Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENYEMBELIHAN

HEWAN KURBAN DAN AQIQAH


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Pada Mata Kuliah :Materi Pembelajaran Fiqh SMP/MTS

Dosen Pengampu : Zahra Rahmatika, M.Pd

DISUSUN OLEH KEL.8:

OSI WULANTARI ( 2111010335)

RETNO AYU PRATIWI (2111010126)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAR ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

TP.2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan dan kesempatan
untuk menyelesaikan Tugas Makalah Kelompok Mata Kuliah Materi
Pembelajaran Fiqh SMP/MTS dengan judul materi pembelajaraan
“PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN DAN AQIQAH” yang insyaallah
telah diselesaikan dengan baik.

Shalawat beserta salam semoga selalu curahkan kepada baginda tercinta yakni
Nabi Muhammad SAW. yang mudah-mudahan kita termasuk umat-nya yang
mendapat syafa’at-nya dihari kiamat kelak, Aamiin yarabbal’alamiin. Atas
tersusunnya Makalah ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Zahra
Rahmatika, M.Pd selaku dosen pengampu .

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan baik dalam pengetikan maupun penyusunannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar sekiranya
penyusunan makalah ini akan bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat, dipahami dan diamalkan bagi pembacanya.

Bandar Lampung, 06 Agustus 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 1
C. TUJUUAN ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2
A. KURBAN .............................................................................................. 2
B. AQIQAH ............................................................................................... 4
C. KETENTUAN HEWAN KURBAN DAN AQIQAH ............................. 5
D. HIKMAH KURBAN DAN AQIQAH .................................................. 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ................................................................................... 11
B. SARAN ............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12

iii
BAB 1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam agama Islam terdapat ajaran penyembelihan hewan kurban dan
akikah. Penyembelihan hewan kurban dilakukan pada Hari Raya Idul
Adha dan hari tasyrik. Adapun akikah dilaksanakan pada hari ketujuh
dalam kelahiran seorang bayi. Hukum menyembelih hewan kurban dan
akikah adalah sunah Muakadah (mendekati wajib), yaitu sunah yang
dianjurkan. Penyembelihan hewan kurban dan akikah harus sesuai dengan
ketentuan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, karena
penyembelihan yang tidak sesuai islam adalah haram. Ibadah Haji dan
Umroh merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh orang yang mampu.
Ibadah Haji dalam satu tahun hanya dilakukan satu kali, yaitu pada bulan
dzulhijjah, Berbeda dengan Umroh, umroh dapat dilakukan sepanjang
tahun. Ibadah Haji wajib dilakukan bagi orang yang mampu satu kali
dalam seumur hidup, jika memiliki kelebihan harta dan ingin
melaksanakan ibadah haji kembali maka hukumnya adalah sunah.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat di ambil kesimpulan atau rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian Kurban dan Bagaimanakah Syarat, Hukum serta Hikmah
Qurban?
2. Apa pengertian Aqiqah dan Bagaimanakah Syarat, Hukum serta Hikmah
Aqiqah?
3. Bagaimanakah Pelaksanaan Aqiqah dan Kurban?

C. TUJUUAN
1. Agar Peserta Memahami Apa pengertian Kurban dan Bagaimanakah
Syarat, Hukum serta Hikmah Kurban
2. Agar Peserta Memahami Apa pengertian Aqiqah dan Bagaimanakah
Syarat, Hukum serta Hikmah Aqiqah
3. Agar Peserta faham Bagaimanakah Pelaksanaan Aqiqah dan Kurban

1
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

A. KURBAN
a. Pengertian Kurban
Kata kurban berasal dari bahasa arab “qaruba – yaqrabu – qurban” yang
berarti “dekat”. Dekat di sini mengandung makna mendekatkan diri
kepada Allah Swt1. Secara istilah kurban adalah mendekatkan diri dan
mensyukuri nikmat Allah dengan cara menyembelih hewan ternak yang
memenuhi syarat dan dilakukan setelah salat Hari Raya ‘Idul Adha atau
pada hari tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah) 2
b. Hukum dan Dalil Berkurban
Melaksanakan kurban hukumnya sunat muakad bagi setiap muslim yang
memiliki kemampuan dan mukallaf (sehat akalnya dan dewasa). Perintah
melaksanakan kurban didasarkan pada al Qur’an surat : Al Kautsar
ayat 1- 3 :

3( ‫) إِن شَانِئَكَ ه َُو أاْل َ أبت َُر‬2( ‫ص ِل ِل َربِكَ َوا أن َح أر‬


َ َ‫) ف‬1( ‫ط أينَاكَ أال َك أوثَ َر‬
َ ‫)إِنا أ َ أع‬

“(1) Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang


banyak. (2) Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah
(sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah) (3) Sesungguhnya
orang-orang yang membenci kamu Dia-lah yang terputus (dari rahmat
Allah)” (Q.S. Al-Kautsar : 1 - 3)

Hadits Nabi Muhammad Saw.

