Anda di halaman 1dari 5

Hukum Main Catur dalam Pandangan Islam

Syaikhul Islam mengatakan:


Permainan catur, jika menyibukkan orang sehingga meninggalkan kewajibannya, baik
lahiriyah maupun yang tidak nampak maka hukumnya haram dengan sepakat ulama.
Semacam misalnya permainan catur bisa melupakan kewajiban shalat, kemaslahatan
pribadi, dan keluarga yang harus dia penuhi, amar ma’ruf nahi munkar, silaturahmi,
berbakti pada orang tua, atau kewajiban memenuhi tugasnya sebagai pemimpin, maka
hukumnya haram dengan sepakat kaum muslimin. Demikian pula ketika permainan
catur ini mengandung unsur yang haram, seperti berdusta, sumpah palsu, khianat, judi,
taruhan, kezaliman, atau membatu maksiat, atau semua perbuatan haram lainnya,
maka hukumnya haram dengan dengan sepakat kaum muslimin. (Majmu’ Fatawa,
32:218)

Bagaimana jika permainan catur ini tidak melalaikan kewajiban dan tidak
mengandung unsur yang haram?
Dalam hal ini ulama berbeda pendapat:
Pertama, Imam Syafii berpendapat bahwa permainan ini hukumnya makruh.
Adz-Dzahabi menyebutkan, bahwa an-Nawawi pernah ditanya tentang permainan
catur, haram ataukah boleh? Beliau menjawab:
‫إن فوت به صالة عن وقتها أو لعب بها على عوض فهو حرام وإال فمكروه عند الشافعي‬
‫ وحرام عند غيره‬. . .
“Jika itu menyebabkan orang ketinggalan shalat dari waktunya, atau bermain dengan
taruhan maka itu haram. Jika tidak, hukumnya makruh menurut Syafi’i, dan haram
menurut ulama lainnya.” (al-Kabair, 90)
Kedua, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad, dan sebagian ulama
syafiiyah berpendapat, catur hukumnya haram. Diantara dalilnya,
1. Firman Allah,

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا ِإَّنَم ا اْلَخ ْم ُر َو اْلَم ْيِس ُر َو اَأْلنَص اُب َو اَأْلْز اَل ُم ِر ْج ٌس ِم ْن َع َم ِل الَّش ْيَطاِن َفاْج َتِنُبوُه‬
‫َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحوَن ( ) ِإَّنَم ا ُيِر يُد الَّش ْيَطاُن َأْن ُيوِقَع َبْيَنُك ْم اْلَع َداَو َة َو اْلَبْغ َض اَء ِفي اْلَخ ْم ِر َو اْلَم ْيِس ِر‬
‫َو َيُص َّد ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر ِهَّللا َو َع ْن الَّص اَل ِة َفَهْل َأْنُتْم ُم نَتُهوَن‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi
itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu
(dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al-Maidah: 90 – 91)
Ketika menafsirkan ayat ini, al-Qurthubi mengatakan:
‫هذه اآلية تدل على تحريم اللعب بالنرد والشطرنج قمارا أو غير قمار ألن هللا تعالى لما حرم‬
‫ (ِإَّنَم ا ُيِر يُد الَّش ْيَطاُن َأْن ُيوِقَع َبْيَنُك ْم اْلَع َداَو َة َو اْلَبْغ َض اَء ِفي‬: ‫الخمر أخبر بالمعنى الذي فيها فقال‬
‫اْلَخ ْم ِر َو اْلَم ْيِس ِر َو َيُص َّد ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر ِهَّللا َو َع ْن الَّص اَل ِة ) فكل لهو دعا قليُله إلى كثيره وأوقع‬
‫العداوة والبغضاء بين العاكفين عليه وصد عن ذكر هللا وعن الصالة فهو كشرب الخمر‬
‫وأوجب أن يكون حرامًا مثله اهـ الجامع ألحكام القرآن‬
Ayat ini menunjukkan haramnya bermain dadu dan catur, baik untuk judi mapun
bukan untuk judi. Karena Allah Ta’ala ketika mengharamkan khamr, Allah
menyampaikan secara tersirat apa yang ada dalam permainan itu dalam firman-Nya
(yang artinya): “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu,
dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat.”

Maka semua permainan yang memicu terjadinya permusuhan dan saling membenci
diantara pemain, serta menghalangi orang untuk mengingat Allah dan melaksanakan
shalat maka statusnya seperti minum khamr, sehingga harus berstatus haram, seperti
minum khamr. (Tafsir al-Qurthubi, 6:291)

2. Larangan tegas dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya untuk main
dadu. Karena di zaman beliau, permainan itu yang baru dikenal. Melalui sabdanya,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan:
‫َم ْن َلِعَب ِبالَّنْر َد ِش يِر َفَك َأَّنَم ا َص َبَغ َيده ِفي َلْح م ِخ ْنِز ير َو َدمه‬
“Siapa yang bermain dadu, dia seperti mencelupkan tangannya ke daging babi dan
darahnya.” (HR. Muslim 2260).
Berkaitan dengan hadis ini, an-Nawawi mengatakan
‫ َو َم ْعَنى (َص َبَغ َيده ِفي َلْح م‬. ‫َو َهَذ ا اْلَحِد يث ُحَّجة ِللَّش اِفِعِّي َو اْلُج ْم ُهور ِفي َتْح ِر يم الَّلِع ب ِبالَّنْر ِد‬
‫ َو ُهَو َتْش ِبيه ِلَتْح ِر يِمِه ِبَتْح ِر يِم َأْك لهَم ا‬، ‫ ِفي َح ال َأْك له ِم ْنُهَم ا‬:‫اْلِخ ْنِز ير َو َدمه) أي‬
“Hadis ini merupakan dalil Imam Syafii dan mayoritas ulama lainnya tentang
haramnya bermain dadu. Makna: ‘mencelupkan tangannya ke daging babi dan
darahnya’ sebagaimana ketika orang makan daging dan darah babi, yaitu
menyamakan haramnya bermain dadu sebagaimana haramnya makan babi.” (Syarh
Shahih Muslim, 15:15)
Dalam riwayat yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫َم ْن َلِعَب ِبالَّن ْر ِد َفَقْد َع َص ى َهَّللا َو َر ُسوَلُه‬
“Siapa yang bermain dadu maka dia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.”
(HR. Ahmad 19521, Abu Daud 4938, Ibn Majah 3762, Ibn Hibban dalam shahihnya
5872, dan yang lainnya. Hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani)
Dari riwayat ini, para sahabat menghukumi permainan catur dengan
menggunakan qiyas (analogi) hukum untuk dadu.

3. Keterangan sahabat tentang catur


a. Dari Maisarah an-Nahdi, bahwa Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu pernah
melewati sekelompok orang yang bermain catur, kemudian beliau menyitir ayat:
‫َم ا َهِذِه الَّتَم اِثيُل اَّلِتي َأْنُتْم َلَها َعاِكُفوَن‬
“Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beri’tikaf (memperhatikan) kepadanya?”
(QS. Al-Anbiya: 52)
Keterangan Ali ini disebutkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf no. 26158.
Dalam riwayat Baihaqi, terdapat pernyataan yang semisal, hanya saja ada tambahan:
‫َأَلْن َيَم َّس َأَح ُد ُك ْم َجْم ًرا َح َّتى ُيْطَفَأ َخْيٌر َلُه ِم ْن َأْن َيَم َّس َها‬
“Seseorang menyentuh bara api sampai bara itu mati, itu lebih baik baginya dari pada
dia menyentuh catur.” (HR. al-Baihaqi dalam Sunan ash-Shughra no. 3348
dan Syuabul Iman, no. 6097)
Imam Ahmad mengatakan:
‫أصح ما في الشطرنج قول علي رضي هللا عنه‬
Riwayat paling shahih tentang catur adalah keterangan Ali bin Abi Thalib. (asy-
Syarhul Kabir Ibn Qudamah, 12:45)
Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma pernah ditanya tentang hukum catur, beliau
menjawab:
‫هي َش ٌّر من النرد‬
“Permainan itu lebih buruk dari pada dadu.”
Juga diriwayatkan dari Ibnu Syihab, bahwa sahabat Abu Musa al-Asy’ari pernah
mengatakan:
‫اَل َيْلَع ُب ِبالِّش ْطَر ْنِج ِإاَّل َخ اِط ٌئ‬
“Tidak ada yang bermain catur, kecuali orang yang berdosa.”
Sementara itu, dari Abu Ubaidillah bin Abu Ja’far, bahwa Abu Said al-Khudri
membenci bermain catur.
Ibnu Syihab az-Zuhri juga pernah ditanya tentang bermain catur, kemudian beliau
menjawab:

‫ِهَي ِم َن اْلَباِط ِل َو اَل ُيِح ُّب ُهللا اْلَباِط َل‬


“Itu termasuk kebatilan dan Allah tidak mencintai kebatilan.”
Semua riwayat sahabat di atas disebutkan oleh al-Baihaqi dalam Syuabul Iman, no.
6097.
Dari Ibnu Abi Laila, dari al-Hakam, beliau berkomentar tentang permainan catur:

‫ َو اَّلِذ ي ُيَقِّلُبَها َك اَّلِذ ي ُيَقِّلُب َلْح َم اْلِخ ْنِز يِر‬،‫َك اُنوا ُيْنِزُلوَن الَّناِظ َر ِإَلْيَها َك الَّناِظ ِر ِإَلى َلْح ِم اْلِخ ْنِزيِر‬
“Para sahabat menganggap orang yang melihat papan catur sebagaimana orang yang
melihat daging babi. Sementara orang yang menggerakkan pion catur seperti orang
yang membolak-balikkan daging babi.” (HR. Ibnu Abi Syaibah no.26160)

4. Keterangan Ulama
Ibnu Qudamah mengatakan:
‫وأما الشطرنج فهو كالنرد في التحريم‬
“Untuk main catur, sama haramnya dengan main dadu.” (al-Mughni, 14:155)
Dalam kumpulan dosa-dosa besar, adz-Dzahabi mengatakan:
‫وأما الشطرنج فأكثر العلماء على تحريم اللعب بها سواء كان برهن أو بغيره أما بالرهن فهو‬
‫ وسئل‬. . . ‫قمار بال خالف وأما إذا خال عن الرهن فهو أيضا قمار حرام عند أكثر العلماء‬
‫ النووي رحمه هللا عن اللعب بالشطرنج أحرام أم جائز ؟ فأجاب رحمه هللا تعالى‬:
“Tentang permainan catur, mayoritas ulama mengharamkannya, baik dengan taruhan
maupun tanpa taruhan. Jika dengan taruhan maka statusnya judi, tanpa ada
perselisihan ulama. Jika tanpa taruhan, itu juga termasuk judi menurut mayoritas
ulama.” (al-Kabair, 89)

Anda mungkin juga menyukai