Anda di halaman 1dari 30

generator arus searah (dc)

1. Generator dc merupakan peralatan konversi daya elektromekanik yang


mengkonversi daya mekanik putaran poros generator menjadi daya listrik
arus searah (direct current, disingkat dc) pada terminal keluaran generator

2. Daya inputnya adalah putaran poros generator


Daya outputnya adalah daya listrik dc pada terminal/belitan jangkar generator

3. Proses konversi daya terjadi melalui perantaraan besaran magnetik

1. Generator dc merupakan generator listrik pertama yang digunakan untuk


membangkitkan dan memasok daya listrik ke beban dalam besaran listrik dc.

2. Penggunaannya generator dc mulai berkurang sejak generator arus bolak-


balik (alternating current, disingkat ac) ditemukan/diciptakan.

3. Berbagai keunggulan yang dimiliki oleh generator ac membuat penggunaan


generator ini menjadi sangat populer dan meluas yang menghilangkan peran
dari generator dc dlm sistem pembangkitan dan penyaluran daya listrik
Kelebihan dari penggunaan generator ac
1. konstruksi generator ac jauh lebih sederhana, kompak dan efisien.
2. dengan ditemukannya perangkat transformator daya, tegangan yang
dibangkitkan generator ac dapat dinaikkan menjadi tegangan ekstra
tinggi sehingga daya listrik dapat ditransmisikan melalui jarak yang jauh
secara lebih efisien. Selanjutnya, di sisi konsumen, tegangannya dapat
diturunkan lagi agar daya listrik dapat digunakan secara aman.

Kelemahan dari penggunaan generator ac


1. generator ac yang terhubung pada sistem penyaluran daya listrik ac
harus menghasilkan tegangan listrik dengan frekuensi yang sama dan
berputar secara serempak (sinkron) sehingga pengaturan sistemnya
menjadi sangat sulit jika jumlah generator ac yang terhubung sangat
banyak.
2. pada dasarnya daya listrik yang disalurkan dengan menggunakan sistem
ac memiliki efisiensi penyaluran daya yang rendah karena munculnya
efek induktansi saluran yang mengakibatkan jatuh tegangan lebih besar
dan faktor daya rendah.
Kelebihan dari penggunaan generator dc
1. operasi dan pengendalian beberapa generator dc yang bekerja secara
paralel adalah lebih mudah dan sederhana.
2. penggunaan generator dc pada sistem penyaluran daya dengan
tegangan kerja yang tidak terlalu tinggi dan area yang tidak terlalu
jauh/luas lebih menguntungkan karena penyaluran daya dengan sistem
dc memiliki efisiensi yang lebih tinggi.

Kelemahan dari penggunaan generator dc


1. generator dc memiliki konstruksi lebih rumit dan dimensi lebih besar
untuk kapasitas daya yang sama.
2. karena tidak ada perangkat daya listrik yang dapat digunakan untuk
menaikkan tegangan keluaran generator dc menjadi tegangan yang
sangat tinggi maka penyaluran dayanya tidak dapat menjangkau area
yang luas/jauh.
inti stator/kutub magnet

belitan stator/kutub magnet

kepala kutub magnet

interpole

belitan interpole
celah udara antara rotor dan
stator
slot untuk penempatan
belitan rotor/jangkar
inti rotor/jangkar

sikat karbon dan komutator

belitan rotor/jangkar

bodi/rangka generator
dudukan generator

poros generator
1. Inti stator/kutub magnet generator.
Inti stator merupakan bagian generator yang berfungsi sebagai kutub magnet. Sifat magnetik inti
stator ini adalah tidak permanen karena dihasilkan oleh arus yang mengalir pada belitan stator
(kawat penghantar yang dililitkan pada inti stator) sesuai dengan hukum dasar magnetik dari
Oersted dan Ampere.
Garis-garis medan (fluksi) magnetik yang dihasilkan oleh inti magnet. Garis-garis medan
magnetik ini memiliki arah dari kutub utara inti magnet (U) ke kutub selatan inti magnet (S).

