NIM : 131207267
RESUME
FATWA ULAMA ACEH TENTANG KOMODITI YANG
HARAM DIPERJUAL BELIKAN
Perkataan jual beli dalam bahasa Arab disebut al-Bai ( )yang
merupakan
artinya
kata - namun
pada
umumnya
ash-Shiddeqy mendefinisikan
jual
(menjual
barang
dengan
menerima
harta
atau
atas
saling ridla,
atau ijab dan qabulatas dua jenis harta yang tidak berarti berderma, atau
menukar harta dengan harta bukan atas dasar tabarru.2
Dengan memahami beberapa arti di atas maka dapat disimpulkan
bahwa jual beli itu dapat terjadi dengan cara:
1.
2 Djamil, R. Abdul. Hukum Islam: Asas-asas Hukum Islam, cet. ke-1 (Bandung: Mandar
Maju, 1992), hal. 30
2.
berupa alat tukar yang diatur sah dalam lalu lintas perdagangan.
Dalam cara pertama, yaitu pertukaran harta atas dasar rela ini
dapat dikatakan jual beli dalam bentuk barter (dalam pasar tradisional).
Sedangkan dalam cara yang kedua, berarti barang tersebut dipertukarkan
dengan alat ganti yang dapat dibenarkan, yang dimaksud dengan ganti
rugi
yang
dapat
dipertukarkan
dibenarkan
dengan
alat
berarti
milik
pembayaran
atau
yang
harta
sah
dan
tersebut
diakui
"Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."
Berikut
adalah
beberapa
komoditi
atau
barang
yang
haram
(tentang
haramnya
khomr),
Nabi shallallahu
alaihi
wa
. .
Sesungguhnya, Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli
khamar, bangkai, babi, dan patung. Ada yang bertanya, Wahai
Rasulullah,
apa
pendapatmu
mengingat
lemak
meminyaki
kulit,
bangkai
dan
mengenai
jual
beli
lemak
bangkai,
itu
dipakai
untuk
menambal
perahu,
dijadikan
minyak
untuk
penerangan?
Nabi
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang upah penjualan kucing
dan anjing kecuali anjing buruan (HR. An Nasai no. 4668. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih).
6. Darah
Dari Abu Juhaifah, beliau berkata,
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang hasil penjualan darah,
hasil penjualan anjing dan upah dari budak wanita (yang berzina). Beliau
juga melaknat orang yang mentato dan yang meminta ditato, memakan
riba (rentenir) dan yang menyerahkannya (nasabah), begitu pula tukang
gambar (makhluk yang memiliki ruh) (HR. Bukhari no. 2238). Yang
termasuk di sini adalah darah yang haram dimakan disebut dideh
(dikumpulkan dari hasil penyembelihan hewan lalu diolah) atau darah
untuk transfusi (donor darah).
7. Kucing
Dari Jabir, beliau berkata,
- -
Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang dari hasil penjualan anjing
dan kucing (HR. Abu Daud no. 3479 dan An Nasai no. 4668. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
8. Gambar yang memiliki ruh (manusia dan hewan)
Dari Said bin Abil Hasan, ia berkata,
.
.
.
Aku dahulu pernah berada di sisi Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma-.
Ketika itu ada seseorang yang mendatangi beliau lantas ia berkata,
Wahai Abu Abbas, aku adalah manusia. Penghasilanku berasal dari hasil
karya tanganku. Aku biasa membuat gambar seperti ini. Ibnu Abbas
kemudian berkata, Tidaklah yang kusampaikan berikut ini selain dari
yang pernah kudengar dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Aku
pernah
mendengar
beliau
bersabda,
Barangsiapa
yang
membuat
Sesungguhnya jika Allah azza wa jalla mengharamkan memakan
sesuatu, maka Dia pun melarang upah (hasil penjualannya) (HR. Ahmad
1: 293. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits
ini shahih).
Oleh
karenanya
segala
makanan
atau
minuman
yang
diharamkan, maka diharamkan pula jual belinya semisal jual beli hewan
buas
yang
bertaring,
darah,
anjing,
burung
yang
bercakar,
hewan jalalah (yang mengkonsumsi najis), tikus, ular, semut dan katak.
Contoh yang dimanfaatkan untuk tujuan haram adalah alat musik
dengan berbagai macam jenisnya, bahkan terdapat hadits khusus yang
menyebutkan penjualannya yang haram. Dari Abu Amir atau Abu Malik Al
Asyari
telah
menceritakan
bahwa
dia
tidak
berdusta,
lalu
dia
1976
M,
menyatakan
haram
hukumnya
penyalahgunaan
a.
b.
4 Ibid.,p.172-173
yang
berpotensi
memabukkan tapi
ditentukan
oleh
Syariat. Sedangkan
5 Ibid.,p.173.
6 Syaikh Abu Abdillah Adil bin Saad, Halal Haram Dalam Islam,(Jakarta: Pustaka
as-Sunnah,2011),p.571.
7 Ibid.,p.565.