Anda di halaman 1dari 8

KEBUTUHAN RASA NYAMAN

nyeri
Tujuan Belajar :
1. Menjelaskan tipe nyeri
2. Mendiskusikan proses fisiologis terjadinya nyeri
3. Mengidentifikasi pertimbangan keperawatan yang penting ketika mengkaji
nyeri, meliputi onst, intensitas dan durasi.
4. Mendeskripsikan fungsi endorphin dalam penatalaksanaan nyeri
5. Menjelaskan intervensi nonfarmakologi dalam mengontrol nyeri
6. Menjelaskan peran analgesic dalam penatalaksanaan nyeri.

I. Nyeri

Nyeri adalah gejala subjektif, sulit bagi pasien, sulit bagi pasien untuk bisa

mendeskripsikan dan sulit dipahami oleh perawat. Nyeri terutama berfungsi

sebagai mekanisme protektif dari tumbuh karena nyeri bukan sensasi murni tetapi

lebih menurunkan respon terhadap cedera jaringan yang tercipta dari system

syaraf. NANDA (north American nursing diagnosis association) juga telah

menyetujui nyeri sebagai sebuah diagnosa keperawatan spesifik.

II. Tipe Nyeri

International association for the study of pain (IASP) telah mengidentifikasi

beberapa kategori nyeri. Nyeri akut diidentifikasi sebagai serangan dengan durasi

cepat, sensasi yang mendadak, paling sering terjadi sebagai respon terhadap

trauma. Intensitasnya mulai dari ringan ke sedang, periode waktunya singkat

biasanya mulai dari 2 hari sampai 3 bulan dan sifatnya intemien (sesekali) nyeri

kronis (nyeri nonneuropatik) di definisikan sebagai ketidaknyamanan yang

berlangsung dalam periode lama (3 bulan atau lebih) dan dapat terjadi seumur

hidup (herdman 2012). Nyeri alih adalah nyeri yang berasal dari suatu bagian

tubuh, tetapi dipersepsikan dibagian tubuh lain. nyerih lain sering melibatkan
sinyal yang berasal dari jaringan atau organ internal dia nggak aktif, gcontoh nyeri

dinding jantung yang dialihkan ke permukaan Sisi kiri Rahang jangan leher atau

lengan kiri nyeri kanker adalah hasil dari Berbak beberapa jenis kedinasan

seringkali sangat hebat sangat hebat banget dan tidak dapat diatasi dan kronis.

III. Proses Fisiologis Nyeri

Mekanisme timbulnya nyeri didasari oleh proses multipel yaitu nosisepsi,


sensitisasi perifer, perubahan fenotip, sensitisasi sentral, eksitabilitas ektopik,
reorganisasi struktural, dan penurunan inhibisi. Antara rangsangan cedera jaringan
dan pengalaman subjektif terdapat empat proses yang terjadi: tranduksi, transmisi,
modulasi, dan persepsi.
Transduksi adalah suatu proses dimana akhiran saraf aferen menerjemahkan
stimulus (misalnya tusukan jarum) ke dalam impuls nosiseptif Ada tiga tipe serabut
saraf yang terlibat dalam proses ini, yaitu serabut A-beta, A-delta, dan C. Serabut
yang berespon secara maksimal terhadap stimulasi non noksius dikelompokkan
sebagai serabut penghantar nyeri, atau nosiseptor. Serabut ini adalah A-delta dan
C. Silent nociceptor, juga terlibat dalam proses transduksi, merupakan serabut
saraf aferen yang tidak bersepon terhadap stimulasi eksternal tanpa adanya
mediator inflamasi.
Transmisi adalah suatu suatu dimana impuls disalurkan ke kornu dorsalis medula
spinalis, kemudian sepanjang traktus sensorik menuju proses otak. Neuron aferen
primer pengirim dan penerima aktif dari sinyal elektrik dan kimiawi. Aksonnya
berakhir di kornu dorsalis medula spinalis dan selanjutnya berhubungan dengan
banyak neuron spinal.
Modulasi adalah proses amplifikasi sinyal neural terkait nyeri (sinyal saraf terkait
nyeri). Proses ini terutama terjadi di kornu dorsalis medula spinalis, dan mungkin
juga terjadi di level lainnya. Serangkaian reseptor opioid seperti mu, kappa, dan
delta dapat ditemukan di kornu dorsalis. Sistem nosiseptif juga mempunyai jalur
turun berasal dari korteks frontalis, hipotalamus, dan area otak lainnya ke otak
tengah (otak tengah) dan medula oblongata, selanjutnya menuju medula spinalis.
Hasil dari proses inhibisi desendens ini adalah penguatan, atau bahkan
penghambatan (blok) sinyal nosiseptif di kornu dorsalis.
Persepsi nyeri adalah kesadaran akan pengalaman nyeri. Persepsi merupakan
hasil dari interaksi proses transduksi, transmisi, modulasi, psikologis, dan
psikologis individu lainnya. Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi
untuk menerima nyeri nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor bebas
nyeri adalah ujung syaraf dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat
yang berpotensi merusak. Nyeri reseptor disebut juga Nociseptor. Secara
anatomis, reseptor nyeri (nociseptor) ada yang bermiyelin dan ada juga yang tidak
bermiyelin dari syaraf aferen. (Anas Tamsuri, 2006).

IV. Pertimbangan Keperawatan ketika mengkaji nyeri

Karateristik Jenis Pertanyaan Penjelasan

Quality Kualitas Nyeri Tanyakan bagaimana jenis


nyerinya. Biarkan pasien
menjelaskan dengan
bahasanya sendiri.
Intensity Intensitas Nyeri Gunakan perangkan nyeri
(sesuai untuk pasien) untuk
pengukuran keparahan nyeri
yang konsisten. Gunakan
skala nyeri yang sama untuk
menilai keparahan nyeri dan
nyeri berkurang atau
memburuk.
Location Lokasi Nyeri Tanyakan letak nyeri
dirasakan di bagian mana
Duration Lama Nyeri Tanyakan berapa lama nyeri
berlangsung, dan apakah
hilang atau terus menerus.
Triggers Pemicu Nyeri Tanyakan apa yang
memperburuk nyeri dan
pemicu terjadinya nyeri
Serta tanyakan apa yang
memperburuk nyeri atau
ketidaknyamanan. Apakah
posisi? Apakah memburuk
dengan menarik napas dalam
atau palpasi pada dada?
Apakah nyeri menetap.
Effect Efek yang dialami Tanyakan effect nyeri yang
dialami, apakah nyeri bersifat
tumpul, sakit, tajam,
menusuk atau menekan
Knowledge Level Tingakatan pengetahuan Tayakan pengajian nyeri di
atas, apakah pasien merespon
dengan baik.

V. Fungsi endorphin

Endorfin adalah zat kimia seperti morfin yang dapat dihasilkan secara alami

oleh tubuh dan memiliki peran dalam membantu mengurangi rasa sakit saat

memicu perasaan positif. Hormon endorfindiproduksi oleh kelenjar pituari dan

sistem saraf pusat manusia.

VI. Intervensi nonfarmakologi untuk nyeri

Intervention Advantages Disadvantages

Relaxation, imagery, Variasi dari teknik ini Terapi relaksasi bukan untuk
biofeedback, melibatkan semua orang. Beberapa orang
distraction and menghubungkan gambar yang sangat tertekan atau
refraiming visual dan sensasi fisik. cemas atau merasa nyeri
Dengan membayangkan hebat, dapat menemukan
suasana yang menenangkan bahwa relaksasi tidak
dan berfokus pada membantu. Bahkan mungkin
detailnya, akan lebih mudah
untuk menghilangkan membuat mereka merasa
pikiran yang membuat stres lebih buruk.
dan fokus pada
menenangkan tubuh fisik.
Patient education Pendidikan pasien Sama dengan di atas, edukasi
mempromosikan perawatan tidak bisa dilakukan pada
yang berpusat pada pasien semua pasien dengan
dan meningkatkan tingakatan nyeri yang sama
kepatuhan terhadap karena hasilnya akan tidak
pengobatan dan perawatan. efektif.
Peningkatan kepatuhan
mengarah pada sistem
pemberian layanan
kesehatan yang lebih efisien
dan hemat biaya. Mendidik
pasien memastikan
kelangsungan perawatan
dan mengurangi komplikasi
yang berkaitan dengan
penyakit.
Psychoteraphy, Dikelola oleh terapis Sama dengan di atas, edukasi
structured support berlisensi, membantu tidak bisa dilakukan pada
and hypnosis menghilangkan gangguan semua pasien dengan
aktivitas otak dan fokus tingakatan nyeri yang sama
pada sugesti spesifik yang karena hasilnya akan tidak
berkaitan dengan pemikiran efektif.
positif.
Cutaneus simulation Stimulasi kulit melibatkan Sama dengan di atas, edukasi
(superficial heat, stimulasi saraf melalui tidak bisa dilakukan pada
cold and massage) kontak kulit dalam upaya semua pasien dengan
mengurangi impuls nyeri ke tingakatan nyeri yang sama
otak, berdasarkan teori karena hasilnya akan tidak
nyeri "kontrol pain". efektif.
Sebuah perangkat yang
digunakan untuk
memberikan stimulasi saraf
elektrokutan dipelajari
untuk efeknya pada gejala
neuropati perifer.
TEENS Perangkat TENS Terapi TENS mungkin
(transcutaneous mengirimkan arus listrik merupakan pilihan
electrical nerve kecil ke bagian tubuh untuk pengobatan yang bermanfaat
simulation) mengontrol sinyal rasa untuk nyeri. Namun, tidak
sakit, menciptakan kelegaan terlalu jelas kondisi medis
sementara atau permanen. spesifik unit TENS mana
Efektivitas pengobatan yang paling efektif dalam
TENS bervariasi tergantung mengobati. Mengingat
pada kondisi apa yang Anda kurangnya studi yang secara
tangani, dan seberapa intens jelas membahas penerapan
pengobatannya. Perawatan dan efektivitas unit TENS
dapat dilakukan di tempat terutama untuk nyeri rahang
perawatan kesehatan, atau pascaoperasi, sebaiknya
Anda mungkin dapat diskusikan penggunaan unit
menggunakan perangkat di TENS untuk jenis nyeri ini
rumah Anda. Sebelum dengan ahli bedah mulut dan
memulai perawatan ini, dokter.
pastikan untuk
mendiskusikan pertanyaan
yang mungkin Anda miliki
dengan perawatan
kesehatan Anda
Acupunture Efek sampingnya sangat Berbahaya jika pasien
sedikit. Ini dapat mengalami gangguan
dikombinasikan secara perdarahan atau
efektif dengan perawatan mengonsumsi pengencer
darah. Pendarahan, memar,
lain. Dapat mengontrol dan nyeri dapat terjadi di
beberapa jenis nyeri. tempat penyisipan.
Ini dapat membantu pasien Jarum yang tidak steril dapat
yang tidak cocok dengan menginfeksi pasien.
obat pereda nyeri. Dalam kasus yang jarang
terjadi, jarum dapat patah
dan merusak organ dalam.
Saat dimasukkan dalam-
dalam ke dada atau
punggung atas, ada risiko
paru-paru roboh, tetapi ini
sangat jarang terjadi.

