Anda di halaman 1dari 92

Kasus Matrikulasi Ners 22

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Di susun Oleh:

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2020

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen adalah suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan di organisasi (Grant dalam Nursalam, 2017). Manajemen juga
didefinisikan sebagai proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain.
Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam
rangka pencapaian tujuan dalam batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi
(P. Siagian, 2007).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam,
2007). Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan
oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta
mengawasi sumber-sumber yang ada baik SDM, alat, maupun dana sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan
masyarakat. Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasi,
memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat
memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien bagi individu, keluarga dan
masyarakat.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki
kemampuan manajerial yang baik. Salah satunya adalah mengaplikasikan MPKP
(Model Praktik Keperawatan Profesional) dan MAKP (Model Asuhan Keperawatan
Profesional), disamping supervisi, evaluasi, dan dokumentasi. Disamping menyerap
informasi dan pengalaman di wahana praktik.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang
keperawatan, maka tuntutan profesionalisme semakin meningkat. Model praktek
keperawatan professional merupakan suatu system (struktur, proses dan nilai-nilai
professional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan keperawatan

2
(Nursalam, 2017). Salah satu bentuk dari penerapan manajemen profesional adalah
manajemen asuhan keperawatan yang saat ini sudah mulai banyak diterapkan di Rumah
Sakit. Penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional merupakan model dari
Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional yang tujuannya memungkinkan perawat
profesional dalam mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan yang
dapat menopang pemberian asuhan tersebut. Mengingat pentingnya fungsi manajemen
dalam menjamin kelancaran dan keberhasilan pelayanan keperawatan, maka konsep
manajemen keparawatan perlu diwujudkan secara nyata dalam tatanan praktek guna
menjamin efisiensi, efektifitas, dan kualitas pelayanan keperawatan yang di berikan
kepada klien.
Salah satu kurikulum dari institusi pendidikan diharapkan mahasiswa memiliki
kompetensi manajerial sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah
manajerial dan menemukan solusi atas masalah yang didapatkan melalui pengkajian di
system manajerial ruang ABC.

1.1. Rumusan Masalah


Bagaimana system manajerial di ruang perawatan ABC Malang ?

1.2. Tujuan Khusus


1.2.1. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa secara khusus dapat memenuhi kompetensi :
1. Pengkajian manajemen keperawatan di Ruang ABC Malang.
2. Menganalisis masalah manajemen keperawatan di ABC Malang
3. Perencanaan manajemen di Ruang RSI Aisyiyah Malang
4. Pengorganisasian manajemen di Ruang ABC Malang
5. Kontroling manajemen di Ruang ABC Malang
6. Evaluasi manajemen di Ruang ABC Malang
7. Tindak lanjut manajemen di Ruang ABC Malang

1.3. Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi mahasiswa
1. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan model MAKP
2. Mahasiswa dapat mempelajari penerapan model asuhan keperawatan
3. Mahasiswa dapat menganalisa masalah serta memberikan jalan keluar
pada setiap masalah yang ditemukan

3
4. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusus strategi

1.4.2 Manfaat bagi ruangan


1. Dengan adanya mahasiswa praktek profesi manajemen keperawa
tan diharapkan dapat diketahui masalah-masalah yang ada di
ruang ABC Malang
2. Tercapainya asuhan keperawatan model MAKP
3. Memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan kepad
a pasien
4. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
1.4.3 Manfaat bagi Rumah Sakit
1. Melalui praktik profesi manajemen keperawatan di harapkan dap
at diketahui masalah-masalah yang muncul di ruangan
2. Memberikan gambaran dalam MAKP metode primer modifikasi
3. Memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan sehingga
dapat meningkatkan citra rumah sakit

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika dalam laporan ini disusun sebagai berikut
- BAB 1 : Pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat
dan sistematika penulisan
- BAB 2 : Kajian situasi berisi tentang pengumpulan data (Visi, misi,
tujuan Rumah Sakit dan falsafah ruangan), pengkajian manajerial (5M
dan lingkungan), identifikasi masalah manajemen (kondisi internal d
an eksternal), analisa SWOT dan prioritas masalah serta daftar masa
lah
- BAB 3 : Rencana strategis berisi tentang menyusun rencana strategis
dan POA

1.6. Tempat dan Waktu

Tempat : Ruang Perawatan ABC Malang


Waktu: 25Februari 2019 sampai 25Maret 2019

4
5
BAB II
HASIL PENGKAJIAN MANAJEMEN

2.1 Pengumpulan Data


2.1.1 Identitas Rumah Sakit

1 Nama Rumah Sakit ABC Malang

2 Alamat Rumah Sakit

Kota : Malang

Propinsi : Jawa Timur

Kode Pos : 65117

Telpon : (0341)326773 hunting

Fax : (0341) 368883

Website :

Email :

3 Status Kepemilikan Pemilik : Pimpinan Pusat Muhammadiyah

pendiri : Pimpinan Daerah Muhammadiyah


kota Malang

Penyelenggara : Majelis Pembina


Kesehatan Umum PDM kota Malang

4 Tipe Rumah Sakit C

5 dasar Pendirian SK Gubernur KDH Tingkat 1 Jawa Timur


Nomor 445/10442/024/1987 tertanggal 20
Mei 1987

6 No Surat Ijin Operasional 445/6/35.73.112/2015

7 Masa Berlaku sampai 11 Agustus 2015 s.d 10 Agustus 2020


dengan

8 Lama Ijin Operasional 5 Tahun

9 Akreditasi Paripurna

6
10 No akreditasi Rumah Sakit KARS-SERT/291/IV/2019

11 Tahun Peresmian 29 Agustus 1987

12 Pimpinan Rumah Sakit Direktur dibantu wakil direktur

13 Perijinan Rumah Sakit Kemenkes/Pemda/Pemkot

14 Perijinan Sarana LH/BATAN/IPAL/lain-lain


Penunjang

15 Lahan Luas lahan : 4.858 m2

Luas bangunan : 10.668 m2

16 Status Hak Tanah Hak Milik Persyarikatan

17 Jumlah TT (seluruhnya) 182

18 Pengembangan Pelayanan 1. Pelayanan Kemoterapi

2. Kateterisasi Jantung

3. CT Scan

4. Hemodialisa

19 Sebagai tempat pendidikan 1. Kedokteran


/ praktek klinik
2. Tenaga kesehatan lain
- D3 Farmasi
- D3 Radiologi
- D3 Rekam Medik
- S1 Kesehatan Lingkungan
- D3 Gizi

2.1.2 Manajemen

1 Statuta Rumah Sakit Hospital By Law : Ada


Medical Staf By Law : Ada

2 Perjanjian Dokter : Ada


Pegawai lain : Ada
Pemasok : Ada

3 Renstra Rencana Tahunan : Ada


Business Plan : Ada

7
4 SIM (Berbasia IT) Keuangan : Ada
Rekam Medik : Ada

2.1.3 Fasilitas dan Pelayanan

Fasilitas Pelayanan Medis Penunjang Medis

- IGD (Kedaruratan 1. Praktek spesialis 1. Instalasi Farmasi


traumalogi, bedah, - Spesialis Bedah 2. Instalasi Radiologi
non bedah) - Spesialis 3. Instalasi
- Rawat Jalan Penyakit Dalam Laboratorium
(Praktek spesialis, - Spesialis Anak 4. Instalasi Gizi
poliklinik pagi, sore - Spesialis
dan hari minggu) Kebidanan dan
- Rawat inap Kandungan Unit Penunjang Lainnya :
- Perawatan Khusus : - Spesialis Syaraf 1. CT Scan 32 Slide
 Kamar - Spesialis 2. Pelayanan ambulance
operasi Jantung dan dan mobil jenazah
 Kamar Pembuluh 3. Perawatan jenazah
bersalin Darah 4. Bina rohani pasien
 Perawatan - Spesialis THT 5. Melayani JKN
intensif - Spesialis Paru 6. Melayani 65 asuransi
 Anak - Spesialis Mata kesehatan
 Perinatologi - Spesialis 7. Senam hamil
 Isolasi Orthopedi 8. Pelayanan BDRS
 kemoterapi - Spesialis Gigi 9. Koperasi
- Fasilitas Kamar : - Spesialis 10. Masjid
 VVIP (A dan Radiologi 11. Medical Check
C) - Spesialis Up
 VIP Anestesi
 Kelas 1 - Spesialis
 Kelas 2 Urologi
 Kelas 3 - Rehabilitasi
Medik
2. Poliklinik :
- Klinik Umum
- Klinik Gigi
Umum
- Klinik
Fisioterapi
- Klinik
Konsultasi Gigi
- Klinik

8
Akupuntur

2.1.4 Prestasi
Lulus Akreditasi Paripurna dengan nomor sertifikat SNARS-SERT/291/IV/2018

2.1.5 Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit

1 Visi Menjadi pusat pelayanan kesehatan dengan hati dan


professional yang mengutamakan mutu dan
keselamatan pasien tahun 2021

2 Misi Membangun pusat pelayanan kesehatan :


1. Prima dan memuaskan
2. Mengutamakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
3. Berfungsi sebagai sarana dakwah

3 Tujuan 1. Terwujudnya ABC Malang sebagai rumah sakit


dengan layanan prima tahun 2018
2. Professional dan memuaskan menjadi citra
ABC tahun 2018
3. Menjadi pusat syiar islam tahun 2018

4 Motto Layananku Ibadahku

5 Brand Cepat, Tepat, Bermutu

2.1.6 Values ( Nilai-nilai )


Merupakan landasan moral yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan amal usaha sehari-hari

No Nilai Perilaku Indikator Perilaku

1 Profesional Disiplin Taat pada aturan karyawan, bekerja


sesuai prosedur, efisiensi dalam
proses pelayanan

Terampil dan Cepat, tepat dengan penuh kehati-


Kompeten hatian dan cakap sesuai
kewenangan, bekerja sesuai
dengan uraian tugas

9
Penampilan sopan Gestur dan seragam / baju kerja
dan rapi sesuai dengan standart

Rasional Menggunakan data dan ilmu untuk


mengambil keputusan

Proaktif Memiliki inisiatif untuk melakukan


aksi dalam perubahan dalam hal
menciptakan

2&3 Inovatif dan Kreatif Terbuka pada perubahan dan fokus


Komunikatif pada solusi

Produktif Melakukan kegiatan yang penuh


dengan nilai dan manfaat

Ramah Komunikasi yang menyejukkan,


bersikap santun dengan 3 S
( senyum, salam, sapa )

Tanggap Tidak menunda pelayanan dan


memberikan pelayanan secara
cepat

4 Integritas Perbaikan Terus menerus berupaya


berkesinambunga meningkatkan diri melalui
n standarisasi, evaluasi dan redesain
kerja

Peduli Memiliki empati pada pasien,


saling menghargai rekan kerja,
hemat energy dan merawat
lingkungan

Meyakinkan Melakukan sesuatu dengan


sungguh-sungguh

5 Islami Istiqomah Konsisten menjalankan SQS


(Sholat, Quran, Shodaqoh) dan SIS
(Sabar, Ikhlas, Syukur)

Jujur Mampu bekerja sesuai dengan SPO


dan berusaha keras dalam bekerja
berdasarkan pengetahuan yang
berkembang

Amanah Dapat dipercaya untuk

10
menjalankan tugas dan tanggung
jawab semua pekerjaan yang di
berikan Rumah Sakit

2.2.Pengkajian Manajerial
2.2.1. M1 ( MAN)Sumber Daya Manusia
2.2.1.1. Ketenagaan ( Struktur Organisasi)
Ruang ABC Malang melayani pasien Obstetri dan Ginekologi serta
pasien non Obgyn yang dipimpin oleh seorang kepala ruangan dan dibagi
menjadi 2 tim. Tim 1 terdiri dari 10 perawat, tim 2 terdiri dari 10 bidan.
Struktur Organisasi Ruang ABC Malang sebagai berikut :

Kepala Bidang Keperawatan


_______________________
Ani Budiati, S.Kep.Ners

Kepala Seksi Keperawatan 2


_______________________
Eni Iswinarti, Amd.Kep

Kepala Ruang Hadijah


_______________________
Widia Setianingrum Dwi Putri, Amd.Keb

Tim 1 Tim 2
_______________________ _______________________
1. Riva Atul, Amd.Kep 1. Umi Nadziroh, Amd.Keb
2. Meitha Trisnawati, Amd.Kep 2. Sri Hartatik, Amd.Keb
3. Rayanan Daluh, Amd. Kep 3. Irma Yulianti, Amd.Keb
4. Evi, Amd.Kep 4. Norma Qurota A, Amd.Keb
5. Silvi, Amd.Kep 5. Indriani, Amd.Keb
6. Erli, Amd.Kep 6. Restu A,Amd.Keb
7. Hanna, Amd.Kep 7. Alifia,S.Keb
8. Dini,S.Kep, Ners 8. Lolita, Amd.Keb
11
9. Dewi, Amd.Kep 9. Wulan, Amd.Keb
10. Wahyu, Amd.Kep 10. Arisanti, Amd.Keb
Pasien
Bagan 2.1 Jadwal Jaga Ruang Hadihjah Rsi Aisyiyah Malang

Sumber : Data Jaga Ruang Hadijah RSI Aisyiyah Malang

12
2.2.1.2. Struktur Manajerial
Ruang Hadijah memiliki struktur manajerial yang terdiri dari Kepala Ruang, Sekretaris, Bendahara,
Koordinator : Keislaman, Mutu, PPI, Instrumen, Kelengkapan Obat, Vaksin, Laktasi, Logistik, Linen,
Pelaporan KIA

Kepala Ruang Khadijah


_______________________
Widia Setianingrum Dwi Putri, Amd.Keb

Sekretaris
_______________ Koordinator Mutu Koordinator Keislaman
Bendahara
1. Dini Anjani, S.Kep,Ners _______________________ _______________________
________________
2. Alifiah, S.Keb 1. Irma Yulianti, Amd.Keb Umi Nadziroh, Amd.Keb
Sri Hartatik, Amd.Keb
2. Hanna Yulianti, Amd.Kep

Koordinator PPI Koordinator Istrumen Pelaporan KIA Koordinator Vaksin


_______________________ _______________________ _______________________ _______________________
1. Riva Atul, Amd.Kep Sri Hartatik, Amd.Keb 1. Indriani, Amd.Keb Umi Nadziroh, Amd.Keb
2. Rayana, Amd.Kep 2. Lolita, Amd.Keb
3. Wulan, Amd.Kep

Koordinator Kelengkapan Obat Koordinator Laktasi Koordinator Logistik Koordinator Linen


_______________________ _______________________ _______________________ _______________________
Meita T, Amd.Kep Norma Qurotu A, Amd.Keb Tutut Eni Kusuma

Bagan 2.1 Struktur Manajerial Ruang Hadijah


Sumber : Interview Kepala Ruang dan Data Manajerial Ruang Khadijah

13
Jumlah Tenaga Ruang ABC Malang

a. Tenaga Keperawatan
Tabel 2.1 Kualifikasi Tenaga Keperawatan Ruang ABC Malang
Jenis Jenjang
Tingkat Masa
No. Nama Kepegawaia TMT Sertifikasi Jabatan Karir
Pendidikan Kerja
n
1. Widia Tetap D.III 2003 16 th 1) Basic Life Support
Setianingrum Kebidanan 2) K3RS KARU
Dwiputri 3) Hygiene Sanitasi Makanan
4) Manajemen Bangsal
Keperawatan
5) Medication Error
6) Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency
7) Kontribusi Bidan Dalam
Pencapaian Millenium
8) Kesehatan Reproduksi Di
Tempat Kerja
9) Teknologi Kontrasepsi
Terkini
10) Pencegahan Infeksi
11) PPIRS
12) Manajemen Laktasi
13) Obstetri Dan Ginekologi
Terkini
14) Resusitasi Neonatus
15) Aplikasi Hari Kesehatan
Nasional
2. Umi Tetap D.IV 1995 24 1) Basic Life Support
Nadziroh Kebidanan 2) K3RS

14
3) Obstetri Neonatal
Emergency
4) Pemasangan Infus Dengan
Baik dan Benar
5) Save Mother and New
Born
6) Penanganan Terpadu
HIV/AIDS Pada Bayi dan
Anak
7) Manajemen Laktasi
8) Senam Hamil
9) Manajemen Program
Imunisasi
10) Ketrampilan Kegawat
Daruratan

3. Sri Hartatik Tetap D.III 2002 17 th 1) Tatalaksana Pasien TB


Kebidanan 2) Senam Hamil metode PJ
Yoga
3) BLS
4) PONEK
5) K3RS
6) Manajemen Laktasi
7) Workshop Emergency
Obstetri
8) Early Live Nutritiom
9) Manajemen Pengolahan
vaksin
10) Optimalisasi Tumbang
Anak
11) Asuhan Persalinan Normal

15
12) Kegawat Daruratan
13) Pembina Keluarga
BerencanaThe Nurse’s
Control Surgical Site
Infektiomn
14) Askep Mola Hidratidosa
4. Irma Yulianti Tetap D.III 2002 12 th 1) BLS PJ
Kebidanan 2) PONEK
3) K3RS
4) Manajemen Laktasi
5) PPI
6) Tumbuh Kembang dan
Cacat Bawaan
7) Mutu dan Keselamatan
Pasien
8) Optimalisasi Tumbang
Anak
9) Asuhan Persalinan Normal
10) Senam Hamil metode
Yoga
11) Tatalaksana Pasien Tb
12) 12. Workshop Kangaroo
Mother Care
13) Save Moter And Newborn
5. Norma Tetap D.IV 2015 4th 1) BLS
Qurotu Aini Kebidanan 2) PONEK PJ
3) K3RS
4) Manajemen Laktasi
5) PPI
6) Asuhan Persalinan Normal
7) Senam Hamil metode

16
Yoga
8) Tatalaksana Pasien Tb
9) KPRS
10) Komunikasi Efektif
11) Kebencanaan
12) Budaya
6. Indriani Tetap D.III 2015 4th 1) BLS
Kebidanan 2) PONEK PJ
3) K3RS
4) Manajemen Laktasi
5) PPI
6) Asuhan Persalinan Normal
7) Senam Hamil metode
Yoga
8) Tatalaksana Pasien Tb
9) KPRS
10) Komunikasi Efektif
11) Kebencanaan
12) Budaya
7. Restu A 4th 1) BLS PJ
Tetap D.III 2015 2) PONEK
Kebidanan 3) K3RS
4) Manajemen Laktasi
5) PPI
6) Asuhan Persalinan Normal
7) Senam Hamil metode
Yoga
8) Tatalaksana Pasien Tb
9) KPRS
10) Komunikasi Efektif
11) Kebencanaan

17
12) Budaya
7. Alifia Kontrak S1 2017 2th 1) BLS BP
Kebidanan 2) K3RS
3) PPI
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya
8. Wulan Kontrak D.III 2017 2th 1) BLS BP
Kebidanan 2) K3RS
3) PPI
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya
9. Arisanti Kontrak D.III 2018 2th 1) BLS BP
Kebidanan 2) K3RS
3) PPI
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya

Jenis Jenjang
Tingkat Masa
No. Nama Kepegawaia TMT Sertifikasi Jabatan Karir
Pendidikan Kerja
n
1. Meita Trisna Tetap D.III 2012 7 th 1) BLS PJ
Keperawat 2) K3RS
an 3) PPI
4) KPRS

18
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya
8) Teknik Pencapuran
Sediaan Steril dan
Sitostatika secara
Spesifik
9) Medication Erroe
10) PONEK
11) Tatalaksana TB
12) Central Venous Acces
Insertion, Care and
Maintenance
2. RivaAtul Tetap D.III 2012 7th 1) BLS PJ
Keperawat 2) K3RS
an 3) PPI
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya
8) Elektrocardiografi
9) POCTdan Qualifiasi
Asurancy
3. Rayana Tetap D.III 2014 5th 1) BLS PJ
Daluh Keperawat 2) K3RS
an 3) PPI
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya
8) POCTdan Qualifiasi

19
Asurancy
4. Evi Tetap D.III 2015 4th 1) BLS PJ
Keperawat 2) K3RS
an 3) PPI
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya
8) POCTdan Qualifiasi
Asurancy
5. Silvi Tetap D.III 3th 1) BLS PJ
Keperawat 2016 2) K3RS
an 3) PPI
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya
8) POCTdan Qualifiasi
Asurancy
6. Erli Kontrak D.III 2017 2th 1) BLS PP
Keperawat 2) K3RS
an 3) PPI
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya
8) POCTdan Qualifiasi
Asurancy
7. Hanna Kontrak D.III 2017 2th 1) BLS PP
Keperawat 2) K3RS
an 3) PPI

20
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya
8) POCTdan Qualifiasi
Asurancy
8. Dini Kontrak S1 2017 2th 1) BLS PP
Keperawat 2) K3RS
an 3) PPI
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya
8) POCTdan Qualifiasi
Asurancy
9. Dewi Kontrak D.III 2017 2th 1) BLS PP
Keperawat 2) K3RS
an 3) PPI
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya
8) POCTdan Qualifiasi
Asurancy
10. Wahyu Kontrak D.III 2017 2th 1) BLS PP
Keperawat 2) K3RS
an 3) PPI
4) KPRS
5) Komunikasi Efektif
6) Kebencanaan
7) Budaya

21
8) POCTdan Qualifiasi
Asurancy
Sumber Data : Interview Kepala Ruangan dan Diklat

Berdasarkan tabel di atas didapatkan data ketenagaan di ruang Hadijah terdiri dari Perawat dan Bidan dengan status
kepegawaian yang berbeda yaitu pegawai tetap dan kontrak. Pegawai tetap terdiri dari Bidan sebanyak 5 orang (50%) dan
kontrak sebanyak 5 orang (50%). Perawat dengan status pegawai tetap sebanyak 2 orang (20%) dan kontrak sebanyak 8 orang
(80%). Tenaga perawat memiliki tingkat pendidikan D3 keperawatan sebanyak 9 orang (90 %), dan S1 Keperawatan sebanyak 1
orang (10 %). Bidan memiliki tingkat pendidikan D4 Kebidanan sebanyak 2 orang (20 %), dan S1 Keperawatan sebanyak 1
orang (10 %) dan D3 Kebidanan sebanyak 7 orang (70%). Perawat di ruang Khadijah rata – ratatelahmemiliki sertifikasi standar
seperti BCLS, K3, KomunikasiEfektif, ManajemenBencana dan PPI, Sedangkan Bidan memiliki sertifikasi standar selain BCLS,
K3, Komunikasi Efektif, Manajemen Bencana, PPI, memiliki sertifikasi PONEK dan Manajemen Laktasi.

22
b. Tenaga Non Medis
Tabel 2.2 Daftar Tenaga Non Medis di Ruang ABC Malang

No. Kualifikasi Pendidikan Jumlah Kepegawaian


1. Cleaning Service SMA 2 Honorer
2. House Ceeping SMA 4 Tetap

Sumber : Interview Kepala Ruangan


Berdasarkan data tabel diatas dapat dijelaskan bahwa ruang Hadijah terdapat
tenaga non medis sebanyak 6 orang dengan jenis kepegawaian Tetap dan Honorer.

c. Tenaga Medis
Tabel 2.3. Tenaga Medis Kedokteran Ruang Utsman RSI Aisyiyah Malang

No Kualifikasi Jumlah
1. Dokter Spesialis anak 4
2. Dokter Spesialis Bedah Plastik 1
3. Dokter Spesialis Bedah Syaraf 2
4. Dokter Spesialis Bedah Umum 3
5. Dokter Spesialis Gigi 4
6. Dokter Spesialis jiwa 1
7. DokterSpesialis Kandungan dan Kebidanan 3
8. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 3
9. Dokter Spesialis Mata 5
10. Dokter Spesialis Ortopedi 3
11. Dokter Spesialis Paru 3
12. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 5
13. Dokter Spesialis Rehap Medik 2
14. Dokter Spesialis Syaraf 5
15. Dokter Spesialis THT 3
16. Dokter Spesialis Urologi 2
Sumber : Information Center RSI Aisiyah Malang

Berdasarkan dara tabel diatas menunjukkan bahwa ruang hadijah memiliki tenaga
medis antara lain 4 dokter spesialis anak, 1 dokter spesialis bedah plastik, 2 dokte spesialis
bedah syaraf, 1 Dokter Spesialis bedah degestif, 3 Dokter Spesialis bedah umum, 5 Dokter
Spesialis gigi, 4 Dokter Spesialis jantung, 1 Dokter Spesialis jiwa, 3 Dokter Spesialis
kandungan dan kebidanan, 3 Dokter Spesialis kulit dan kelamin, 5 Dokter Spesialis mata, 3
Dokter Spesialis ortopedi, 3 Dokter Spesialis paru, 5 Dokter Spesialis penyakit dalam, 2

23
Dokter Spesialis rehap medik, 5 Dokter Spesialis saraf, 3 Dokter Spesialis THT, 2 Dokter
Spesialis urologi.

2.1.2. Prioritas Kasus 1 Bulan Terakhir


Tabel 2.4. Besar Penyakit di Ruang Khadijah Bulan Januari 2019
RSI Aisyiyah Malang
No Jenis Penyakit Jumlah
1. Partus Spontan 16
2. Partus dengan SC 9
3. AUB 6
4. DHF 5
5. Myoma Uteri 4
6. PROM 4
7. Abbortus Incomplete 3
8. Vertigo 2
9. Oligohidramnion 2
10. Death Conceptus 2
Total 53
Sumber : Data Instalasi Bagian Rekam Medik RSI Aisyiyah Malang

Dari hasil analisa di atas 10 besar jumlah penyakit di ruang hadijah


pada bulan januari 2019 yaitu Partus Spontan 16, Partus dengan SC 9, AUB 6,
DHF 5, Myoma Uteri 4, PROM 4, Abbortus Incomplete 3, Vertigo 3,
Oligohidramnion 2, Death Conceptus 2.

2.1.3. Analisa Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat


a. Tabel 2.5 Analisa Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga
Perawat dan Bidan Pada Tanggal 26 Pebruari 2019 di Ruang Khadijah
RSI Aisiyah Malang (MenurutDouglas)
Keterangan
Pelaksanaan Hari Nama No Diagnosa Tingkat Pasien

ke- Pasien Bed/Kelas Ketergantungan


Non Obgyn
Selasa, 26Februari Ny. O 401 CKD + Anemia Total
Non Obgyn
2019 Ny. T 402 LBP + HNP Total

- 403/1 - -

- 403/2 - -

24
Non Obgyn
Ny. N 404/1 ISK Mandiri
Non Obgyn
Ny. R 404/2 Ca Mammae Partial
Non Obgyn
Ny. A 405/1 CAD Partial
Non Obgyn
Ny. D 405/2 CHF Partial

- 406/1 - -
Non Obgyn
Ny. Z 406/2 Susp Adeno Ca Partial
Obgyn
Ny. E 407/1 Myoma Uteri Mandiri

- 407/2 - -

- 407/3 - -
Non Obgyn
Ny. M 408/1 Tu Mammae Mandiri
Non Obgyn
Ny. El 408/2 OF Mandiri
Non Obgyn
Ny. Mu 408/3 Dyspnea Total
Obgyn
Ny. R 409/1 G3 Abd Pain Partial
Obgyn
Ny. S 409/2 Post Sc Partial

- 409/3 - -
Obgyn
Ny. R 409/4 G1 PPI Parsial
Obgyn
Ny. D 409/5 G2 PPROM Parsial

- 409/6 - -

- 409/7 - -
Obgyn
Ny. Su 410/1 Missing Tail IUD Mandiri
Ny. Ri 410/2 Aff IUD Mandiri Obgyn
Non Obgyn
Ny. Ro 411/1 Pneumonia Partial
Non Obgyn
Ny. Ri 411/2 TB Partial

- HCM - -
Obgyn
By. Ny.S N 204/1 Neo Aterm Total

25
Total pasien 20
Sumber : Hasil Checklist & Rekam Medik Pasien Ruang ABC Malang

Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat


Tingkat Jumlah Pasien Pagi Sore Malam
Ketergantungan
Mandiri 3 3 x 0,17 = 0,51 3 x 0,14 = 0,42 3 x 0,07 = 0,21
Parsial 6 6 x 0,27 = 1,62 6 x 0,15 = 0,84 6 x 0,10 = 0,6
Total 3 3 x 0,36 = 1,08 3 x 0,3 = 0,9 3 x 0,20 = 0,6
Jumlah pasien 12 3,21 2,16 1,41
Total tenaga 10 3 2 1
Perawat

Total tenaga perawat :


Pagi : 3 orang
Sore : 2 orang
Malam : 1 orang
6orang
Keterangan : Angka 86 merupakan jumlah hari tak
Jumlah tenaga lepas dinas per hari : kerja dalam satu tahun, sedangkan 279 adalah jumlah
86 x 6 = 1,8 ( 2 orang) hari kerja efektif dalam 1tahun.
279

Jadi, jumlah perawat yang di butuhkan untuk bertugas per hari di ruang
Khadijah adalah 6 orang + 2 orang lepas dinas + 1 orang tenaga : kepala ruang, jumlah = 9
orang.

Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga Bidan


Tingkat Jumlah Pasien Pagi Sore Malam
Ketergantungan
Mandiri 3 3 x 0,17 = 0,51 3 x 0,14 = 0,42 3 x 0,07 = 0,21
Parsial 4 4 x 0,27 = 0,92 4 x 0,15 = 0,6 4 x 0,10 = 0,4
Total 1 1 x 0,36 = 0,36 1 x 0,3 = 0,3 1 x 0,20 = 0,20
Jumlah pasien 8 1,79 1,32 0,81
Total tenaga 10 2 1 1
Bidan
Total tenaga bidan :
Pagi : 2 orang
Sore : 1 orang
Malam : 1 orang
4orang
Keterangan : Angka 86 merupakan jumlah hari tak
Jumlah tenaga lepas dinas per hari : kerja dalam satu tahun, sedangkan 279 adalah jumlah
hari kerja efektif dalam 1tahun.

26
86 x 4 = 1,23 ( 1 orang)
279

Jadi, jumlah bidan yang di butuhkan untuk bertugas per hari di ruang
Hadijah adalah 4 orang + 1orang lepas dinas + 1 orang tenaga : kepala ruang, jumlah
= 6 orang

b. Tabel 2.6 Analisa Tingkat Ketergantungan Pasien dan


KebutuhanTenaga Perawatdan BidanPada Tanggal 27 Pebruari 2019 di
Ruang ABC Malang(MenurutDouglas)

Pelaksanaan Hari Nama No Diagnosa Tingkat Keterangan


ke- Pasien Bed/Kelas Ketergantungan Pasien
Rabu, 27Februari Ny. O 401 CKD + Anemia Total Non Obgyn
2019 Ny. T 402 LBP + HNP Total Non Obgyn
Ny. A 403/1 AUB+Myoma Uteri Partial Obgyn
- 403/2 - -
An. M 404/1 CTEV Mandiri Non Obgyn
Ny. R 404/2 Ca Mammae Partial Non Obgyn
Ny. A 405/1 CAD Partial Non Obgyn
Ny. D 405/2 CHF Partial Non Obgyn
Ny. S 406/1 Nausea Vomiting Mandiri Non Obgyn
Ny. Z 406/2 Susp Adeno Ca Partial Non Obgyn
Ny. E 407/1 Myoma Uteri Mandiri Obgyn
Ny. O 407/2 AUB Parsial Obgyn
- 407/3 - -
- 408/1 - -
Ny. El 408/2 OF Mandiri Non Obgyn
Ny. Mu 408/3 Dyspnea Total Non Obgyn
Ny. R 409/1 G3 Abd Pain Partial Obgyn
Ny. S 409/2 Post SC Partial Obgyn
- 409/3 - -
Ny. R 409/4 G1 PPI Parsial Obgyn
Ny. D 409/5 G2 PPROM Parsial Obgyn
Ny. N 409/6 Blighted Ovum Parsial Obgyn
Ny. Nu 409/7 G2 Oligohidramnion Parsial Obgyn
- 410/1 - -
- 410/2 - -
Ny. Ro 411/1 Pneumonia Partial Non Obgyn
Ny. Ri 411/2 TB Partial Non Obgyn
- HCM - -
- N204/1 - -
Total pasien 21

27
Sumber : Hasil Checklist & Rekam Medik Pasien Ruang Hadijah RSI Aisyiyah
Malang

Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat


Tingkat Jumlah Pasien Pagi Sore Malam
Ketergantungan
Mandiri 3 2 x 0,17 = 0,34 2 x 0,14 = 0,28 2 x 0,07 = 0,14
Parsial 6 6 x 0,27 = 1.62 6 x 0,15 = 0,9 6 x 0,10 = 0,6
Total 3 3 x 0,36 = 1,08 3 x 0,3 = 0,9 3 x 0,20 = 0,6
Jumlah pasien 12 3,04 2,08 1,34
Total tenaga 10 3 2 1
Perawat
Total tenaga perawat :
Pagi : 3 orang
Sore : 2 orang
Malam : 1 orang
6orang
Keterangan : Angka 86 merupakan jumlah hari tak
Jumlah tenaga lepas dinas per hari : kerja dalam satu tahun, sedangkan 279 adalah jumlah
86 x 6 = 1,84 ( 2 orang) hari kerja efektif dalam 1tahun.
279

Jadi, jumlah perawat yang di butuhkan untuk bertugas per hari di ruang
Hadijah adalah 6 orang + 2 orang lepas dinas + 1 orang tenaga : kepala ruang, jumlah
= 9 orang.
Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga Bidan
Tingkat Jumlah Pasien Pagi Sore Malam
Ketergantungan
Mandiri 1 1 x 0,17 = 0,17 1 x 0,14 = 0,14 1 x 0,07 = 0,07
Parsial 8 8 x 0,27 = 2,16 8 x 0,15 = 1,2 8 x 0,10 = 0,8
Total 0 0 x 0,36 = 0 0 x 0,3 = 0 0 x 0,20 = 0
Jumlah pasien 9 2,33 1,34 0,87
Total tenaga 10 2 1 1
Bidan
Total tenaga bidan :
Pagi : 2 orang
Sore : 1 orang
Malam : 1 orang
4orang
Keterangan : Angka 86 merupakan jumlah hari tak
Jumlah tenaga lepas dinas per hari : kerja dalam satu tahun, sedangkan 279 adalah jumlah
86 x 4 = 1,2 ( 1 orang) hari kerja efektif dalam 1tahun.
279

28
Jadi, jumlah bidan yang di butuhkan untuk bertugas per hari di ruang
Hadijah adalah 4 orang + 1 orang lepas dinas + 1 orang tenaga : kepala ruang,
jumlah = 6 orang

c. Tabel 2.7 Analisa Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga


Perawatdan BidanPada Tanggal 28Februari 2019 di Ruang Khadijah RSI
Aisiyah Malang (MenurutDouglas)
Pelaksanaan Hari Nama No Diagnosa Tingkat Keterangan
ke- Pasien Bed/Kelas Ketergantungan Pasien
Kamis, 28Februari Ny. O 401 CKD + Anemia Total Non Obgyn
2019 Ny. T 402 LBP + HNP Total Non Obgyn
Ny. U 403/1 GEA Mandiri Non Obgyn
- 403/2 - -
Nn. F 404/1 App Acute Partial Non Obgyn
Ny. R 404/2 Ca Mammae Partial Non Obgyn
Ny. A 405/1 CAD Partial Non Obgyn
Ny. D 405/2 CHF Partial Non Obgyn
- 406/1 - -
Ny. Z 406/2 Susp Adeno Ca Partial Non Obgyn
Ny. E 407/1 Myoma Uteri Mandiri Obgyn
Ny. L 407/2 G2P1 Bks SC Partial Obgyn
Ny. A 407/3 Dyspnea Total Non Obgyn
Ny. Um 408/1 Abses Jari Mandiri Non Obgyn
- 408/2 - -
Ny. Mu 408/3 Dyspnea Total Non Obgyn
Ny. Re 409/1 G3 / Abd Pain Partial Obgyn
Ny. S 409/2 Pot SC Partial Obgyn
- 409/3 - -
Ny. R 409/4 G1/ PPI Partial Obgyn
Ny. D 409/5 G2/PPROM Partial Obgyn
Ny. N 409/6 Post SC Partial Obgyn
- 409/7 - -
Ny. Si 410/1 AUB Mandiri Obgyn
- 410/2 - -
Ny. Ro 411/1 Pneumonia Partial Non Obgyn
Ny. Ri 411/2 TB partial Non Obgyn
- HCM - -
By.Ny N N204/1 Neo Aterm Total Obgyn
Total pasien 22
Sumber : Hasil Checklist & Rekam Medik Pasien Ruang ABC Malang

Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat


Tingkat Jumlah Pasien Pagi Sore Malam

29
Ketergantungan
Mandiri 2 2 x 0,17 = 0,34 2 x 0,14 = 0,28 2 x 0,07 = 0,14
Parsial 7 7 x 0,27 = 1,89 7 x 0,15 = 1,05 7 x 0,10 = 0,7
Total 4 4 x 0,36 = 1,44 4 x 0,3 = 1,2 4 x 0,20 = 0,8
Jumlah pasien 13 3,67 2,53 1,64
Total tenaga 10 4 2 2
Perawat
Total tenaga perawat :
Pagi : 4 orang
Sore : 2 orang
Malam : 2 orang
8 orang
Keterangan : Angka 86 merupakan jumlah hari tak
Jumlah tenaga lepas dinas per hari : kerja dalam satu tahun, sedangkan 279 adalah jumlah
86 x 8 = 2,46 ( 2 orang) hari kerja efektif dalam 1tahun.
279

Jadi, jumlah perawat yang di butuhkan untuk bertugas per hari di ruang Khadijah
adalah
8 orang + 2 orang lepas dinas + 1orang tenaga : kepala ruang, jumlah = 11orang

Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga Bidan


Tingkat Jumlah Pasien Pagi Sore Malam
Ketergantungan
Mandiri 2 2 x 0,17 = 0,34 2 x 0,14 = 0,28 2 x 0,07 = 0,14
Parsial 6 6 x 0,27 = 1,62 6 x 0,15 = 0,9 6 x 0,10 = 0,6
Total 1 1 x 0,36 = 0,36 1 x 0,3 = 0,3 1 x 0,20 = 0,20
Jumlah pasien 9 2,32 1,48 0,94
Total tenaga 10 2 1 1
Perawat
Total tenaga bidan :
Pagi : 2 orang
Sore : 1orang
Malam : 1 orang
4orang
Jumlah tenaga lepas dinas per hari :
86 x 4 = 0,61 ( 1orang) Keterangan : Angka 86 merupakan jumlah hari tak
279 kerja dalam satu tahun, sedangkan 279 adalah jumlah
hari kerja efektif dalam 1tahun.
Jadi, jumlah bidan yang di butuhkan untuk bertugas per hari di ruang Khadijah adalah

4orang + 1orang lepas dinas + 1orang tenaga : kepala ruang, jumlah = 6orang

2.1.4 Bed Occupacy Rate (BOR)

30
Table 2.8 BOR (Bed Occupacy Rate) Pada Tanggal 26 - 28 Februari 2019 di Ruang
KhadijahRSI Aisiyah Malang
 BORPasien hari Senin, 26Februari 2019
No. Shift VIP Kelas I Kelas Kelas VK HCM Isolasi BOR
II III
1. Pagi 2 Bed 5 Bed 4 Bed 5 Bad 0 Bad 0 Bad 2 Bed 18/28x100%
0 3 2 2 2 1 0 = 64 %
Koson Koson Koson Koson Koson Koson Koson
g g g g g g g
2. Sore 2 Bed 5 Bed 4 Bed 5 Bad 0 Bad 0 Bad 2 Bed 18/28x100%
0 3 2 2 2 1 0 = 64 %
Koson Koson Koson Koson Koson Koson Koson
g g g g g g g
3. Mala 2 Bed 5 Bed 4 Bed 5 Bad 0 Bad 0 Bad 2 Bed 18/28x100%
m = 64 %
0 3 2 2 2 1 0
Koson Koson Koson Koson Koson Koson Koson
g g g g g g g

Sumber : Hasil Observasi & Data Rekapan Ruang ABC

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa BOR tanggal 26Februari 2019
di Ruang ABC Malang rata – rata lebih dari 50% yaitu 64%.

 BORPasien hari Selasa, 27Februari 2019


No. Shift VIP Kelas I Kelas Kelas VK HCM Isolasi BOR
II III
1. Pagi 2 Bed 7 Bed 4 Bed 6 Bad 0 Bad 0 Bad 2 Bed 21/28x100%
0 1 2 1 2 1 0 = 75 %
Koson Koson Koson Koson Kosong Kosong Kosong
g g g g
2. Sore 2 Bed 7 Bed 4 Bed 6 Bad 0 Bad 0 Bad 2 Bed 21/28x100%
0 1 2 1 2 1 0 = 75 %
Koson Koson Koson Koson Kosong Kosong Kosong
g g g g
3. Mala 2 Bed 5 Bed 4 Bed 5 Bad 0 Bad 0 Bad 2 Bed 18/28x100%
m = 64 %
0 3 2 2 2 1 0
Koson Koson Koson Koson Kosong Kosong Kosong
g g g g

Sumber : Hasil Observasi & Data Rekapan Ruang ABC

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa BOR tanggal 27Februari 2019
di Ruang Khadijah RS I Aisyiyah Malang rata – rata lebih dari 50% yaitu 71%.

31
 BORPasien hari Rabu, 28Februari 2019
No. Shift VIP Kelas I Kelas Kelas VK HCM Isolasi BOR
II III
1. Pagi 2 Bed 6 Bed 5 Bed 5 Bad 1 Bad 0 Bad 2 Bed 21/28x100%
0 2 1 2 1 1 0 = 75 %
Koson Koson Koson Koson Koson Koson Koson
g g g g g g g
2. Sore 2 Bed 6 Bed 5 Bed 6 Bad 0 Bad 0 Bad 2 Bed 21/28x100%
0 2 1 1 2 1 0 = 75 %
Koson Koson Koson Koson Koson Koson Koson
g g g g g g g
3. Mala 2 Bed 6 Bed 5 Bed 5 Bad 0 Bad 0 Bad 2 Bed 21/28x100%
m = 75 %
0 2 1 2 2 1 0
Koson Koson Koson Koson Koson Koson Koson
g g g g g g g
Sumber : Hasil Observasi & Data Rekapan Ruang Hadijah RSI Aisyiyah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa BOR tanggal 28Februari 2019
di ruang ABC Malang rata – rata lebih dari 50% yaitu 75%.

Kesimpulan dari hasil BOR Senin, Selasa, dan Rabu didapatkan rata-rata
70%.Menurut DEPKES RI tahun 2005 standar efisiensi BOR diruang rawat inap
adalah 60%-85% (JUKNIS SIRS,2011). Dapat disimpulkanbahwa BOR di ruang
Khadijah telah memenuhi BOR sesuai dengan standar nasional.

Masalah pada M1 (MAN)


Apa Masalah Pada M1???

Masalah :
????????

32
2.2.2. M2 (Material - Sarana dan Prasarana)
Lokasi dan Denah
Lokasi penerapan praktik profesi ners manajemen Keperawatan UMM ini dilakukan
di ruang rawat inap khadijah Lantai 4 RSI Aisyiyah, dengan uraian denah sebagai
berikut.
Batas-batas ruangan sebagai berikut :

A. Timur : sebelah timur berbatasan dengan gedung lama( B) rsi atau


ruang operasi, pendaftaran pasien, ruang ustman
B. Barat : sebelah barat berbatasan dengan taman kota
C. Utara : sebelah utara berbatasan dengan taman jalan
D. Selatan : gedung lama (A) rsi aisyiyah
Atas

33
34
2.2.2.1. Peralatan dan Fasilitas di Ruang Rawat Inap Ruang Khadijah Lantai 4

Fasilitas Untuk Pasien di Ruang Rawat Inap Khadijah Lantai 4 RSI.Aisyiyah

Tabel 2.4.1.1 : Fasilitas Untuk Pasien di Ruang Rawat Inap Khadijah

No Ruang Nama Barang Ideal Jumlah Kondisi Keterangan


1 401 AC 1/ruangan 1 Baik  
ALMARI
2 1/ruangan 1 Baik  
PASIEN/NAKAS
BED PASIEN +
3 1/ruangan 1 Baik  
STAND INF
MEJA MAKAN
4 1/ruangan 1 Baik  
PASIEN
5 SOFA 1/ruangan 1 Baik  
 
6 TELEVISI 1/ruangan 1 Baik  
7 CERMIN 1/ruangan 1 Baik  
8 EMBER 1/ruangan 1 Baik  
9 GAYUNG MANDI 1/ruangan 1 Baik  
10 JAM DINDING 1/ruangan 1 Baik  
TEMPAT SAMPAH
11 1/ruangan 1 Baik
INJAK
12 402 AC 1/ruangan 1 Baik
ALMARI
13 1/ruangan 1 Baik
PASIEN/NAKAS
BED PASIEN +
14 1/ruangan 1 Baik
STAND INF
MEJA MAKAN
15 1/ruangan 1 Baik
PASIEN
16 SOFA 1/ruangan 1 Baik
17 TELEVISI 1/ruangan 1 Baik
18 CERMIN 1/ruangan 1 Baik
19 EMBER 1/ruangan 1 Baik
20 GAYUNG MANDI 1/ruangan 1 Baik
21 JAM DINDING 1/ruangan 1 Baik
TEMPAT SAMPAH
22 1/ruangan 1 Baik
INJAK

No Ruang Nama Barang Ideal Jumlah Kondisi Keterangan


ALMARI
1 403 1/ruangan 1 Baik  
PASIEN/NAKAS
2 BED PASIEN + 1/ruangan 1 Baik  
STAND INF

35
3 KIPAS ANGIN 1/ruangan 1 Baik  
4 KURSI TUNGGU 1/ruangan 1 Baik  
5 TELEVISI 1/ruangan 1 Baik  
6 TRAP PASIEN 1/ruangan 1 Baik  
7 CERMIN 1/ruangan 1 Baik  
8 EMBER 1/ruangan 1 Baik  
9 GAYUNG MANDI 1/ruangan 1 Baik  
10 JAM DINDING 1/ruangan 1 Baik  
TEMPAT SAMPAH
11 1/ruangan 1 Baik
INJAK
ALMARI
1 404 1/ruangan 1 Baik
PASIEN/NAKAS
BED PASIEN +
2 1/ruangan 1 Baik
STAND INF
3 KIPAS ANGIN 1/ruangan 1 Baik
4 KURSI TUNGGU 1/ruangan 1 Baik
5 TELEVISI 1/ruangan 1 Baik
6 TRAP PASIEN 1/ruangan 1 Baik
7 CERMIN 1/ruangan 1 Baik
8 EMBER 1/ruangan 1 Baik
9 GAYUNG MANDI 1/ruangan 1 Baik
10 JAM DINDING 1/ruangan 1 Baik
TEMPAT SAMPAH
11 1/ruangan 1 Baik
INJAK

No Ruang Nama Barang Ideal Jumlah Kondisi Keterangan


ALMARI
1 405 2/ruangan 2 Baik  
PASIEN/NAKAS
BED PASIEN +
2 1/ruangan 1 Baik  
STAND INF
3 KIPAS ANGIN 1/ruangan 1 Baik  
4 KIPAS ANGIN 1/ruangan 1 Baik  
5 KURSI TUNGGU 1/ruangan 1 Baik  
6 TELEVISI 1/ruangan 1 Baik  
7 TRAP PASIEN 1/ruangan 1 Baik  
8 CERMIN 1/ruangan 1 Baik  
9 EMBER 1/ruangan 1 Baik  
10 GAYUNG MANDI 1/ruangan 1 Baik  
11 JAM DINDING 1/ruangan 1 Baik
TEMPAT SAMPAH
12 1/ruangan 1 Baik
INJAK
1 406 ALMARI 2/ruangan 2 Baik  

36
PASIEN/NAKAS
BED PASIEN +
2 1/ruangan 1 Baik  
STAND INF
3 KIPAS ANGIN 1/ruangan 1 Baik  
4 KIPAS ANGIN 1/ruangan 1 Baik  
5 KURSI TUNGGU 1/ruangan 1 Baik  
6 TELEVISI 1/ruangan 1 Baik  
7 TRAP PASIEN 1/ruangan 1 Baik  
8 CERMIN 1/ruangan 1 Baik  
9 EMBER 1/ruangan 1 Baik  
10 GAYUNG MANDI 1/ruangan 1 Baik  
11 JAM DINDING 1/ruangan 1 Baik
TEMPAT SAMPAH
12 1/ruangan 1 Baik
INJAK
No Ruang Nama Barang Ideal Jumlah Kondisi Keterangan
ALMARI
1 407 3/ruangan 3 Baik  
PASIEN/NAKAS
BED PASIEN +
2 1/ruangan 1 Baik  
STAND INF
3 KIPAS ANGIN 1/ruangan 1 Baik  
4 KIPAS ANGIN 1/ruangan 1 Baik  
5 KURSI TUNGGU 1/ruangan 1 Baik  
6 TELEVISI 5/ruangan 5 Baik  
7 TRAP PASIEN 5/ruangan 5 Baik  
8 CERMIN 1/ruangan 1 Baik  
9 EMBER 2/ruangan 2 Baik  
 
10 2/ruangan 2 Baik
GAYUNG MANDI
11 JAM DINDING 3/ruangan 3 Baik
TEMPAT SAMPAH
12 1/ruangan 1 Baik
INJAK

ALMARI
1 408 3/ruangan 3 Baik  
PASIEN/NAKAS
BED PASIEN +
2 1/ruangan 1 Baik  
STAND INF
3 KIPAS ANGIN 1/ruangan 1 Baik  
4 KIPAS ANGIN 1/ruangan 1 Baik  
5 KURSI TUNGGU 1/ruangan 1 Baik  
6 TELEVISI 5/ruangan 5 Baik  
7 TRAP PASIEN 5/ruangan 5 Baik  
8 CERMIN 1/ruangan 1 Baik  

37
9 EMBER 2/ruangan 2 Baik  
10 GAYUNG MANDI 2/ruangan 2 Baik  
11 JAM DINDING 3/ruangan 3 Baik
TEMPAT SAMPAH
12 1/ruangan 1 Baik
INJAK

No Ruang Nama Barang Ideal Jumlah Kondisi Keterangan


ALMARI
1 409 7/ruangan Baik  
PASIE/NAKAS 7
BED PASIEN +
2 7/ruangan Baik  
STAND INF 7
3 BOX BAYI 7/ruangan 7 Baik  
BOX
4 MEMANDIKAN 1/ruangan Baik  
BAYI 1
5 KIPAS ANGIN 1/ruangan 2 Baik  
6 KURSI TUNGGU 7/ruangan 7 Baik  
MEJA
7 MEMANDIKAN 1/ruangan Baik  
AYI 1
8 CERMIN 1/ruangan 1 Baik  
9 EMBER 1/ruangan 1 Baik  
10 GAYUNG MANDI 1/ruangan 1 Baik  
11 RAK SEPATU 2/ruangan 2 Baik

No Ruang Nama Barang Idea Jumlah Kondisi Keterangan


410
1 2/ruangan 2 Baik  
R.BAYI TABUNG O2 KECIL
TROLI
2 1/ruangan 1 Baik  
INSTRUMEN
3 ALMARI ES KECIL 1/ruangan 1 Baik  
4 ALMARI PASIEN 1/ruangan 1 Baik  
5 MEJA KURSI SOFA 1/ruangan 1 Baik  
6 410 SKETSEL 1/ruangan 1 Baik  
7 (LAKTA ALMARI ES KECIL 1/ruangan 1 Baik  
8 SI) ALMARI PASIEN 1/ruangan 1 Baik  
9 MEJA KURSI SOFA 2/ruangan 2 Baik  
 
10 2/ruangan 2 Baik
SKETSEL
3
11 3/ruangan Baik
TIMBANG BADAN
12 TABUNG O2 KECIL 2/ruangan 2 Baik

38
410
1 1/ruangan Baik
KABER ALMARI ES 1
2 ALMARI ETALASE 1/ruangan 1 Baik
3 ALMARI PASIEN 3/ruangan 3 Baik
4 ETALASE 1/ruangan 1 Baik
5 KURSI BULAT 1/bed 1 Baik
6 KURSI PUTAR 1/ruangan 1 Baik
TEMPAT TIDUR
7 2/ruangan Baik
OBGYN 2
TEMPAT TIDUR
8 1/ruangan Baik
PASIEN 1
411 A dan ALMARI
1 1/ruangan Baik
B PASIE/NAKAS 2
2 EXHAUSE 1/ruangan 2 Baik
3 KURSI TUNGGU 1/ruangan 2 Baik
BEDPAN
4 1/ruangan Baik
STAINLESS 2
5 CERMIN 1/ruangan 2 Baik
6 EMBER 1/ruangan 2 Baik
GANTUNGAN
7 1/ruangan Baik
BAJU 2
8 GAYUNG MANDI 1/ruangan 1 Baik
9 JAM DINDING 1/ruangan 2 Baik
TEMPAT SAMPAH
10 1/ruangan Baik
INJAK 1

Fasilitas untuk pasien yang dimiliki Ruang khadijah Lantai 4 sudah baik dan mencukupi untuk
kebutuhan pasien.

Tabel 2.4.1.2. Inventaris Alat Medis di Ruang Khadijah

Kondisi Standart
No. Nama Barang Jumlah
Baik Rusak Ruangan
1. DOPLER 1 1 1/ruangan
2. ECG  1 1 1/ruangan
3. FINGER OXIMETRI 1 1 1/ruangan
4. INFANT WARMER 1 1 1/ruangan
5. INFUS PUMP 2 2 1/ruangan
6. LAMPU TINDAKAN 2 2 1/ruangan
7. NEBULIZER 1 1 1/ruangan

39
8. Monitor pasien 1 1 1/ruangan
9. NST 1 1 2/ruangan
10. PATSLIDE 1 1 1/ruangan
11. PATSLIDE 1 1 1/ruangan
12. RESUCITATOR DEWASA 1 1 4/ruangan
13. SUNCTION LOW PRESSURE 1  1 1/ruangan
14. SYRINGE PUMP 1 1 1/ruangan
15. SYRINGE PUMP 1 1 1/ruangan
TENSIMETER 1/ruangan
16.
BERDIRI/DINDING 3 3
17. RESUSCITATOR BAYI 1 1 1/ruangan
18. vacum set 1 1 1/ruangan
19 TIMBANGAN BAYI 1 1 1/ ruangan
20 TIMBANGAN DEWASA 1 1 1/ruangan
21 TOUNGE SPATEL 1 1 1/ruangan
22 usg 1 1 1/ruangan
23 troli emergency 1set 1 1/ruangan
23
Total 23 (100%)

Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar peralatan sebanyak 23
(100%) dalam keadaan baik. Tetapi alat vacum untuk persalinan masih manual dan susah /
berat dalam penggunaannya. Daftar penggunaan alat dan jadwal perbaikkan sebagian tidak
tertempel di alat.

Sebagai acuan standar peralatan di ruang bersalin penyakit dalam dan bedah disini
disampaikan standar peralatan medis di ruang bersalin, penyakit dalam dan bedah
berdasarkan permenkes NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI DAN
PERIZINAN RUMAH SAKIT

DAFTAR PERALATAN KESEHATAN


DI PELAYANAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RUMAH SAKIT
NO NAMA ALAT Kelas C Khodijah

b. rawat inap
1 Tempat Tidur √ √

40
2 Termometer √ √
3 Lampu Periksa √ √
4 Stetoskop √ √
5 Suction pump √ √
6 Infusion set √ √
7 Infusion pump √ √
8 Oxygen Set √ Flow meter √ √
9 Recusitation Set √ √
10 USG 2 dimensi √ √
11 Sterilisator Uap √ √
12 Minor surgery instrument set √ √
13 Antidecubitus Matras √ √
14 Gynecologycal Examination set √ √
15 Emergency set √ √
16 Film viewer √ √
17 Nebulyzer √ √
18 Vena section set √ √
20 Cardiotocograph √ √
21 Food Troly √ √
22 Lemari Obat (Kaca) √ √
24 Tensimeter √ √
25 Lemari Steril √ √
26 Bak Catheter √ √
27 Meja Suntik Beroda √ √
28 Operating Lamp √ √
29 Manometer √ √
30 Perkakas √ √
31 Pinset √ √
33 Timbangan Bayi √ √
35 Instrument trolley √ √
36 Meja Periksa √ √
37 Patient monitor √ √
38 EKG Elektro Photo √ √
39 Timbangan Dewasa √ √
40 Sterilisator √ √
41 Waskom mandi √ √
42 Anatomische pinset √ √
43 Chirurgical pinset √ √
44 Air Viva √ √

41
45 Bak instrument √ √
46 Buli-buli panas √ √
47 Flow meter O2 √ √
48 Gilyserine Spuit √ √
49 Irigator √ √
50 Korentang √ √
51 Lemari obat kaca √ √
52 Nierbekhen √ √
53 Kursi Dorong √ √
54 Standar Infus √ √
55 Vena Sectie Set √ √
56 Slim Zuiger √ √
57 Meja obat √ √
58 Gelas takar √ √
59 Tabung O2 √ √
60 Baby incubator √ √
61 Timbangan Dewasa √ √
62 Arteri klem √ √
63 Bed Skreen/sherm 3 √ √
64 Kom Kompres √ √
65 Sputum bak √ √
66 Standar Waskom √ √
67 Pisfot dewasa √ √
68 Laser teraphy √ √
69 UV Lamp √ √
70 Branchard √ √
71 Oksigen meter dinding √ √
72 Suction pump dinding √ √
73 Traffic Light √ √
74 Droppler √ √
75 microscope labophot √ √
76 Automatic emergency √ √
77 Box baby √ √
78 Emergency trolley √ √

c. Kamar Tindakan Persalinan (VK)


1 Delivery instrument set √ √
2 Curretage instrument set √ √
3 Minor surgery set √ √

42
4 Doppler √ √
5 Tensimeter √ √
6 Suction pump √ √
7 Examination lamp √ √
8 Timbangan Bayi √ √
9 Oxygen Set √ Flow meter √ √
10 Sterilisator √ √
11 Forceps √ √
12 Vacum Ekstraktor √ √
13 Cardiotocograph √ √
14 Stethoscope √ √
15 Recusitation set √ √
16 Suction Curetage √ √
17 sectio caesarian set √ √
18 Anesthesi Machine √ √
19 Infusion pump √ √
20 Infusion warmer √ √
21 Auto tranfusion set √ √
22 Embriotomi set √ √
23 Timbangan Bayi √ √
24 Operating Lamp √ √
25 Utility Troly √ √
26 Heacting Set √ √
27 Alat Partus Set √ √
28 Cardiotocography Unit √ √
29 Gynecology Examination √ √
30 Manometer √ √
31 Alat Pemanas √ √
32 Stetoscope √ √
33 Gunting bengkok √ √
34 Pengait IUD √ √
35 Spekulum √ √
36 Tenakulum √ √
37 Pinset √ √
38 Korentang √ √
39 Tromol kasa √ √
40 Pean bengkok √ √
41 gagang pisau no. 3 √ √
42 Meja Ginekologi √ √

43
43 Lampu ginekolog √ √
44 Chirurgical pinset √ √
45 Meja obat √ √
46 Busi √ √
47 Himinoplasti √ √
48 Forceps √ √
49 Bak instrument √ √
50 Bak Korentang √ √
51 Nierbekhen √ √
52 Sonde uterus √ √
53 Sim Utarine Currete Blunt √ √
54 Partus instrument set √ √
55 Pemecah ketuban √ √
56 Sendok kuret √ √
57 Tampon Tang √ √
58 Metal catheter √ √
59 Tabung O2 √ √
60 Generator set √ √
61 Pump suction √ √

Daftar peralatan rawat inap penyakit dalam

c.  Rawat inap
Bed Side Monitor/ Bed-Patient √ √
1 Monitor/Patient Monitor
2 Defibrilator √ -
ECG/EKG/Electrocardiograph 12 -
3 Channels -
ECG/EKG/Electrocardiograph 6 √
4 Channels √
Emergency Trolley/Resucitation √
5 Crash Cart √
6 ENT Examination set √ √
7 Film Viewer √ √
8 Infusion pump √ √
Lampu Periksa/Examination √
9 Lamp/Hanging lamp √
10 Matras Dekubitus √ √
11 Minor Surgery set √ √

44
12 Nebulyzer √ √
13 Pen Light / Medical Flash light √ √
Pulse Oximeter/Pulse √
14 Oximetry/Oksigen Saturasi √
15 Stethoscope / Stetoskop √ √
Suction Pump √
16 Portable/Aspirator/Vacuum √
17 Syringe Pump √ √
Bed Patient Electric/Tempat √
18 Tidur Pasien Electric √
Bed Patient Manual/Tempat √
19 Tidur Pasien Manual √
20 Sphygmomanometer Aneroid/ Tensimeter √
Anaeroid √
21 Sphygmomanometer Digital/ Tensimeter √
Digital √
22 Termometer Digital √ √
23 Timbangan Pasien √ √

Rawat Bedah Umum


Hospital Bed √ √
Stethoscope √ √
Brandchard √ √
Infusion pump √ √
Examination lamp √ √
Sypgmomanometer √ √
Film viewer √ √
Minor Surgery Instrument Set √ √
Set Perawatan Luka √ √
Emergency Set √ √

Tabel 2.4.1.3 Inventaris ART (Alat Rumah Tangga)Ruang khadijah

Kondisi
No. Nama barang Jumlah Standart
Baik Rusak
1. Almari es 1 1 - 1/ruangan
2. Almari kayu (tempat alkes) 1 1 - 1/ruangan
3. Almari linen 1 1 - 1/ruangan
4. Kursi bulat (dokter) 1 1 - 1/ruangan
5. Kursi putar 2 2 - 2/ruangan

45
6. Loker 1 1 - 1/ruangan
7. Meja counter 1 1 - 1/ruangan
8. Meja dispenser 1 1 - 1/ruangan
9. Meja telepon 3 3 - 3/ruangan
10. Papan tulis 1 1 - 1/ruangan
11. Sketsel kayu 1 1 - 1/ruangan
12. Standar baskom 1 1 - 1/ruangan
13. Telepon 1 1 - 1/ruangan
14. Troli EKG 1 1 - 1/ruangan
15. Troli instrumen 1 1 - 1/ruangan
16. Troli pasien monitor 1 1 - 1/ruangan
17. Komputer 1 1 - 1/ruangan
18. Baskom seka 2 2 - 2/ruangan
19. Baskom stainless 1 1 - 1/ruangan
20. Bel dokter 1 1 - 1/ruangan
21. Cermin 1 1 - 1/ruangan
22. Ember 1 1 - 1/ruangan
23. Gantungan baju 1 1 - 1/ruangan
24. Gayung 1 1 - 1/ruangan
25. Helm K3 4 4 - 4/ruangan
26. Jam dinding 1 1 - 1/ruangan
27. Kabel gulung 1 1 - 1/ruangan
28. Kotak spill kit 3 3 - 3/ruangan
29. Melody box 2 2 - 2/ruangan
30 Rantang stainless 1 1 - 1/ruangan
31. Tabung pemadam 1 1 - 1/ruangan
32. Tempat lap handuk 1 1 - 1/ruangan
33. Tempat sabun 1 1 - 1/ruangan
34. Tempat sampah 7 7 - 7/ruangan
0
TOTAL 50 50 (100%)
(0%)

Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa ART di ruang khadijah, dari 50 item jumlah
ART yang kondisi baik.

Tabel 2.4.1.4. Inventaris Alat Tenun/Linen Ruang Khadijah

Stok
No Nama Barang Ruangan Sentral Total
1 BAJU BAYI 34 83 117
2 BAJU INFUS 2 65 67

46
3 BAJU OPERASI PASIEN 6 22 28
4 BANTAL 27 0 27
5 BANTAL BAYI 9 50 59
6 GEDONG 20 24 44
7 GULING 10 0 10
8 GULING BAYI 15 0 15
9 HANDUK 8 75 83
10 KASUR 27 0 27
11 KORDEN 32 0 32
12 KORDEN SKETSEL 38 1 39
13 PERLAK 45 6 51
14 POPOK 100 323 423
15 SARUNG BANTAL BAYI 17 101 118
16 SARUNG BANTAL DWS 46 45 91
17 SARUNG GULING BAYI 15 126 141
18 SARUNG GULING DWS 20 3 23
19 SARUNG O2 1 2 3
20 SARUNG OPERASI 9 25 34
21 SCHORT 20 14 34
22 SCHORT PENGUNJUNG 5 5 10
23 SELIMUT BAYI 17 37 54
24 SELIMUT DWS 31 66 97
25 SPREI 39 24 63
26 STIKLAKEN 29 68 97
27 TALI KAKI & TANGAN 1 0 1
28 TOPI BAYI 8 154 162
29 VITRASE 17 0 17
Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa inventaris alat linen di ruang Khadijah
kondisinya baik semua (100%).

Fasilitas untuk petugas kesehatan di ruang khadijah, ruang nurse station yang berada di
sebelah utara lorong, terdapat kamar mandi di sebelah nurse stiaton,sebelah barat nurse
station terdapat kamar bersalin dan pojok laktasi , sebelah utaranya terdapat ruang isolasi.
di belakang nurse station terdapat ruang untuk menyimpan linen serta ruang spoelhock.
Nuurse station di ruang khodijah digunakan oleh perawat dan bidan.tdk ada ruang khusus
bagi karu khadijah. Ruang khadijah juga dilengkapi dengan alat pemadam api ringan
(APAR) dan hydrant, yang terletak di depan dan sebelah lift.

47
Total jumlah tempat tidur di ruang kadijah adalah sejumlah 29 buah dengan perincian
sebagai berikut :

a. Ruang VIP terdiri dari kamar 401,402 yang terisi masing-masing 1 buah tempat
tidur.
b. Ruang kelas 1 yaitu kamar 403,404,405,406 yang terisi 8 buah tempat tidur 2
tempat tidur disetiap kamarnya.
c. Ruang kelas 2 terdiri dari kamar 407dan 408 di mana masing-masing terisi 3 buah
tempat tidur.
d. Ruang isolasi terdiri dari kamar 411 A dan 411 B masing masing 1 tempat tidur
e. Ruang nifas/rawat gabung kelas 3 terdapat pada kamar 409 yang terisi 7 bed pasien
f. Kamar tindakan terdapat di kamar 410 yang terdiri 3 bed tindakan
g. Kamar HCM terletak di dalam kamar 410 yang terdiri 1 bed pasien

Manajemen linen di Ruang khadijah yang meliputi ruang VIP, kelas 1, kelas 2, kelas 3,
ruang tindakan, HCM, dan ruang isolasi. Dalam hal penanganan linen infeksius,
dilaksanakan sesuai dengan SPO yang berlaku, yaitu dimasukkan dalam kresek warna
kuning untuk kemudian disetorkan ke bagian laundry RS.

Sarana lain seperti tempat sampah di ruang khadijah sudah mencukupi dalam hal jumlah.
Tempat sampah tersebut dibagi atas sampah infeksius dan sampah non infeksius, tempat
sampah untuk benda tajam seperti bekas ampul, jarum dll (savety box), tempat sampah
untuk spuit bekas, tempat sampah untuk botol infus bekas, tempat sampah untuk vial bekas,
dan tempat sampah rumah tangga di setiap kamar pasien. Dalam hal penggunaan atau
pemilahan sampah, sudah sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Handscrub untuk cuci tangan telah tersedia pada setiap bed pasien dan di nurse station.
Wastafel dengan air mengalir untuk cuci tangan sudah lengkap dengan sabun dan kertas
tisu untuk mengeringkan tangan setelah cuci tangan.

Sarana dan prasarana dalam ruangan khadijah seperti alat-alat medis, alat linen dan alat
rumah tangga yang tersedia di ruangan tersebut sudah tersedia cukup untuk pelayanan

48
keperawatan yang optimal. Hal ini sesuai dengan permenkes NOMOR 56 TAHUN 2014
TENTANG KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT.

Buku Administrasi Penunjang di Ruang Rawat Inap Khadijah

1. Buku laporan pasien khadijah


2. Buku laporan persalinan
3. Buku laporan serah terima bayi
4. Buku peminjaman alat
5. Buku rapat ruangan
6. Buku pesanan jadwal dinas

2.4.1. Masalah Pada M2 (Material)


Apa sajakah masalah pada M2 ??????

2.5 METHOD (M3 – Metode)


2.5.1 Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
1. Definisi
Menurut Nursalam (2017), metode Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur, yakni:
standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem MAKP.

49
Definisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang yang diyakini dan akan
menentukan kualitas produksi atau jasa layanan keperawatan. Kompnen
berdasarkan MAKP yang sudah dikembangkan di berbagai Rumah Sakit,
menyimpulkan bahwa MAKP terdiri dari lima komponen yaitu:
1) Nilai-nilai Profesional
2) Pendekatan Management
3) Metode Pemberian Asuhan Keperawatan
4) Hubungan Profesional
5) Sistem Kompensasi dan Penghargaan
2. Tujuan
1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.
2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekososongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan.
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan.
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan
bagi setiap tim keperawatan.

3. Jenis dan model asuhan keperawatan di Ruang Khadijah


Menurut Grant & Massey (2007) dan Marquis dan Huston (2008) ada 4
metodepemberian asuhan keperawatan profesional yang sudah ada dan akan
terus dikembangkan di masa depan dalam menghadapi tren pelayanan
keperawatan. Dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien, ruang
Khadijah menggunakan model asuhan keperawatan profesional dengan
menggunakan metode Tim.

4. Peran Kepala Ruangan


Dari kajian data observasi yang dilakukan sebanyak pada tanggal 26 –
28februari 2019 yang disertai dengan wawancara terhadap kepala ruang, model
keperawatan yang digunakan di Ruang Khadijah RSI. Aisyiyah saat ini adalah

50
model tim dengan modifikasi primer. Pemahaman tentang model asuhan
keperawatan sudah baik, namun pelaksanaan di lahan tidak optimal, hal ini
dikarenakan beberapa tenaga belum menerapkan metode tersebut dengan benar.

Tabel 2.5.1.1 Kajian Data Observasi Tugas Kepala Ruangan dalam Metode Tim
di Ruang Khadijah RSI. Aisyiyah Malang pada Tanggal 26 - 28
februari 2019 ( Nursalam, 2017 )

Tugas Kepala Ruangan Dilakukan


NO Sistem Pemberian Asuhan Ket
F %
Keperawatan dengan Metode TIM
1 Membagi staff kedalam beberapa Tidak disebutkan pembagian
tim sesuai dengan kemampuan dan tim saat timbang terima
beban kerja 0 0% Tim yang sudah tercatat
terdapat PP yang dijadikan
katim
2 Membuat jadwal dinas pagi, sore,
3 100%
malam setiap shift ada ketua timnya
3 Membagi pasien kepada masing- tanggal 28 : Terdapat pasien
masing tim sesuai dengan dengan rencana pemeriksaan
kemampuan dan beban kerja penunjang dengan prosedur
yang tidak mampu di tangani
2 66%
oleh pp, namun menyikapi
hal tersebut kepala runag
sudah melaksanakan tugasnya
sebagai konsultan.
4 Memfasilitasi dan mendukung
kelancaran tugas sesuai dengan 3 100%
ketua tim dan pelaksana.
5 Melakukan supervisi dan memberi
motivasi seluruh staf keperawatan
3 100%
untuk mencapai kinerja yang
optimal
6 Melakukan upaya peningkatan
mutu asuhan keperawatan dengan
3 100%
melakukan evaluasi melalui angket
setiap pasien pulang.
7 Melakukan pendelegasian tugas 2 66% tanggal 27 : Kepala ruang

51
kepada ketua tim saat berhalangan meninggalkan tempat , sudah
hadir dilakukan pendelegasian
tugas kepada katim, namun
katim keperawatan juga
meninggalkan tempat
8 Berperan sebagai konsultan 3 100%

Tabel 2.5.1.2 Distribusi frekuensi skor pelaksanaan Tugas kepala ruang di


ruang ABC Malang tanggal 26 – 28 februari 2019.

Kategori Frekuensi Prosentase


Baik 1 33.3 %
Cukup 2 66.6 %
jumlah 3 100

Berdasarkan tabel 2.5.1.2 dapat diketahui pelaksanaan tugas kepala ruang


dalam metode tim adalah cukup sebesar 66.6 %. Tugas kepala ruang dalam
Membagi staff kedalam beberapa tim sesuai dengan kemampuan dan beban
kerja tidak dapat dilaksanakan secara maksimal karena terdapat PP yang
dijadikan katim dengan alasan keterbatasan tenaga, yang seharusnya tidak perlu
dibentuk 2 tim karena pasien yang dirawat hanya 9 pasien. Pendelegasian
tugas kepada ketua tim saat berhalangan hadir sudah dilakukan oleh kepala
ruang namun ketika katim juga keluar ruangan perawat pelaksana tidak mampu
mengambil keputusan apabila ada hal yang perlu di konsulkan, kemudian saat
dilakukan timbang terima tidak disebutkan pembagian pasien kepada perawat
yang tanggung jawabnya.

5. Tugas Ketua Tim


Tabel 2.5.1.3 Distribusi frekuensi skor pelaksanaan Tugas Kepala tim dalam
Metode Tim di Ruang Khadijah RSI. Aisyiyah Malang pada Tanggal 26 - 28
februari 2019

52
Tugas Ketua Tim yang Mendukung Dilakukan
NO Pelaksanaan Sistem Pemberian Asuhan Ket
Keperawatan dg Metode Tim F %
1 Bertugas pada pagi, sore, dan malam hari 6 100%
2 Bersama pelaksana menerima operan tugas jaga dari
6 100%
jaga sebelumnya.
3 Bersama pelaksana melakukan konfirmasi / tidak dilakukan karena
supervisi tentang kondisi klien segera setelah operan 0 0% tim termasuk
pelaksana
4 Bersama pelaksana melakukan doa bersama sebagai
6 100%
awal dan akhir tugas, dilakukan setelah operan
5 Melakukan pre-conference dengan semua pelaksana tidak ada kegitan pre
0 0%
yang ada dalam grupnya setiap awal dinas pagi konference
6 Membagi klien/tugas pada anggota tim sesuai pembagian tugas
kemampuan dan beban kerja 0 0% dilakukan oleh kepala
ruang bukan katim
7 Melakukan pengkajian, menetapkan
masalah/diagnosa dan perencanaan keperawatan
6 100%
semua pasien yang menjadi tanggungjawabnya dan
ada bukti direkam keperawatan.
8 Memonitor dan membimbing tugas pelaksana katim izin keleuar
2 33%
tempat
9 Membantu tugas anggota tim untuk kelancaran
6 100%
pelaksanaan asuhan klien
10 Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan askep
yang dilakukan oleh anggota tim yang ada dibawah 6 100%
tanggungjawabnya.
11 Melakukan evaluasi kajian data kepada setiap klien
sesuai dengan tujuan yang ada dalam perencanaan 6 100%
askep direkam keperawatan.
12 Melaksanakan post conference setiap akhir dinas tidak ada post
dan menerima laporan akhir tugas jaga dari anggota 4 66% conference hanya
tim untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya. laporan akhir saja
13 Mendampingi anggota tim dalam operan tugas jaga tanggal 27 tidak ada
4 66%
kepada tim yang tugas berikutnya. anggota tim
14 Memperkenalkan anggota tim yang ada dalam satu
grup/yang akan merawat selama klien dirawat pada 6 100%
klien
15 Mendelegasikan tugas kepada shift selanjutnya. 6 100%
16 Melaksanakan pendelegasian tugas PJ ruang pagi
6 100%
hari bila tidak bertugas
17 Melaksanakan tugas lain sesuai dengan uraian 6 100%
Tabel 2.5.1.4 Distribusi frekuensi skor pelaksanaan Tugas Kepala tim di ruang
ABC Malang tanggal 26 – 28 februari 2019.

53
Kategori Frekuensi Prosentase %
baik 4 66.6
cukup 2 33.3
kurang 0 0
tidak baik 0 0
jumlah 6 100

Berdasarkan tabel 2.5.1.4 dapat diketahui pelaksanaan tugas katim dalam


metode tim adalah dalam kategori baik ( 4 responden ) dengan prosentase
pelaksanaan tugas sebagai katim sebesar 76, 4 % s/d 82.3 %dan cukup ( 2
responden) dengan prosentase pelaksanaan tugas sebagai katim sebesar 64, 7 %.
Metode tim tidak benar benar terlaksana secara maksimal karena terdapat
perawat pelaksana yang dijadikan katim.Tugas katim dengan perawat pelaksana
melakukan konfirmasi / supervisi tentang kondisi klien segera setelah
operantidak bisa dilakukan karena perawat pelaksananya adalah katim itu
sendiri , Pembagian pasien kepada anggota tim dilakukan oleh kepala ruang
bukan oleh katim, Tidak terdapat pre dan post konferece dan terdapat fenomena
yang sama antara keperawatan dan kebidanan yang terjadi di ruang khadijah ini.

6. Tugas Anggota Tim


Tabel 2.5.1.5Distribusi frekuensi skor pelaksanaan Tugas Anggota tim dalam
Metode Tim di Ruang Khadijah RSI. Aisyiyah Malang pada Tanggal 26 - 28
februari 2019

Tugas Anggota Tim yang Mendukung


Dilakukan Ket
NO Pelaksanaan Sistem Pemberian Asuhan
Keperawatan dengan Metode Tim F %
1 Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga
2 100%
dari dan kepada kepala anggota yang jaga berikutnya.
2 Melakukan konfirmasi/supervisi tentang kondisi pasien
2 100%
segera setelah operan
3 Melakukan doa pada awal dan akhir dinas 2 100%
4 Mengikuti pre conference yang diadakan oleh ketua tim tidak ada
0 0% kegiatan pre
conference
5 Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang 2 100%
menjadi tanggungjawabnya dan ada dibukti rekam

54
keperawatan
6 Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti
2 100%
direkam keperawatan
7 Melakukan konsultasi tentang masalah klien atau katim ijin
keluarga kepada ketua tim.
1 50%
keluar
8 Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan
kepada pasien yang menjadi tanggungjawabnya dan ada 2 100%
dibukti rekam keperawatan
9 Menerima keluhan klien atau keluarga dan berusaha
2 100%
mengatasinya
10 Melengkapi catatan askep pada semua pasien yang anggota tim
menjadi tanggungjawabnya masih
mengerjakan
1 50% askep pada
pasien yang
bukan
kelolaanya
11 Melakukan evaluasi askep setiap akhir tugas pada semua
pasien yang menjadi tanggungjawabnya dan ada dibukti 2 100%
rekam keperawatan
12 Mengikuti post conference tidak ada
kegiatan post
conference
0 0%
hanya
laporan akhir
saja
13 Bila ketua tim tidak ada, wajib mengenalkan anggota tim
yang ada dalam 1 grup yang akan memberikan askep 2 100%
pada jaga berikutnya kepada klien atau keluarga
14 Berkoordinasi dengan ketua tim atau dokter atau tim katim ijin
kesehatan lain apabila ada masalah klien. keluar, yang
ada katim
bidan yang
1 50% tidak
sepenuhnya
paham dengan
masalah
keperawatan
15 Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas anggota tim 2 100%

55
Tabel 2.5.1.6 Distribusi frekuensi skor pelaksanaan Tugas anggota di ruang
ABC Malang tanggal 26 – 28 februari 2019.

Kategori Frekuensi Prosentase %


baik 1 50 %
cukup 1 50 %
kurang 0 0
tidak baik 0 0
jumlah 2 100 %

Berdasarkan table 2.1.5.6 dapat diketahui pelaksanaan tugas anggota tim dalam
metode tim adalah dalam kategori Baik ( 1 responden ) dan cukup ( 1 responden
). Observasi mengenai anggota tim hanya bisa dilakukan saat perawat yang
bertugas adalah 3 perawat dimana didapatkan masalah Tidak adanya kegiatan
pre dan post konferen yang dilakukan dengan katim karena memang yang
berjalan lebih kepada pembagian tugas bukan model tim yang sebenarnya,
Catatan SOAP dalam catatan perkembangan pasien terintegrasi masih terdapat
perawat yang menuliskan soap pada pasien yang menjadi tanggung jawap
perawat lain., Walaupun sudah terdapat pembagian pasien namun perawat
pelaksana tetap harus paham semua pasien karena berkaitan dengan visite dpjp .

7. Timbang Terima
Dari kajian data observasi yang dilakukan sebanyak 2 kali di shift pagi dan sore
pada tanggal 26 – 28Februari 2019 terhadap tim keperawatan di Ruang Khadijah RSI.
Aisyiyah, timbang terima dilaksanakan setiap pergantian sif. Untuk hal-hal yang perlu
disampaikan selama timbang terima antara lain: nama pasien, diagnosa pasien, nama
DPJP, tindakan yang telah dilakukan dan belum dilakukan, keluhan pasien. Hambatan
yang sering dialami selama timbang terima adalah kebiasaan perawat yang timbang
terima belum sesuai dengan SOP yang ada di RSI. Aisyiyah. Perawat jarang sekali
menyebutkan masalah keperawatan pasien hanya menyebutkan keluhan pasien saat
operan. Serta terapi yang dibacakan hanya terapi dokter. Kadang perawat juga diselingi
dengan bergurau yang bukan membahas tentang pasien. Saat di ruangan pasien tidak

56
diklarifikasi keluhan dan kebutuhan pasien. Terkadang setelah timbang terima tidak
keliling ke pasien.

Tabel 2.5.1.7Kajian Data Observasi Timbang Terima di Ruang khadijah RSI.


Asyiyah Malang pada Tanggal 26 – 28 februari 2019

No Observasi F % Keterangan
1 Memulai kegiatan serah terima dengan 3 100%
berdo’a bersama sesuai dengan prosedur
2 Melakukan timbang terima di kantor 3 100%
perawat

3 Serah terima di pimpin oleh kepala jaga/ 3 100%


penanggung jawab shift
4 Sampaikan laporan terkait kondisi pasien
meliputi:
a. Identitas pasien, diagnosa medis 3 100%
b. Masalah keperawatan yang belum 0 100% Pada saat timbang
teratasi terima, perawat
belum
menyebutkan
masalah
keperawatan yang
c. Tindakan keperawatan dan medis 3 100% muncul
yang sudah dan belum
dilaksanakan
d. Rencana umum dan persiapan 3 100%
yang perlu dilakukan dalam
kegiatan selanjutnya misalnya
pemeriksaan penunjang, operasi
atau prosedur lainnya yang tidak
dilakukan secara rutin.
e. Lanjutkan dengan 3 100%
mengkomunikasikan hal-hal yang
bersifat kritikal.
5 Dokumentasikan proses hand over pada 1 25% buku serah
buku serah terima pasien dengan terimapasien sering
membubuhkan tanda tangan dan nama kali kososng tidak
terang. terisi
6 Lanjutkan dengan kunjuangan ke semua 3 100%
pasien.
7 Atur sikap, volume suara serta tidak 3 100%
menceritakan kondisi pasien untuk
menjaga privasi pasien.
8 Validasi laporan dengan kondisi pasien 3 100%
yang terkini.

57
9 Hal-hal yang disampaikan pada waktu
kunjungan ke pasien:
a. Salam dan menyapa pasien 3 100%
b. Menanyakan keluhan pasien. 3 100%
c. Berpamitan bagi perawat yang 3 100%
bertugas pada shift sebelumnya
d. Mengenalkan diri sebagai 0 100% Saat operan petugas
perawat jaga bagi perawat yang jaga hanya
bertugas pada shift berikutnya mengenalkan
perawat/bidan
penanggungjawab
tiap ruangan, tidak
menyebutkan siapa
saja perawat yang
bertugas pada shift
itu. tidak
menyebutkan nama
perawat pada shift
yang bertugas.
N 3 100%

Terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan timbang yaitu pada saat penyampaian
laporan terkait kondisi pasien pada saat timbang terima, perawat belum menyebutkan
masalah keperawatan yang muncul hanya terkait gejala yang muncul saja dan hal-hal
yang disampaikan pada waktu kunjungan ke pasiensaat operan petugas jaga hanya
mengenalkan perawat/bidan penanggungjawab tiap ruangan, tidak menyebutkan siapa
saja perawat yang bertugas pada shift itu. Malah kadang tidak menyebutkan nama
perawat pada shift yang bertugas.

8. Ronde Keperawatan
Berdasarkan hasil rapat program keperawatan yang dilaksanakan pada tanggal 27
februari 2019 disebutkan bahwa program ronde keperawatan akan dilaksanakan 1
bulan sekali di ruang perawatan umum, ditunjuk perawat sebagai penanggung jawab
dan hasilnya dilaporkan sebagai laporan unit.NamunBerdasarkan hasil kuisioner
tentang ronde keperawatan 6 dari 8 perawat menyebutkan tidak paham dengan ronde
keperawatan, hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala ruangan pada tanggal 25
februari 2019 di Ruang khadijah, didapatkan hasil bahwa ronde keperawatan memang

58
belum pernah dilakukan di ruang khadijah sehingga belum ada gambaran bagaimana
pelaksanaan ronde keperawatan.
9. Penerimaan Pasien Baru
Tabel 2.5.1.8 Kajian Data Observasi Penerimaan Pasien Baru di Ruang khadijah RSI.
Asyiyah Malang pada Tanggal 26 – 28 februari 2019

No Observasi F % Keterangan
1 Perawat ruang perawatan menerima 9 100
pemesanan tempat dari TPPRI
2 Perawat menyiapkan kamar dan peralatan 9 100%
yang sesuai dengan keperluan.

3 Perawat ruang rawat inap menerima 9 100%


pasien dari perawat IGD dan mengantar
pasien ke kamar pasien.
4 Perawat menerima operan dari perawat
IGD, meliputi:
a. Identitass pasien 9 100%
b. Tindakan dan terapi yang sudah 9 100%
dilakukan IGD
c. Rencana pemeriksaan penunjang. 9 100%
5 Perawat melakukan orientasi ruang Pemberian
perawatan kepada pasien/keluarga, informasi dan
meliputi: edukasi pada saat
a. Fasilitas dan peralatan yang ada 2 18% penerimaan pasien
di kamar baru tidak sama
b. Kegiatan rutin ruang perawatan 2 18% antara perawat 1
c. Sosialisasi informasi 9 100 dan yang lain

6 Perawat menghubungi dokter yang 9 100%


merawat pasien
7 Perawat memesankan diit pasien ke unit 9 100%
gizi
N 9 100

Terdapat beberapa langkah dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru yaitu pada
saat perawat melakukan orientasi ruang perawatan kepada pasien/keluarga,
meliputi:fasilitas dan peralatan yang ada di kamar dan kegiatan rutin ruang
perawatan belum disebutkan

10. Discharge Planning

59
A. Pengetahuan petugas mengenai discharge planning

Tabel 2.1.5.9 Distribusi frekuensi skor pengetahuan petugas mengenai


discharge planning di ruang ABC Malang februari 2019

Kategori Frekuensi Prosentase


baik 10 76.9%
cukup 3 23,01%
jumlah 13 100

Berdasarkan tabel .... dapat diketahui responden memiliki pengetahuan


mengenai discharge planning yang baik sebesar 76,9 % ( 10 responden ).Hal ini
tentunya menjadi modal yang cukup untuk meningkatkan pelayanan khususnya
terkait discharge planning.

60
B. Pelaksanaan discharge planning

Tabel 2.5.1.10 Kajian Data Observasi disvharge planning di Ruang khadijah


RSI. Asyiyah Malang pada Tanggal 26 – 28 februari 2019

No Observasi F % Keterangan
1 Pemulangan pasien dapat berjalan lancar 4 100%
2 Pasien boleh pulang jika semua 4 100%
pemeriksaan penunjang sudah selesai dan
tidak dilakukan pemeriksaan lain lagi saat
pasien diijinkan pulang
3 Pasien boleh pulang jika administrasi 4 100%
sudah selesai
4 Dokter menginformasikan kepada pasien 3 75 % Pokter mengizinkan
bahwa pasien boleh pulang pulang via telepon
5 Perawat melakukan pengecekan ulang 4 100%
mengenai tindakan-tindakan pelayanan
yang telah dilakukan
6 Perawat menginformasikan pelayanan 4 100%
yang telah dilakukan kepada petugas
administrasi
7 Pihak administrasi verifikasi data - -
8 Petugas administrasi menginformasikan - -
total biaya rawat inap kepada pasien /
keluarga pasien
9 Keluarga pasien mengurus pembiayaan di 4 100%
kasir
10 Menyerahkan bukti pembayaran kepada - - Pasienbukti
perawat yang bertugas pembayaran tanggungan
bpjs tidak menyerahkan
11 Perawat memberikan surat kontrol kepada 4 100%
pasien
12 Perawat menjelaskan tentang hal hal 4 100%
yang perlu diajarkan kepada pasien dan
keluarga (diit, aktifitas dan istirahat,
prosedur minum obat yang benar,
penanganan dan pencegahan penyakit
yang dialami, dan perawatan diri)
13 Perawat mengantar pasien sampai ke 0 0% tidak semua pasien
tempat penjemputan diantar pulang oleh
petugas
14 Perawat memberikan leaflet tentang diet 0 0% Pembagian leaflet
dan nutrisi untuk pasien tentang diet dan nutrisi
dilakukan oleh
nutrisionist.
N 4

61
62
Tabel 2.5.1.11 Distribusi frekuensi skor pelaksanaan discharge planning oleh
petugas di ruang ABC Malang tanggal 26 – 28 februari 2019.

Kategori Frekuensi Prosentase


baik 3 75%
cukup 1 25%
jumlah 4 100

Berdasarkan tabel 2.5.1.11 dapat diketahui pelaksanaan discharge planning


yang dilaksanakan oleh responden adalah baik sebesar 75 % ( 3 responden ).
Namun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan discharge planing
yaitutidak semua pasien pulang diantar oleh perawat atau petugas ruang
khadijahkarena keterbatasan tenaga dan Pemberian leaflet mengenai diet dan
nutrisi untuk pasien dilakukan oleh nutrisionist

11. Dokumentasi Keperawatan


Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) sering di anggap sebagai
senjata strategi manajemen dalam mengarungi kompetisi yang semakin ketat dalam
persaingan produk pelayanan kesehatan. Sistem informasi menyajikan mengenai
kegiatan operasional organisasi kepada para pelaku manajemen, sehingga dapat
dilakukan perencanaan, pengendalian dan pengembangan strategi organisasi
tersebut. Sistem informasi manajemen rumah sakit yang berlangsung menangkap,
menyalurkan dan merekam data untuk di tampilkan sebagai informasi penting bagi
manajemen (Mahmudin, 2007).
Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil bahwa dokumentasi ruang
khadijah menggunakan tehnik SOAP untuk catatan perkembangan pasien, namun
jika untuk laporan ke dokter via telefon atau via sosial media (whatsapp) perawat
menggunakan SBAR.-TbaK.Format model dokumentasi menggunakan pengkajian
awal/ anamnesa pasien rawat inap yang sudah baku di rumah sakit.
Ruang ABC Malang menggunakan teknologi informasi manajemen billing
sistem, tetapi belum terdapat sistem informasi manajemen pada dokumentasi asuhan

63
keperawatan. Penyusunan dokumentasi asuhan keperawatan selama ini masih
dilakukan secara manual (ditulis tangan melalui rekam medis pasien).
Pengisian dokumentasi, catatan perkembangan, lembar observasi umumnya
di ruangan khadijah. ini sudah lengkap seperti identitas pasien setiap lembar, tanda-
tangan dokter dan perawat serta laporan sudah cukup baik dan lengkap, dan perawat
sudah melakukan pengkajian awal pada pasien saat pasien datang ke ruangan,
namun dokter kadang tidak melakukan pengkajian awal secara langsung kepada
pasien saat pasien datang ke ruangan, namun dokter melakukan assesment
pengkajian awal sebelum 24 jam dari pasien awal masuk.
Dokumentasi keperawatan yang dilakukan pada pengkajian sudah lengkap
pada sistem head to toe, selain itu dilengkapi dengan format diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi menggunakan SOAP. Namun format asuhan
keperawatan masih belum utuh, dimana antara isi dari implementasi keperawatan
tidak sinkron dengan isi dari intervensi keperawatan yang sudah disesuaikan dengan
diagnosa keperawatan pasien saat itu. Pelaporan timbang terima masih belum
terdokumentasi dengan baik, perawat dan bidan melakukan timbang terima dengan
membuka rekam medis pasien satu persatu, terdapat buku mengenai timbang terima
pasien namun pengisian tidak dilakukan secara rutin.

Tabel 2.5.1.12Kajian Data Observasi Pendokumentasian keperawatan di Ruang


khadijah RSI. Aisyiyah Malang pada Tanggal 26 – 28 februari 2019

No Observasi F % Keterangan
A Pengkajian
1 Mencatat data yang dikaji dengan pedoman 16 100%
pengkajian
2 Data dikaji sejak pasien masuk sampai pasien 16 100%
pulang
3 Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan 16 100%
antara status kesehatan dengan norma dan pola
fungsi kehidupan
B Diagnosa
1 Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang 16 100%
telah dirumuskan
2 Merumuskan diagnosa keperawatan aktual / 16 100%

64
potensial
C Rencana Keperawatan
1 Berdasarkan diagnosa keperawatan 16 100%
2 Disusun menurut urutan prioritas 0 0% hanya terdapat 1
diagnosa
3 Rumusan tujuan mengandung komponen pasien / 16 100%
subyek perubahan, perilaku, kondisi pasien dan
atau kriteria
4 Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan 16 100%
kalimat perintah, terinci dan jelas
5 Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan 16 100%
pasien atau keluarga
6 Rencana tindakan menggambarkan kerjasama tim 16 100%
kesehatan lain
D Tindakan
1 Tindakan dilakukan sesuai rencana 16 100%
2 Perawat mengobservasi respon pasien terhadap 16 100%
tindakan keperawatan
3 Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi 10 62.5% skor nyeri yang
sudah turun tetap
dilakukan
tindakan yang
sama
4 Semua tindakan yang telah dilakukan dicatat 16 100%
ringkas dan jelas
E Evaluasi
1 Perawat mengevaluasi respon pasien sesuai dengan 9 56.2% dalam
kriteria hasil yang sudah ditentukan mengevaluasi ,
tidak sesuai
dengan kriteria
hasil
2 Perawat mengevaluasi respon pasaien, analisa 11 68,7% hasil evaluasi
masalah keperawatan dan rencana tindak lanjut tidak merubah
diagnosa yang
ada
F Catatan Asuhan Keperawatan
1 Menulis pada format yang baku 16 100%
2 Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang 13 81.2% pencatatan
dilaksanakan tindakan yang
dilakukan belum
sepenuhnya
tertulis
3 Setiap melakukan tindakan, perawat 12 75% perawat tidak
mencantumkan paraf, nama jelas dan tanggal jam mencantumkan
dilakukan tindakan tanggal dan jam
4 Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai 16 100%
dengan ketentuan yang berlaku
N : 16

65
Tabel 2.5.1.13 Distribusi frekuensi skor pelaksanaan Dokumentasi keperawatan di
ruang ABC Malang tanggal 26 – 28 februari 2019.

Kategori Frekuensi Prosentase


baik 11 68.7%
cukup 4 25%
kurang 1 6.25%
tidak baik - -
jumlah 16 100
Sumber data : Dokumentasi keperawatan

Berdasarkan tabel 2.5.1.13 dapat diketahui pelaksanaan Dokumentasi keperawatan


yang dilaksanakan oleh perawat adalah baik sebesar 68.7 % ( 11
responden ).Terdapat 4 perawat yang melaksanakan dokumentasi dalam kategori
cukup hal ini dikarenakan Dalam penyusunan rencana keperawatan tidak
berdasarkan urutan prioritas karena hanya terdapat 1 diagnosa yang ditampilkan,
revisi tindakan berdasarkan evaluasi juga tidak sepenuhnya dilakukan karena
apabila terdapat diagnosa keperawatan baru tidak disertai dengan perencanaan
keperawatan yang sesuai diagnosa yang aktual tersebut, data subyektif banyak yang
tidak terisi, Tindakan keperawatan di Lembar implementasi keperawatan tidak
sinkron dengan isi dari intervensi keperawatan yang sudah disesuaikan dengan
diagnosa keperawatan pasien saat itu dan Setiap melakukan tindakan, perawat
terkadang lupa mencantumkan paraf, nama jelas dan tanggal jam dilakukan
tindakan.

Tabel 2.5.1.14Kajian Data Observasi Pendokumentasian kebidanan di Ruang


khadijah RSI. Aisyiyah Malang pada Tanggal 26 – 28 februari 2019

No Observasi F % Keterangan
A Pengkajian
1 Mencatat data yang dikaji dengan pedoman 9 100%

66
pengkajian
2 Data dikaji sejak pasien masuk sampai pasien 9 100%
pulang
3 Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan 9 100%
antara status kesehatan dengan norma dan pola
fungsi kehidupan
B Diagnosa
1 Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang 8 88,8% tidak ada lembar
telah dirumuskan diagnosa
kebidanan
2 Merumuskan diagnosa kebidanan aktual / potensial 8 88,8% tidak ada lembar
diagnosa
kebidanan
C Rencana kebidanan
1 Berdasarkan diagnosa kebidanan 8 88,8%
2 Disusun menurut urutan prioritas 0 0% hanya terdapat 1
diagnosa
3 Rumusan tujuan mengandung komponen pasien / 8 88,8%
subyek perubahan, perilaku, kondisi pasien dan
atau kriteria
4 Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan 8 88,8%
kalimat perintah, terinci dan jelas
5 Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan 8 88,8%
pasien atau keluarga
6 Rencana tindakan menggambarkan kerjasama tim 8 88,8%
kesehatan lain
D Tindakan
1 Tindakan dilakukan sesuai rencana 8 88,8%
2 bidan mengobservasi respon pasien terhadap 9 100%
tindakan keperawatan
3 Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi 6 66,6% keluhan berubah
tindakan masih
tetap
4 Semua tindakan yang telah dilakukan dicatat 9 100%
ringkas dan jelas
E Evaluasi
1 bidan mengevaluasi respon pasien sesuai dengan 5 55,5% dalam
kriteria hasil yang sudah ditentukan mengevaluasi ,
tidak sesuai
dengan kriteria
hasil
2 bidan mengevaluasi respon pasaien, analisa 5 55,5 % hasil evaluasi
masalah kebidanan dan rencana tindak lanjut tidak merubah
diagnosa yang ada
F Catatan Asuhan Keperawatan
1 Menulis pada format yang baku 9 100%
2 Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang 7 77,7% pencatatan
dilaksanakan tindakan yang

67
dilakukan belum
sepenuhnya
tertulis
3 Setiap melakukan tindakan, bidan mencantumkan 7 77,7% bidan tidak
paraf, nama jelas dan tanggal jam dilakukan mencantumkan
tindakan tanggal dan jam
4 Berkas catatan kebidanan disimpan sesuai dengan 9 100%
ketentuan yang berlaku
N: 9

Tabel2.5.1.15Distribusi frekuensi skor pelaksanaan Dokumentasi kebidanan di


ruang ABC Malang tanggal 26 – 28 februari 2019.

Kategori Frekuensi Prosentase


baik 5 62.5%
cukup 2 25%
kurang 1 12,5%
tidak baik - -
jumlah 8 100
Sumber data : Dokumentasi kebidanan

Berdasarkan tabel 2.5.1.15 dapat diketahui pelaksanaan Dokumentasi kebidanan


yang dilaksanakan oleh bidan adalah baik sebesar 62.5 % ( 5 responden ). Terdapat
2 bidan yang melakukan dokumentasi dalam kategori cukup dan 1 pasien dalam
kategori kurang hal ini tidak jauh berbeda permasalahanya dengan dokumentasi
yang dilakukan perawat, yaitu masalah data subyektif yang tidak terisi dan Setiap
melakukan tindakan, bidan terkadang lupa mencantumkan paraf, nama jelas dan
tanggal jam dilakukan tindakan.

2.5.2 Masalah pada M3 ( METHODE )

Apa sajakah masalah pada M3???

68
2.5.1. Metode Pembayaran Di Rsi Aisyiah Malang
Metode pembayaran yang dapat digunakan di Rumah Sakit Islam Aisiyah Malang, antara
lain :
1. Biaya sendiri ( umum) M4

2. BPJS

3. Asuransi Swasta
Tabel2.24 Kajian Analisa Penggunaan Jaminan Kesehatan Pada Bulan
Oktober s/d Desember di Rumah Sakit Islam Aisyiah Malang Ruang Khadijah.

Jenis Jaminan Total pasien bulan oktober s/d


Kesehatan desember
Umum 86 (11,52%)
BPJS 649 (86,88%)
AsuransiSwasta 12 (1,6%)
Total 747 (100%)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pada bulan oktober sampai desember
didapatkan data bahwa jenis jaminan kesehatan yang paling banyak digunakan adalah BPJS
dengan 86,88%.

2.5.2. Sumber Pendapatan Ruangan


1. Sumber pendapatan di ruang Khadijah RSI Aisyiah Malang berasal dari pasien umum,
asuransi swasta dan pasien BPJS. Hal ini diatur oleh rumah sakit dan dibagikan pada tiap
ruangan sesuai kebutuhan yang terpusat dari instansi rawat inap.

2. Perawatan pasien menggunakan fasilitas kamar khadijah kelas VIP dengan tarif
Rp475000, Khadijah Kelas 1 dengan tarif Rp 255.000,00 di ruang Khadijah kelas 2 sebesar

69
Rp 195.000,00 dan ruang Khadiajh kelas 3 sebesar Rp 105000 perhari dengan tarif
penunjang disesuaikan.
Tabel Tarif Tindakan Perawatan Di Ruang Khadijah Bulan Januari 2019

TARIF
No Jenis Tindakan VVIP A -
KL 3 KL 1-2 VIP VVIP B –
VVIP C
1 Injeksi ( per hari) 14.000 17.000 20.000 25.000
2 Imunisasi Folio 14.000 17.000 20.000 25.000
3 Rawat luka tali pusat 14.000 17.000 20.000 25.000
4 Injeksi KB 14.000 17.000 20.000 25.000
5 Imunisasi TT 14.000 17.000 20.000 25.000
6 Imunisasi BCG 14.000 17.000 20.000 25.000
7 Imunisasi Campak 14.000 17.000 20.000 25.000
8 Huknah/Enema 14.000 17.000 20.000 25.000
9 Imunisasi DPT Combo 14.000 17.000 20.000 25.000
10 Imunisasi Hepatitis B 14.000 17.000 20.000 25.000
11 Injeksi Xillo della 14.000 17.000 20.000 25.000
13 Menyeka/memandikan 14.000 17.000 20.000 25.000
14 Pasang Bidai 16.000 20.000 22.000 27.000
Rawat luka kecil : - Ekskoriasi 1-10 - Diameter
15 24.000 28.000 36.000 45.000
<3 cm
16 Oral hygiene 24.000 28.000 36.000 45.000
17 Tindik telinga 24.000 28.000 36.000 45.000
18 Cukur (skiren) 24.000 28.000 36.000 45.000
19 Penggantian Cairan CAPD 24.000 28.000 36.000 45.000
20 Cek Medisense (GDA) 24.000 28.000 36.000 45.000
21 Rawat Luka Wound Dressing 24.000 28.000 36.000 45.000
22 Lepas IUD 24.000 28.000 36.000 45.000
23 Khitan Perempuan 24.000 28.000 36.000 45.000
24 Perawatan Payudara 25.000 30.000 36.000 45.000
25 Vulva Hygiene 25.000 30.000 36.000 45.000
26 Cuci Lambung (GC) 25.000 30.000 36.000 45.000
27 Pasang Selang Rectum (Darmbuise) 25.000 30.000 36.000 45.000
28 Pasang IV Cateter Dewasa 25.000 30.000 36.000 45.000
29 Spoelling Stosel Post TUR 25.000 30.000 36.000 45.000
30 Injeksi Penadur 35.000 41.000 54.000 65.500
31 Tindakan Pap Smear (ambil bahan saja) 65.000 70.000 75.000 80.000
32 Mantoux Test 35.000 41.000 54.000 65.500
33 Pasang IV Cateter Anak/Neonatus 35.000 41.000 54.000 65.500
34 Rawat Luka Stoma 35.000 41.000 54.000 65.500
35 Pemberian Sitostatika 35.000 41.000 54.000 65.500
36 Angkat Jahitan/Drain 35.000 41.000 54.000 65.500
37 Pasang Cateter Urethra 35.000 41.000 54.000 65.500

Lanjutan : 10. TARIF TINDAKAN KEPERAWATAN PERKELAS


 

70
TARIF
VVIP A
No Jenis Tindakan
KL 3 KL 1-2 VIP VVIP B
VVIP C
38 Pasang NGT 35.000 41.000 54.000 65.500
39 Suction High Pressure/24 jam 35.000 41.000 54.000 65.500
Rawat luka sedang :-Ekskoriasi luas/>10 bh
40 35.000 41.000 54.000 65.500
eks.kecil, -Luka lama/borok diam 3-5 cm
41 AFF SHEATH 45.000 45.000 70.000 110.000
42 R J P/Ventilasi Manual 57.000 65.000 80.000 105.000
43 Hecting Perineum 57.000 65.000 80.000 105.000
44 Rawat luka luas : -Lk lama/borok diam > 5 cm, 57.000 65.000 80.000 105.000
45 Pasang IUD oleh Bidan 145.000 160.000 195.000 250.000
46 Ganti Transfer Set CAPD 145.000 160.000 195.000 250.000
47 Pemasangan Fistula dan Stoma Bag 145.000 160.000 195.000 250.000
48 Cukur Gundul Trepanasi 55.000 50.000 50.000 60.000
49 Manual Placenta 200.000 240.000 260.000 275.000
50 Partus Normal Bidan 200.000 240.000 260.000 275.000
51 Partus Bidan dengan Drip 300.000 360.000 390.000 430.000
TARIF TINDAKAN KEPERAWATAN
DENGAN ALAT

TARIF
No JENIS TINDAKAN VVIP A
KL 3 KL 1-2 VIP VVIP B
VVIP C

1 PULSE OKSIMETRI 20.000 25.000 30.000 35.000

2 HEAD BOX 10.000 15.000 20.000 22.000

3 Couvus 30.000 35.000 39.000 55.000

4 Infant Warmer 45.000 60.000 64.000 75.000

5 NST 80.000 100.000 110.000 135.000

6 EKG 55.000 60.000 65.000 70.000

7 Infuse Pump/24 jam 70.000 80.000 90.000 115.000

8 Syringe Pump/24 jam 70.000 80.000 90.000 115.000

9 Nebulizer 50.000 55.000 70.000 80.000

10 Dopler 55.000 65.000 78.000 100.000

11 Pasien Monitor 170.000 215.000 240.000 280.000

12 Foto Terapi/Seri 220.000 280.000 310.000 370.000

71
13 WSD/24 jam 80.000 95.000 115.000 135.000

14 Infant Incubator 125.000 160.000 185.000 215.000

15 Ventilator 447.000 526.000 700.000 775.000

16 SIPAP 387.000 416.000 531.000 661.000

17 Defibrilator (catatan : 1 Siklus) 125.000 160.000 185.000 215.000


1.330.00
18 Tindakan Holter 0 1.440.000 1.560.000 1.670.000

2.5.3. Sistem Gaji

Sistem gaji pegawai RSI Aisiyah Malang berasal dari internal rumah sakit dimana gaji

perawat kontrak maupun tetap sudah diatas UMR. Terdapat tunjangan kesejahteraan yang

di berikan pada perawat kontrak maupun tetap. Perawat kontrak mendapatkan pemberian

insentif setiap 3 bulan, pemberian seragam baru setiap 1 tahun sekali, pemberian makan

setiaap hari kecuali hari senin dan kamis, serta THR satu kali gaji setiap bulan ramadhan.

Untuk pegawai tetap mendapatkan tunjangan profesi, tunjangan keluarga, tunjangan

kesehatan, tunjangan kedisiplinan, tunjangan jabatan, sembako setiap bulan, THR satu kali

gaji setiap bulan ramadhan, dan umrah untuk pegawai tetap dengan kriteria tertentu. Untuk

pegawai yang telah pensiun (58 tahun) mendapat dana pensiun setiap bulan.

2.5.4. Masalah M4

Tidak ditemukan masalah pada M4 di ruang Khadijah.

2.4. M5 (Mutu)
2.4.1. Keselamatan Pasien (Patient Safety) :
Menurut Permenkes Nomer 11 Tahun 2017 dalam Nursalam 2017, mengatakan
bahwa Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang dikeluarkan oleh Standar Akreditasi
Rumah Sakit SNARS 1 dan JCI Acredition memiliki 6 elemen sasaran, meliputi:

72
1. Sasaran 1 : Ketepatan Identifikasi Pasien
Ketepatan identifikasi pasien meliputi standar berikut:
1. Pasien di identifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh
menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien.
2. Pasien di identifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah.
3. Pasien di identifikasi sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis.
4. Pasien di identifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan atau
prosedur.
5. Kebijakan dan prosedur mendukung praktik identifikasi yang konsisten pada
semua situasi dan lokasi.
Diruang Khadijah setiap pasien telah terpasang gelang identitas yang berisi
nama, nomor RM, tanggal lahir, dan usia. Warna gelang identitas dibedakan
menjadi 2, yaitu warna biru untuk pasien laki-laki dan warna merah muda untuk
pasien perempuan. Gelang identitas berfungsi untuk memvalidasi tindakan yang
akan diberikan sesuai dengan pasien yang dituju. Identifikasi pasien dilakukan
dengan 3 cara yaitu menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir, serta Nomer
Rekam medik kemudian perawat/bidan mencocokkan dengan gelang identitas
pasien.
2. Sasaran 2 : Peningkatan Komunikasi yang Efektif
Peningkatan komunikasi yang efektif meliputi standar berikut:
1. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan
secara lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
2. Perintah lisan dan melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan secara lengkap
dibacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi
perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
4. Kebijakan dan prosedur mendukung praktek yang konsisten dalam
melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan melalui telepon.

73
Proses komunikasi efektif diruang Khadijah menggunakan teknik SBAR dan
TBaK (Tulis, Baca, Konfirmasi) dalam melaporkan keadaan pasien. Perintah
lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan secara
lengkap oleh penerima perintah dan dibacakan kembali oleh penerima perintah
kemudian dikonfirmasi oleh pemberi perintah.

3. Sasaran 3 : Peningkatan Keamanan Obat yang perlu di waspadai ( High Alert


Medications )
Peningkatan keamanan obat meliputi standar berikut:
1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengatur identifikasi, lokasi,
pemberian label, dan penyimpanan obat-obatan yang perlu diwaspadai.
2. Kebijakan dan prosedur di implementasikan
3. Penggunaan obat dengan tingkat kewaspadaan tinggi (High Alert) telah ada di
unit pelayanan, obat high alert diletakkan pada troly emergency dan yang
diperbolehkan untuk pengecekan dan penyetokan hanya petugas dari farmasi.
4. Jika diperlukan obat tersebut disimpan di unit pelayanan pasien di beri label
yang jelas dan disimpan dengan cara yang membatasi akses.
Diruang ABC untuk kewaspadaan dan keamanan obat menggunakan metode
penyimpanan dalam loker obat pasien yang diberi label barcode identitas pasien
meliputi nama, nomor registrasi, usia, dan tanggal lahir. Masing-masing obat
diberi label barcode identitas pasien. Penyimpanan obat yang tidak dapat
disimpan di suhu ruangan disimpan di lemari es dan beri label barcode identitas
pasien juga.
Obat-obatan yang masuk dalam kategori high alert diruang Khadijah
menggunakan metode pelabelan high alert dengan label warna merah dan
menggunakan teknik Lasa/Norum untuk menandakan adanya kesamaan
kemasan obat, nama obat dan bentuk dari obat, serta melakukan verifikasi 2
perawat sebelum obat diberikan kepada pasien.

4. Sasaran 4 : Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien Operasi

74
Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi meliputi standar berikut:
1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang segera dikenali untuk di
identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien dalam proses penandaan atau
pemberian tanda.
2. Rumah sakit menggunakan suatu cheklist atau proses lain untuk melakukan
verifikasi pra-operasi tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien, dan semua
dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia tepat atau benar, dan
fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat atau mendokumentasikan
prosedur sign in sebelum induksi tepat sebelum dimulainya tindakan
pembedahan dan sign out sebelum meninggalkan kamar operasi.
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses
guna memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk
prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi/dental yang dilaksanakan di luar
kamar operasi.
Untuk menghindari kesalahan letak atau salah lokasi oprasi pada pasien di
ruang Khadijah, dokter operator melakukan penandaan atau marking site pada
bagian tubuh pasien yang akan dilakukan operasi dengan menggunakan spidol
marking site.
5. Sasaran 5 : Pengurangan Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan
Upaya pencegahan infeksi meliputi standar berikut:
1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygine terbaru
yang baru-baru ini diterbitkan dan sudah diterima secara umum yaitu cuci
tangan 6 langkah dan 5 moment.
2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mendukung pengurangan
secara berkelanjutan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
Dari hasil observasi tanggal 26-28 Februari 2019 didapatkan angka
kepatuhan Hand Hygiene petugas yaitu 67% dari standart 80% (Depkes, 2011).

75
Kekurangpatuhan petugas dalam hal hand hygine yaitu pada moment sebelum
melakukan tindakan.
Pasien dengan kasus infeksius akan ditempatkan di kamar 211.1 dan 211.2
yang merupakan Ruang Isolasi.
Pembersihan di ruang Khadijah dengan menggunakan larutan disinfektan 10
cc dan air 90 cc yaitu pada bed dan handel setelah itu bed ditutupi dengan plastik.

6. Sasaran 6 : Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


Pencegahan risiko jatuh meliputi standar berikut:
1. Rumah sakit menerapkan proses pengkajian awal risiko pasien jatuh dan
melakukan pengkajian ulang terhadap pasien bila diindikasikan terjadi
perubahan kondisi atau pengobatan.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang
pada hasil pengkajian dianggap berisiko.
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan
cidera akibat jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak sengaja.
4. Kebijakan dan/atau prosedur mendukung pengurangan berkelanjutan dari risiko
cidera pasien akibat jatuh di rumah sakit..
Ruang Khadijah menerapkan pengkajian risiko pasien jatuh. Gelang
identitas pasien risiko jatuh diberi pin berwarna kuning dan terpasang
penghalang tempat tidur untuk mengurangi angka kejadian jatuh. Menurut
laporan mutu bulanan ruang ABC Malang, pada Triwulan 4 Tahun 2018
diruang Khadijah tidak didapatkan pasien jatuh.

7. Pencegahan Pengendalian Infeksi


a. Angka Kejadian ILI (Kejadian Luka Infus)
Terjadinya peradangan atau inflamasi berupa nyeri, rasa tidak enak,
panas, pembengkakan lokal dan kemerahan pada atau sekitar daerah insersi
jarum infus pada vena akibat iritasi kimia atau mekanik akibat pemasangan
infus.

76
Angka kejadian ILIdiruang Khadijah pada Triwulan 4 2018 adalah
1,1% dari standart <5%. (Depkes, 2011).
b. Angka Kejadian Dekubitus
Angka kejadian dekubitus diruang Khadijah pada Triwulan 4 2018
adalah 0 (nol) dari standart<1.5% (Depkes, 2011).
c. Upaya Pengurangan Infeksi Nosokomial (INOS)
Menurut Nursalam (2017) indikator penilaian INOS meliputi:
1. IDO (Infeksi Daerah Operasi)
Luka bekas operasi memperbesar kemungkingan terinfeksi bakteri
dan berakibat terjadinya infeksi sistemik. Kejadian IDO diruang
Khadijah pada Triwulan 4 2018 adalah 0 (nol) dari standart <2%
(Depkes, 2011).
2. ISK (Infeksi Saluran Kemih)
Infeksi ini terjadi karena sering terinfeksi dengan penggunaan kateter
urine. Kejadian ISK diruang Khadijah pada Triwulan 4 2018 adalah 0
(nol) dari standart < 4,7% (Depkes, 2011).
d. Kepatuhan input data surveylan
Kepatuhan input data surveylan di Ruang Khadijah pada periode bulan
Februari 2019 adalah 25%. Hal tersebut disebabkan beberapa factor antara
lain : petugas mengatakan sibuk, kurangnya system control/pengawasan
( Karu, PJ shift, IPCN), lupa menginput, dan hanya IPCLN yang
menginputkan data.

2.7.2. Kepuasan Pasien


Tingkat kepuasan pasien di ruang Khadijah RS Aisyiyah Malang saat di
nilai dengan menggunakan kuesioner (RATER) pada tanggal 26-28 Februari
2019 didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 2.7.2. Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga terhadap
Pelayanan RS Aisyiyah Malang
Kepuasan Pasien Prosentase (%)
Sangat Puas 40 %

77
Puas 59,5 %
TidakPuas 0,5 %
Sangat Tidak Puas 0%
Total 100%
Berdasarkan hasil dari tabel diatas dari 19 pasien didapatkan data tingkat
kepuasan kategori sangat puas 40%, Puas 59,5 %, Tidak Puas 0,5 %, dan untuk
kategori Sangat Tidak Puas 0 %.
Berdasarkan hasil dari kuesioner tingkat kepuasan klien dan wawancara
yang dilakukan, kategori Tidak Puas adalah saat perawat tidak segera datang bila
dipanggil, perawat tidak memberitahu dengan jelas tentang hal-hal yang harus
dipatuhi dalam masa perawatan, dan kurangnya komunikasi antara perawat dengan
pasien dan keluarga pasien.

2.7.3. Pengetahuan dan Perilaku Klien


Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat
penting dalam mebentuk tindakan seseorang, proses perilaku sesorang juga
dipengaruhi oleh pengetahuan maka perilaku tidak akan berlangsung lama.
Di ruang KhadijahRSI Aisyiyah Malang metode pemberian edukasi yang
diberikan adalah secara lisan dan dilaksanakan di ruang perawat atau ruangan pasien,
untuk edukasi yang diberikan seperti (waktu visite dokter, orientasi ruangan, jalur
evakuasi, jam berkunjung, hand hygine, pencegahan dekubitus, manajemen nyeri, dan
penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman) sudah dijalankan, namun
terkadang keluarga pasien belum melaksanakannya. Hal tersebut bisa disebabkan
metode edukasi yang dilakukan perawat kurang efektif.

2.7.4. Kecemasan
Tingkat kecemasan pasien di ruang ABC Malang saat di nilai dengan
menggunakan kuesioner Zung Sefl pada tanggal 01Maret 2019 didapatkan data
sebagai berikut :
Tabel 2.7.4. Tingkat Kecemasan Pasien
Kepuasan Pasien Prosentase (%)

78
Tidak pernah 67 %
Kadang-kadang 25 %
Sebagian waktu 5%
Hampir setiap waktu 3%
Total 100%
Berdasarkan hasil dari tabel diatas dari 16 pasien didapatkan data tingkat kecemasan
kategori tidak pernah 67%, kadang-kadang 25 %, sebagian waktu 5 %, dan untuk
kategori hampir setiap waktu 3 %.

2.7.5. Kenyamanan
Prosentase pasien nyeri yang terdokumentasi dlam asuhan keperawatan menggunakan
sekala nyeri.

Tabel 2.7.5. Tingkat kenyamanan di ruang Khadijah saat dinilai dengan


mengunakan instrument Numeric Rating Scale (Nursalam, 2017) pada tanggal
28 Maret – 2 Februari 2019 diperoleh data sebagai berikut:
Tingkat Nyeri Jumlah Prosentase (%)
Nyeri sangat berat 0 0
Nyeri berat 0 0
Nyeri sedang 3 30
Nyeri Ringan 5 50
Tidak Nyeri 2 20
Total 10 100
Dari hasil observasi yang dilakukan, data tersebut diatas adalah pasien yang
dikelola oleh tim keperawatan. Sedangkan pasien yang dikelola tim kebidanan, dalam
asuhan kebidanan tidak didapatkan hasil assesmen terkait dengan nyeri.

2.7.6. Analisis BOR & ALOS


Tingkat rata-rata cakupan pasien di ruang ABC Malang pada bulan Oktober,
November, Desember 2018
1. Oktober
a. BOR : 69,61% (standar 75-85%)
b. ALOS : 2,2 hari (standar 4-7 hari)
2. November
a. BOR :77,63% (standar 75-85%)
b. ALOS : 2,6 hari (standar 4-7 hari)

79
3. Desember
a. BOR : 80,23% (standar 75-85%)
b. ALOS : 2,6 Hari(standar 4-7 hari)
(Depkes, 2011)
Apa sajakah Masalah pada M5????

2.8. Analisis SWOT (Strange, Weakness, Oppurtunity & Threathened)


Tabel 2.8. Analisis SWOT
Bobot x
No Analisis SWOT Bobot Rating Skor
Rating

1. M1 - MAN (SUMBER DAYA MANUSIA)


INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength (Kekuatan)

1. Adanya sistem pengembangan staf berupa 0,25 4 1


pelatihan dan sebanyak 100% perawat
telah mengikuti pelatihan
( PKRS, bantu hidup dasar, K3, PPI dan
penanggulangan bencana)

2. Jenis ketenagaan di ruangan 0,25 3 0,75


 D3 Keperawatan = 9 orang
 D3 Kebidanan = 8
 D4 Kebidanan = 2 orang S-W=
 S1 Keperawatan = 1 orang 3,5-1,4
 S1 Kebidanan = 1 orang =2,1
 CS = 2 orang
 House Keeping = 4 orang

3. Masa kerja- 0,25 3 0,75


 >15 tahun = 5 orang
 5 – 15 tahun = 2 orang
 < 5 tahun = 14 orang

4. Adanya pelatihan perawat 0,25 4 1

Total 1 3,5

Weakness (Kelemahan)

1. SDM masih D III keperawatan, DIII 0,6 2 1,2


kebidanan

80
2. Sebagian perawat belum mengikuti 0,4 3 1,2
pelatihan MAKP

Total 1 1,4

EXTERNAL FAKTOR (EFAS)

Oppurtinity

1. Adanya kesempatan melanjutkan ke 0.2 2 0,4


jenjang pendidikan yang lebih tinggi

2. Mayoritas usia perawat yang masih muda 0,3 3 0,9

3. Adanya kerja sama yang baik antar 0,2 2 0,4 O-T=


mahasiswa fakultas dengan perawat 2,6-2,4
klinik =0,2
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang 0,3 3 0,9
profesionalisasi perawat
Total 1 2,6

Threathened

1. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat 0,2 3 0,6


untuk pelayanan yang lebih professional.
2. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan 0,2 3 0,6
yang melanjutkan pendidikan tiap tahun
3. Resiko Turn over perawat 0,3 2 0,6

4. Makin tingginya kesadaran masyarakat 0,1 3 0,3


akan hukum
5. Persaingan antar rumah sakit yang 0,1 3 0,3
semakin tinggi
Total 1 2,4

2. M2 – MATERIAL S-W
INTERNAL FAKTOR (IFAS) 4-3=1

Strength

1. Mempunyai sarana dan prasarana yang 0,2 4 0,8


memadai untuk pasien, tenaga kesehatan
dan keluarga pasien termasuk sarana
prasarana universal precausion untuk
perawat

2. Alat kesehatan di ruangan dalam keadaan 0,2 4 0,8


baik

3. Tersedianya bak sampah infeksius, non 0,2 4 0,8


infeksius, savety box, tempat sampah vial,
tempat sampah spuit, dan tempat sampah
khusus botol infus

81
4. Terdapat administrasi penunjang ( SOP, 0,2 4 0,8
buku laporan, buku pesan dinas, buku
peminjaman alat, dll ) yang memadai
5. Pemeliharaan dan perawatan dari sarana 0,2 4 0,8
dan prasarana penunjang kesehatan sudah
dilakukan secara berkala
Total 1 4
Weakness
1. Ruang bersalin berada didekat r.isolasi, 0,4 3 1,2
nurse station, dan pojok laktasi
0,4 3 1,2
2. Wastafel cuci tangan masih digunakan
untuk mencuci peralatan makan
3. Alat vacum partus masih manual 0,2 3 0,6
Total 1 3
EXTERNAL FAKTOR (EFAS)
Oppurtunity
1. Pengusulan RKA untuk pemenuhan 0,3 4 1,2
kebutuhan fisik ruangan
2. Perbaikan sarana dan prasarana yang 0,3 4 1,2
rusak diperbaiki oleh pihak penunjang
medis di Rumah Sakit
4. Adanya program pelatihan tentang 0,4 3 1,2
pengoprasian alat O-T=
Total 1 3,6 3,6-3
=0,3
Treathened
1. R.isolasi selalu tertutup,ada sekat 0,4 3 1,2
dipojok laktasi

2. Wastafel tidak dipergunakan sesuai 0,4 3 1,2


dengan fungsinya
3. Banyak tindakan kebidanan dengan 0,2 3 0,6
penyulit dilakukan sectio cesaria
Total 1 3 3
3 M3 – METHOD S-W=
INTERNAL FAKTOR (IFAS) 3,7-3,0
MAKP = 0,7
Strength
1. Model MAKP yang diterapkan di ruangan 0,2 3 0,6
yaitu Metode tim

2. Rumah sakit memiliki fisi, misi, dan motto 0,2 3 0,6


sebagai acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan

3. Mempunyai standart asuhan keperawatan 0,1 3 1,2

4. Tugas KUPP sudah dilakukan dengan baik 0,1 2 0,2

5. Regulasi lengkap dan sudah terakreditasi 0,1 3 0,3

82
paripurna

6. Mempunyai SPO dalam setiap tindakan 0,1 3 0,3

7. Tugas PP sudah dilakukan dengan baik 0,1 2 0,2

8. Terlaksanya komunikasi yang adekuat 0,1 3 0,3


antara perawat dan tim kesehatan lain

Total 1 3,7
Weakness
1. Perawat lebih banyak mengerjakan tugas 0,3 3 0,9
delegasi dibandingkan tugas mandiri
perawat

2. Kurangnya kepatuhan pelaporan IKP 0,3 3 0,9


0,4 3 1,2
3. Tidak adanya ronde keperawatan

Total 1 3,0
EXTERNAL FAKTOR (EFAS)
Oppurtunity
1. Manajemen rumah sakit memiliki case 0,3 3 0,9
manajer sebagai konsultan

2. Manajemen rumah sakit memberikan 0,3 3 0,9


kesempatan bagi beberapa perawat untuk
mengikuti pelatihan yang diperlukan.

3. Adanya mahasiswa S 1 keperawatan yang 0,2 3 0,6


praktek menejemen keperawatan

4. Adanya kebijakan rumah sakit tentang 0,2 2 0,4


pelaksanaan MPKP

Total 1 2,8 O-T


=2,8-2,8
Treathened (Ancaman) =0
1. Perawat tidak mengetahui kondisi pasien 0,3 3 0,9
yang bukan tanggung jawabnya

2. Persaingan dengan rumah sakit lain yang 0,2 3 0,6


semakin ketat

3. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin 0,2 2 0,4


tinggi terhadap peningkatan pelayanan
keperawatan yang lebih professional

4. Bebasnya pers yang langsung meyebarkan 0,3 3 0,9


informasi dengan cepat

Total 1 2,8
b. Timbang Terima S-W=

83
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. KUPP/kepala ruang memimpin kegiatan 0,2 2 0,4
timbang terima setiap pagi.

2. Adanya laporan jaga setiap shift 0,2 3 0,6

3. Timbang terima sudah merupakan 0,2 4 0,8


kegiatan yang telah dilaksanakan dengan
rutin

2. Adanya kemauan perawat untuk 0,2 2 0,4


melakukan timbang terima

3. Selalu ada klarifikasi, tanya jawab, dan 0,1 2 0,2


validasi terhadap timbang terima yang
dilakukan. 2,6-3,0
= - 0,4
4. Perawat mengetahui persiapan sebelum 0,1 2 0,2
timbang terima dilakukan

Total 1 2,6
Weakness
1. Timbang terima sudah dilakukan dengan 0,5 3 1,5
baik tapi intervensi masih bersifat umum,
tidak berdasarkan maslah keperawatan
yang ada dan evaluasi kurang lengkap

2. Pelaksanaan kegiatan timbang terima 0,5 3 1,5


masih kurang optimal terutama jika TT
penuh dan intervensi banyak

Total 1 3,0
EXTERNAL FAKTOR (EFAS)
Oppurtunity
Kondisi ruangan dan perawat serta waktu 1 3 3
yang dibutuhkan memungkinkan untuk
melakukan timbang terima dengan baik

Total 1 3 O-T
Threathened 3-3,8
1. Kemungkinan perawat tidak mengetahui 0,3 3 0,9 = - 0,8
dengan lengkap mengenai data pasien

2. Meningkatnya kesadaran masyarakat 0,7 4 2,8


tentang tanggung jawab dan tanggung
gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan.

Total 1 3,7

c. Discharge Planning S-W


=4,0-3
INTERNAL FAKTOR (IFAS)

84
Strength
1. Tersedianya SOP dischard planning di 0,3 4 1,2
ruangan untuk pasien pulang

2. Perawat memberikan surat kontrol, surat 0,3 4 1,2


pesanan pasien pulang dan obat kepada
pasien

3. Perawat memberikan pendidikan 0,4 4 1,6


kesehatan kepada pasien dan kluarga =1,0
secara informal selama masa dirawat
sampai pulang

Total 1 4,0
Weakness
1. lefleat diruangan masih sering tidak 1 3 3
diberikan saat pemberian pendidikan
kesehatan

Total 1 3
EXTERNAL FAKTOR (EFAS)
Oppurtunity
1. Adanya mahasiswa S 1 keperawatan yang 0,3 3 0,9
praktek manajemen

2. Kerjasama yang baik antara perawat dan 0,3 2 0,6


mahasiswa S 1 Kperawatn

3. Sudah adanya kebijakan rumah sakit O-T


tentang discard planning 0,4 3 1,2 =2,5-3,0
= -0,5
Total 1 2,5
Treathened
1. Adanya tuntutan pasien untuk 0,5 3 1,5
mendapatkan pelayanan professional

2. Persaingan antar rumah sakit semakin 0,5 3 1,5


ketat

Total 1 3
d. Ronde Keperawatan S-W
INTERNAL FAKTOR ( IFAS ) =2,,5-3,5
=-1
Strength ( kekuatan )

Rungan mendukung adanya ronde 0,5 4 1.0


keperawatan
Sudah ada panduan dalam melaksanakan 0,5 3 1,5
ronde keperawatan
Total 1 2,5

Weakness ( kelemahan )

1. Ronde keparawatn belum pernah 0,5 4 2, 0

85
dilakukan di runag khadijah

2. Petugas belum sepenuhnya mengerti 0,5 3 1,5


tentang ronde keperawtan
Total 1 3.5

EXTERNAL FAKTOR (EFAS)

Oppurtunity

Adanya kesempatan dari kepala ruangan 1 4


untuk mengadakan ronde keperawatan pada O-T=
mahasiswa praktik dan juga perawat yang ada 4,0-3,0
diruangan =1,0

Total 1

Threthened

Kemungkinan terjadi kasus yg perlu dilakukan 1 3


ronde keperawatan tetapi hanya dilakukan
oleh perawat ruang khadijah sendiri karena
profesi lain mempunyai tugas harian di unit
masing-masing
Total 1

4 M4 MONEY
INTERNAL FACTOR (IFAS)
1. Perawat mendapatkan gaji pokok serta
tunjangan perbulan 0,5 4 2
2. Perawat mendapat upah dari setiap jasa
pelayanan yang telah dilakukan 0,3 3 0,9 S-W
3. Setiap perawat mendapatkan makan setiap =3,5-3
0,6
hari kecuali hari senin dan kamis 0,2 3 =0,5
Total 1 3,5
Weakness
Upah jasa pelayanan dibayarkan setiap tiga
bulan sekali 1 3 3
Total 1 3 3
EXTERNAL FAKTOR (EFAS)
Oppurtunity
1. Ruangan kelas I dan II dengan fasilitas
yang lebih baik dari ruangan dengan kelas III 0,5 3 1,5
2. RS Aisyiyah bekerjasama dengan BPJS O-T
0,5 4 2
sebagai mitra dengan income dana terbesar =3,5-3
Total 1 3,5 =0,5
Threathened
Adanya tuntutan masyarakat untuk 1
mendapatkan pelayanan keperawatan yang 3
professional
Total 1 3

86
5. M5 – MUTU
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Ketepatan didalam identifikasi pasien 0,1 4 0,4
sudah dilaksanakan secara maksimal
(perawat menggunakan identifikasi
identitas pasien dengan menggunakan
gelang identitas)

2. Komunikasi efektif sudah menggunakan 0,1 4 0,4


teknik TBaK dalam pelaporan pasien

3. Peningkatan obat high alert sudah 0,2 4 0,8


dilakukan oleh petugas farmasi. S-W
=4,4-3
4. Pemberian marking site sudah dilakukan 0,1 4 0,4 =1,4
oleh dokter operator

5. Perawat Khadijah sudah menerapkan 4 0,1 4 0,4


moment..

6. BOR diruang Khadijah pada Tahun 2018 0,1 4 0,4


yaitu 67,64%.

7. Kepuasan pasien di ruang Khadijah yang 0,1 4 0,4


telah diukur dengan metode kuesioner
didapatkan 59,5 % pasien mengatakan puas
dengan pelayanan di ruang Khadijah
0,2 4 0,8
Total 1 4,4

Weakness

1. Upaya pencegahan infeksi, terutama angka 0,5 3 1,5


kepatuhan 1 moment cuci tangan sebelum
kontak pasien masih rendah.

2. Metode edukasi yang dilakukan oleh 0,5 3 1,5


petugas belum optimal

Total 1 3,0

EXTERNAL FAKTOR (EFAS) O-T


Oppurtunity =4-3
1. Adanya kerjasama yang baik antara 0,5 4 2 =1
petugas

2. RS memfasilitasi semua kebutuhan ruangan 0,5 4 2

Total 1 4

Threathened
1. Adanya peningkatan standart masyarakat 0,4 3 1,2

87
yang harus dipenuhi

2. Persaingan RS dalam memberikan 0,3 3 0,9


pelayanan kesehatan

3. Adanya keinginan masyarakat dalam 0,3 3 0,9


peningkatan mutu pelayanan masyarakat

Total 1 3,0

88
2.10 Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan

No Problem Mg Sv Mn Nc Av Total Ranking


1 Man 3 3 4 3 4 432 IV
Masalah M1???

2 Material 4 5 2 3 3 360 III


- Letak ruang bersalin terlalu
dekat dengan ruang isolasi dan
pojok laktasi
- Alat vacuum persalinan belum
ter update atau masih manual
- Daftar penggunaan alat dan
jadwal perbaikan sebagian
belum tertempel di alat
- Tidak terdapat ruang khusus
karu di ruang Khadijah
- Tidak tersedia alat EKG dan
defibrilator

3 Method 4 4 4 3 5 960 I
Masalah M3????

4 Money
?????????

5 Mutu 4 4 5 3 3 720 II
Masalah M5????

89
Keterangan :
Penentuan prioritas masalah dapat dilakukan dengan menggunakan aspek :

1. Magnitude (Mg) yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi


2. Severty (Sv) yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan
3. Manageability (Mn) yaitu kemampuan menyelesaikan masalah
4. Nursing Concern (Nc) yaitu focusbpada keperawatan
5. Affordability (Af) yaitu ketersediaan sumberdaya

Rumus Skoring : Mg x Sv x Mn x Nc x Af =............

Setiap masalah yang diberikan dinilai dengan rentang 1–5 dengan kriteria sebagai berikut
Skala

5 : Sangat sering / sangat besar / sangat mudah dipecahkan / sangat diperhatikan


4 : Sering / besar kerugian / mudah dipecahkan / diperhatikan
3 : Kadang-kadang/ kurang sedang / agak mudah dipecahkan / kurang diperhatikan
2 : Jarang / sedikit kerugian / agak sulit dipecahkan / kurang diperhatikan
1 : Tidak terjadi / tidak ada kerugian / sulit dipecahkan / tidak diperhatikan

90
BAB III

PLAN OF ACTION
ALTERNATIF SASAR
INDIKATOR
NO MASALAH TUJUAN PEMECAHAN WAKTU PJ AN
KEBERHASILAN
MASALAH

M1 (MAN)

M2 (MATERIAL)
1
2
3

91
M3 (METHOD)
1.

M5 (MUTU)
1

92

Anda mungkin juga menyukai