Anda di halaman 1dari 10

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Pancasila H. Hanafi, S. Th.I. MA

PENERAPAN SILA KEEMPAT DI LEMBAGA KEISLAMAN PONDOK


MODERN DARUSSALAM GONTOR

Oleh:

Nurjannah 220103020129

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
BANJARMASIN 2023
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan cerminan


dari karakteristik bangsa Indonesia. Terutama dalam sila keempat memiliki poin yakni
musyawarah, yang mana dalam hal ini tercermin dalam sistem pemerintahan Indonesia
yang berbentuk demokrasi. Lantas apakah relavan penerapan sila ke empat di masyarakat
Indonesia yang mayoritas nya adalah muslim?. Ternyata musyawarah merupakan salah
satu perintah yang ada didalam Al-Qur'an, maka sila ke empat yang berisi poin musyawarah
sangatlah relavan dengan karakteristik bangsa Indonesia. Lalu, bagaimanakah penerapan
sila keempat didalam masyarakat Indonesia?. Maka penulis mengamati penerapan sila ke
empat di lembaga pendidikan keislaman pondok modern Darussalam Gontor.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu sila ke empat?
2. Bagaimana hubungan musyawarah dengan pancasila?
3. Bagaimana hubungan sila ke empat dengan Islam?
4. Bagaimana penerapan sila ke empat di Lembaga Pendidikan Keislaman Pondok
Modern Darussalam Gontor?
TUJUAN
1. Mengetahui arti dari sila ke empat
2. Mengetahui hubungan musyawarah dengan pancasila
3. Mengetahui apa hubungan sila ke empat dengan Islam
4. Mengetahui Bagaimana penerapan sila ke empat di Lembaga Pendidikan
Keislaman Pondok Modern Darussalam Gontor
PEMBAHASAN

A. Makna dan Hubungan Musyawarah Dengan Sila Kempat


Pada sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan” dapat kita ketahui bersama bahwa
simbolnya adalah kepala banteng. Simbol tersebut melambangkan tenaga rakyat serta mewakili
hewan sosial yang sering berkumpul. Dengan begitu, sila keempat menjadi pedoman bagi
rakyat Indonesia untuk saling bahu-membahu dan berdiskusi dalam menyelesaikan berbagai
persoalan
Dikutip dari buku Suplemen Buku Ajar Pendidikan Pancasila yang ditulis oleh Yulia
Djahir, sila keempat dari Pancasila ini memiliki makna sebagai berikut:
- Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
- Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama
- Bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat
kekeluargaan
Musyawarah tercantum dalam sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/Perwakilan. Dalam kehidupan
masyarakat, musyawarah adalah sebuah proses untuk menyelesaikan suatu masalah atau untuk
mengambil suatu keputusan dalam kelompok. Setiap individu yang terlibat dalam musyawarah
memiliki pendapat dan kepentingan yang berbeda-beda, untuk itulah musyawarah diperlukan
sebagai upaya agar tercapai jalan tengah. Musyawarah pada dasarnya adalah sebuah upaya
untuk mencapai kesepahaman atau kesepakatan antara berbagai pihak yang memiliki
perbedaan pendapat.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai musyawarah berdasarkan buku Musyawarah
untuk Mufakat oleh Yudi Suparyanto (terbit digitall 2018: hlm 3, 17). Adapun sila keempat
Pancasila mengandung makna sebagai berikut :
1. Kerakyatan: Kerakyatan berasal dari kata rakyat yang memiliki arti sekelompok
manusia yang mendiami suatu wilayah tertentu. Prinsip kerakyatan berarti pengakuan
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
2. Hikmat Kebijaksanaan: Suatu sikap yang didasari atau dilandasi pemikiran sehat
dengan mempertimbangkan kepentingan persatuan.
3. Permusyawaratan: Suatu tata cara yang biasanya dilaksanakan bangsa Indonesia dalam
merumuskan dan memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak rakyat sehingga
keputusan yang diambil berdasarkan mufakat.
Dalam kehidupan masyarakat, musyawarah adalah sebuah proses untuk menyelesaikan
suatu masalah atau untuk mengambil suatu keputusan dalam kelompok. Setiap individu yang
terlibat dalam musyawarah memiliki pendapat dan kepentingan yang berbeda-beda, untuk
itulah musyawarah diperlukan sebagai upaya agar tercapai jalan tengah.
Musyawarah pada dasarnya adalah sebuah upaya untuk mencapai kesepahaman atau
kesepakatan antara berbagai pihak yang memiliki perbedaan pendapat. Musyawarah tercantum
dalam sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/Perwakilan.
Dikutip dari jurnal Perwujudan Sila Ke Empat Pancasila Setelah Perubahan Undang-
Undang Dasar 1945 (2017) karya Herlambang, salah satu penerapan sila keempat Pancasila
ialah dengan melaksanakan musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Musyawarah dapat
juga kita artikan usaha untuk mencari kebenaran dan keadilan dalam proses pengambilan
keputusan. Setelah mengadakan musyawarah, keputusan yang diambil haruslah dihormati,
disetujui, serta dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat di dalam kegiatan musyawarah.
Dalam jurnal Demokrasi sebagai Wujud Nilai-Nilai Sila Keempat Pancasila dalam
Pemilihan Umum Daerah di Indonesia (2019) karya Galih Puji Mulyono dan Rizal Fatoni,
disebutkan bahwa musyawarah haruslah dibarengi dengan semangat kekeluargaan dan sikap
saling menghormati.
Penjelasan Perilaku bermusyawarah sesuai dengan sila keempat Pancasila. Karena
musyawarah merupakan salah satu nilai yang dikandung serta sebagai bentuk penerapan dari
sila keempat Pancasila. Selain itu, dalam sila keempat Pancasila yang berbunyi: “Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”, juga
memuat kata musyawarah. Sehingga kata ini juga bisa dimaknai bahwa musyawarah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari nilai sila keempat Pancasila.
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyarawaratan/ Perwakilan, manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga
masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Dalam
menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya selalu memperhatikan dan mengutamakan
kepentingan negara dan kepentingan masyarakat.
Karena mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, maka pada dasarnya
tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain. Sebalum diambil
keputusan yang menyangkut kepentingan bersama terlebih dahulu diadakan musyawarah.
Keputusan iusakan secara mufakat. Musyarwarah untuk mencapai mufakat ini, diliputi oleh
semangat kekluargaan, yang merupakan ciri khas Bangsa Indonesia.
Pada hakekatnya sila ke empat ini didasari oleh sila Ketuhanan yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Persatuan Indonesia, dan mendasari serta menjiwai
sila Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

B. Hubungan Sila Keempat Dengan Islam


Telah kita ketahui juga bersama bahwa musyawarah adalah mengambil dan
mengeluarkan pendapat yang terbaik dengan memperhadapkan satu pendapat dengan pendapat
yang lain.Bermusyawarah adalah anjuran al-Qur’an dalam segala waktu dan berbagai
persoalan yang belum ditemukan masalahnya berdasarkan petunjuk Allah di dalamnya. Hasil
penelitian ini menunjukkan anjuran untuk melakukan musyawarah seperti yang di terangkan
dalam QS al-Syūrā/42: 38. Bahwa sesungguhnya al-Qur’an sendiri sudak menganjurkan kita
untuk melakukannya. Tafsir al-Misbah dalam ayat ini menjelaskan definisi mengenai
musyawarah. Tafsir al-Ibriz menjelaskan orang masalah atau perkaranya selalu
dimusyawarahkan dengan teman-temannya.
Adapun ayat yang lain juga menjelaskan mengenai musyawarah seperti ayat Ayat QS
alImran/3: 159 yaitu menjelaskan bahwasannya Nabi selalu bermusyawarah sebelum
memutuskan peperangan dan bermusyawarah dalam urusan dunia. Ayat QS al-Baqarah/2: 233
juga menjelaskan mengenai musyawarah yaitu dalam urusan rumah tangga bahwasannya
apabila kedua orang tua ingin menyapih anaknya dengan kerelaan keduanya yakni dengan
bermufakat atau bermusyawarah.
Adapun isi dari ayat QS al-Syūrā/42: 38 adalah anjuran untuk melakukan musyawarah.
Ayat QS al-Imran/3: 159 adalah diperuntukkan kepada Nabi untuk bermusyawarah dalam
urusan perang dan lainnya. Dan ayat dalam QS al-Baqarah/2: 233 ini adalah diperintahkan
untuk bermufakat atau bermusyawarah dalam urusan rumah tanggga.
Nabi SAW mengajak para sahabatnya untuk bermusyawarah dalam perang khandaq,
apakah berdamai dengan golongan yang bersekutu dengan memberikan sepertiga dari
hasil buah-buahan Madinah pada tahun itu. Sulit ditolak oleh dua orang Sa'd yaitu Sa’d
Ibnu Mu’az dan Sa’d Ibnu Ubadah. Akhirnya Nabi SAW. Menuruti pendapat mereka, Nabi
SAW mengajak mereka bermusyawarah pula dalam perjanjian hudaybiyah, apakah sebaiknya
beliau bersama kaum muslim menyerang orang-orang musyrik. maka Abu bakar as Siddiq
berkata, "sesungguhnya kita datang bukan untuk berperang, melainkan kita datang untuk
melakukan ibadah umroh”. Kemudian Nabi SAW memperkenankan pendapat Abu Bakar itu.
Musyawarah begitu intens di praktekkan Rasulullah SAW sebagai mana tersurat dalam hadist

)‫ (ما رأيت أحدا أكثر مشورة ألصحابه من رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫ويروى عن أبي هريرة قال‬

“Dari Abu Hurairata r.a dia berkata: “saya tidak pernah melihat seseorang yang paling sering
melakukan musyawarah selain dari Rasulullah SAW.”
Setelah Nabi Muhammad saw wafat, prinsip musyawarah dalam pemilihan kepala
negara telah berjalan dengan baik. Hal ini karena kaum Muslimin sudah terbiasa menerapkan
prinsip ukhuwah Islamiyah, berupaya mengedepankan kesepakatan bersama (musawah) dan
menerapkan hasil musyawarah dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang telah berjalan
sejak era kenabian.
Sebab itu di era khulafaur rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali) mekanisme
musyawarah beragam dan mengalami perkembangan sesuai tantangan yang ada saat itu.
Perdebatan yang terjadi di dalamnya merupakan hal yang biasa. Namun pada akhirnya para
musyawirin dapat mengatasi setiap perbedaan secara baik dan bijak.
Khamami Zada mengutip Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wa Al-Nihayah
mengungkapkan bahwa terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah melalui pemilihan dan di
dalamnya terdapat proses-proses yang terbuka. Proses tersebut dimulai dengan perdebatan
sengit antara kaum Anshar dan Muhajirin. Namun akhirnya secara aklamasi terpilihlah Abu
Bakar. Hal ini merupakan praktik musyawarah mufakat. Abu Bakar saat itu mendapat gelar
Khalifatur Rasul (pengganti Rasulullah).

C. Penerapan Sila Keempat di Lembaga Pendidikan Keislaman Pondok Modern


Darussalam Gontor
Pondok Modern Darussalam Gontor lebih dikenal sebagai Pondok Modern Gontor
adalah sebuah ponpes (Pondok Pesantren) yang terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa
Timur. Pondok Pesantren ini berdiri diatas semua golongan sebagai lembaga pendidikan murni
yang tidak berafiliasi kepada partai politik ataupun organisasi kemasyarakatan apapun. Pondok
Modern Darussalam Gontor terkenal dengan sistemnya yang modern dan terorganisir sehingga
unsur musyawarah di dalam organisasi ini sangatlah terlihat di dalam kehidupan sehari-hari
santri.
Pondok modern Darussalam Gontor juga merupakan lembaga pendidikan yang sangat
menjunjung tinggi nilai kebangsaan, karena pondok dalam sejarahnya membantu kemerdekaan
republik Indonesia. Hal itu jelas terlihat di dalam kehidupan sehari-hari santri, nilai-nilai
Pancasila terutama sila ke-4 yaitu musyawarah sangatlah tampak. Salah satu kegiatan rutin
yang diadakan gontor yaitu Musyawarah Kerja Antar Rayon yang bertempat di kelas-kelas.
Musyawarah Kerja Antar Rayon adalah suatu persidangan yang dikhususkan untuk kelas 5
KMI atau Pengurus Rayon sebagai wadah pembahasan program kerja dalam mewujudkan visi
misi rayon dan juga menentukan langkah ke depan dalam organisasi.

Gambar 1.1 Suasana Musyawarah Kerja antarrayon

Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menghidupkan esensi sila keempat yaitu
musyawarah, jiwa tanggung jawab dalam berorganisasi dan mewujudkan mental keteladanan,
sehingga dapat membentuk pribadi yang teladan, amanah, disiplin, bertanggung jawab,
konsisten dan mencapai kemajuan. Sebagaimana falsafah Pondok Modern Darussalam Gontor
“Bahwa tidak akan ada kemajuan tanpa kedisiplinan dan tidak akan pernah ada kedisiplinan
tanpa keteladanan”.
Acara ini juga dihadiri oleh seluruh pengurus rayon lama dan baru, serta seluruh
musyrif dan musyrifah rayon. Dalam acara ini pun, program kerja rayon selama satu tahun
kepengurusan akan disidangkan dalam tiga persidangan yakni, sidang pleno, komisi, dan
paripurna. Sidang pleno adalah sidang yang dihadiri oleh semua pihak dari pengurus lama
maupun pengurus baru untuk membahas hasil usaha kepengurusan lama serta kendala yang
dialami. Sidang komisi adalah sidang yang membahas program kerja satu tahun ke depan dan
dalam hal ini pengurus rayon dibagi menjadi dua kelompok. Adapun sidang paripurna adalah
sidang pengesahan program kerja rayon yang telah dibahas pada sidang komisi.
“Acara ini berjalan dengan khidmah dan serius sesuai yang diharapkan sebagai sarana
pendidikan berorganisasi yang efektif,”. Hal ini menunjukkan bahwa keseriusan dan
kedisiplinan mengiringi jalannya acara ini, serta adanya keantusiasan para pengurus payon
dalam membahas program kerja sebagai bentuk pembelajaran dalam berorganisasi. Diharapkan
acara ini dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan serta mewujudkan pemimpin yang teladan
untuk mencapai kemajuan umat.