Belitan/lilitan, merupakan kawat penghantar yang terisolasi secara elektrik yang dililitkan
pada inti magnet. Arus yang dialirkan pada belitan ini akan mengakibatkan inti menjadi
magnet. Arah belitan/arah arus akan menentukan kutub-kutub medan magnet atau arah dari
U S garis-garis medan magnetik yang terbentuk. Pada generator dc, belitan ini dikenal sebagai
belitan medan atau belitan eksitasi.
Inti, merupakan material yang akan berubah sifat menjadi magnet sebagai akibat dari arus (I)
yang mengalir belitan/lilitan inti tersebut. Pada generator dc, inti magnet ini pada umumnya
merupakan inti stator dari generator.

I Arus yang mengalir pada belitan/lilitan inti yang akan membuat inti tersebut menjadi magnet.
Pada generator dc, arus ini dikenal juga sebagai arus medan atau arus eksitasi

Aturan tangan kanan (right hand rule)


• Merupakan ketentuan yang digunakan untuk menentukan arah dari medan magnetik
U S (kutub magnet) yang terbentuk pada sebuah inti yang dililit dengan kawat penghantar yang
dialiri arus.
• Seperti ditunjukkan oleh gambar, apabila belitan dan inti digenggam dengan tangan kanan
maka arah jari-jari yang menggenggam akan menunjukkan arah lilitan yang dialiri arus
sementara arah ibu jari tangan akan menunjukkan arah dari medan magnetik yang
I dibangkitkan.
Kurva histerisis pemagnetan bahan/material
• Karakteristik pemagnetan sebuah inti yang dililiti kawat penghantar yang dialiri arus dikenal sebagai kurva histerisis.
• Kurva histerisis secara umum menggambarkan relasi antara kuat medan magnetik (fluksi) yang dibangkitkan inti sebagai fungsi dari arus yang
mengalir pada belitan/lilitan inti.
• Contoh dari sebuah kurva histerisis:
• Arus belitan/lilitan (I) sebagai pembangkit medan magnet direpresentasikan
x y
oleh intensitas medan magnet (H) dimana H = NI dengan N menyatakan jumlah
lilitan.
• Medan magnet (fluksi, φ) yang dibangkitkan direpresentasikan oleh kerapatan
fluksi (B) dimana B = φ / A dengan A menyatakan luas penampang bidang (luas
penampang inti) yang dilalui fluksi.
• Terlihat bahwa besarnya arus belitan akan memengaruhi besarnya medan
magnet atau fluksi yang dibangkitkan.
1. Dalam rentang nol sampai dengan garis putus-putus merah, x, terlihat
bahwa semakin besar arus yang mengalir pada belitan akan
membangkitkan medan magnet/fluksi yang semakin besar pula. Perubahan
medan magnet/fluksi terhadap arus belitan bersifat linier.
2. Dalam rentang antara garis putus-putus merah, x, dan garis putus-putus
merah, y, terlihat bahwa arus belitan yang semakin besar akan tetap dapat
membangkitkan medan magnet/fluksi yang semakin besar namun relasi
diantara keduanya tidak bersifat linier lagi. Pada rentang ini, inti magnet
disebut sebagai berada dalam kondis pra-saturasi atau menjelang jenuh.
3. Pada rentang setelah garis putus-putus merah, y, perubahan arus yang
semakin besar tidak lagi mempengaruhi besarnya medan magnet/fluksi
yang dibangkitkan. Dengan kata lain, medan magnet/fluksi yang
dibangkitkan bernilai tetap/konstan meskipun arus belitan diperbesar. Inti
magnet berada dalam kondisi saturasi atau jenuh.
• Dapat dilihat pula bahwa setelah arus belitan ditiadakan maka medan
magnet/fluksi inti tidak akan sepenuhnya terhapus/hilang. Masih terdapat fluksi
yang tersisa (dikenal sebagai fluksi residu atau remanensi) pada inti seperti
ditunjukkan oleh titik c pada gambar. Dengan kata lain, inti masih memiliki sifat
magnet meskipun arus belitan/lilitanya ditiadakan.
Kurva histerisis pemagnetan bahan/material

• Jenis material atau bahan dari inti yang digunakan akan menentukan
karakteristik pemagnetannya. Dengan kata lain, material atau bahan inti yang
berbeda memiliki kurva histerisis yang berbeda pula. Gambar disamping
menampilkan kurva histerisis dari beberapa material atau bahan inti yang
berbeda.
• Material atau bahan inti yang mudah untuk dijadikan magnet, mampu
menghasilkan medan magnet atau fluksi yang besar dengan intensitas magnet
atau arus yang kecil, dikenal sebagai material atau bahan ferromagnetik.
• Dari gambar disamping dapat dilihat bahwa secara umum material cast steel
dan silicon steel memiliki sifat ferromagnetik yang lebih tinggi atau lebih baik
jika dibandingkan dengan material radio metal ataupun cast iron karena untuk
nilai intensitas magnet atau arus yang sama dapat membangkitkan medan
magnet atau fluksi yang lebih besar.

