Pengertian Qurban:
Qurban menurut bahasa berasal dari kata قربberarti “dekat”, sedang menurut syariat
qurban berarti hewan yang disembelih dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri
kepada Allah Swt. dengan syarat-syarat dan waktu tertentu, disebut juga udhiyah.
Hukum Berqurban:
1. Q.S Al-Kautsar(108):1-2
2. Q.S Al-Hajj(22):34
3. H.R Tirmidzi
Di dalam Al-Qur’an telah terdokumentasikan secara nyata ketika Nabi Ibrahim as.
bermimpi menyembelih putranya yang bernama Ismail As. sebagai persembahan kepada
Allah Swt. Mimpi itu kemudian diceritakan kepada Ismail As. dan setelah mendengar
cerita itu ia langsung meminta agar sang ayah melaksanakan sesuai mimpi itu karena
diyakini benar-benar datang dari Allah Swt. Sebagaimana Firman Allah Swt. QS. As-Shaffat (37):102.
Hari berikutnya, Ismail as dengan segala keikhlasan hati menyerahkan diri untuk
disembelih oleh ayahandanya sebagai persembahan kepada Allah Swt. dan sebagai bukti
ketaatan Nabi Ibrahim as. kepada Allah Swt., mimpi itu dilaksanakan. Acara
penyembelihan segera dilaksanakan ketika tanpa disadari yang di tangannya ada seekor
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Al Baihaqi dan Hakim disebutkan bahwa Nabi ﷺbersabda;
ْ َض َحايَا اِلَى هللاِ اَ ْغالَهَا َوا
س َمنُ َها َّ اِنَّ اَ َح
َّ ب ال
“Sesungguhnya kurban yang paling dicintai Allah adalah hewan paling mahal dan paling gemuk.”
Berkurban dengan hewan yang paling bagus dan gemuk juga memiliki daging yang banyak
merupakan sunah dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ.
Umat Muslim yang akan berkurban, disunahkan untuk tidak memotong atau mencabut kuku dan
rambutnya mulai dari awal bulan Dzulhijjah hingga selesai waktu menyembelih hewan kurban. Nabi
ﷺbersabda :
“Jika masuk bulan Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian ingin menyembelih kurban, maka
hendaklah ia tidak memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya.” (H.R. Muslim)
Rasulullah ﷺbersabda : “Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya
kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah:
Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT, Rabb alam
semesta”. (HR. Abu Daud 2810 dan At-Tirmizi 1521)
Disunahkan bagi mereka yang berkurban untuk melihat secara langsung pemotongan hewan kurban.
Namun, tidak mampu melihatnya maka diperbolehkan untuk dilakukan oleh orang lain atau tidak
menyaksikan penyembelihannya.
Membaca basmalah dan berdzikir kepada Allah SWT saat dengan menyembelih hewan kurban
merupakan sunah yang sangat dianjurkan. Allah Swt berfirman dalam surat Al-Haj : 36 :ketika
menjelaskan tentang berkurban: “Sebutlah nama Allah ketika menyembelihnya”
Dan dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha- dengan lafadz: “Makan, simpan dan bersedekahlah
kalian (dari kurban kalian).” (HR. Muslim: 1971).
Hadits dari Al-Baraa bin ‘Azib bahwa Rasulullah ﷺbersabda: “Sesungguhnya yang kita mulai
pertama kali pada hari (‘Idul Adha) ini adalah sholat, kemudian kita pulang lalu menyembelih
qurban.” (HR Bukhori: 5545 dan Muslim: 1961).
Sangat dianjurkan untuk penyembelihan hewan kurban tepat setelah melaksanakan salat Idul Adha
tanggal 10 Dzulhijjah. Namun demikian, bisa juga dilakukan pada hari Tasyrik yakni 11, 12, dan 13
Dzulhijjah.