‫كتب على التخـر ولـيـس بـواجـب بـكـم (رواه الدارقطني‬

Rasulullah Saw. Telah bersabda “aku diperintahkan menyembelih kurban


dan kurban itu sunah bagimu” (HR. Daruqutni).

1
Kementrian Agama,FIQIH,(Jakarta:Kementrian Agama2014),h.79
2
Sayyid Sabiq,Fiqih Sunnah,(Depok,Madina Adipustaka,2014),h.213

2
c. Sejarah Singkat Berkurban
Perintah kurban berawal dari perintah Allah Swt. kepada Nabi Ibrahim a.s.
melalui mimpi untuk menyembelih Nabi Ismail a.s. putra yang sangat
dicintainya. Setelah mimpi tersebut disampaikan kepada Nabi Ismail a.s.,
sungguh luar biasa jawaban Nabi Ismail a.s., sebab setelah mendengar
cerita itu ia langsung meminta agar sang ayah melaksanakan sesuai mimpi
itu karena diyakini benar-benar datang dari Allah Swt. Sebagaimana
Firman Allah Swt. :

ْٓ‫ي ا َ ٰرى فِى أال َمن َِام اَنِ أ‬


‫ي اَذأبَحُكَ فَا أنظُ أر َماذَا ت َٰرى‬ َ ‫فَلَما بَلَ َغ َمعَهُ الس أع‬
ْٓ‫ي قَا َل ٰيبُنَي اِنِ أ‬

َ‫ص ِب ِريأن‬ ّٰ ‫ي ا أِن ش َۤا َء‬


ّٰ ‫ّللاُ ِمنَ ال‬ َ ‫ت ا أف َع أل َما تُؤأ َم ُۖ ُر‬
ْٓ‫ست َِجدُنِ أ‬ ِ َ‫قَا َل ٰيْٓاَب‬
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-
sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelih-mu. Maka ikirkanlah apa
pendapatmu!” Ia menja-wab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu,insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar”.(Q.S. al- Ṣáfaat: 102).

Pada hari kesepuluh di bulan Zulhijah Nabi Ibrahim a.s. melaksanakan


perintah tersebut. Ketika Nabi Ibrahim a.s. melaksanakan perintah Allah
Swt. menyembelih Nabi Ismail a.s., Allah Swt. mengganti Nabi Ismail a.s.
dengan seekor kambing. Berdasarkan peristiwa tersebut, menyembelih
hewan kurban menjadi syariat yang diperintahkan agama Islam yang
dilaksanakan setiap tanggal 10 Zulhijah atau pada hari-hari tasyrik

d. Pemanfaatan Daging Hewan Kurban


Daging hewan kurban dibagikan kepada fakir miskin dan sebagian untuk
yang berkurban, sebagaimana irman Allah Swt dalam al-Qur’an surat al-
Haj : 28

َ ْ ‫ع ٰلى َما َرزَ قَ ُه ْم ِّم ْۢ ْن َب ِّه ْي َم ِّة‬


‫اْل ْن َع ِِّۚام فَكُلُ ْوا‬ َ ‫ي اَيَّام َّم ْعلُ ْومٰ ت‬ ِّ ‫ِّل َي ْش َهد ُْوا َمنَافِّ َع لَ ُه ْم َو َي ْذكُ ُروا اس َْم ه‬
ْْٓ ِّ‫ّٰللا ف‬
َ ‫ط ِّع ُموا ْال َب ۤا ِٕى‬
‫س ْال َف ِّقي َْر‬ ْ َ ‫ِّم ْن َها َوا‬

3
“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar
mere-ka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan
atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak. Maka
makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan
orang-orang yang sengsara dan fakir.” (Q.S Al-Hajj: 28)

Daging kurban lebih utama (afdhal) dibagikan masih dalam bentuk daging
mentah.

B. AQIQAH
a. Pengartian Aqiqah
Akikah berarti bulu atau rambut kepala bayi yang baru lahir 3.
Sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Kifayah Al-Akhyar Juz II Hal
242 :
‫وهي لغة الشعر الذي على رأس الولد حتى ولذلة أمه‬

“Akikah menurut bahasa berarti rambut yang tumbuh pada kepala bayi
ketika dilahirkan oleh ibunya.”

Menurut istilah akikah adalah menyembelih hewan dengan syarat tertentu


sebab kelahiran anak sebagai bukti rasa syukur kepada Allah Swt

b. Hukum dan Dalil Aqiqah


Hukum akikah adalah sunah muakad, maksudnya adalah sangat dianjurkan
bagi setiap orang tua muslim dan berkemampuan mengakikahkan anak
adalah perbuatan yang sangat disukai Allah Swt. Hal ini juga untuk
membuktikan rasa cinta kasih orang tua terhadap anaknya. Dasar hukum
perintah akikah adalah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Samurah ra:
”Dari Samurah ra, Rasulullah Saw. bersabda setiap anak yang baru lahir
masih tergadai sampai disembelihkan baginya akikah pada hari yang
ketujuh dari hari lahirnya, dan hari itu juga hendaklah dicukur
rambutnya, dan diberi nama” (H.R Tirmidzi)

3
Wahbah Az-zuhaili,Op.cit,h.295

4
Hadits yang lain diriwayatkan oleh Imam Buhari dan Abu Dawud yang
artinya: “Bersamaan dengan anak terdapat hak untuk diakikahi, maka
tumpahkanlah darah baginya (dengan menyembelih binatang) dan
buanglah penyakit/kotoran darinya (dengan mencukur rambut
kepalanya)” (HR.Buhari dan Abu Dawud)
Dari hadits di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prosesi ibadah akikah
selain menyembelih hewan juga disyariatkan untuk mencukur dan
memberi nama yang baik bagi seorang anak yang baru lahir.
c. Pemanfaatan Daging Hewan Aqiqah
Tidak seperti halnya daging kurban yang dibagikan dalam keadaan
mentah, daging akikah disunahkan dibagikan setelah dimasak. Dalam
kitab Kifayah Al-Akhyar juz 2 hal 243, diterangkan bahwa :
1. Menurut Imam Roi’i : daging akikah yang sudah dimasak lebih utama jika
dibagikan langsung ke rumah-rumah fakir miskin.
2. Menurut Imam Syai’i : boleh mengundang fakir miskin ke rumah untuk
menikmati daging akikah yang sudah dimasak. 4
Nilai lebih ketika dibagikan langsung ke rumah-rumah fakir miskin
adalah dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Nilai lebih ketika
menghadirkan orang dalam acara walimah akikah adalah mendapatkan
pahala silaturahmi dan mendapatkan doa-doa khusus untuk bayi, ketika
bayi dihadapkan dan dimintakan doa kepada orang-orang yang hadir.

C. KETENTUAN HEWAN KURBAN DAN AQIQAH


Ketentuan hewan untuk kurban dan akikah banyak kesamaan, dalam hal
ini Abu Yahya Zakaria alAnṣari menyatakan :

۱۹۰ :۲ :‫ (فتح الوهاب‬..... ‫) العقيقة كصحية في جميع أحكامها من جنسها وستها وسالمتها‬

“Akikah menyerupai kurban dalam banyak hal, diantaranya jenis


(hewan)nya, umur(hewannya) dan kebugaran (hewan)nya” 5

4
kitab Kifayah Al-Akhyar juz 2 hal 243
5 Fath al-Wahab, juz II, hal. 190)

5
a. Binatang/hewan yang bisa digunakan untuk kurban/Aqiqah antara
lain
Hewan yang dapat digunakan untuk kurban adalah :
1. Domba
2. Kambing
3. Sapi
4. Unta
Adapun hewan yang biasa digunakan untuk akikah adalah domba atau
kambing, meskipun jumhur ulama membolehkan hewan untuk akikah
selain domba atau kambing juga memperbolehkan sapi dan onta,
sebagaimana hadits di bawah ini :

‫عن أنس بن مالك قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم مـن ولـد له غالم فليعـق‬
‫عنه من اإلبل أو البقر أو الغنم‬
Dari Anas bin Malik ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu
’alaihi wasallam: ”Barangsiapa dikaruniai seorang anak laki-laki,
hendaklah ia berakikah dengan onta, sapi, atau kambing”.

b. Ketentuan umur hewan untuk kurban dan Akikah


1. Domba sekurang-kurangnya berumur 1 tahun atau sudah ganti gigi
2. Kambing biasa minimal berumur 2 tahun
3. Sapi atau kerbau minimal berumur 2 tahun
4. Unta minimal berumur 5 tahun6
c. Hewan yang tidak boleh untuk kurban dan Aqiqah
Dalam Hadist Nabi Muhammad Saw.dijelaskan
Rasulullah Saw. bersabda : “Empat macam binatang yang tidak sah
dijadikan kurban : binatang yang rusak matanya dan jelas kerusakanya,
binatang yang sakit dan jelas sakitnya, binatang yang pincang kakinya
dan jelas pincangnya, binatang yang kurus hingga tak berdaging. (HR.
Ahmad)

6
Kementrian Agama,Op.Cit.h.82

6
d. Ketentuan jumlah hewan untuk kurban dan Aqiqah
1. Jumlah hewan untuk kurban
Adalah domba dan kambing untuk 1 orang, selanjutnya sapi/kerbau dan
unta untuk 7 orang.
Sebagaimana Hadist Nabi Muhammad Saw. riwayat Imam Muslim yang
artinya: Dari Jabir bin Abdullah berkata, “kami telah menyembelih
kurban bersama-sama Rasulullah Saw. Pada tahun Hudaibiyah, satu ekor
unta untuk tujuh orang dan satu ekor sapi untuk tujuh orang.” (HR.
Muslim)
2. Jumlah hewan untuk aqiqah
Sesuai sunah Nabi Muhammad Saw., anak yang lahir laki-laki
disembelihkan dua ekor kambing. Apabila yang lahir anak perempuan
disembelihkan satu ekor kambing 7. Hal ini mengacu pada hadits Nabi
Muhammad Saw. yang artinya “Dari Aisyah, ia berkata, “Rasulullaah
Saw. telah menyuruh kita agar mengakikahi untuk seorang anak laki-laki
dua ekor kambing, dan untuk seorang anak perempuan satu ekor kambing
“ (HR. Ibnu Majah)
e. Waktu penyembelihan kurban dan aqiqah
1. Waktu pelaksanaan kurban, dilaksakan pada hari raya ‘Idul Adha, yakni
tanggal 10 Zulhijah dan pada hari-hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12 dan 13
Zulhijah.
2. Waktu pelaksanaan aqiqah, terbagi 2, yaitu Waktu ada’ dan waktu qaḍa’
Waktu ada’ adalah dilaksanakan tepat pada waktunya, yakni pada hari ke-
7, ke-14 atau ke-21 dari kelahiran anak. Yang paling utama adalah pada
hari ke-7, Sedangkan Waktu qadha’ adalah : pelaksanaan setelah hari ada’
karena adanya alasan syar’i.
Menurut pendapat para ulama dari kalangan mazhab Syai’i, waktu
pelaksanaan akikah masih berlaku hingga anak usia balig (dewasa). Jika
anak telah balig (dewasa), maka gugurlah kesunahan akikah bagi orang
tuanya. Hal ini dijelaskan oleh Imam Taqiyudin dalam kitabnya Kifayah
AlAkhyar juz II, hal. 243

7
Ibid,h.84-85

7
Berikut adalah beberapa persamaan dan perbedaan antara kurban
dan akikah dilihat dari berbagai aspek, yaitu :

PERSAMAAN KURBAN DAN AKIKAH

HEWAN
SYARAT
JENIS UMUR KEBUGARAN PENYEMBELIHAN
Domba (minimal 1 Tidak cacat
DOMBA Th)/sudah matanya Islam
Tidak sakit Laki-laki
Tidak pincang Berakal
Tidak kurus Tidak sia siakan solat
Tidak berlemak
Kambing (Minimal 2
Kambing Th)
Sapi/Kerbau (minmal 2
Sapi Th)
Unta Unta (minimal 5 Th)

PERBEDAAN KURBAN DAN AKIKAH

berdasarkan waktu pelaksaannya


kurban aqiqah
Kurban disyariatkan agar Akikah disyariatkan berkenaan
dilaksanakan diantara dengan
tanggal 10 sampai dengan kelahiran anak
13 bulan Żulhijjah
Kurban disyariatkan untuk Akikah disyariatkan satu kali
dilaksanakan setiap tahun. seumur hidup