VII. Soal Analisis

1. Seorang perempuan usia 48 tahun, 4 hari yang lalu dibawa keluarganya ke

rumah sakit karena cedera tulang belakang. Pasien merasakan sakit, tidak dapat

tidur pada tempat yang empuk. Pasien terus menangis saat merasakan

kesakitan, dan saat ini masih rutin menerima pengobatan analgesic. Sebagai

seorang perawat sesuai kondisi pasien pengkajian yang harus dilakukan

meliputi ?

Jawab : pengkajian nyeri PQRST

2. Seorang pasien laki-laki, usia 23 tahun dirawat di ruang bedah setelah

mengalami kecelakaan lalu lintas. Kejadian ini mengakibatkan fraktur terbuka

tibia kanan. Setelah operasi pasien mengeluh sakit pada kaki, skala 7 sakitnya

seperti ditusuk tusuk pisau, sakit dirasakan sepanjang waktu dan berkurang

hanya ketika diberi anti nyeri. Jasil pemeriksaan di dapatkan Td : 140/90

mmhg nadi : 98 x/menit suhu : 37,2 C, RR : 24 X/menit. Apakah prioritas

masalah keperawatan pada pasien ?


Jawab : Nyeri akut

3. Seorang pasien laki-laki, usia 23 tahun dirawat di ruang bedah setelah

mengalami kecelakaan lalu lintas. Kejadian ini mengakibatkan fraktur terbuka

tibia kanan. Setelah operasi pasien mengeluh sakit pada kaki, skala 7 sakitnya

seperti ditusuk tusuk pisau, sakit dirasakan sepanjang waktu dan berkurang

hanya ketika diberi anti nyeri. Jasil pemeriksaan di dapatkan Td : 140/90

mmhg nadi : 98 x/menit suhu : 37,2 C, RR : 24 X/menit. Apakah prioritas

intervensi keperawatan pada pasien ?

Jawab : manajemen nyeri kolaboratif pemeberian analgesic

4. Seorang pasien wanita, 45 tahun dirawat setelah mengalami serangan jantung

2 jam yang lalu. Kondisi pasien saat ini masih lemah, nyeri masih terasa di dada

sebelah kiri. Hasil pemeriksaan tekanan darah 160/90 mmhg nadi :

100X/menit, suhu 37, 5 C, RR 24 X/menit. Apakah intervensi keperawatan

pada pasien ?

Jawab : manajemen nyeri kolaboratif pemeberian analgesic

5. Seorang pasien laki-laki, berusia 40 tahun dirawat di ruang interna dengan

cedera tulang belakang servical. Pasien tiba-tiba mengalami peningkatan

tekanan darah, nyeri kepala, pandangan kabur dan muncul keringat berlebih.

Apakah intervensi yang dilakukan perawatat pada pasien ?

Jawab : manajemen nyeri kolaboratif pemeberian analgesic

Anda mungkin juga menyukai