2. Belitan stator
Belitan stator merupakan kawat penghantar yang terisolasi secara elektrik yang dililitkan pada inti stator.
Belitan stator ini akan dialiri arus untuk membangkitkan medan magnetik atau fluksi pada inti stator
sehingga terbentuk kutub-kutub stator. Karena fungsinya ini maka belitan stator dikenal juga dengan
nama belitan medan atau belitan eksitasi dan arus yang mengalir pada belitan medan/eksitasi ini
dikenal dengan nama arus medan atau arus eksitasi.
Pada generator dc, arus medan/eksitasi merupakan arus searah (dc). Arus ini akan membangkitkan
medan magnet yang nilainya konstan/tetap atau tidak berubah terhadap waktu.
Metode atau cara yang digunakan untuk memperoleh arus eksitasi ini akan menjadi salah satu dasar yang
digunakan untuk membedakan/menggolongkan jenis-jenis dari generator dc.
3. Inti rotor/jangkar
Inti rotor/jangkar merupakan bagian dari generator dc yang digunakan untuk menempatkan belitan rotor
atau belitan jangkar (armature winding) pada bagian khusus inti rotor yang dikenal sebagai slot rotor.
Medan magnet dari inti stator (kutub utara magnet stator) akan menembus celah udara sempit yang
terdapat diantara inti stator dan inti rotor, mengalir melalui inti rotor, menembus celah udara kembali
untuk kembali ke inti stator (kutub selatan magnet stator). Jadi inti rotor menjadi lintasan bagi aliran
medan magnet inti stator sehingga material atau bahan yang digunakan untuk membuat inti rotor juga
harus merupakan material atau bahan ferromagnetik.
Inti rotor juga memiliki poros rotor. Daya mekanik yang dikenakan pada poros rotor akan membuat inti
rotor berputar sehingga belitan rotor atau belitan jangkar yang terpasang padanya akan memotong
aliran medan magnetik dari inti stator tersebut dalam poin kedua diatas. Daya mekanik ini akan
dikonversi menjadi daya listrik dalam bentuk gaya gerak listrik (ggl) yang dibangkitkan oleh belitan
jangkar. Perhatikan: medan magnet dari inti stator merupakan besaran yang digunakan untuk
menjembatani atau sebagai perantara bagi terjadinya konversi daya mekanik pada poros rotor
menjadi daya listrik pada belitan jangkar generator dc.
4. Belitan rotor/jangkar
Belitan rotor atau belitan jangkar merupakan penghantar yang terisolasi secara elektrik yang
dililitkan/ditempatkan pada bagian khusus dari inti rotor yang dikenal sebagai slot rotor.
Belitan rotor/jangkar ini akan ikut berputar bersama rotor sehingga memotong garis-garis medan magnet
dari inti stator. Akibatnya pada belitan rotor/jangkar ini akan terbangkitkan besaran listrik yang dikenal
sebagai gaya gerak listrik (ggl). Daya listrik yang diperoleh dari konversi daya mekanik putaran rotor
generator dc diperoleh pada belitan rotor/jangkar ini.
Belitan rotor/jangkar ini akan berujung pada terminal tegangan generator dc, titik dimana beban
terhubung ke generator. Oleh karenanya belitan rotor/jangkar ini akan memiliki kemungkinan untuk
dialiri atau dilalui oleh arus beban yang cukup besar. Dengan demikian, kawat penghantar yang
digunakan sebagai belitan rotor/jangkar ini harus memiliki kemampuan hantar arus yang cukup besar
sesuai dengan besarnya arus beban yang mungkin mengalir padanya.
5. Komutator dan sikat karbon
Komutator dan sikat karbon merupakan bagian generator dc yang memiliki fungsi dasar untuk
mengkonversi ggl belitan jangkar yang memiliki bentuk gelombang ac sinusoidal menjadi tegangan dc.
Ggl yang dibangkitkan pada belitan rotor/jangkar generator dc sebagai akibat perpotongan antara garis-
garis medan magnet dari inti stator dan belitan rotor/jangkar yang ikut berputar bersama rotor pada
dasarnya memiliki bentuk gelombang ac sinusoidal dengan frekuensi yang berbanding lurus terhadap
jumlah kutub inti stator dan putaran rotor serta magnituda yang berbanding lurus terhadap banyaknya
jumlah lilitan rotor dan besarnya medan magnet atau fluksi inti stator.
Untuk memperoleh tegangan keluaran dc pada terminal generator maka ggl belitan jangkar ini
disearahkan dengan menggunakan komutator dan sikat karbon.
Proses terbangkitkannya gaya gerak listrik (ggl) pada belitan rotor/jangkar
• Pada saat belitan medan/eksitasi dialiri arus (If) maka pada inti stator akan terbentuk kutub-kutub
magnet/medan magnetik (berdasarkan aturan tangan kanan).
• Besarnya medan magnetik/fluksi yang dibangkitkan (φ) adalah sebanding dengan besarnya arus eksitasi
yang mengalir pada belitan eksitasi (If) dengan berasumsi bahwa material inti stator belum mengalami
kejenuhan atau saturasi (lihat bahasan tentang kurva histerisis sebelumnya). Jadi, φ = k If
• Medan magnetik ini akan mengalir dari kutub utara magnet inti stator (U) menuju ke kutub selatan
magnet inti stator (S) dengan melewati celah udara yang ada diantara stator dan rotor dan inti rotor itu
sendiri.
Proses terbangkitkannya gaya gerak listrik (ggl) pada belitan rotor/jangkar
• Bila daya mekanik dikenakan pada poros rotor generator maka belitan rotor/jangkar generator yang
terletak pada rotor akan ikut berputar bersama rotor.
• Perputaran rotor ini mengakibatkan belitan rotor/jangkar memotong medan magnet dari inti stator.
salah satu belitan arah putaran
kutub utara
rotor/jangkar rotor
magnet inti
berikut dengan stator
cincin komutator
dan sikat karbon
posisi belitan
rotor/jangkar
setelah rotor
berputar 90°
kutub selatan kutub utara
magnet inti magnet inti
stator stator

posisi belitan posisi belitan


rotor/jangkar rotor/jangkar
setelah rotor setelah rotor
berputar 270° berputar 180°
Proses terbangkitkannya gaya gerak listrik (ggl) pada belitan rotor/jangkar
• Akibat lebih lanjut dari perputaran rotor adalah belitan rotor/jangkar merasakan besaran medan magnet
yang berubah-ubah. Dengan kata lain, belitan rotor/jangkar merasakan medan magnet yang berubah
terhadap waktu (tidak konstan nilainya) selama satu putaran penuh rotor. Perhatikan bahwa medan
magnet dari inti stator sesungguhnya merupakan medan magnet yang bernilai tetap/konstan (tidak
berubah terhadap waktu) karena dibangkitkan oleh arus eksitasi dc. Tetapi sebagai akibat dari putaran
rotor, medan magnet ini dirasakan sebagai medan magnet yang nilainya berubah terhadap waktu.
• Sesuai dengan hukum Faraday, karena belitan rotor/jangkar merasakan medan magnet yang berubah-
ubah selama satu putaran penuh rotor maka pada belitan rotor/jangkar ini akan dibangkitkan ggl ac
sinusoidal seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. Perhatikan bahwa ggl yang terinduksi pada
belitan jangkar merupakan besaran arus bolak-balik (ac) sinusoidal. Bukan besaran arus searah (dc).
Hukum induksi Faraday
1. Michael Faraday menemukan bahwa potensial listrik dapat dibangkitkan pada
ujung-ujung penghantar dengan tiga cara sebagai berikut:
 dengan menggerakkan sebuah kawat penghantar memotong medan magnetik yang
tetap/konstan (tidak berubah terhadap waktu)  prinsip kerja dasar dari sebuah
generator dc.
 dengan menggerakkan medan magnetik memotong sebuah kawat penghantar yang
diam  prinsip kerja dasar generator ac.
 Dengan mengubah jumlah garis-garis medan magnet yang dilingkupi oleh sebuah 1791 - 1867
kumparan/lilitan yang diam  prinsip kerja dasar transformator.
2. Hukum induksi Faraday menyatakan bahwa “electromotive force (emf) atau
diterjemahkan gaya gerak listrik (ggl) yang terinduksi pada ujung-ujung suatu
kumparan/lilitan adalah berbanding lurus terhadap laju perubahan medan
magnet (fluks) yang dilingkupi oleh kumparan tersebut; atau ggl yang terinduksi
pada ujung-ujung suatu batang penghantar adalah berbanding lurus terhadap
laju batang konduktor memotong medan magnet (fluks)”
3. Hukum induksi Faraday ini menekankan laju perubahan atau laju dari medan
magnet (fluks) yang memotong alih-alih kerapatan atau keberadaan medan
magnet tersebut.
Proses terbangkitkannya gaya gerak listrik (ggl) pada belitan rotor/jangkar
• Proses terbangkitkannya ggl pada belitan rotor dapat juga diturunkan secara matematis sbb:
1. Perhatikan gambar diagram perpotongan antara bidang dari sebuah lilitan rotor/jangkar dan medan
magnet inti stator di bawah ini.

2. Dari gambar ini dapat diperoleh


persamaan medan magnet yang
menembus sebuah lilitan
rotor/jangkar sbb:

φ (t) = B A cos ωt = φm cos ωt


dengan A menyatakan luas bidang
lilitan.
3. Jika banyaknya lilitan rotor/jangkar
adalah N maka total medan magnet
yang menembus bidang (dikenal
sebagai medan magnet/fluks
lingkup) adalah:

λ (t) = Nφ (t) = N φm cos ωt


Proses terbangkitkannya gaya gerak listrik (ggl) pada belitan rotor/jangkar
4. Sesuai dengan pernyataan dari Hukum Induksi Faraday maka terinduksi ggl pada belitan rotor/jangkar (Ea)
yang dirumuskan sebagai:

     cos



    
  

• Operator turunan digunakan untuk menyatakan laju perubahan dari suatu fungsi (dalam hal ini

adalah fungsi dari medan magnet atau fluksi lingkup belitan rotor/jangkar) terhadap waktu t.
• Tanda minus (–) dalam persamaan turunan fungsi fluksi lingkup terhadap waktu ini merupakan
ketentuan dari Lenz (Hukum Lenz) yang menyatakan bahwa “medan magnet yang ditimbulkannya
adalah melawan perubahan medan magnet yang menimbulkannya”
5. Solusi dari persamaan turunan fungsi fluksi lingkup terhadap waktu tersebut di atas adalah:

  
sin
 ggl induksi pada belitan jangkar merupakan gelombang ac
sinusoidal
  T = 1/f
kecepatan sudut Menyatakan
frekuensi listrik dari

rotor (ω = 2πfmek) ,
fmek adalah ggl induksi yang
frekuensi mekanik dibangkitkan. π 2π ωt
yang sebanding 0
dengan kecepatan
putaran rotor (n
(rpm))
Proses terbangkitkannya gaya gerak listrik (ggl) pada belitan rotor/jangkar
6. Persamaan ggl induksi belitan jangkar generator dc ini dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:

   2π  sin

dengan nilai efektif (rms):

   4,44  
Oleh karena fmek sebanding dengan putaran mekanik n maka

      
Persamaan terakhir ini menunjukkan bahwa besaran ggl induksi belitan jangkar generator dc adalah
sebanding dengan jumlah lilitan dari belitan jangkar (N), medan magnet inti stator (φm) dan kecepatan
putaran rotor (n).
Proses terbangkitkannya gaya gerak listrik (ggl) pada belitan rotor/jangkar
• Jumlah kutub magnet inti stator akan mempengaruhi frekuensi dari ggl induksi belitan jangkar yang
dibangkitkan generator dc.
1 putaran
rotor
U S

½ putaran
rotor
U U

1 putaran
S rotor
!
Dari gambar di atas dapat diperoleh relasi bahwa:   
" 
fel atau f : frekuensi elektrik (frekuensi dari ggl induksi belitan jangkar)
fmek : frekuensi mekanik (frekuensi putaran rotor)
p : jumlah kutub magnet inti stator
#
• Jika n adalah putaran rotor dalam satuan rpm (revolution per minute) maka    sehingga diperoleh:
$%
#! &"%'
 "
(Hz) atau   !
(rpm) generator dengan jumlah kutub banyak cocok untuk
kecepatan rendah.
Proses penyearahan ggl induksi belitan jangkar dengan komutator dan sikat karbon
• Ggl induksi yang dibangkitkan pada belitan jangkar generator dc merupakan gelombang ac sinusoidal.
Untuk memperoleh gelombang dc maka ujung-ujung belitan jangkar dihubungkan dengan komutator dan
sikat karbon

komutator
sikat
karbon

sikat
karbon

• Dengan komutator dan sikat karbon maka pada ujung-ujung sikat karbon dpt diperoleh gelombang
tegangan dc (tetapi bukan dc murni) sebagai penyearahan dari gelombang ac sinusoidal (unidircetional ac)

Gelombang tegangan dc (unidirectional


ac) sebagai hasil penyearahan dari ggl
Bentuk gelombang induksi ac sinusoidal belitan jangkar oleh
tegangan pada komutator dan sikat.
ujung sikat karbon

1 putaran rotor
Proses penyearahan ggl induksi belitan jangkar dengan komutator dan sikat karbon
• Jika jumlah segmen komutatornya lebih banyak maka gelombang tegangan dc yang diperoleh pada
ujung-ujung sikat karbon akan semakin baik (semakin mendekati bentuk gelombang dc searah yang ideal)
Bentuk gelombang
tegangan dc ideal

Bentuk gelombang tegangan


pada sikat generator dc

Ggl induksi belitan jangkar


yang disearahkan
Pembentukkan rangkaian listrik ekivalen
• Aspek kelistrikannya generator dc terdiri atas dua bagian utama yaitu bagian inti magnet stator (bagian
eksitasi/medan) dan bagian rotor (bagian jangkar).
• Bagian eksitasi terdiri atas sumber daya listrik sebagai pembangkit arus eksitasi/medan, belitan
eksitasi/medan yaitu kawat penghantar yang dililitkan pada inti stator, serta inti stator yang akan dibentuk
menjadi magnet inti stator (magnet tidak permanen) oleh arus eksitasi/medan yang mengalir pada belitan
eksitasi/medan. Oleh karenanya rangkaian listrik ekivalen untuk bagian eksitasi/medan ini dapat
digambarkan sebagai:

• If adalah arus eksitasi/medan yang mengalir


pada belitan eksitasi/medan.
• Vf adalah sumber daya listrik dengan
tegangan dc konstan (dapat disingkat
sebagai sumber tegangan eksitasi/medan dc)
yang akan membangkitkan arus
eksitasi/medan.
• Rf adalah resistansi belitan medan/eksitasi.
Belitan medan/eksitasi untuk generator dc
hanya direpresentasikan oleh nilai
resistansi/hambatannya.
• Persamaan rangkaiannya adalah:
+,
('  )' *' atau )'  -
,
Pembentukkan rangkaian listrik ekivalen
• Bagian rotor (bagian jangkar) terdiri belitan rotor/jangkar yaitu kawat penghantar yang dililitkan pada inti
rotor sebagai tempat terbangkitkannya ggl serta komutator dan sikat karbon untuk menyearahkan ggl
yang dibangkitkan. Oleh karenanya rangkaian listrik ekivalen untuk bagian rotor/jangkar ini dapat
digambarkan sebagai:

• Ea adalah ggl induksi yang dibangkitkan pada belitan jangkar


yang kemudian disearahkan oleh komutator dan sikat.
• Ra adalah resistansi belitan rotor/jangkar. Belitan rotor/jangkar
generator dc hanya direpresentasikan oleh nilai resistansinya
semata.
• Ia adalah arus yang mengalir pada belitan rotor/jangkar saat
generator dibebani. Oleh karenanya arus jangkar generator dc ini
akan memiliki nilai yang mendekati atau sama dengan arus
beban.
• Vt adalah tegangan terminal generator dc. Sering juga
diistilahkan sebagan tegangan generator (Vg). Tegangan ini sama
dengan tegangan pada ujung-ujung sikat karbon generator dc.
• Perangkat komutator dan sikat sebenarnya dapat
direpresentasikan melalui nilai resistansinya masing-masing.
Namun karena nilainya yang relatif kecil maka seringkali
diabaikan. Sehingga hanya nilai resistansi belitan jangkar saja
yang ditampilkan. Seringkali pula nilai resistansi belitan jangkar,
Ra, merupakan nilai resistansi total dari belitan jangkar,
komutator dan sikat.
• Persamaan rangkaiannya adalah:
  ( . ) * atau (    ) *
Pembentukkan rangkaian listrik ekivalen
• Dengan demikian penggambaran rangkaian listrik ekivalen lengkap generator dc adalah sebagai berikut:

• (    ) *
+,
)'  -
,

• Nilai arus eksitasi (If), selain


putaran rotor (n) dan
banyaknay lilitan rotor/jangkar
(N), akan menentukan nilai ggl
induksi Ea
Jenis-jenis generator dc ditinjau dari penguatannya
• Cara yang umum digunakan untuk membedakan berbagai jenis generator dc adalah dengan melihat
penguatan/medan/eksitasinya, yaitu bagaimana arus eksitasi/medan generator dc ini diperoleh.
• Ditinjau dari penguatannya, secara garis besar generator dc dapat dibedakan menjadi dua jenis yang
berbeda yaitu:
• Generator dc penguatan terpisah (separately excited)
• Generator dc penguatan sendiri (self excited)

1. Generator dc penguatan terpisah


Generator dc penguatan terpisah memiliki sebuah sumber daya (sumber tegangan dc) terpisah untuk
membangkitkan arus penguatan/medan/eksitasi untuk membentuk medan magnet inti stator. Dengan
kata lain, sumber eksitasi generator merupakan sebuah rangkaian listrik yang terpisah dari rangkaian
listri jangkar generator sehingga sumber eksitasi generator ini dapat dikendalikan secara bebas
(independen).
1. Generator dc penguatan terpisah
Generator dc penguatan terpisah ini memiliki rangkaian listrik ekivalen sbb:

Persamaan rangkaian listriknya adalah sbb:

(    ) *
+,
)' 
-,
2. Generator dc penguatan sendiri
Pada generator dc penguatan sendiri, arus penguatan/medan/eksitasi diperoleh dari keluaran generator
itu sendiri. Dengan kata lain, tegangan keluaran generator dc digunakan sebagai sumber tegangan untuk
membangkitkan arus eksitasi sehingga tidak memerlukan sumber daya (sumber tegangan dc) terpisah.
Generator dc penguatan sendiri dapat dibedakan menjadi generator dc penguatan shunt (paralel),
generator dc penguatan seri, generator dc penguatan kompon (seri-paralel) shunt pendek, generator
dc penguatan kompon shunt panjang.

2.1 Generator dc penguatan shunt


Generator dc penguatan shunt ini memiliki rangkaian listrik ekivalen sbb:

Persamaan rangkaian listriknya adalah sbb:

(    ) *
+/
)'  - dan )  )4 . )'
,0123/

dengan

)4 : arus beban
2.2 Generator dc penguatan seri
Generator dc penguatan seri ini memiliki rangkaian listrik ekivalen sbb:

Persamaan rangkaian listriknya adalah sbb:

(    ) * .*'5 )
)  )4  )' dengan )4 adalah arus beban
2.3 Generator dc penguatan kompon shunt pendek
Generator dc penguatan kompon shunt pendek ini memiliki rangkaian listrik ekivalen sbb:

Persamaan rangkaian listriknya adalah sbb:

(    ) *  )'5 *'5    ) *  )4 *'5


(  )'67# *'67#  )'5 *'5  )'67# *'67#  )4 *'5
)  )4 . )'67# ; )4  )'5 dengan )4 adalah arus beban
2.3 Generator dc penguatan kompon shunt panjang
Generator dc penguatan kompon shunt panjang ini memiliki rangkaian listrik ekivalen sbb:

Persamaan rangkaian listriknya adalah sbb:

(    ) *  )'5 *'5    ) * . *'5 


+/
(  )'67# *'67# atau )'67#  -
,0123/

)  )4 . )'67# ; )  )'5 dengan )4 adalah arus beban

Anda mungkin juga menyukai