interpole
belitan interpole
celah udara antara rotor dan
stator
slot untuk penempatan
belitan rotor/jangkar
inti rotor/jangkar
belitan rotor/jangkar
bodi/rangka generator
dudukan generator
poros generator
1. Inti stator/kutub magnet generator.
Inti stator merupakan bagian generator yang berfungsi sebagai kutub magnet. Sifat magnetik inti
stator ini adalah tidak permanen karena dihasilkan oleh arus yang mengalir pada belitan stator
(kawat penghantar yang dililitkan pada inti stator) sesuai dengan hukum dasar magnetik dari
Oersted dan Ampere.
Garis-garis medan (fluksi) magnetik yang dihasilkan oleh inti magnet. Garis-garis medan
magnetik ini memiliki arah dari kutub utara inti magnet (U) ke kutub selatan inti magnet (S).
Belitan/lilitan, merupakan kawat penghantar yang terisolasi secara elektrik yang dililitkan
pada inti magnet. Arus yang dialirkan pada belitan ini akan mengakibatkan inti menjadi
magnet. Arah belitan/arah arus akan menentukan kutub-kutub medan magnet atau arah dari
U S garis-garis medan magnetik yang terbentuk. Pada generator dc, belitan ini dikenal sebagai
belitan medan atau belitan eksitasi.
Inti, merupakan material yang akan berubah sifat menjadi magnet sebagai akibat dari arus (I)
yang mengalir belitan/lilitan inti tersebut. Pada generator dc, inti magnet ini pada umumnya
merupakan inti stator dari generator.
I Arus yang mengalir pada belitan/lilitan inti yang akan membuat inti tersebut menjadi magnet.
Pada generator dc, arus ini dikenal juga sebagai arus medan atau arus eksitasi
• Jenis material atau bahan dari inti yang digunakan akan menentukan
karakteristik pemagnetannya. Dengan kata lain, material atau bahan inti yang
berbeda memiliki kurva histerisis yang berbeda pula. Gambar disamping
menampilkan kurva histerisis dari beberapa material atau bahan inti yang
berbeda.
• Material atau bahan inti yang mudah untuk dijadikan magnet, mampu
menghasilkan medan magnet atau fluksi yang besar dengan intensitas magnet
atau arus yang kecil, dikenal sebagai material atau bahan ferromagnetik.
• Dari gambar disamping dapat dilihat bahwa secara umum material cast steel
dan silicon steel memiliki sifat ferromagnetik yang lebih tinggi atau lebih baik
jika dibandingkan dengan material radio metal ataupun cast iron karena untuk
nilai intensitas magnet atau arus yang sama dapat membangkitkan medan
magnet atau fluksi yang lebih besar.
2. Belitan stator
Belitan stator merupakan kawat penghantar yang terisolasi secara elektrik yang dililitkan pada inti stator.
Belitan stator ini akan dialiri arus untuk membangkitkan medan magnetik atau fluksi pada inti stator
sehingga terbentuk kutub-kutub stator. Karena fungsinya ini maka belitan stator dikenal juga dengan
nama belitan medan atau belitan eksitasi dan arus yang mengalir pada belitan medan/eksitasi ini
dikenal dengan nama arus medan atau arus eksitasi.
Pada generator dc, arus medan/eksitasi merupakan arus searah (dc). Arus ini akan membangkitkan
medan magnet yang nilainya konstan/tetap atau tidak berubah terhadap waktu.
Metode atau cara yang digunakan untuk memperoleh arus eksitasi ini akan menjadi salah satu dasar yang
digunakan untuk membedakan/menggolongkan jenis-jenis dari generator dc.
3. Inti rotor/jangkar
Inti rotor/jangkar merupakan bagian dari generator dc yang digunakan untuk menempatkan belitan rotor
atau belitan jangkar (armature winding) pada bagian khusus inti rotor yang dikenal sebagai slot rotor.
Medan magnet dari inti stator (kutub utara magnet stator) akan menembus celah udara sempit yang
terdapat diantara inti stator dan inti rotor, mengalir melalui inti rotor, menembus celah udara kembali
untuk kembali ke inti stator (kutub selatan magnet stator). Jadi inti rotor menjadi lintasan bagi aliran
medan magnet inti stator sehingga material atau bahan yang digunakan untuk membuat inti rotor juga
harus merupakan material atau bahan ferromagnetik.
Inti rotor juga memiliki poros rotor. Daya mekanik yang dikenakan pada poros rotor akan membuat inti
rotor berputar sehingga belitan rotor atau belitan jangkar yang terpasang padanya akan memotong
aliran medan magnetik dari inti stator tersebut dalam poin kedua diatas. Daya mekanik ini akan
dikonversi menjadi daya listrik dalam bentuk gaya gerak listrik (ggl) yang dibangkitkan oleh belitan
jangkar. Perhatikan: medan magnet dari inti stator merupakan besaran yang digunakan untuk
menjembatani atau sebagai perantara bagi terjadinya konversi daya mekanik pada poros rotor
menjadi daya listrik pada belitan jangkar generator dc.
4. Belitan rotor/jangkar
Belitan rotor atau belitan jangkar merupakan penghantar yang terisolasi secara elektrik yang
dililitkan/ditempatkan pada bagian khusus dari inti rotor yang dikenal sebagai slot rotor.
Belitan rotor/jangkar ini akan ikut berputar bersama rotor sehingga memotong garis-garis medan magnet
dari inti stator. Akibatnya pada belitan rotor/jangkar ini akan terbangkitkan besaran listrik yang dikenal
sebagai gaya gerak listrik (ggl). Daya listrik yang diperoleh dari konversi daya mekanik putaran rotor
generator dc diperoleh pada belitan rotor/jangkar ini.
Belitan rotor/jangkar ini akan berujung pada terminal tegangan generator dc, titik dimana beban
terhubung ke generator. Oleh karenanya belitan rotor/jangkar ini akan memiliki kemungkinan untuk
dialiri atau dilalui oleh arus beban yang cukup besar. Dengan demikian, kawat penghantar yang
digunakan sebagai belitan rotor/jangkar ini harus memiliki kemampuan hantar arus yang cukup besar
sesuai dengan besarnya arus beban yang mungkin mengalir padanya.
5. Komutator dan sikat karbon
Komutator dan sikat karbon merupakan bagian generator dc yang memiliki fungsi dasar untuk
mengkonversi ggl belitan jangkar yang memiliki bentuk gelombang ac sinusoidal menjadi tegangan dc.
Ggl yang dibangkitkan pada belitan rotor/jangkar generator dc sebagai akibat perpotongan antara garis-
garis medan magnet dari inti stator dan belitan rotor/jangkar yang ikut berputar bersama rotor pada
dasarnya memiliki bentuk gelombang ac sinusoidal dengan frekuensi yang berbanding lurus terhadap
jumlah kutub inti stator dan putaran rotor serta magnituda yang berbanding lurus terhadap banyaknya
jumlah lilitan rotor dan besarnya medan magnet atau fluksi inti stator.
Untuk memperoleh tegangan keluaran dc pada terminal generator maka ggl belitan jangkar ini
disearahkan dengan menggunakan komutator dan sikat karbon.
Proses terbangkitkannya gaya gerak listrik (ggl) pada belitan rotor/jangkar
• Pada saat belitan medan/eksitasi dialiri arus (If) maka pada inti stator akan terbentuk kutub-kutub
magnet/medan magnetik (berdasarkan aturan tangan kanan).
• Besarnya medan magnetik/fluksi yang dibangkitkan (φ) adalah sebanding dengan besarnya arus eksitasi
yang mengalir pada belitan eksitasi (If) dengan berasumsi bahwa material inti stator belum mengalami
kejenuhan atau saturasi (lihat bahasan tentang kurva histerisis sebelumnya). Jadi, φ = k If
• Medan magnetik ini akan mengalir dari kutub utara magnet inti stator (U) menuju ke kutub selatan
magnet inti stator (S) dengan melewati celah udara yang ada diantara stator dan rotor dan inti rotor itu
sendiri.
Proses terbangkitkannya gaya gerak listrik (ggl) pada belitan rotor/jangkar
• Bila daya mekanik dikenakan pada poros rotor generator maka belitan rotor/jangkar generator yang
terletak pada rotor akan ikut berputar bersama rotor.
• Perputaran rotor ini mengakibatkan belitan rotor/jangkar memotong medan magnet dari inti stator.
salah satu belitan arah putaran
kutub utara
rotor/jangkar rotor
magnet inti
berikut dengan stator
cincin komutator
dan sikat karbon
posisi belitan
rotor/jangkar
setelah rotor
berputar 90°
kutub selatan kutub utara
magnet inti magnet inti
stator stator
sin
ggl induksi pada belitan jangkar merupakan gelombang ac
sinusoidal
T = 1/f
kecepatan sudut Menyatakan
frekuensi listrik dari
rotor (ω = 2πfmek) ,
fmek adalah ggl induksi yang
frekuensi mekanik dibangkitkan. π 2π ωt
yang sebanding 0
dengan kecepatan
putaran rotor (n
(rpm))
Proses terbangkitkannya gaya gerak listrik (ggl) pada belitan rotor/jangkar
6. Persamaan ggl induksi belitan jangkar generator dc ini dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
2π sin
dengan nilai efektif (rms):
4,44
Oleh karena fmek sebanding dengan putaran mekanik n maka
Persamaan terakhir ini menunjukkan bahwa besaran ggl induksi belitan jangkar generator dc adalah
sebanding dengan jumlah lilitan dari belitan jangkar (N), medan magnet inti stator (φm) dan kecepatan
putaran rotor (n).
Proses terbangkitkannya gaya gerak listrik (ggl) pada belitan rotor/jangkar
• Jumlah kutub magnet inti stator akan mempengaruhi frekuensi dari ggl induksi belitan jangkar yang
dibangkitkan generator dc.
1 putaran
rotor
U S
½ putaran
rotor
U U
1 putaran
S rotor
!
Dari gambar di atas dapat diperoleh relasi bahwa:
"
fel atau f : frekuensi elektrik (frekuensi dari ggl induksi belitan jangkar)
fmek : frekuensi mekanik (frekuensi putaran rotor)
p : jumlah kutub magnet inti stator
#
• Jika n adalah putaran rotor dalam satuan rpm (revolution per minute) maka sehingga diperoleh:
$%
#! &"%'
"
(Hz) atau !
(rpm) generator dengan jumlah kutub banyak cocok untuk
kecepatan rendah.
Proses penyearahan ggl induksi belitan jangkar dengan komutator dan sikat karbon
• Ggl induksi yang dibangkitkan pada belitan jangkar generator dc merupakan gelombang ac sinusoidal.
Untuk memperoleh gelombang dc maka ujung-ujung belitan jangkar dihubungkan dengan komutator dan
sikat karbon
komutator
sikat
karbon
sikat
karbon
• Dengan komutator dan sikat karbon maka pada ujung-ujung sikat karbon dpt diperoleh gelombang
tegangan dc (tetapi bukan dc murni) sebagai penyearahan dari gelombang ac sinusoidal (unidircetional ac)
1 putaran rotor
Proses penyearahan ggl induksi belitan jangkar dengan komutator dan sikat karbon
• Jika jumlah segmen komutatornya lebih banyak maka gelombang tegangan dc yang diperoleh pada
ujung-ujung sikat karbon akan semakin baik (semakin mendekati bentuk gelombang dc searah yang ideal)
Bentuk gelombang
tegangan dc ideal
• ( ) *
+,
)' -
,
( ) *
+,
)'
-,
2. Generator dc penguatan sendiri
Pada generator dc penguatan sendiri, arus penguatan/medan/eksitasi diperoleh dari keluaran generator
itu sendiri. Dengan kata lain, tegangan keluaran generator dc digunakan sebagai sumber tegangan untuk
membangkitkan arus eksitasi sehingga tidak memerlukan sumber daya (sumber tegangan dc) terpisah.
Generator dc penguatan sendiri dapat dibedakan menjadi generator dc penguatan shunt (paralel),
generator dc penguatan seri, generator dc penguatan kompon (seri-paralel) shunt pendek, generator
dc penguatan kompon shunt panjang.
( ) *
+/
)' - dan ) )4 . )'
,0123/
dengan
)4 : arus beban
2.2 Generator dc penguatan seri
Generator dc penguatan seri ini memiliki rangkaian listrik ekivalen sbb:
( ) * .*'5 )
) )4 )' dengan )4 adalah arus beban
2.3 Generator dc penguatan kompon shunt pendek
Generator dc penguatan kompon shunt pendek ini memiliki rangkaian listrik ekivalen sbb: