAN DAN HUBUNGAN


Pekerjaan : Petani
Kualitas bekerja : pasien bekerja setiap hari di ladang, mendapatkan upah harian
Hubungan dengan orang lain : baik
Sistem pendukung : (V) pasangan ( ) tetangga/teman ( ) tidak ada
(V) lainnya,anak angkat dan pendamping sebaya ODHA
Masalah keluarga mengenai perawatan di RS : tidak adanya pencari nafkah utama di keluarga

X. POLA SEKSUALITAS / REPRODUKSI


Hubungan seksual terakhir: sudah lama tidak berhubungan seksual
Pemeriksaan payudara/testis sendiri tiap bulan : ( ) ya (V) tidak
Masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit : pasien merasa sudah tua, tidak
berkeinginan untuk melakukan hubungan seksual

XI. POLA KOPING / TOLERANSI STRESS


1. Masalah utama selama MRS (penyakit, biaya, perawatan diri)
Biaya untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari pemberian anak dan teman/saudara
2. Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya
a. Tahap Denial/Penolakan
( ) penolakan terhadap situasi ( ) merasa tertekan
( ) tidak percaya pada orang lain ( ) wawasan sempit
b. Tahap Anger/Marah
( ) marah pada diri sendiri
( ) marah pada orang lain
(V) meningkatnya kesadaran klien pada
realita
3. Kemampuan adaptasi
Pasien telah menyadari bahwa opname di Rumah Sakit terjadi karena ketidakpatuhan akan
jadwal kontrol dan minum obat maupun suntik insulin

XII. POLA NILAI / KEPERCAYAAN


Agama : Islam
Pelaksanaan ibadah : Sholat 5 waktu rutin dan berdzikir rutin
Pantangan agama : (V) tidak ( ) ya, ................................................................
Meminta kunjungan rohaniawan : (V) tidak ( ) ya

XIII. PENGKAJIAN PERSISTEM (Review of System)


1. Tanda-Tanda Vital
a. Suhu : 36,6 °C lokasi : dahi
b. Nadi : 76 /menit irama : reguler pulsasi : kuat
c. Tekanan darah : 130/80 mmHg lokasi : lengan kanan atas
d. Frekuensi nafas : 20 /menit irama : reguler
e. Tinggi badan : 159 cm
f. Berat badan : SMRS 49 kg MRS 47 kg (saat akan MRS)

2. Sistem Pernafasan (Breath)


Suara nafas : vesikuler
Bunyi suara: sonor
Suara nafas simetris

3. Sistem Kardiovaskuler (Blood)


S1-S2 normal
Tidak ada perubahan bentuk dada

4. Sistem Persarafan (Brain)


Badan lemah
Nyeri di ujung-ujung jari tangan dan kaki
Kekuatan otot

5. Sistem Perkemihan (Bladder)


Menggunakan folley kateter
Produksi urin : + 1500 ml/hari
Warna urin: kuning gelap

6. Sistem Pencernaan (Bowel)


BAB 1-2 kali/hari
Menurut pasien dan keluarga warna kuning kecoklatan dengan konsistensi padat lunak

7. Sistem Muskuloskeletal (Bone)


Pasien merasa linu-linu di lutut
Bentuk tubuh simetris kanan dan kiri
Tidak ada kelainan bentuk tulang kaki
Tulang belakang agak bungkuk sesuai usia

8. Sistem Integumen
Turgor kulit menurun
Tampak bekas gigitan nyamuk di lengan dan tungkai bawah
Warna kulit sawo matang
Rambut berwarna hitam dan beruban

9. Sistem Penginderaan
Mata
Lapang pandang normal
Pasien tidak menggunakan kacamata
Ukuran mata simetris
Tidak mengalami buta warna

Hidung
Tidak ada perbesaran sinus
Indra penciuman normal
Tidak ada luka di hidung
Tidak ada perdarahan

Telinga
Pendengaran cukup baik, tidak menggunakan alat bantu
Tidak ada luka di telinga
Tdak tampak adanya cairan telinga yang keluar
Tidak ada luka
Fungsi pendengaran menurun sesuai usia

10. Sistem Reproduksi Dan Genetalia


Pasien menikah selama lebih dari 30 tahun, tidak memiliki keturunan sendiri. Anak yang saat
ini dirawat adalah anak angkat. Istri pernah hamil namun keguguran. Saat ini pasien sudah
tidak memikirkan hubungan seksual, karena merasa sudah tua dan berfokus untuk ibadah

XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Laboratorium
Serum Elektrolit
Darah lengkap
Ureum
Creatinin
GDA
Urine lengkap
SGOT
SGPT
Asam Urat
2. Photo
Thoraks X-Ray: saat ini tidak ada kelainan
3. Lain-lain

XV. TERAPI
ARV (Duviral 2x1 dan Efaviren 1x600 mg)
Regulasi GDA >400 mg/dL
Cotrimiksazol 1x960 mg
Fosmicin 3x2 gram
Norephineprine Inj 3x4 mg/ml
Pantoprazole Inj 3x40 mg
Santagesik
Inf NaCl 0,9%
Vitamin B complek 1x1tab
Inj lantus
Antasida tablet
Domperidon
ANALISA DATA

Nama klien : Tn, S Ruangan/kamar : Melati/ 7


Umur : 69 tahun No. RM : 00323030

No. Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)


DS : klien mengeluh nyeri Gangguan perfusi jaringan Nyeri akut
1. dan cekot cekot pada ( agen injuri biologis )
tangan dan kaki
Klien mengatakan sulit
mengalami tidur malam
P : nyeri ujung jari
Q : cekot cekot
R : ujung ujung jai tangan
dan kaki
S : 2-3
T : hilang timbul
DO : TTV
TD : 130/80 mmhg
ND : 76x/ menit
RR : 20x/ menit
SUHU : 36,6˚C
Skala nyeri :2-3
GDA > 400 mg/dl

DS :klien mengatakan Ketidakstabilan kadar glukosa


2. pernah mendapatkan terapi Peningkatan gula darah darah
insulin dan ARV tapi ( hiperglikemia )
terputus
Klien mengatakan linu linu
pada lutut
DO : GDA > 400 mg/dl
Ada bekas gigitan nyamuk
pada tangan dan tungkai

3. DS : klien mengatakan Mual dan nafsu makan menurun Ketidak seimbangan nutrisi
mual dan nafsu makan kurang dari kebutuhan tubuh
menurun dan alergi
terhadap udang
DO : klien tampak terlihat
mual
Turgor kulit menurun
BB menurun 2 kg
Skala nyeri 2-3
PRIORITAS MASALAH

Nama klien : Tn. S Ruangan/kamar : Melati/ 7


Umur : 69 tahun No. RM : 00323030

Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama perawat)
Nyeri akut berhubungan dengan
penurunan perfusi jaringan
( agen injuri biologis ) yang di
buktikan dengan nyeri dan cekot
19 Juni 2020
cekot pada ujung ujung jari dan
1, kaki dg skala 2-3, sulit
18 Juni 2020
mengawali tidur

Ketidakstabilan kadar glukosa


darah yang berhubungan dengan
peningkatan glukosa darah
( hiperglikemia ) yang di
19 Juni 2020
buktikan dengan klien
2. mengatakn pernah mendapatkan
18 Juni 2020
terapi insulin dan ARV tapi
terputus, GDA > 400 mg/dl, ada
bekas gigitan nyamuk pada
tangan dan tungkai

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
yang berhubungan dengan mual
19 Juni 2020
dan nafsu makan menurun di
3. buktikan dengan BB menurun 2
18 Juni 2020
kg, klien tampak mual , turgor
kulit menurun
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Nyeri akut berhubungan NOC: Manajemen nyeri :
dengan penurunan  Tingkat nyeri 1. Lakukan pegkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
perfusi jaringan ( agen  Nyeri terkontrol karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan ontro presipitasi.
injuri biologis ) yang  Tingkat kenyamanan 2. Observasi  reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
ditandai dengan nyeri Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
dan cekot cekot pada jam, klien dapat : nyeri klien sebelumnya.
ujung ujung jari dan kaki 4. Kontrol ontro lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu
1. Mengontrol nyeri, dengan indikator :
dg skala 2-3, sulit ruangan, pencahayaan, kebisingan.
 Mengenal faktor-faktor penyebab
mengawali tidur 5. Kurangi ontro presipitasi nyeri.
 Mengenal onset nyeri
6. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologis/non farmakologis)..
 Tindakan pertolongan non farmakologi
7. Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk
 Menggunakan analgetik
mengetasi nyeri..
 Melaporkan gejala-gejala nyeri kepada tim
8. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
kesehatan.
9. Evaluasi tindakan pengurang nyeri/ontrol nyeri.
 Nyeri terkontrol
10. Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain tentang pemberian
2. Menunjukkan tingkat nyeri, dengan indikator:
analgetik tidak berhasil.
 Melaporkan nyeri 11. Monitor penerimaan klien tentang manajemen nyeri.
 Frekuensi nyeri Administrasi analgetik :.
 Lamanya episode nyeri 1. Cek program pemberian analogetik; jenis, dosis, dan frekuensi.
 Ekspresi nyeri; wajah 2. Cek riwayat alergi..
 Perubahan respirasi rate 3. Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal.
 Perubahan tekanan darah 4. Monitor TTV sebelum dan sesudah pemberian analgetik.
 Kehilangan nafsu makan 5. Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul.
Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek samping.
2. Ketidakstabilan kadar Definisi: Kadar Glukosa darah berada pada rentang Manajemen Hiperglikemia :
glukosa darah yang normal 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
berhubungan dengan Kriteria hasil: 2. Monitor kadar gula darah,jika perlu.
peningkatan glukosa  Koordinasi meningkat 3. Monitor tanda dan gejala hierglikemia
darah ( hiperglikemia )  Tingkat kesadaran meningkat 4. Monitor intake dan output cairan
yang di buktikan dengan  Pusing menurun 5. Monitor keton urine,elektrolit dan vital sign
klien mengatakn pernah  Lelah/lesu menurun 6. Berikan asupan cairan oral
mendapatkan terapi  Gemetar menurun 7. Konsultasi dengan medis bila tanda dan gejala hiperglikemia tetap dan
insulin dan ARV tapi  Berkeringat menurun atau memburuk
terputus, GDA > 400  Kadar glukosa dalam darah membaik 8. Fasilitasi ambulasi jika terjadi hipotensi orthostatic
mg/dl, ada bekas gigitan
 Kadar glukosa dalam urin membaik 9. Anjurkan monitor gula darag secara mandiri
nyamuk pada tangan dan
 Perilaku membaik 10. Anjurkan kepatuhan diet dan olahraga
tungkai
11. Ajarkan pengelolaan diabetes ( misal penggunaan insulin, obat oral,
pengganti karbohidrat )
Kolaborasi dalam pemberian insulin,cairan iv, kalium, jika perlu

Nutrition Management
3. Ketidakseimbangan Nutritional Status : Food and Fluid Intake 1. Monitor intake makanan dan minuman yang dikonsumsi
nutrisi kurang dari  Intake makanan peroral yang adekuat klien setiap hari
kebutuhan tubuh yang  Intake NGT adekuat 2. Tentukan berapa jumlah kalori dan tipe zat gizi yang
berhubungan dengan  Intake cairan peroral adekuat dibutuhkan dengan berkolaborasi dengan ahli gizi
mual dan nafsu makan 3. Dorong peningkatan intake kalori, zat besi, protein dan
 Intake cairan yang adekuat
menurun di tandai
Intake TPN adekuat vitamin C
dengan BB menurun 2
kg, klien tampak mual , 4. Beri makanan lewat oral, bila memungkinkan
turgor kulit menurun 5. Kaji kebutuhan klien akan pemasangan NGT
6. Lepas NGT bila klien sudah bisa makan lewat oral
7. Kolaborasi dgn tim medis untuk tx anti mual baik oral
/injexi
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Waktu Waktu Catatan Perkembangan


No. Tindakan TTD TTD
Tgl/jam Tgl/jam (SOAP)
1 18 Juni 20 1. Melakukan pemeriksaan TTV dengan hasil TD 19 Juni 20 S : klien masih mengeluh nyeri dan cekot cekot
08.00 wib 130/90 mmhg, ND 76x/ menit, RR 20x/ menit, suhu 08.00 wib pada tangan dan kaki
36,6 c, skala neri 2-3 Klien mengatakan sulit mengalami tidur
2. Melakukan komonikasi terapuetik dengan klien malam krn kaki cekot cekot
dengan menyakan apa yang di rasakan , di dapat O:K.u lemah.cm.grimace+
klien merasa nyeri dan cekot cekot pada ujung P : nyeri ujung jari
ujung jari tangan dan kaki, klien mengatakan Q : cekot cekot
sebelumnya sering merasa cekot cekot setelah R : ujung ujung jari tangan dan kaki
bekerja dan mempunyai alergi makanan terhadap S : 2-3
udang T : hilang timbul
3. Menciptakan lingkungan yang nyaman dengan
TD : 130/80 mmhg
mengajarkan klien dan keluarga untuk selalu
ND : 76x/ menit
menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan yang
RR : 20x/ menit
dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu , cahaya
SUHU : 36,6˚C
dan suara Skala nyeri :2-3
4. Mengajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, GDA 206 mg/dl
distraksi dll) untuk mengetasi nyeri dengan nafas A: masalah teratasi sebagian
panjang dan rileks. P : lanjutkan intervensi
5. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
santagesik sesuai hasil kolaboratif dengan tim
medis
6. Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain
tentang pemberian analgetik tidak berhasil.
1. Mengidentifikasi penyebab hiperglikemia dgn
2 18 Juni 20 melakukan anamnese apakah ada Rpd DM sebelumny 19 Juni 20 S: Klien mengatakn badannya sdh enak setelah
08.00 wib bahwa px sebelumnya sdh terdiagnosis DM tpe 1 tpi 08.00 wib injeksi insulin.dan akan patuh pda tx insulin.
tidak rutin kontrol O: K.U lemah .badan lemes.
2. Memonitor kadar gula darah dengan pemeriksaan GDA saat ini 206 mg/dl dan luka
GDA,.GDA saat ini 400mg/dl pada tangan dan tungkai tampak kering sedikit.
3. Memonitoring tanda dan gejala hiperglikemia .Dengan Lab urin keton positip dan glukosa +.
melihat tanda gejala dan merespon keluhan px.
4. Memonitor intake dan output yg keluar dengan A:Masalah belum teratasi
mengukur jumlah cairan yang masuk baik melalui P:Lanjutkan Intervensi
minum atau infus serta mengukur cairan yg keluar.
5. Memonitoring keton urine,elektrolit dan vital sign
dengan pemeriksaan urin
6. Memberikan asupan cairan oral memberi minum tidak
manis
7. Melakukan konsultasi dengan medis bahwa px skr
mengalami tanda dan gejala hiperglikemia
8. Menganjurkan kepada px dan keluarga untuk selalu
memonitor gula darah secara mandiri dgn selalu
waspada bila da keluhan gula darah turun dan gula drah
menjadi tinggi.
9. Menganjurkan px untuk lebih patuh baik diet konsumsi
yg bisa meningkatakan kadar gula darah dan olah raga
yang cukup.
10. Melakukan pengelolaan diabetes dgn
Kolaborasi dalam pemberian insulin lantus
, cairan Infus Nacl 0.9%
1. Memonitoring intake makanan dan
minuman yg sdh masuk saat ini serta
output nya krn px mengeluh mual muntah
2. Berkolaborasi dgn ahli gizi berapa jumlah
kalori dan tipe zat gizi yang dibutuhkan
3. Selalu memotivasi dgn mendampingi px
dan klg dgn menyarankn lebih banyak
meningkatan intake kalori, zat besi, protein
dan vitamin C
4. Memberi makanan lewat oral,sedikit tpi
sering sesuai kebutuhan diet DM
5. Mengkaji kebutuhan klien akan S: Klien mengatakan mual berkurang,
O: K.u lemah .cm.
pemasangan NGT.Ternyata px bisa mkn
19 Juni 20 Klien terlihat makan porsi dikit tapi sering
18 Juni 20 lewat oral walaupun marasa mual muntah.
3. 08.00 wib Tidak tampak cowong
08.0 ib 6. Mengkolaborasi dengan tim medis untuk A: Masalah Belum Teratasi
pemberian tx anti mual(domperidon oral P: Lanjutkan Intervensi
dan pantoprazole injexi)

Anda mungkin juga menyukai