8
BERDASARKAN JUMLAH HEWAN YANG DISEMBELIH

kurban aqiqah
binatang cukup satu ekor Jumlah binatang (kambing atau domba)
untuk
anak laki-laki 2 ekor dan untuk perempuan
1 ekor
Seekor sapi boleh untuk Binatang (selain kambing jumlah nya
tujuh orang adalah 1 ekor untuk seorang anak

BERDASARKAN PENGELOLAAN DAGING


Kurban Aqiqah
daging yang diberikan belum daging sebaiknya sudah dimasak
dimasakan

Cara (secara Syar’i) alat kesunahan Adab


- tidak mengasah pisau Alat harus Menghadap Berlaku Ihsan
di depan hewan Pisau tajam. kiblat - Membaringkan
harus tajam Terbuat dari - Meniatkan hewan
- Penyembelih dan besi, sematamata disisi sebelah
hewan baja, bambu, karena Allah kiri pisau
menghadap kiblat batu, Swt. dipegang tangan
- Membaca basmalah dll. selain - Alat harus kanan
dan kuku dan tajam. dan memegang
takbir saat tulang (gigi) - hewan yang kepala
menyembelih disembelih hewan ketika
- dilakukan pada leher sampai menyembelih
bagian depan mati - Meletakkan
- Memutus 3 saluran kaki

9
(makanan, nafas, darah) diselah leher
- Tidak menyiksa hewan
hewan - Menghadap
pada saat kiblat
penyembelihan - Membaca
bismilah
- Membaca
takbir
- Membaca
ṣalawat

D. HIKMAH KURBAN DAN AQIQAH


a. Hikmah Kurban
1. Mendidik jiwa ke arah takwa dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
2. Mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat murah hati mau
membelanjakan hartanya di jalan Allah Swt.
3. Menjalinkan hubungan kasih sayang sesama muslim
4. Membangun persahabatan dan wujud kesetiakawanan sosial.
5. Ikut meningkatkan gizi masyarakat.
b. Hikmah Aqiqah
1. Terjalinya hubungan batin antara orang tua dan anak
2. Anak dapat memberi pertolongan kepada orang tuanya pada hari kiamat
3. Terjalinya hubungan baik dengan tetangga dan fakir miskin.
4. Saling mendoakan antar sesama

10
BAB III PENUTUP
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Aqiqah dan Kurban adalah suatu praktik yang banyak ditemukan dalam
berbagai agama di dunia, yang biasanya dilakukan oleh orang tua untuk
anaknya sebagai tanda kesediaan si pemeluknya untuk menyerahkan
sesuatu kepada Tuhannya. Hukum aqiqah menurut Syafi’i dan Hambali
adalah sunnah muakkadah. Begitu pula halnya dengan qurban. Mayoritas
ulama dari kalangan sahabat, tabi’in, dan fuqaha (ahli fiqh) menyatakan
bahwa hukum qurban adalah sunnah muakkadah (utama), dan tidak ada
seorang pun yang menyatakan wajib, kecuali Abu Hanifah (tabi’in). Ibnu
Hazm menyatakan: “Tidak ada seorang sahabat Nabi pun yang
menyatakan bahwa qurban itu wajib.”Baik qurban maupun aqiqah sama-
sama memiliki ketentuan dalam pelaksanaannya, baik sunnah ataupun tata
cara penyembelihan. Jadi, intinya, qurban dan aqiqah memiliki dasar tata
cara penyembelihan yang sama. Hanya saja terdapat beberapa perbedaan
baik dalam cara penyaluran hasil penyembelihan, waktu pelaksanaannya,
serta niat atau tujuan penyembelihan.

B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. AAMIIN

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kadir, A., Mas'an, Hidayat, & Ahmad. (2014). Fiqih Kelas VII. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Madrasah Dirjen. PAIS. Kemenag RI.

al-Bugha, D. M. (n.d.). Fiqih Islam lengkap Madzhab Syafi'i. Jakarta: Media


Zikir.

Bakar, A., & Taqiyuddin. (n.d.). Kifayah al-Akhyar (Vol. Juz II). Beirut: Dar al
Fikri.

Indarwati, Reni, Muda, & Iskandar. (2015). Materi Diklat Pra Aesmen Juru
Sembelih Halal. Malang : Media Nusa Creative.

12

Anda mungkin juga menyukai