Anda di halaman 1dari 6

JEMBATAN FASA TUNGGAL SEMI TERKENDALI

1. Tujuan
1.1 Dapat menjelaskan perbedaan antara penyearah arus setengah terkendali
yang simetris dan yang tak simetris
1.2 Memberikan alasan maksud dan tujuan meniadakan dioda pen by pass
1.3 Menentukan perbedaan sudut aliran arus baik pada dioda maupun
thyristor
1.4 Menjelaskan kenapa arus sumber pada penyearah setengah terkendali
lebih kecil dibanding dengan penyearah arus terkendali penuh pada
kondisi kerja yang sama
1.5 Membuktikan bahwa pada penyearah setengah terkendali daya reaktif
pengendali yang dihasilkan oleh tegangan catu daya (sumber) lebih kecil
dibandingkan pada penyearah terkendali penuh
2. Pendahuluan
2.1 Singkatan untuk pengaturan hal-hal yang tak simetris adalah B2HI
berasal dari bahasa jerman artinya merupakan rangkaian jembatan
berkutub dua dengan rangkaian penyearah setengah terkendali.
2.2 Untuk pemakaian sumber tegangan searah, rangkaian jembatan setengah
terkendali yang tak simetris seluruhnya dapat diekivalenkan dengan
rangakaian jembatan simetris
2.3 Sebuah dioda pen by pass tambahan bisa diadakan yaitu mengganti
dengan dua buah dioda V10 dan V30 yang terpasang seri. Dengan cara
ini pengaturan dapat dilakukan secara aman pada daerah 0 sampai 180.
2.4 Sebaliknya pada penyearah terkendali penuh catu balik atau feedback
daya hanya dapat dilakukan melalui thyristor dan sumber tegangan
bolak-balik. Sedangkan pada rangkaian penyearah setengah terkendali
berkurangnya daya terjadi lewat jalur penindas atau lewat beban searah.
2.5 Keuntunfan penyearah setengah terkendali adalah lebih sedikitnya
penggunaan dioda. Namun dalam prakteknya penggunaan penyearah
setengah terkendali lebih dititik beratkan pada penurunan efek daya
reaktif terhadap sumber tegangan.

Kedua gambar diatas masing-masing memiliki sebuah beban induktif


pada 60. Hal ini berarti kedua gambar diatas memiliki harga Id yang
hampir konstan. Dengan pengujian arus bolak-balik maka pada
rangkaian B2B celah dapat terlihat jelas. Jika sebuah garis simetris Su
ditarik pada setengah gelombang tegangan bolak-balik serta setengah
prioda gelombang kotak (BI) maka akan terlihat bahwa garis Sr bergeser.
Pergeseran fasa ini disebabkan oleh pengaturan-pengaturan, sehingga
pada penyearah terkendali penuh, sudut pergeseran fasa besarnya sama
dengan sudut fasa terkendali , sedangkan pada penyearah setengah
terkendali harga ini menjadi setengahnya.

3. Peralatan yang Digunakan


- 1 Sumber daya searah +15/-15 Volt
- 1 Transformator isolasi 1 Fasa

- 1 Osiloskop
- 1 Avometer

1 Adaptor arus dan tegangan

- 1

Potensiometer

point
1 Beban Ohm 2x100 Ohm/2A
1 Beban induktif 100Mh/5A
1 Unit pengatur thyristor 4 pulsa

- 2 Dioda
- 2 Thyristor
- 1 Sekering super pas

set

4. Rangkaian Percobaan

5. Langkah Kerja
5.1 Buat rangkaian seperti diagram rangkaian, ukur nilai dari pengukuran
untuk = 0, 30, 60, 90, 120, 150 dan 180. Bandingkan hasil
pengukuran dengan hitungan matematis.
5.2 Pada = 60 tentukan arus AC, Id dan tengan AC, gambar kurvanya?
5.3 Dari gambar pada osiloskop ukurlah daerah kerja pergeseran fasa?
5.4 Tentukan dan gambarlah arus Id, Iv4 dan Iv30 pada osiloskop (pada Rm)
pada sudut = 60.
6. Data dan Analisa
6.1 Data
Tabel Percobaan
Tabel 1. Beban R

30

60

90

120

150

180

60

90

120

150

180

Vd
Vdo
Vd
/Vdo
Vrms
Id
Irms

Tabel 2. Beban R + L

30

Vd
Vdo
Vd
/Vdo
Vrms
Id
Irms

6.2 Gambar osiloskop

Beban R

Beban R + L

Anda mungkin juga menyukai