Anda di halaman 1dari 3

1.

Ghaisani: Pengertian-hukum-latar belakang kurban

2. Amel: Waktu&tempat-ketentuan-pemanfaatan kurban

3. Salwa: Sunnah-hikmah kurban

4. Tiara: Pengertian-hukum aqiqah

5. Danar: Syariat-jenis aqiqah

6. Tama: Waktu-hikmah aqiqah

Pengertian Qurban:

Qurban menurut bahasa berasal dari kata ‫ قرب‬berarti “dekat”, sedang menurut syariat

qurban berarti hewan yang disembelih dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri

kepada Allah Swt. dengan syarat-syarat dan waktu tertentu, disebut juga udhiyah.

Hukum Berqurban:

1. Q.S Al-Kautsar(108):1-2

2. Q.S Al-Hajj(22):34

3. H.R Tirmidzi

Latar belakang qurban:

Di dalam Al-Qur’an telah terdokumentasikan secara nyata ketika Nabi Ibrahim as.

bermimpi menyembelih putranya yang bernama Ismail As. sebagai persembahan kepada

Allah Swt. Mimpi itu kemudian diceritakan kepada Ismail As. dan setelah mendengar

cerita itu ia langsung meminta agar sang ayah melaksanakan sesuai mimpi itu karena

diyakini benar-benar datang dari Allah Swt. Sebagaimana Firman Allah Swt. QS. As-Shaffat (37):102.
Hari berikutnya, Ismail as dengan segala keikhlasan hati menyerahkan diri untuk

disembelih oleh ayahandanya sebagai persembahan kepada Allah Swt. dan sebagai bukti

ketaatan Nabi Ibrahim as. kepada Allah Swt., mimpi itu dilaksanakan. Acara

penyembelihan segera dilaksanakan ketika tanpa disadari yang di tangannya ada seekor

domba. Sesuai dengan firman Allah SWT di dalam Q.S As-Shaffat(37):106-108

1. Berkurban dengan hewan gemuk

Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Al Baihaqi dan Hakim disebutkan bahwa Nabi ‫ ﷺ‬bersabda;
ْ َ‫ض َحايَا اِلَى هللاِ اَ ْغالَهَا َوا‬
‫س َمنُ َها‬ َّ ‫اِنَّ اَ َح‬
َّ ‫ب ال‬
“Sesungguhnya kurban yang paling dicintai Allah adalah hewan paling mahal dan paling gemuk.”

Berkurban dengan hewan yang paling bagus dan gemuk juga memiliki daging yang banyak
merupakan sunah dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah ‫ﷺ‬.

2. Tidak memotong rambut dan kuku

Umat Muslim yang akan berkurban, disunahkan untuk tidak memotong atau mencabut kuku dan
rambutnya mulai dari awal bulan Dzulhijjah hingga selesai waktu menyembelih hewan kurban. Nabi
‫ ﷺ‬bersabda :

“Jika masuk bulan Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian ingin menyembelih kurban, maka
hendaklah ia tidak memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya.” (H.R. Muslim)

3. Menyembelih sendiri atau menyaksikan langsung

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda : “Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya
kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah:
Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT, Rabb alam
semesta”. (HR. Abu Daud 2810 dan At-Tirmizi 1521)

Disunahkan bagi mereka yang berkurban untuk melihat secara langsung pemotongan hewan kurban.
Namun, tidak mampu melihatnya maka diperbolehkan untuk dilakukan oleh orang lain atau tidak
menyaksikan penyembelihannya.

4. Membaca Basmalah dan Dzikir

Membaca basmalah dan berdzikir kepada Allah SWT saat dengan menyembelih hewan kurban
merupakan sunah yang sangat dianjurkan. Allah Swt berfirman dalam surat Al-Haj : 36 :ketika
menjelaskan tentang berkurban: “Sebutlah nama Allah ketika menyembelihnya”

5. Menyantap daging kurban

Dalam surat QS. Al-Hajj: 28, Allah Swt berfirman :


‫س ۡالفَقِ ۡيـ َر‬ ۡ ‌ِ ‫ت ع َٰلى َما َرزَ قَ ُهمۡ ِّم ۡۢن بَ ِه ۡي َم ِة ااۡل َ ۡن َع‬ ‫لِّي ۡشهد ُۡوا منَافع لَهمۡ وي ۡذ ُكروا ۡ هّٰللا‬
ِٕ َ‫ام ۚ فَ ُكلُ ۡوا ِم ۡن َها َواَط ِع ُموا ۡالب‬
َ ‫ٓاٮ‬ ٍ ٰ‫اس َم ِ فِ ۡۤى اَ يَّ ٍام َّم ۡعلُ ۡوم‬ ُ ََ ُ َ ِ َ َ َ
“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mere-ka menyebut nama
Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka
berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk
dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”

Dan dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha- dengan lafadz: “Makan, simpan dan bersedekahlah
kalian (dari kurban kalian).”  (HR. Muslim: 1971).

6. Penyembelihan di hari Idul Adha

Hadits dari Al-Baraa bin ‘Azib bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Sesungguhnya yang kita mulai
pertama kali pada hari (‘Idul Adha) ini adalah sholat, kemudian kita pulang lalu menyembelih
qurban.” (HR Bukhori: 5545 dan Muslim: 1961).

Sangat dianjurkan untuk penyembelihan hewan kurban tepat setelah melaksanakan salat Idul Adha
tanggal 10 Dzulhijjah. Namun demikian, bisa juga dilakukan pada hari Tasyrik yakni 11, 12, dan 13
Dzulhijjah.

Anda mungkin juga menyukai