Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FILSAFAT EMPIRISME
Mata Kuliah: Filsafat Umum
Dosen Pengampu: Bpk Dr.H.PUJIONO, M.Ag.

Disusun Oleh:
Filda Durrotul wahidah (212102030054)
Yoga Arya Dwi Rachmadhani (212102030063)
Ahmad Fardan Atthohari (212102030074)
Moch Raihan Habibullah (212102030081)
Samsul Hadi (212102030095)
Moch Chikal Firdaus (212102030030)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ
JEMBER

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami limpahkan kepada Allah SWT pencipta dan pemegang qobdhah alam
semesta yang telah memberi rahmat serta hidayahnya sehingga makalah yang berjudul “ “dapat
diselesaikan dengan baik tanpa adanya halangan.
Adapun tujuan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat umum
yang diampu oleh Bpk Dr.H.PUJIONO, M.Ag. Selain itu makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan bagi pembaca maupun penulis.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dengan membagi wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam penyelesaian
makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih banyak kekuarangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 17 Mei 2022


Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………….......…………..2


DAFTAR ISI……………………………………………………………......................... 3
BAB I……………………………………………………………..................................... 4
PENDAHULUAN……………………………………………………......…….............. 4
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….................... 4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………........................ 4
1.3 Tujuan……………………………………………………………......................... .... 4
BAB II…………………………………………………………….................................... 5
2.1 Zaman filsafat modern………………………………………………........…….……..5
2.2 Pengertian aliran empirisme……………………………………………...........…….. 5
2.3 Pemikiran aliran empirisme……………………………………………........….…….6.
2.4 Tokoh aliran empirisme…………………………………………………..........……..6
BAB III……………………………………………………….................................……..9
3.1 Kesimpulan……………………………………………………....................….……..9
3.2 Saran ………………………………………………………..............................……..9
DAFTAR ISI………………………………………………………............…. …...........10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aliran empirisme muncul pada abad ke 17an dan kemunculannya ada setelah aliran
rasionalisme. Aliran empirisme ini bertolak belakang dengan aliran rasionalisme. Menurut
paham empirisme bahwa pengetahuan bukan hanya didasarkan oleh rasio belaka. Konsep
aliran empirisme ini muncul pada abad modern yang muncul karena adanya upaya keluar
dari kekangan pemikiran kaum agamawan dizaman skolastik.
Descartes adalah orang yang berjasa dalam membangun landasan pemikiran baru
didunia filsafat barat. Teori yang dikembangkan Descartes dikenal dengan rasionalisme
karena alur pikir yang dikemukakan Descartes tersebut bertempat di kekuatan rasio
manusia. Sebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes ini, banyak filosof yang
muncul. Dan para filosof itu berkembang krmudian memunculkan aliran yang bertolak
belakang dengan Descartes yang menganggap bahwa pengetahuan itu bersumber dari
pengalaman atau empirisme.
1.2 Rumusan Masalah
• Apa itu zaman filsafat modern?
• Apa itu aliran empirisme?
• Siapa saja tokoh aliran empirisme?
1.3 Tujuan
• Mahasiswa mengetahui zaman filsafat modern
• Mahasiswa mengetahui pengertian aliran empirisme
• Mahasiswa mengetahui tokoh-tokoh aliran empirisme

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Zaman Filsafat Modern
Zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama dua abad (abad
ke 14 dan ke 15) yang ditandai dengan munculnya gerakan reinaissance. Reinaissance berarti
kelahiran kembali, yang berpacu pada gerakan keagamaan dan kemasyarakatan yang bermula
di Italia (pertengahan abad ke 14) . Tujuan utamanya adalah merealisasikan kesempurnaan
pandangan hidup kristiani dengan mengaitkan filsafat Yunani dengan ajaran agama Kristen.
Selain itu, juga dimaksud kan untuk mempersatukan kembali gereja yang sudah terpecah
pecah.
Disamping itu, para humanis bermaksud meningkatkan suatu perkembangan yang
harmonis dari keahlian-keahlian dan sifat-sifat yang alamiah manusia dengan mengupayakan
kepustakaan yang baik dan mengikuti kultur klasik.
Reinaissance akan banyak memberikan segala aspek realitas. Perhatian yang sungguh-
sungguh atas segala hal konkrit dalam lingkup alam semesta, manusia, kehidupan masyarakat
dan sejarah. Pada masa itu pula terdapat upaya manusia untuk memberi tempat kepada akal
yang mandiri. Akal diberi kepercayaan yang lebih besar karena adanya suatu keyakinan bahwa
akal pasti dapat menerankan segala macam persoalan yang diperlukan juga pemecahannya. Hal
ini hal ini dibuktikan adanya perang terbuka terhadap orang-orang yang enggan menggunakan
akal nya.
Asumsi yang digunakan, semakin besar kekuasaan akal akan dapat dilahirkan “dunia
Baru” yang penghuni nya manusia-manusianya dapat merasa puas atas dasar kepemimpinan
akal yang sehat.
Dengan adanya kebebasan dalam berfikir, maka para pemikir-pemikir pada zaman
Tersebut mengeluarkan segala Hasil pemikiran, maka hasil atas pemikiran-pemikiran mereka
lahirlah 13 aliran diantaranya: rasionalisme, empirisme, kritisme, idealisme, positivisme
Evolusiosisme, materialisme, Noe kantianisme, pragmatisme, filsafat hidup, fenomenologi,
Eksistensialisme, neo thomisme.
2.2 Pengertian Aliran Empirisme
Secara bahasa kata empirisme berasal dari bahasa Yunani Yaitu empeiria dan dari kata
expeiritia yang berarti 'berpengalaman dalam' . Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat
yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme
menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan didalam dirinya ketika
dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga tokoh yaitu David Hume, George berkeley
dan John Locke.
Para pemikir di Inggris bergerak ke arah yang beda dengan tema yang telah dirintis oleh
Descartes. Mereka lebih mengikuti jejak Francis Bacon, yaitu aliran empirisme. Aliran
empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman falam
memperoleh pengetahuan dan pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peran akal. Sebagai
suatu doktrin, empirisme adalah lawan dari rasionalisme. Akan tetapi tidak berarti rasionalisme

5
ditolak sama sekali. Dapat dikatakan bahwa rasionalisme dipergunakan dalam perangka
empirisme, atau rasionalisme dilihat pada bingkai empirisme.
Orang pertama pada abad ke-17 yang mengikuti aliran empirisme di Inggris adalah
Thomas Hobbes (1588-1679). Jika Bacon lebih berarti dalam bidang metode penelitian maka
Hobbes dalam bidang doktrin atau ajaran. Hobbes telah menyusun suatu sistem yang lengkap
berdasar kepada empirisme secara konsekuen. Meskipun dia bertolak pada dasar-dasar empiris,
namun ia juga menerima metode yang dipakai oleh ilmu alam yang bersifat matematis. Ia
mempersatukan empirisme dengan rasionalisme dalam bentuk suatu filsafat materialistis yang
konsekuen pada zaman modern. 1
Jadi, selebihnya penjelasan dari empirisme adalah sebuah aliran filsafat modern yang
sangat berlawanan dengan rasionalisme, karena aliran ini sangat menekankan pada pengalaman
yang terjadi pada diri dari ahli yang mengalami nya itu. Karena sebagian dari teori yang ada
pada aliran ini adalah pengalaman yang benar-benar dialami oleh para ahli yang kemudian
membuat aliran filsafat empirisme ini.
2.3 Pemikiran Aliran Empirisme
Aliran empirisme berpendapat bahwa manusia memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman yang diperoleh dari indrawi. Pengenalan tersebut dimunculkan oleh pemikir yang
bernama Francois Bacon (1561-1626) . Pengetahuan yang diperoleh berasal dari pengalaman
dari melalui pengenalan indrawi. Pengenalan ini diyakini sebagai yang paling jelas dan
sempurna. Proses pengalaman yang diperoleh tersebut tidak lain akibat suatu objek yang
merangsang alat-alat indrawi yang dipahami didalam otak sehingga terbentuklah segala
tanggapan-tanggapan mengenai objek yang telah merangsang alat-alat indrawi tersebut. 2
2.4 Tokoh-tokoh Aliran Empirisme
Setiap aliran sangat berpengaruh pada pendukung-pendukungnya , begitu juga pada
aliran empirisme adapun tokoh-tokoh pendukungnya antara lain:
a. Thomas Hobbes (1588-1679)
Ia seorang ahli pikir Inggris yang lahir di Malmesbury. Pada usia 15 tahun ia
pergi ke Oxford untuk belajar logika skolastik dan fisika, yang ternyata gagal, karena
ia tidak berminat sebab gurunya beraliran Aristotelian. Sumbangan yang besar sebagai
ahli pikir adalah suatu sistem matearilistis yang besar, termasuk juga kehidupan organis
dan rohaniah. Dalam bidang kenegaraan ia mengemuka kan teori kontrak sosial. Dalam
tulisannya, ia telah menyusun suatu sistem pemikiran yang berpangkal pada dasar-dasar
empiris, disamping juga menerima metode dalam ilmu yang matematis.
Orang pertama pada abad ke-17 yang mengikuti aliran empirisme di Inggris
adalah Thomas Hobbes (1588-1679) Hobbes memperdalami dalam bidang doktrin atau
ajaran. Hobbes telah menyusun suatu sistem yang lengkap berdasar kepada empirisme
secara konsekuen. Meskipun ia bertolak pada dasar-dasar empiris, namun ia menerima
metode yang dipakai dalam ilmu alam yang bersifat matematis. Hobbes
mempersatukan empirisme dengan rasionalisme dalam bentuk suatu filsafat yang

1 Harun H. Sari sejarah filsafat Barat 2, yogyakarta:kisanius hal 42

2 Rahmat Filsafat Ilmu Lanjutan , Jakarta: kencana prenada media grup hal 6

6
matearilistis yang konsekuen pada zaman modern. Berbeda dengan kaum rasionalis,
Hobbes memandang bahwa pengenalan dengan akal semata-mata hanya mempunyai
fungsi mekanis. Ketika melakukan proses penjumlahan dan pengurangan misalnya,
pengalaman dan akal yang mewujudkannya. Pengalaman yang dimaksud kan sebagai
keseluruhan atau totalitas pengamatan yang disimpan dalam ingatan atau digabungkan
dengan suatu pengharapan dimasa depan, sesuai dengan apa yang diamati dimasa lalu.
Pengamatan indrawi terjadi karena gerak benda-benda diluar kita menyebabkan adanya
suatu gerak didalam indra kita. Gerak ini diteruskan ke otak kita lalu ke jantung.
Didalam jantung timbul reaksi, yaitu suatu gerak dalam jurusan yang sebaliknya.
Pengamatan yang sebenarnya terjadi pada awal gerak reaksi tadi. 3
b. John locke (1632-1704)
John Locke lahir di Wrington Inggris. Ia adalah salah satu filsuf dari Inggris
yang menjadi salah satu tokoh utama aliran empirisme. Selain itu didalam filsafat
politik , Locke juga dikenal sebagai filsuf negara liberal. Bersama dengan rekannya
Isaac Newton, Locke dipandang sebagai salah satu figur terpenting pada masa
pencerahan. Selain itu Locke menandai lahirnya era modern dan juga era pasca
Descartes, karena pendekatan Descartes tidak lagi menjadi satu-satunya pendekatan
yang dominan didalam pendekatan filsafat waktu itu. Kemudian Locke juga
menekankan pentingnya pendekatan empiris dan juga pentingnya eksperimen-
eksperimen didalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Filsafat Locke dapat di katakan anti metafisika. Ia menerima keraguan
sementara yang diajarkan oleh Descartes , tapi ia menolak intuisi yang digunakan oleh
Descartes. Ia juga menolak metode deduktif Descartes dan mengganti dengan
generalisasi berdasarkan pengalaman jadi induksi. Ia juga menolak akal (reason) ia
hanya menerima pemikiran matematis yang pasti dan cara penarikan dengan metode
induksi. 4

c. David Hume
David Hume adalah filsuf Skotlandia, dia dimasukkan sebagai salah satu figur
paling penting dalam filosofi barat dan pencerahan Skotlandia. Walaupun kebanyakan
ketertarikan karya hume ber pusat pada tulisan filosofi. Sebagai sejarawan lah ia
mendapat pengakuan dan penghormatan. Karya the history of England merupakan
karya dasar dari sejarah Inggris untuk 60-70 tahun sampai karya macaulay.
Hume merupakan seorang filsuf besar pertama dari era modern yang membuat
filosofi naturalistis. Filosofi ini sebagian mengandung penolakan atas prevalensi dalam
konsepsi dari pikiran manusia merupakan miniatur dari kesadaran suci, sebuah
pernyataan Edward craig yang dimasukkan dalam doktrin “image of god” . Doktrin ini
diasosiasikan dengan kepercayaan dalam kekuatan akal manusia dan penglihatan dalam
realitas, dimana kekuatan yang berisi sertifikasi Tuhan . Skeptisme Hume datang dari
penolakan nya atas ideal di dalam.
Hume sangat dipengaruhi oleh empirisis John Locke dan George Berkeley dan
juga bermacam penulis berbahasa Perancis seperti Pierre Bayle, dan bermacam figur
dalam landasan intelektual berbahasa Inggris seperti Isaac Newton, Samuel Clarke,
Adam Smith, dll.

3 http://inul-makalah.blogspot.com/2012/03/ diakses pada 18 Mei 2022


4 https://id.m.wikipedia.org/wiki/John_Locke diakses pada 18 Mei 2022

7
Model berpikiran Hume bercorak skeptis, dimana ide rasio tidak melebihi
pengalaman. Ia sangat menekan aspek pengalaman dari pada rasionalitas dalam
menjelaskan segala sesuatu. Ia juga berusaha mengkritisi keyakinan-keyakinan (tradisi)
yang sudah ada sebelumnya. Meski demikian, Hume juga menyadari keterbatasan akal
budi untuk mengungkap sesuatu. Hume juga berpendapat bahwa moral hanya
berdasarkan pada perasaan. Moral lebih ditekankan pada aspek subjektivitas. Selain itu,
Hume juga menjelaskan bahwa tidak ada kausalitas. Segala sesuatu terjadi pada
sendirinya yang memang tampak secara bersama-sama . Pemikiran nya sangat
menghentak pengetahuan yaitu penolakan nya terhadap teori kausalitas. Penolakannya
terhadap kausalitas ini yang menjadikan Hume sebagai filsuf skeptis yang radikal. 5

5https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2014/12/david-hume-tokoh-filsuf-modern.html?m=1 diakses
pada 18 Mei 2022

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulam
Zaman modern dimulai sejak adanya krisis pertengahan selama dua abad (abad ke-14
sampai15) yang ditandai munculnya gerakan Reenaisance. Ajaran pokok aliran ini ialah
mengakui bahwa pengalaman adalah sumber satu-satunya ilmu pengetahuan. Dan tokoh alira
empirisme ada 3 orang yaitu, ;Thomas Hobbes, John Locke dan David Hume.
3.2 Saran
Menyadari banyak hal yang kurang pada makalah ini, kami sebagai pembuat makalah
ini juga manusia yang tidak luput dari salah dan dosa. Bila ada saran atau kritik tentang makalah
kami, kami akan menerima dengan lapang hati dan akan memperbaiki kesalahan kami.

9
DAFTAR PUSTAKA
Harun H. Sari sejarah filsafat Barat 2, yogyakarta:kisanius 2014
Rahmat Filsafat Ilmu Lanjutan , Jakarta: kencana prenada media grup 2011

http://inul-makalah.blogspot.com/2012/03/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/John_Locke

https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2014/12/david-hume-tokoh-filsuf-modern.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai