Anda di halaman 1dari 2

PENYEARAH PULSA GANDA SEMI TERKENDALI

1. Tujuan Percobaan
1.1 Membandingkan arti penyearah pulsa ganda semi terkendali simetris
dibandingkan type tak simetris, dan perbedaan antara B2HK dan B2HAT
1.2 Mengenal sifat rangkaian dan menunjukkan bahwa beban induktif
menyebabkan penurunan transien tegangan negatif
1.3 Menentukan bila Vdo = 0 maka nilai yang sama dapat diperoleh seperti
pada rangkaian tak terkendali B2
1.4 Mengukur prioda aliran arus pada dioda dan thyristor

1.5 Menjelaskan bahwa batas pengontrolan praktis terletak pada daerah 0


< <180
1.6 Menjelaskan pengaruh dioda penindas tambahan terhadap rangkaian
2. Pendahuluan
Dalam masalah sederhana yang menyangkut penyearahan, penyearah semi
terkendali sering digunakan. Penyearah semacam itu tersusun dari rangkaian
jembatan, dimana thyristor digunakan untuk setengah gelombang dan setengah
gelombang lain lebih praktis karena menggunakan dioda.
Dalam praktek ini dibahas rangkaian jembatan semi terkendali simetris.
Seperti ditunjukkan pada diagram percobaan, rangkaian terdiri dari hubungan
seri rangkaian terkendali M2-Katoda dan rangkaian tak terkendali M2-Anoda.
Dalam kerja tak terduga ( =0) tegangan DC dihitung seperti rangkaian tak
terkendali B2 yaitu :

Vdo = 0,9 Volt, sedangkan untuk batas pengaturan 0 < <180


Maka Vd = Vdo (1+Cos )

Kurva karakteristik yang berhubungan dengan rangkaian terkendali penuh B2


itu ditunjukkan pada kurva a lembaran kerja 5.6
Sebagai catatan bahwa kurva karakteristik jembatan semi terkendali,
apabila dibandingkan rangkaian terkendali penuh, tidak tergantung pada
pembebanan. Hal ini disebabkan sifat dari rangkaian. Pengaruh sesaat terjadi
bila tegangan DC keluaran mengalami perubahan polaritas akibat Emf balik
yang ditimbulkan beban induktif mengalami perubahan polaritas akibat Emf

balik yang ditimbulkan beban induktif. Untuk mengetahui pengaruh ini secara
jelas dibandingkan diagram berikut dengan latihan B2 untuk =90
B2HK = Penyearah pulsa ganda semi terkendali, katoda dihubungkan bersama
B2HA = Seperti diatas tetapi anoda dihubungkan bersama
B2
= Penyearah pulsa ganda
M2
= Centre tap penyarah pulsa gand

Daerah ideal pengaturan adalah 0< <180 tetapi dalam praktek hanya
dipergunakan

mak =160.

Hal ini dilakukan untuk mencegah jatuhnya

penyearah bagian terkendali M2(V1.V2). jatuh berati thyristor konduksi tanpa


di sulut disebabkan karena tidak ada waktu recovery (pemulihan) pada dioda.
Kejadian ini dapat dicegah dengan menambahkan dioda penindas.
3. Peralatan Yang Digunakan
- 1 Potensiometer set point
- 1 Unit pengatur thyristor
- 2 dioda
- 2 thyristor
- 1 Adaptor arus dan tegangan
- 1 Sekering 3 super fast
4. Rangkaian Percobaan

- 1 Beban Ohm 2x100 Ohm/2A


- 1 Power suplai ganda
- 1 Trafo isolasi satu fasa
- 1 Avometer
- 1 Osiloscope
- 1 Beban induktif 100 mH/2A

Anda mungkin juga menyukai