Disusun oleh:
Dellya (200103040015)
PSIKOLOGI ISLAM
BANJARMASIN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
H. Muhammad Bahar Akkase Teng, “Rasionalisme dan Rasionalisme dalam Perspektif
Sejarah,” dalam Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 4, No. 2, Hal. 14, 2016.
2
Ibid.,hal 16.
2
B. Tokoh-Tokoh Rasionalisme
Adapun tokoh-tokoh terpenting dalam aliran rasionalisme,
diantaranya;
1. Rene Descartes (1596-1650)
2. Nicholas Malerbranche (1638-1775)
3. Baruch de Spinoza (1632-1677)
4. G. W. Leibniz (1646-1716)
5. Christian Wolf (1679-1754)
6. Blaise Pascal (1623-1662)
Perintis awal aliran rasionalisme ialah Heraclitus, yang meyakini
akal melebihi panca indera sebagai sumber ilmu. Menurut beliau, akal
manusia boleh berhubungan dengan akal Ketuhanan yang memancarkan
sinaran cahaya Tuhan dalam diri manusia.
Tokoh lain yang mengembangkan rasionalisme adalah ialah
Descartes (1596-1716). Edward de Bono dalam bukunya yang berjudul
“Thinking Course” menyatakan bahwa logika ialah satu cara menjana
maklumat daripada sesuatu keadaan. Maklumat yang hendak dijana ialah
sesuatu yang benar dan diterima oleh akal. Tokoh-tokoh yang
mengembangkan rasionalisme diberi gelar sebagai seorang “Idealis.”
3
fisika baru dan astronomi. Ia banyak menguasai filsafat skolastik, dan minat
elit ini pada masalah metafisika skolastik.3
Rasio menurutnya adalah kesadaran (Cogito). Tokoh rasionalisme
ini beranggapan bahwa dasar semua pengetahuan ada dalam pikiran. Dalam
buku Discours de la Methode, ia menegaskan perlunya metode yang jitu
sebagai dasar kokoh bagi semua pengetahuan.
2. Icholas Malerbranche (1638-1775)
Orang Perancis yang bernama Nicholas Malerbranche berusaha
untuk mendamaikan filsafat yang dirintis Descrates dengan pemikiran
Kristiani. Tentang hubungan jiwa dan tubuh yang langsung bergantungan
dengan pendirinya(Tuhan). Ini dinamakan Okasionalisme (Occasion=
kesempatan). Pada “kesempatan” terjadinya perubahan tubuh, Tuhan
menyebabkan perubahan yang sesuai dengan jiwa, maupun sebaliknya.
3. Baruch de Spinoza (1632-1677)
Ia lahir di Amsterdam pada 24 November 1632. Berasal dari
keluarga yang menganut agama Yahudi. Ia merupakan seorang filsuf Belanda
yang feenomenal setelah dia menggugat salah satu pemikiran Descrates
mengenai apa sesungguhnya dunia ini. Menurut Spinoza pikiran mustahil
tanpa konsep substansi. Dan mendefiniskan sebagai sesuatu yang ada pada
dirinya dan dipahami melalui dirinya sendiri. Spinoza berpendapat bahwa ada
satu dan hanya satu substansi, substansi itu adalah Tuhan.
4. G.W. Leibniz (1646-1716)
Gottfried W. Leibniz lahir pada tanggal 1 Juli 1646 di Leipzig,
Jerman. Salah saatu pemikiran Leibniz ialah tentang substansi. Menurutnya
ada banyak substansi yang disebut dengan monad(monos=satu; monad=satu
unit), dalam metafisika suatu yang terkecil disebut monad, yang dimaksud
monad di sini bukan suatu benda. Tuhan merupakan supermonad dan satu-
satunya monad yang tidak dicipta. Monad tidak mempunyai kualitas, karena
Tuhanlah yang benar-benar mengetahui setiap monad itu.
3
F. Budiman Hardiman. “Filsafat Modern dari Machiavelli sampai Nietzsche Suatu
Pengantar Dengan Teks dan Gambar.” Penerbit Pustaka PT Gramedia Pustaka Utama , hal.
34.
4
5. Christian Wolf (1679-1754)
Christian Wolf adalah seorang filsuf Jerman yang berpengaruh besar
dalam gerakan rasionalisme sekular di Jerman pada awal abad ke-18.
Pemikiran yang digunakan Wolf pada dasarnya mengikuti sekaligus
menyusun kembali pemiiran Leibniz agar menjadi satu sistem, sehingga bisa
diterapkan pada segala bidang ilmu pengetahuan. Meskipun demikian masih
ada perbedaan dari bagian-bagian kecil filsafat Leibniz.4
4
Ibid., hal 21.
5
Ibid.,
5
D. Pengertian Empirisme, Tokoh serta Pemikiran
6
dikumpulkan, diawasi, diverifikasi, diidentifikasi, didaftar, dan
diklasifikasikan secara ilmiah.
7
4. George Berkeley
5. David Hume
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA