Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ma'ruf Amirudin

NIM : 1163010055

Jurusan : AS/PI/B/VIII

Password Usulan Penelitian

A. AYAT AHKAM
1. Tentang Tujuan Pernikahan (QS. Ar-Rum ayat 21)

‫ۡي َنُك م َّد ٗة ۡح ًۚة‬


‫َو ِم ۡن َء اَٰي ِتِهٓۦ َأۡن َخ َلَق َلُك م ِّم ۡن َأنُفِس ُك ۡم َأۡز َٰو ٗج ا ِّلَتۡس ُكُنٓو ْا ِإَلۡي َها َو َجَعَل َب َّم َو َو َر َم‬

٢١ ‫ِإَّن ِفي َٰذ ِلَك ٓأَلَٰي ٖت ِّلَقۡو ٖم َيَتَفَّك ُروَن‬


Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir

2. Tentang Prinsip Pernikahan (QS. An-Nisa ayat 3)

‫َو ِإۡن ِخ ۡف ُتۡم َأاَّل ُتۡق ِس ُطوْا ِفي ٱۡل َيَٰت َم ٰى َفٱنِكُحوْا َم ا َطاَب َلُك م ِّم َن ٱلِّنَس ٓاِء َم ۡث َنٰى َو ُثَٰل َث َو ُر َٰب َۖع َفِإۡن‬
٣ ‫ِخ ۡف ُتۡم َأاَّل َتۡع ِد ُلوْا َفَٰو ِح َد ًة َأۡو َم ا َم َلَك ۡت َأۡي َٰم ُنُك ۚۡم َٰذ ِلَك َأۡد َنٰٓى َأاَّل َتُعوُلوْا‬
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain)
yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.
Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya
3. Tentang Mahar (QS. An-Nisa ayat 4)
‫ۚٗة‬
٤ ‫َو َء اُتوْا ٱلِّنَس ٓاَء َص ُد َٰق ِتِهَّن ِنۡح َل َفِإن ِط ۡب َن َلُك ۡم َعن َش ۡي ٖء ِّم ۡن ُه َنۡف ٗس ا َفُك ُلوُه َهِنٗٔ‍ٓي ا َّم ِر ٗٔ‍ٓي ا‬

"Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian
dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian
dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu
(sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya”
4. QS. An-Nisa ayat 7 (Waris)

‫ب ِّمَّم ا َت َر َك ٱۡل َٰو ِل َداِن‬ٞ‫ب ِّمَّم ا َت َر َك ٱۡل َٰو ِل َداِن َو ٱَأۡلۡق َر ُب وَن َو ِللِّنَس ٓاِء َنِص ي‬ٞ‫ِّللِّر َج اِل َنِص ي‬
٧ ‫َو ٱَأۡلۡق َر ُبوَن ِمَّم ا َقَّل ِم ۡن ُه َأۡو َك ُثَۚر َنِص يٗب ا َّم ۡف ُر وٗض ا‬
“Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya,
dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan
kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan”
5. QS. Adz-Dzariyat ayat 49 (tentang Allah Menciptakan Makhluk Berpasang-
pasangan)

٤٩ ‫َو ِم ن ُك ِّل َش ۡي ٍء َخ َلۡق َنا َزۡو َج ۡي ِن َلَع َّلُك ۡم َتَذَّك ُروَن‬


“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat
kebesaran Allah” (QS. Adz-Dzariyat: 49)

B. HADITS AHKAM
1. Hadits Shahih Bukhari: 6764 (Waris Beda Agama)

‫َح َّد َثَنا َأُبو َعاِص ٍم َعْن اْبِن ُج َر ْيٍج َعْن اْبِن ِش َه اٍب َعْن َعِلِّي ْبِن ُح َس ٍنْي َعْن َعْم ِر و ْبِن ُعْثَم اَن َعْن ُأَس اَم َة‬
‫َّل‬ ‫ِه‬ ‫َّلى الَّل‬ ‫الَّل‬ ‫ٍد ِض‬
‫َم‬ ‫َو َس‬ ‫ُه َعَلْي‬ ‫ا َأَّن الَّنَّيِب َص‬ ‫ُه َعْنُه َم‬ ‫َي‬ ‫َر‬ ‫ْبِن َز ْي‬
‫ِل‬ ‫ِف‬ ‫ِف‬ ‫ِل‬
‫َقاَل اَل َيِر ُث اْلُمْس ُم اْلَك ا َر َو اَل اْلَك ا ُر اْلُمْس َم‬
Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Ibnu Zuraij dari Ibnu syihab dari
Ali bin Husein dari Amr bin Utsman dari Usamah bin Zaid radhiallahuanhuma
bahwa Nabi SAW bersabda: Orang Muslim tidak mewarisi dari orang kafir, dan
orang kafir tidak mewarisi dari orang muslim” (Riwayat Bukhari)
2. Hadits Shahih Bukhari: 4700 (Tentang menikah sekufu dalam agama)

‫ِض‬ ‫ِه‬ ‫ِع ٍد‬ ‫ِع‬ ‫ِد ِه‬


‫َح َّد َثَنا ُمَس َّد ٌد َح َّد َثَنا ْحَيىَي َعْن ُعَبْي الَّل َقاَل َح َّد َثيِن َس يُد ْبُن َأيِب َس ي َعْن َأِبي َعْن َأيِب ُه َر ْيَر َة َر َي الَّلُه‬
‫ِب ا ا ا ِلِد يِن ا َفاْظَف ِبَذ اِت‬ ‫ِل‬ ‫ِه‬
‫ْر‬ ‫َعْن الَّنِّيِب َص َّلى الَّلُه َعَلْي َو َس َّلَم َقاَل ُتْنَك ُح اْلَمْر َأُة َأِلْر َبٍع َم اَهِلا َو َحِلَس َه َو َمَج َهِل َو َه‬: ‫َعْنُه‬
. ‫الِّديِن َتِر َبْت َيَد اَك‬
Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Ubaidullah ia berkata: Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id dari
bapaknya dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam, beliau bersabda: "Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya,
karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah
karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung." (HR. Bukhari).
3. Hadits Shahih Muslim: 2530 (Tentang Haramnya meminang atas pinangan
Saudaranya)
‫ِف‬ ‫ِع ٍد‬
‫و َح َّد َثَنا ُقَتْيَبُة ْبُن َس ي َح َّد َثَنا َلْيٌث ح و َح َّد َثَنا اْبُن ُر ْم ٍح َأْخ َبَر َنا الَّلْيُث َعْن َنا ٍع َعْن اْبِن ُعَمَر َعْن الَّنِّيِب‬
‫َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم َقاَل اَل َيِبْع َبْع ُض ُك ْم َعَلى َبْيِع َبْع ٍض َو اَل ْخَيُطْب َبْع ُض ُك ْم َعَلى ِخ ْطَبِة َبْع ٍض‬

Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Janganlah sebagian kalian
membeli barang yang telah ditawar, dan janganlah sebagian kalian meminang
wanita yang telah dipinang."
4. Hadits Abu Daud: 1875 (Tentang talak saat canda)
‫ِء‬ ‫ِد‬ ‫ٍد‬
‫َح َّد َثَنا اْلَق ْع َنُّيِب َح َّد َثَنا َعْبُد اْلَعِز يِز َيْع يِن اْبَن َحُمَّم َعْن َعْب ال َّر َمْحِن ْبِن َح ِبيٍب َعْن َعَطا ْبِن َأيِب َرَباٍح َعْن‬
‫اْبِن‬

‫ِه‬ ‫ِه‬
‫َم اَه َك َعْن َأيِب ُه َر ْيَر َة َأَّن َرُس وَل الَّل َص َّلى الَّلُه َعَلْي َو َس َّلَم َقاَل َثاَل ٌث َج ُّد ُه َّن َج ٌّد َو َهْز ُهُلَّن َج ٌّد الِّنَك اُح‬

‫َو الَّطاَل ُق َو الَّر ْجَعُة‬


Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi, telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Muhammad dari Abdurrahman bin Habib dari 'Atho` bin Abu
Rabah dari Ibnu Mahik dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Tiga perkara, seriusnya adalah serius dan candanya adalah serius,
yaitu: Nikah, Perceraian, dan Pencabutan Perceraian." (HR. Abu Daud)
5. Hadits Abu Daud: 3252 (Tentang sunahnya mengadakan pesta walimah saat
nikah)

‫َح َّد َثَنا ُمَس َّد ٌد َو ُقَتْيَبُة ْبُن َس ِعيٍد َقااَل َح َّد َثَنا َّمَحاٌد َعْن َثاِبٍت َقاَل ُذِكَر َتْز ِو يُج َز ْيَنَب ِبْنِت َج ْح ٍش ِعْنَد َأَنِس‬

‫وَل الَّلِه َّلى الَّل َل ِه َّل َأ َلى َأ ٍد ِم ِن اِئِه ا َأ َل ا َأ ِب اٍة‬ ‫ِلٍك‬


‫َص ُه َع ْي َو َس َم ْو َمَل َع َح ْن َس َم ْو َمَل َع ْيَه ْو َمَل َش‬ ‫ْبِن َم ا َفَق اَل َم ا َر َأْيُت َرُس‬
Telah menceritakan kepada kami Musaddad dan Qutaibah bin Sa'id mereka berkata:
telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit ia berkata Telah disebutkan
pernikahan Zainab binti Jahsy di sisi Anas bin Malik maka Anas pun berkata: Aku
tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merayakan pesta
pernikahan dengan para isterinya, sebagaimana pesta pernikahan yang beliau
rayakan bersama Zainab. Beliau merayakan hanya dengan satu kambing. (HR. Abu
Daud)
6. Hadits Shahih Bukhari: 6764 (Waris Beda Agama)

‫َح َّد َثَنا َأُبو َعاِص ٍم َعْن اْبِن ُج َر ْيٍج َعْن اْبِن ِش َه اٍب َعْن َعِلِّي ْبِن ُح َس ٍنْي َعْن َعْم ِر و ْبِن ُعْثَم اَن َعْن ُأَس اَم َة‬
‫َّل‬ ‫ِه‬ ‫َّلى الَّل‬ ‫الَّل‬ ‫ٍد ِض‬
‫َم‬ ‫َو َس‬ ‫ُه َعَلْي‬ ‫ا َأَّن الَّنَّيِب َص‬ ‫ُه َعْنُه َم‬ ‫َي‬ ‫َر‬ ‫ْبِن َز ْي‬
‫ِل‬ ‫ِف‬ ‫ِف‬ ‫ِل‬
‫َقاَل اَل َيِر ُث اْلُمْس ُم اْلَك ا َر َو اَل اْلَك ا ُر اْلُمْس َم‬
Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Ibnu Zuraij dari Ibnu syihab dari
Ali bin Husein dari Amr bin Utsman dari Usamah bin Zaid radhiallahuanhuma
bahwa Nabi SAW bersabda: Orang Muslim tidak mewarisi dari orang kafir, dan
orang kafir tidak mewarisi dari orang muslim” (Riwayat Bukhari)

C. KAIDAH USHULIYAH

‫اُألُمْو ُر ِبَم َق اِصِد َه ا‬


Artinya: “Segala sesuatu tergantung pada tujuannya”
‫ِس‬ ‫ِل‬
‫الَم َش َقُة َتْج ُب الَتْي ْيُر‬
Artinya: “Kesulitan akan menarik kepada kemudahan”

‫الَّضَرُر ُيَز اُل‬


Artinya: “Bahaya harus dihilangkan”

‫َاْلَيِق ْيُن اَل ُيَز اُل ِبالَّش ِّك‬


Artinya: “Keyakinan tidak bisa dikalahkan oleh keraguan”

‫اَألْص ُل َبَق اُءَماَك اَن َعَلى َماَك اَنا‬


Artinya: “Asal itu tetap sebagimana semula sebagaimanapun keberadaannya”

D. KAIDAH FIQHIYAH
‫الِّنَك ا اَل ْف ِس ُد ِبَف اِد الصَد ا ِق‬
‫َس‬ ‫ُح ُي‬
Artinya: “Akad nikah tidak rusak dengan rusaknya mahar”
‫ِف‬
‫اَألْص ُل ي اإَل ْبَض اِع الَّتْح ِر ْيُم‬
Artinya: “Hukum asal pada masalah seks adalah haram”

‫ُك ُّل ِفْر َقٍةِم ْن َطاَل ٍق َأْو َفْس ٍخ َبْع َد الَو َط ِء ُتْو َج ُب الِعَّد ُة‬
Artinya: “Setiap perceraian karena talak atau fasakh sesudah campur, maka wajib
‘iddah”
‫َث َش ًئا َثُه ِب ُق ِقِه‬
‫ُك ُّل َمْن َو َر ْي َو َر ُح ْو‬
Artinya: “Setiap orang yang mewarisi sesuatu, maka dia mewarisi pula hak-haknya
(yang bersifat harta)”

‫اَل َيِص ّح ال ِص َّيُة ِبُك ِّل المَا ِل‬


‫َو‬
Artinya: “Tidak sah wasiat dengan keseluruhan harta”

Anda mungkin juga menyukai