Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Upah Minimum Terhadap Tingkat Pengangguran

Pengangguran merupakan masalah ekonomi utama yang dihadapi setiap setiap negara
berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia tingkat pengangguran terus mengalami
peningkatan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan jumlah pengangguran di
Indonesia sampai Agustus 2017 mencapai 7,04 juta orang dari 128,06 juta orang angkatan
kerja. Jumlah angkatan kerja ini bertambah 2,62 juta orang dibanding Agustus tahun lalu yang
sebanyak 125,44 juta orang (BPS, 2017). Meningkatnya angka pengangguran ini disebabkan
oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pengangguran adalah
kebijakan dalam penetapan upah minimum.

Upah merupakan kompensasi yang diterima oleh suatu unit atau tenaga kerja berupa
jumlah uang yang dibayarkan oleh produsen atau perusahaan. Upah tenaga kerja sangat penting
untuk kedua belah pihak guna tetap menjaga berlangsungnya kegiatan ekonomi diantara
mereka. Bagi pihak produsen atau perusahaan upah merupakan bagian dari biaya produksi yang
harus dikeluarkan agar kegiatan produksi dapat berlangsung. Bagi pihak pekerja, upah
merupakan sumber penghasilan bagi dirinya, keluarga, dan menjadi sumber pembelanjaan bagi
masyarakat. Tinggi rendahnya upah yang diterima merupakan faktor penting yang menentukan
taraf hidup suatu masyarakat.

Taraf hidup suatu masyarakat dapat dilihat dari lebih banyaknya jumlah orang yang
memiliki pekerjaan layak dibandingkan jumlah orang yang tidak memiliki pekerjaan atau
pengangguran. Dengan pekerjaan yang layak akan membuat seseorang dapat memiliki taraf
hidup yang tinggi dan sejahtera. Pemerintah dalam hal ini senantiasa membuat kebijakan yang
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menetapkan upah minimum yang layak
bagi tenaga kerja. Namun dalam kenyataannya, semakin tingginya upah minimum suatu
provinsi atau kota belum dapat memastikan akan mengurangi jumlah pengangguran di
Indonesia dikarenakan akan muncul kebijakan baru dalam penyerapan tenaga kerja oleh suatu
perusahaan.

Tingkat upah minimum yang ditetapkan di atas tingkat upah rata-rata yang diperoleh
pekerja akan menyebabkan pengusaha atau produsen mengurangi penggunaan tenaga kerja
sehingga penyerapan tenaga kerja akan berkurang. Hal ini secara tidak langsung merupakan
faktor penyebab meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Dengan meningkatnya
upah minimum suatu provinsi atau kota akan meningkatkan penawaran tenaga kerja oleh
masyarakat menjadi lebih besar daripada permintaan tenaga kerja oleh produsen atau
pengusaha. Sehingga masalah pengangguran akan tetap terjadi di masyarakat.

Upah minimum memiliki pengaruh yang signifikan dan mempunyai hubungan yang
negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Pengaruh upah terhadap penyerapan tenaga kerja
adalah berbanding terbalik, artinya apabila terjadi kenaikan upah, maka berpotensi untuk
menurunkan penyerapan tenaga kerja, terutama tenaga kerja yang produktivitasnya rendah.
Secara tidak langsung hal ini juga akan berpotensi semakin meningkatnya jumlah
pengangguran bagi masyarakat yang memiliki pendidikan dan keterampilan yang masih
rendah. Oleh karena itu kenaikan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah dirasa
kurang mampu mengatasi pengangguran yang ada di Indonesia. Langkah bijak yang perlu
dicanangkan oleh pemerintah adalah mengadakan pelatihan atau pendidikan non-formal yang
mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja sehingga akan siap bersaing untuk memasuki dunia
kerja dan diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Daftar Pustaka

Alghofari, Farid. 2011. Analisis Tingkat Pengangguran Di Indonesia Tahun 1980-2007.


Skripsi Undip.

Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat, 2017. Pendataan Survei Angkatan Kerja Nasional Tahun
2017. Jakarta Pusat : Badan Pusat Statistik

Dilla, Syifa. 2017. Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran.


https://materiips.com/upaya-pemerintah-dalam-mengatasi-pengangguran
Dikunjungi pada tanggal 3 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai