Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AUFKLARUNG

Disusun oleh:

Ahmad Arif Fadillah

Amjad Rafidan

Dini Olivia

Nova Tri Anita Nainggolan

Rossa Sagala

Wulandari Aulia

KELAS XI IPS 1

SMAN 5 TUALANG
2022/2023

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Adapun judul dari makalah ini adalah “AUFKLARUNG”.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi mengingat kemampuan
yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah.

Perawang, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB 1......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
2.1 Aufklarung di Eropa......................................................................................3
2.2 Pemikiran Tokoh-Tokoh Aufklarung............................................................4
2.3 Pengaruh Aufklarung bagi Indonesia dan Dunia..........................................7
BAB 3......................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan....................................................................................................8
3.2 Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Aufklarung berasal dari bahasa Jerman, yang memiliki kesamaan arti


dengan Enlightenment dalam bahasa Inggris. Aufklarung diperkirakan
berlangsung sejak abad ke-18 menjadi kelanjutan dari renaissance yang
diperkirakan berlangsung sejak abad ke-14. Aufklarung merupakan titik kulminasi
dari pembebasan Eropa dari kungkungan pemikiran dan kebudayaan yang
menghambat kemajuan.

Pemikiran ini merupakan realisasi dari cita-cita Renaissance, di mana


kemajuan pemikiran menghasilkan perubahan terhadap kebahagiaan dan
kesejahteraan manusia. Masa ini menjadi titik balik kejayaan Eropa bersama
dengan berkembangannya penemuan-penemuan baru yang memajukan peradaban
manusia secara keseluruhan.

Bangsa Eropa pada abad ke-18 mulai menempatkan kebebasan berpikir


sebagai landasan kehidupan. Pada masa Renaissance, pemikiran pembaharuan
memang sudah muncul namun masih terbatas oleh agama, kebudayaan, dan
norma yang ada. Sehingga tidak ada gebrakan yang benar-benar muncul untuk
kepentingan kemajuan peradaban Eropa. Immanuel Kant merupakan salah satu
filsuf yang menganjurkan pemikiran manusia bebas. Bahwa manusia seharusnya
bisa berpikir dan berlaku bebas untuk memperoleh kemajuan. Ketidakyakinan
akan kemampuan berpikir inilah yang membuat Eropa menyandarkan diri pada
institusi keagamaan. Berujung pada berhentinya kemajuan peradaban.

Memasuki masa Aufklarung, muncul banyak penelitian terapan yang


dipublikasikan oleh para akademisi atau filsuf meski begitu masih banyak dari
penemuan tersebut yang dimusuhi oleh masyarakat dan gereja. Beberapa
diantaranya harus terbunuh sebagai martir untuk tercapainya kemajuan.
Aufklarung menjadi titik balik penting bagi terjadinya revolusi industri yang
mengubah wajah peradaban Eropa.

1
Menurut penjelasan di atas, kami menjadi tertarik untuk meneliti lebih
lanjut seperti apa Zaman Pencerahan (Aufklarung) dan mengkaji lebih dalam ada
apa saja di dalam zaman tersebut. Maka dari itu kami menuangkan semua ide dan
menyusunnya dalam makalah ini yang berjudul “AUFKLARUNG”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan zaman pencerahan ?


2. Apa saja aliran yang berkembang pada zaman pencerahan ?
3. Bagaimana dampak dari terjadinya zaman pencerahan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui arti dari zaman pencerahan.


2. Untuk mengetahui aliran-aliran yang berkembang pada zaman pencerahan.
3. Untuk mengetahui dampak yang disebabkan oleh adanya zaman
pencerahan.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Aufklarung di Eropa

Zaman Aufklarung ini dikenal dengan “zaman pencerahan” atau “zaman


fajar budi”. Aufklarung merupakan kelanjutan dari Renaissance. Aufklarung
adalah suatu gerakan besar di Eropa pada abad ke-18 M yang memberi kedudukan
dan kepercayaan luar biasa kepada akal budi manusia. Tokoh-tokoh yang
mempelopori periode ini menanamkan kepada pengikutnya dan manusia pada
waktu itu bahwa akal manusia harus digunakan untuk menjawab masalah
kehidupannya. Masa ini dihiasi dengan aneka temuan pengetahuan oleh para ahli.
Selain temuan pengetahuan masa Aufklarung juga memberikan kontribusi besar
terhadap perubahan sejarah dunia. Salah satu peristiwa besar yang dipengaruhi
oleh periode ini adalah Revolusi Prancis yang ikut serta mempengaruhi tatanan
masyarakat dunia.

Keyakinan pada kemampuan rasio untuk mencapai kemajuan sedemikian


tinggi sehingga pada masa ini tumbuh keyakinan bahwa peran Tuhan dianggap
berhenti setelah proses penciptaan alam semesta dan segala isinya selesai. Setelah
itu, Tuhan tidak terlibat atau campur tangan lagi dengan urusan dunia. Urusan di
dunia diserahkan sepenuhnya kepada manusia yang telah Tuhan anugerahi dengan
rasio. Manusia dituntut untuk memahami hukum-hukum yang berlaku objektif
dan ketat demi kemajuan dan perkembangan hidupnya. Gagasan pencerahan
semacam ini disebut dengan deisme. Dalam pandangan ini dunia bekerja secara
mekanis menurut hukum-hukum yang berlaku objektif dan ketat yang disebut
hukum alam.

Abad pencerahan berlangsung pada abad 17-18 M (1685-1815). Sumber


lain mengatakan, periode ini membentang antara apa yang disebut “The Glorious
Revolution” 1688 di Inggris dan Perancis. Di kedua negara ini lahir banyak
ilmuwan dan pemikir atau filsuf yang gagasan-gagasannya sangat berperan
memicu lahirnya abad pencerahan.

3
Gagasan pencerahan mencapai puncaknya dalam revolusi Perancis (1789-
1799). Melalui revolusi ini, tatanan sosial politik mulai diilhami ide-ide
pencerahan : kebebasan (liberte), kesetaraan (egalite), dan persaudaraan
(fraternite).

2.2 Pemikiran Tokoh-Tokoh Aufklarung

Masa aufklarung melahirkan berbagai pemikiran yang terbagi dalam


aliran-aliran berikut:

A. Rasionalisme
Secara umum, rasionalisme merupakan pendekatan filosofis
yang menekankan akal budi (rasio) sebagai sumber utama
ppengetahuan
Hampir semua ahli yang muncul pada zaman ini merupakan
ahli matematika seperti Descartes, Spinoza, dan Leibniz. Mereka
mencoba menyusun suatu sistem filsafat berdasarkan rasionalisme.
B. Empirisme
Doktrin empirisme adalah lawan dari rasionalisme yang
menganggap bahwa sumber pengetahuan harus dicari dalam
pengalaman. Tokoh empirisme pada umumnya memberikan
tekanan lebih besar pada pengalaman dibandingkan dengan filsuf-
filsuf lain. Pengalaman indrawi menurut mereka adalah satu-
satunya sumber pengetahuan, bukan akal (rasio).
Aliran empirisme diawali dari Francis Bacon (1561-1626),
yang memberikan tekanan kepada pengalaman sebagai sumber
pengenalan. Aliran ini diterima dan dikembangkan oleh tokoh-
tokoh terkemuka empirisme, seperti Thomas Hobbes (1588 1679),
John Locke (1632-1704) dan D.Hume (1711-1776).
C. Kantianisme
Tokoh yang terkenal dalam aliran ini adalah Immanuel
Kant. Ia adalah salah seorang kritikus dan pemikir besar di Barat.
Kant mencoba merumuskan kebenaran ilmu pengetahuan melalui
dua paham yang bertentangan, yakni rasionalisme dan empirisme.

4
Ia berpendapat bahwa pengetahuan adalah hasil kerja sama dua
unsur, yakni pengalaman dan kearifan akal budi. Pengalaman
indrawi adalah unsur a posteriori (yang datang kemudian),
sedangkan akal budi merupakan unsur a priori (yang datang lebih
dahulu).
Kedua aliran berseberangan ini hanya mengakui salah satu
unsur saja sebagai sumber pengetahuan, sehingga menjadi tidak
seimbang. Ketidakseimbangan ini diselesaikan Kant dengan
membedakan kebenaran menjadi 3 macam yaitu kebenaran akal
budi, kebenaran rasio, dan kebenaran indrawi.
Jadi kantianisme adalah pahaman di mana setiap kita
mengambil keputusan kita harus membayangkan bagaimana kita
adalah pihak yang dirugikan pemahaman ini menjelaskan bahwa
bila melakukan sesuatu tindakan maka tindakan itu dilakukan
sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
D. Idealisme
Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang
berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide.
Idealisme menganggap, bahwa yang konkret hanyalah bayang-
bayang, yang terdapat pada akal pikiran manusia. Kaum idealisme
sering menyebutnya dengan ide atau gagasan. Seorang realisme
tidak menyetujui pandangan tersebut. Kaum realisme berpendapat
bahwa yang ada itu adalah yang nyata, rill, empiris, bisa dipegang,
bisa diamati dan lain-lain.
Aliran idealisme ini diwakili oleh beberapa tokoh di
antaranya J.G. Fitche (1762-1914), F.W.S. Schelling (1775-1854),
dan F.Hegel (1770-1031).
E. Positivisme
Pada dasarnya positivisme bukanlah suatu aliran yang
berdiri sendiri. Ia hanya menyempurnakan empirisme dan
rasionalisme yang bekerja sama. Artinya ia menyempurnakan
metode ilmiah dengan memasukkan eksperimen dan ukuran-

5
ukurannya. Jadi pada dasarnya positivisme itu sama dengan
empirisme dan rasionalisme. Hanya bedanya empirisme menerima
pengalaman batiniah sedangkan positivisme membatasi pada
pengalaman objektif saja.
Pelopor utama positivisme adalah Auguste Comte (1798-
1857), seorang filsuf Prancis yang besar pengaruhnya terhadap
perkembangan sains dan teknologi modern.
F. Pragmatisme
Pragmatisme adalah aliran pemikiran yang memandang
bahwa benar tidaknya suatu ucapan, dalil, atau teori, semata-mata
bergantung kepada manfaatnya dalam kehidupan.
Salah satu tokoh yang terkenal dalam aliran ini adalah
William James (1842-1910). Ia mengatakan di dalam bukunya The
Meaning of Truth, bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak,
berlaku umum, dan yang berdiri lepas dari akal. Sebab pengalaman
kita berjalan terus dan segala yang kita anggap benar dalam
perkembangan pengalaman itu senantiasa berubah, karena di dalam
praktik, apa yang kita anggap benar dapat dikoreksi oleh
pengalaman berikutnya.
G. Fenomenologi
Fenomenologi adalah sebuah studi dalam bidang filsafat
yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena. Ilmu
fenomenologi dalam filsafat biasa dihubungkan dengan ilmu
hermeneutik, yaitu ilmu yang mempelajari arti dari pada fenomena
ini.
Ahli fenomenologi yang pertama adalah Edmund Husserl
(1859-1938) yang memulai karir filsafatnya dengan suatu buku
tentang dasar-dasar ilmu hitung. Tulisan Husserl yang paling
menarik perhatian adalah Logical Investigation (1900-1901) Idea
for a Pure Phenomenology (1913) dan Corestian Meditation
(1929).
H. Eksistensialisme

6
Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang
memandang berbagai gejala dengan berdasar pada eksistensinya.
Artinya bagaimana manusia berada (bereksistensi) dalam dunia.
Pusat perhatiannya adalah situasi manusia.
Istilah eksistensialisme dikemukakan oleh ahli filsafat
Jerman Martin Heidegger (1889-1976).

2.3 Pengaruh Aufklarung Bagi Indonesia dan Dunia

A. Bagi Indonesia
Pengaruh Aufklarung di Eropa menyebabkan terjadinya Politik
Etis, sebuah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Kolonial Belanda
di Indonesia. Politik etis ini gerakan pada masalah kemanusiaan dan
keuntungan ekonomi. Selama zaman Liberal (1870-1900) pengaruh
kapitalisme menjadikan Indonesia sebagai pasar yang potensial. Untuk
memperoleh keuntungan dan mengembangkan usaha yang diinginkan
maka diterapkannya Politik Etis. Hal ini dilakukan semata-mata
keuntungan, di mana Belanda dapat mempekerjakan tenaga terdidik yang
murah dalam pembayaran.
B. Bagi Dunia
1. Membawa perubahan pada pola pikir manusia
2. Banyak tokoh pelopor aliran yang menyuarakan pendapatnya
3. Perjumpaan akal budi dengan pengalaman manusia
4. Kemajuan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi

7
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada materi di atas kami dapat menyimpulkan


tentang Aufklarung ini bahwa antara akal dan iman pada zaman ini benar-
benar tidak seimbang. Pada abad itu akal kalau total dan iman menang
mutlak. Abad ini telah memperlihatkan lambatnya kemajuan manusia
dalam bidang pemikiran, padahal manusia itu sudah membuktikan bahwa
ia sanggup maju dengan cepat. Aufklarung melahirkan banyak pemikiran
baru dari sinilah muncul semakin banyak ketertarikan di bidang ilmu
pengetahuan dan filsafat.
Seperti itulah pembahasan kami tentang abad pencerahan di Eropa
(Aufklarung) yang terjadi pada awal abad ke-18 sebagai reaksi dari
ketidakterbukaan terhadap pikiran tentang dunia luar ilmu pengetahuan
semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pembahasan kali ini bahwa
keterbukaan terhadap ilmu pengetahuan bisa memberikan kemajuan pada
diri kita sendiri untuk masa depan kelak.

3.2 Saran

Bagi guru dan teman-teman, jika ingin menambah wawasan lebih dalam
dan ingin mengetahui lebih jauh, maka kami mengharapkan dengan rendah hati
agar membaca buku ilmiah dan buku-buku filsafat lainnya yang berkaitan dengan
judul “AUFKLARUNG”.

Demikianlah makalah yang kami buat semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan silakan sampaikan
kepada kami. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan kata mohon dapat
memaafkan dan memakluminya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, N. (2022, Oktober 28). Tentang kami: Studio Belajar. Retrieved from
Website Studio Belajar: http://www.studiobelajar.com/aufklarung/
Purwanto, H. (2019). Pemikiran Dibalik Peristiwa. Jakarta, DKI Jakarta,
Indonesia: Kementerian Pendidikan dan Budaya.
Sawitri, I. (2016). Sejarah Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial SMA/MA Kelas XI.
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia: CV. Mediatama.
Zahra, A. N. (2017). Zaman Pencerahan (Aufklarung). Aufklarung.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai