Anda di halaman 1dari 21

Kristalografi

Mineral og
i

#1. Pendahuluan
Materi yang akan diberikan
 Pendahuluan (kristal dan mineral)
 Morfologi kristal
 Mineralogi dan klasifikasi
 Asosiasi dan genesa mineral
 Pendalaman klasifikasi dan pengenalan
mineral dengan perangkat lunak
Pendahuluan
Kristalografi adalah ilmu yang
mempelajari kristal

Diagram yang menunjukkan


aliran informasi antara ilmu
kristalografi, mineralogi
dan ilmu pengetahuan yang
lain. Jalur informasi
ditunjukkan dengan tanda
panah
Mengapa mempelajari
Kristalografi?
 Hampir semua mineral di alam berbentuk kristalin
 Mineralogi & Scanning Electron Microscope
Mineral dengan warna sama dapat dibedakan berda-
sarkan sistem kristalnya, misalnya kuarsa (heksa.),
kalsit (rhomb.), anhidrit (ortho.) dan gipsum (mono.).
 Sifat-sifat optis mineral ditentukan oleh sistem
kristalnya  Mineral Optik & Petrografi
 Sifat-sifat difraksi mineral tergantung pada struktur
kristal dan jarak antar kisi-kisi kristal  Difraksi
Sinar-X (X-Ray Diffraction)
Mengapa mempelajari
Mineralogi?
 Identifikasi mineral, penentuan morfologi, komposisi
dan sifat-sifat fisik
 Eksplorasi endapan mineral dan bijih (pencarian
bahan industri baik logam maupun bukan
 logam)
Mineralogi industri (mineral untuk semen dan zeolit)
 Gemologi (batu permata)
 Biomineralogi
 Mineral sebagai bencana kesehatan (seperti asbes) 
ineralogi Medis
Kristalografi
Ruang lingkup kristalografi
 Pertumbuhan kristal
 Bentuk luar kristal (external shape)
 Struktur dalam kristal
Kristal
 Benda padat dan
homogen
 Mempunyai atau
tersusun oleh unsur
kimia dan senyawanya
 Mempunyai susunan
atom yang teratur
yang dicerminkan
oleh bidang-bidang
kristal
Kristalisasi
 Kecepatan kristalisasi mempengaruhi bentuk dan
ukuran butir kristal
Kristal dapat terbentuk dari presipitasi atau
kristalisasi:
◆ Larutan (solution), misalnya gipsum, halit, kalsit

Gipsum Halit Kalsit


 Lelehan (melt), contoh: ortoklas, hornblenda, olivin

Ortoklas Hornblenda Olivin

 Uap (vapours),
misalnya
gipsum,
belerang
,aluni Gipsum
t Anhidrit Belerang
Sifat kristal
 Dua bidang muka kristal yang berimpit selalu
membentuk sudut yang besarnya tetap pada suatu
kristal (disebut sebagai hukum ketetapan sudut
bidang dua atau hukum Steno)
 Catatan
: ◆ bidang muka kristal adalah bidang-bidang datar
yang membentuk permukaan kristal
◆ masing-masing kristal mempunyai letak dan arah

bidang muka kristal tertentu dan berbeda-beda


Contoh: krital tawas
Sifat kristal
Kristal tawas [(NH4) 2Al 2(SO 4) 4·24H O]
2
 Sudut antar bidang r dan m kurang lebih 109°28,25'
Tujuh sistem kristal
 Dasar penggolongannya:
◆ Jumlah sumbu kristal

◆ Letak sumbu kristal yang satu dengan yang lain

atau sudut yang dibentuk sumbu


◆ Parameter yang digunakan untuk masing-masing

sumbu
 Sumbu kristal: garis bayangan, lurus, yang
menembus kristal (bidang-bidang muka kristal) dan
melalui pusat kristal.
Kubik
Ketiga sumbu kristal dari sistam ini
sama panjang dan semuanya
saling tegak lurus.

Fluorite
Kubik
Ketiga sumbu kristal dari sistam ini
sama panjang dan semuanya
saling tegak lurus.

Magnetit
Tetragonal
 Kedua sumbu kristal dari sistem ini
mempunyai panjang yang sama,
sedangkan sumbu yang lain dapat
lebih panjang atau lebih pendek
 Ketiga sumbu kristalnya saling tegak
lurus.

Scheelite
Tetragonal
 Kedua sumbu kristal dari sistem ini
mempunyai panjang yang sama,
sedangkan sumbu yang lain dapat
lebih panjang atau lebih pendek
 Ketiga sumbu kristalnya saling tegak
lurus.
Hexagonal
 Terdiri atas 4 sumbu kristal
 Ketiga sumbu kristal dari sistem ini
mempunyai panjang yang sama,
terletak horisontal, serta saling
membentuk sudut 120°
 Sumbu kristal yang lain dapat lebih
panjang atau lebih pendek.

Vanadinite
Trigonal
 Terdiri atas 4 sumbu kristal
 Ketiga sumbu kristal dari sistem ini
mempunyai panjang yang sama,
terletak horisontal, serta saling
membentuk sudut 120°
 Sumbu kristal yang lain dapat lebih
panjang atau lebih pendek.

Calcite
Ortorombik

 Terdiri dari 3 sumbu kristal yang


tidak sama panjang
 Ketiga sumbu tersebut terletak
saling tegak lurus

Aeschynite
Monoklin

 Terdiri dari 3 sumbu kristal yang


tidak sama panjang
 Salah dua sumbunya saling tegak
lurus
 Sumbu yang lain tidak tegak lurus
dengan kedua sumbu tersebut
Aegirine
Triklin
 Terdiri dari 3 sumbu kristal yang
tidak sama panjang
 Ketiga sumbu kristal tersebut tidak
saling tegak lurus.

Rhodochrosite

Anda mungkin juga menyukai