KESIMPULAN
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia, yang mencerminkan karakteristik
bangsa Indonesia. Salah satu karakteristik bangsa Indonesia adalah suka bermusyawarah. Dan
hal ini terdapat dalam sila keempat, yang mana sila keempat ini sangatlah relavan dengan
karakteristik bangsa, dan juga sangat cocok dengan mayoritas penganut agama Islam di
Indonesia. Karena perintah bermusyawarah telah ditemukan dalam Al-Qur’an dan sunnah
nabawiyah serta dipraktekkan pula oleh para sahabat.
Penerapan sila kempat juga dapat kita lihat di dalam salah satu Lembaga Pendidikan
Islam yang maju yaitu pondok modern Darussalam Gontor, yang mana musyawarah menjadi
ruh tiap aktivitas keorganisasian di pondok ini sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Kompas.com. 29 April 2022. Nilai yang Terkandung dalam Sila Keempat Pancasila.
Diakses pada 5 Januari 2023, dari
https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/04/29/01000061/nilai-yang-terkandung-dalam-
sila-keempat-pancasila
Bayumusty.blogspot.com. 2011. Kandungan Isi Dari Sila Keempat. Diakses pada 5
Januari 2023, dari http://bayumusty.blogspot.com/2011/12/kandungan-isi-dari-sila-ke-
empat.html?m=1
Detik.com. 15 Agustus 2022. Pancasila Sila Ke-4 Makna dan Contoh Pengamalannya.
Diakses pada 5 Januari 2023, dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6234613/pancasila-sila-ke-4-makna-dan-contoh-pengamalannya
Gramedia.com. 2022. Makna, Penerapan & Lambang Sila ke-4. Diakses pada 5 Januari
2023, dari https://www.gramedia.com/best-seller/sila-ke-4/amp/
Kumparan.com. 22 September 2021. Bermusyawarah sebagai pengamalan Sila
Keempat Pancasila. Diakses pada 5 Januari 2023, dari https://kumparan.com/berita-
update/bermusyawarah-sebagai-pengamalan-sila-keempat-pancasila-1wZxzVoGInF
Kompas.com. 11 November 2021. Sila Keberapakah yang Sesuai dengan Perilaku
Bermusyawarah. Diakses pada 5 Januari 2023, dari
https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/11/170000569/sila-keberapakah-yang-sesuai-
dengan-perilaku-bermusyawarah-
perpus.iainsalatiga.ac.id. 1 Maret 2022. Musyawarah Dalam Al-Qur’an (Analisis
Komparatif Tafsir Al Misbah dan Tafsir Al Ibriz Atas QS al-Syura/42: 38, QS al-Imran/3: 159
dan QS al-Baqarah/2 : 233). Diakses pada 5 Januari 2023, dari
http://erepository.perpus.iainsalatiga.ac.id/13108/#:~:text=Adapun%20isi%20dari%20ayat%
20QS,bermusyawarah%20dalam%20urusan%20rumah%20tanggga
nu.or.id. 9 Mei 2022. Prinsip Musyawarah dalam Islam. Diakses pada 5 Januari 2023,
dari https://www.nu.or.id/opini/prinsip-musyawarah-dalam-islam-Fm3Xt
Gontor.ac.id. 20 Juli 2022. Wujudkan Pemimpin yang Teladan melalui Musyawarah
Kerja Antarrayon. Diakses pada 5 Januari 2023, dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.gontor.ac.id/putri1/
wujudkan-pemimpin-yang-teladan-melalui-musyawarah-kerja-
antarrayon&ved=2ahUKEwiEl92sqLD8AhV0UnwKHb5GBoYQFnoECBAQAQ&usg=AOv
Vaw0Y4CMIjHnLMEZy-AXFGSdp
Fauziah, Rizka. “Relevansi Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Musyawarah” Jurnal Ilmu
Al-Qur’an dan Tafsir , Vol. 10, No. 10, September 2020.
Abdullah, Dudung. “Musyawarah Dalam Al-Qur’an (Suatu Kajian Tafsir Tematik)”
Jurnal Al Daulah, Vol. 3, No. 2, Desember 2014.

Anda mungkin juga menyukai