Anda di halaman 1dari 66

keBab 6.

jawaban diskusi

1. beda fluks magnetik dan induksi magnetic


induksi magnetik : Peristiwa timbulnya arus listrik, hal ini terjadi karena adanya beda potendial
anata dua ujung.
Fluks magnetik : sekumpulan medan magnet. Fluks merupakan sekumpulan induksi magnetic
yang arahnya tegak lurus terhadap arah bidang.

2. Besarnya gaya gerak listrik ggl= =BLV

a. ketika kecepatan di ubah menjadi 2v dan B tetap maka

 =BL2V

 menjadi dua kali mula mula

b. ketika medan magnetik diubah menjadi 2B, dan kecepatan 2v tetap, maka

 =2BLV

 menjadi dua kali mula mula

c. ketika kecepatan di ubah menjadi 2v dan medan magnetik diubah menjadi 2B, maka

 =2BL2V

 =4BLV
 menjadi dua kali ggl mula mula

3. arus mengalir melalui kawat ke atas. Sedangkan ujung magnet yang didekatkan adalah kutub
utara, Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan, jumlah
garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah banyak. Bertambahnya
jumlah garis- garis gaya ini menimbulkan GGL induksi pada loop. arah arus induksi
dapat ditentukan dengan cara memperhatikan arah medan magnet yang ditimbulkannya.

Pada saat loop


digerakkan
menjauh dari
magnet, jumlah
garis-garis gaya
magnet yang
terdapat di
dalam
kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga menimbulkan GGL
induksi pada ujung-ujung kumparan, GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik
mengalir.
4. GGL induksi diri dikenal dengan induktansi diri, arus induktansi diri memiliki karakter Arah
arus induksi yang selalu melawan sebab/penyebab yang menimbulkannya. Karenanya disebut
ggl balik.
5. Energi yang tersimpan didalam induktor berbanding terbalik dengan nilai arus yag dimiliki.
Makin besar arus, maka energi dalamnya akan makin kecil. Ketika arus didalam suatu induktor
dijadikan dua kali, maka energi dalam diri induktor akan menjadi ½ lebih kecil dari energi
dalam sebelumnya.
6. Kemiripan eneri di dalam kapasitor dengan energi yang tersimpan didalam induktor berarus:
Sebagaimana halnya kapasitor yang dapat menjadi media
penyimpanan energi listrik, induktor dapat menjadi media
penyimpanan energi magnetik. energi yang tersimpan dalam kapasitor dalam bentuk meda
listrik. W=1/2 CV2. Dengan C adalah capasitas kapasitor dan V adalah tegangan kapasitor.
Energi yang tersimpan didalam induktor dalambentuk medan magnetik. W=1/2 L i2. L adalah
induktansi induktor dan I adalah arus pada induktor.
7. Besarnya ggl induksi pada kumparan sekarang: halaman 247
Untuk menentukan besarnya ggl induksi dari suatu kumparan dapat ditentukan dengan
persamaan :
ε = NBAω sin θ
ε = NBA2π f sin θ

Ketika B dan f adalah B dan f, maka =E

ε = NBA2π f sin θ = E
Maka ketika B= 1/2 , dan f=2 kali nya maka, ggl menjadi :
1
ε 2 = NB2 A2π f 2 sin θ = N BA2π 2 f sin θ = NBA2π f sin θ = E
2
Sehingga ketika B diturunkan ½ dan f dinaikkan 2 kali, maka besar ggl adlaah tetap.

8. Perbedaan generator AC dan generator DC:

generator AC: menggunakan cincin ganda, Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana
tegangan yang dihasilkan (tegangan out put ) berupa tegangan bolak-balik. Memiliki keluaran
dua arah

Ciri generator DC: menggunakan cincin belah (komutator), Generator arus searah yaitu
generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan out put) berupa tegangan searah, karena
didalamnya terdapat sistem penyearahan yang dilakukan bisa berupa oleh komutator atau
menggunakan dioda, Desain cincin belah hanya memiliki satu terminal keluaran. Memiliki
keluaran satu arah

9. cara untuk meningkatkan arus listrik keluaran generator:


- menambah jumlah lilitan sekunder
- menaikkan tegangan primer
- menambah arus yang masuk
- mempercepat laju kecepatan sudut.
10. inti trafo terdiri dari inti besi lunak karena kandungan elektron bahan yang terdapat di inti besi
lebih banyak dibandingkan pada alumunium. Semakin banyak kandungan elekronnya maka
kemampuan mengantarkan arus listrik ke bagian sekunder semakin besar. Dan ketika daya
hantar nya semakin bagus, maka trafo dikatakan semakin bagus.
11. Mula mula suara di terima oleh mikrofon, suara ini memiliki nilai frekuensi tertentu,
selanjutnya suara ini dikuatkan dengan amplitudo tertentu dengan menggunakan amplifier.
Setelah melalui amplifier ini, suara dapat diatur besar kecilnya sehingga pendengar dapat
mendengar suara sesuai dengan keingininan pendengar, baik didengarkan dengan menggunakan
loadpeaker atau headset
12. efisensi tidak mencapai 100% karena tidak ada alat yang ideal didunia ini, sebagian energi
diubah bentuknya menjadi bentuk energi yang lain, seperti panas, sehingga arus yag
dihantarkan akan berkurang.
13. a. tegangan terendah yang dimiliki: 220 volt
b. tegangan tertinggi yang dimiliki:
c. i. mungkin
ii. mungkin
iii. mungkin
iv. mungkin
v. mungkin
vi. mungkin

14. Ketika arus AC diukur dengan ampermeter DC akan memberikan bacaan nol, tetapi tidak nol
ketika dibaca dengan menggunakan ampermeter AC karena ampermeter DC mengukur harga
rata rata. Sedangkan harga rata rata pada ampermeter AC yang berbentuk sinusoidal adalah nol.
15. Daya disipasi pada arus searah misalkan adalah
Daya disipasi pada arus bolak balik dapat dihitung:

Ketika R= ½ maka

Nilai maksimum arus bolak balik adalah

16.

Besarnya V total yang bekerja yang pada rangkaian adalah


V=V1+V2+V3
Dengan

Dan

Ketika nilai frekuensi arus bolak balik dinaikkan menjadi 2 kali mula mula, maka Nilai V1
adalah tetap, dan V2 menjadi 2 kali V2 mula mula, dan dan V3 menjadi ½ kali V3 mula-mula.
17. Sudut fase untuk rangkaian arus bolak balik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa XL dan XC dipengaruhi oleh frekuensi pada
rangkaian arus bolak balik yang ada. Maka jelas bahwa sudut fase dipengaruhi oleh frekuensi
Agar reaktansi kapasitif dan reaktansi Induktif sama, maka sudut fase ωr dapat dicari

18. Ketika terjadi resonansi maka XL=XC, maka:


a. Benar, Kondisi tegangan dan arus adalah sefase, karena ketika terjadi resonansi Xl dan XC
adalah sama, maka akan saling meniadakan, sehingga bisa dianggap tidak dipengaruhi oleh
impedansi L dan C
b. Benar, impedansi resonansi dapat dihitung dengan :

Ketika XL=XC, maka

c. Benar, dari persamaan pada bagian b, maka bisa dibilang bersifat resesif murni
d. Benar, XL =XC
e. Salah, ketika terjadi resonansi maka, Daya disipasi adalah makasimum

19. Pada induktor murni, untuk selang waktu tertentu selalu berharga positif, dan daya dapat
dihitung P=VI, sehingga daya sesaat juga berharga positif, yang berarti bahwa gwnwraotor
mengirim energi ke inductor. Tetapi dalam selang waktu lainnya, tegangan adalah negative.
Sementara arus adalah positif, sehingga daya sesaat sebagai hasil kali keduanya adalah
negative, selama selang waktu ini, inductor mengembalikan energinya ke generator. Jadi, daya
bergantian antara nilai nilai positif dan negative untuk selang waktu yang sama. Dengan kata
lain, inductor secara bergantian menyerap dan membebaskan energy. Secara rata rata daya
adalah nol dan sebuah inductor dalam rangkaian AC sama sekali tidak menggunakan energy.
Pada rangkaian capasitor murni, perbedaan fase 90 0 antara arusa dan tegangan mengarah pada
hasil yang sama untuk daya rata rata yag terjadi dalam sebuah inductor. Sebuah kapasitor secara
brgantian menyerap dan membebaskan energy dalam selang waktu yang sama. Jadi secara rata
rata daya adalah nol dan sebuah capasitor dalam sebuah rangkaian AC sama sekali tidak
menggunakan energy.
20. Pada kondisi resonansi, maka kuat arus yang mengalir dalam rangkaian adalah maksimum.

Dari persamaan ini I terlihat bernilai maksimum


Daya disipasi P, dapat dihitung

Ketika i maksimum, kenaikan harga P sangat besar. P maksimum


Jawaban uji Kompetensi Bab 6

1. Nilai fluks magnetik

2. Diketahui: panjang pesawat = l


Panjang sayap = x
Kelajuan =v
Medan magnet B miring sebesar θ terhadap bumi
Ditanya : Besar ggl yang dibangkitkan di ujung2 sayap?

Jawab:
sesuai dengan kaidah tangan kanan, arah B tegak lurus dengan v sehingga

v besar ggl  = Bxv sin θ

3. Kawat penghantar bergerak memotong tegak lurus medan magnet


homogeny

 = Blv, dimana B = medan magnet

l = panjang kawat
v = kelajuan
jika kawat diperpanjang menjadi 2l dan kelajuan menjadi ½v

maka  = B.2l.½v = Blv

sehingga perbandingan ggl 1:1


4. Diketahui : Panjang sayap l = 12m,
kelajuan v=60 m/s ke arah utara,
besar Medan B 60 µT arah 60o ke tanah terhadap arah mendatar.
Jawab :
Besar ggl  = Blv sin θ = 60.10-6 . 60 . 12 . ½√3 = 37

5. Energy yang digunakan untuk mengalirkan arus dalam loop kawat adalah

6. Diketahui : sebatang tembaga


Panjang L
Ketinggian L
Medan magnetic B mendatar
Ditanya : beda potensial antara dua ujung
Jawab :
Besarnya kecepatan batang ketika dijatuhkan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.

Beda potensial

7. Besarnya gaya Lorentz yang dirasakan oleh kawat adalah

Dengan arus i adalah

Dan

Sehingga

Maka

8. Kecepatan konstan yang dicapai oleh kawat adalah


Dari jawaban yang telah dicari pada no 7.

Maka v adalah

F sendiri dapat dicari dengan hokum newton, F=mg. maka


9. Diketahui : Pada lilitan primernya,
Np=1000 lilitan,
R=0.5 m
Pada lilitan sekunder,
Ns=5 lilitan,
A=2 10-3 m2,
perubahan arus dari 7A menjadi 9A

Ditanya : GGL imbas yang terjadi  …..?

Jawab
Sebelum menghitung GGL induksi pada kumparan, yang harus dilakukan terlebih dahulu
adalah menghitung induksi bersama yang disebabkan oleh dua kumparan tersebut adalah
M = M 21 = M 12
Φ 21
M 21 = N 2
i1
dengan
Φ 21 = AB1
dan
µ oN1i1
B1 =
l
maka
Φ 21 = AB1
µ oN1i1
Φ 21 = A
l
maka
Φ 21
M 21 = N 2
i1
µ oN1i1
M 21 = N 2 A1
li1
µo
M 21 = N1 N 2 A1
l
4π 10−7
M 21 = 5 x1000 2 x10−3
1
M 21 = 4π 10 −6
GGL _ pada _ kumparan
di2
ε = − M 21 , dengan _ asumsi _ t = 1det ik
dt
9
ε = −4π 10 −6 x
1
−6
ε = −12 x10
ε = −12 µV
10. Diketahui : sebuah tongkat konduktor dgn
panjang l = 1m,
berputar dengan kecepatan sudut ω = 10 rad/s,
medan B = 0.1T
Ditanya ggl induksi??
Jawab :

= ω=2πf  f =

V
11. Diketahui : Sebuah kawat ditekuk membentuk lingkaran
dgn r = 2cm (2.10-2m).
B = 0.55T. ujung kawat di tarik sehingga
r = 0 dalam waktu 0,25s.
Ditanya: ggl induksi.

= 2,7646 mV
12. Diketahui : Sebuah loop dgn
A = 10-4 m2,
R = 10 ohm,
N = 20 lilitan.
Muatan yg melalui loop
q = 2.10-6 C.
Ditanya: besar B??
jawab:
muatan yg mengalir pada kumparan (dengan asumsi t = 1s)

13. Diketahui : Loop kawat persegi


dgn l=5cm ,
B = 0,008T.
medan magnet berkurang menjadi nol dalam waktu t = 0,2s.
ditanya: Ggl induksi ???
jawab :
?????
14. Diketahui : Loop lingkaran
dgn N = 1000 lilitan,
A = 40cm2.
Dihubungkan dng R = 15 ohm.
Dialirkan medan B = 0,45t.
Ditanya Energi selama t=25s.
Jawab:
Pertama ditentukan terlebih dahulu nilai GGL induksi akibat lilitan tersebut
dB
ε = − NA
dt
d (0.45t )
ε = −1000 x(4 x10−3 )
dt
−3
ε = −1000 x(4 x10 )0.45
ε = −1.8V
Selanjutnya nilai ini digunakan untuk menghitung nilai energy yang dibutuhkan selama 25
sekon tersebut
W = Vit
V V2 ε2
W =V t= t= t
R R R
ε2
W= t
R
(−1.8V ) 2
W= 25 = 5.4 J
15
15. Jawab :
Besarnya gaya gerak listrik rata-rata yang diinduksikan pada kumparan dapat dihitung :
GGL induksi akibat kondisi tegak lurus
ε = − NAB sin θ
ε = −50 x0.02 x0.18 x sin 90
ε = −0.18V
Dan GGL induksi akibat sudut 60o
ε = − NAB sin θ
ε = −50 x0.02 x0.18 x sin 60
1
ε = −0.18Vx = −0.9V
2
Kondisi ini terjadi selama 0.1 s, maka ggl rata rata adalah
∆ε rata − rata = ε 2 − ε1
∆ε rata − rata = −0.9 − (−0.18) = 0.9V
16. Diketahui : dua kumparan P dan Q
Dililitkan pada inti besi lunak
Saklar k mula mula di buka
Kemudian di tutup

Maka pernyataan yang benar adalah


Apabila saklar di tutup, arus dalam rangkaian 1 tidak konstan, dibutuhkan waktu untuk
mencapai kondisi nol. Selama waktu ini akan terjadi perubahan fluks, yang mengakibatkan
munculnya arus induksi. Arus induksi ini akan bergerak dari sumber potensial + ke
kumparan, arus induksi ini akan meningkat. Pada kondisi ini, kumparan 2 juga akan terjadi
perubahan. Ada perubahan fluks, arus induksi bergerak dari titik Y ke titik X melewati
galvanometer.
17. Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan, jumlah
garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah banyak.
Bertambahnya jumlah garis- garis gaya ini menimbulkan GGL induksi pada
ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir
menggerakkan jarum galvanometer. Arah arus induksi dapat ditentukan dengan cara
memerhatikan arah medan magnet yang ditimbulkannya. Pada saat magnet masuk, garis
gaya dalam kumparan bertambah. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat
mengurangi garis gaya itu. Dengan demikian, ujung kumparan itu merupakan kutub utara
sehingga arah arus induksi seperti yang ditunjukkan Gambar 12.1.a (ingat kembali cara
menentukan kutub-kutub solenoida).

Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam kumparan, jumlah
garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah
garis-garis gaya ini juga menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL
induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir dan menggerakkan jarum
galvanometer. Sama halnya ketika magnet batang masuk ke kumparan. pada saat
magnet keluar garis gaya dalam kumparan berkurang. Akibatnya medan magnet hasil
arus induksi bersifat menambah garis gaya itu. Dengan demikian, ujung, kumparan itu
merupakan kutub selatan, sehingga arah arus induksi seperti yang ditunjukkan Gambar
12.1.b.
18. Tegangan maksimum pada generator listrik bolak balik bergantung pada : ….
ε = − NABω
Sehingga, ggl induksi bergantung pada :
1. Kecepatan sudut perputaran rotor
2. Besar induksi magnetic yag digunakan
3. Jumlah lilitan rotor
4. Luas bidang lilitan rotor
19. Fungsi kedua cincin luncur untuk memungkinkan arus induksi untuk mengalir dalam
arah yang sama melalui galvanometer.

20. Diketahui : sebuah generator


Emaks1=12V
F1=750 putaran/menit=12.5putaran/sekon
Jika f2=2250 putaran/menit=37.5
Ditanya : Emaks2 berikutnya …?
Jawab
750 1
ω1 = = 12 rotasi / sekon
60 2
dan
2250
ω2 = = 37 rotasi / sekon
60
E = Emaksx sin ω t
maka
E = Emaks1 x sin 2π f1t
dan
E = Emaks2 x sin 2π f 2 t
maka
E = 12 x sin 50(dalam _ radian)

21. Diketahui : lampu 10 buah,


12 V, 24 watt,
dipasang pararel
Terhubung ke trafo,
dengan suplay 240V, 4/3 A
Ditanya : Efisiensi trafo?
Jawab
Hambatan tiap tiap lampu

Maka besarnya efisiensi


22. Diketahui : sebuah dynamo,
memutar 44 kali putaran untuk setiap 1 kali putaran
ban sepeda
R ban sepeda =0,33m
Jangkar dimano 75 lilitan,
A=2,6 10-3 m2,
dengan B= 0,1 T
Ditanya : kelajuan linear sesaat ketika kelajuan maksimum 6volt
Jawab :
ε = − NBAω
6V = −75 x 2.6 x10−3 x0.1xω
6V
ω= = 307.69
−75 x 2.6 x10−3 x0.1
dan
kelilinglingkaran
2π r = 442π rk
0.33
rk = = 0.0075
44
maka
kecepa tan linear
v = ωr
dan
ω r = ω rk
44ω r = 307.69 x0.0075
307.69 x0.0075
ωr = = 2.3m / s
44

23. Diketahui : trafo digunakan untuk menyalakan lampu 140watt, 24V


Suplay AC 240V, 0,7 A,
Ditanya : efiensi trafo
Jawab
Efiensi

24. Diketahui : Np/Ns = 4:5


Ip/is = 5:3
Ditanya : efisiensi trafo
Jawab
Efiensi

Karena

Sehingga

25. Diketahui : kumparan, N = 600 lilitan


Induksi diri L = 40mH
Perubahan arus =10 menjadi 4 A
T=0,1 detik
Ditanya : beda potensial di ujung kumparan….?
Jawab :
Gaya gerak listrik adalah

26. Diketahui : I= sin ωt


L= 4H
T=1/3 s
Ditanya: gaya gerak imbas
Jawab

27. Diketahui : sebuah solenoid,


N=300 lilitan,
R=5cm,
l=20cm,
I= 4 A
Ditanya : Energi yang tersimpan di dalam solenoid..?
Jawab :

Dan

Maka

28.
Diketahui : sumber tegangan AC, R=
90 , XC=50, XL=20
Ditanya : harga tangen fasa aerus
terhadap potensial

Jawab

Maka harga tangent adalah

29. Diketahui : sebuah kapasitor 2µF,


tegangan antar keeping 35 V,
inductor L=5mH
Ditanya : arus I agar energy yang tersimpan di dalam capasitor dan inductor adalah
sama
Jawab :
Energy untuk kapasitor

Energy untuk inductor


30. Langkah untuk mengubah reaktansi induktif:
1. Memperbesar tegangan
2. Memperkecil arus
3. Memperkecil induktansi inductor
4. Memperkecil frekuensi arus

31. Diketahui : diagram fasor suatu rangkaian arus bolak balik.

Frekuensi f=50Hz
maka
Impedansi dalam rangkaian
V
Z=
i
12
Z= = 24Ω
0.5
Maka induktansi nya adalah
X L = 2π fL
24 = 2π 50 L
24 240 −3
L= = 10 mH
100π π
32. Diketahui : suatu rangkaian seri, terdiri dari
Hambatan R= 20Ω
Kapasitor, reaktansi kapaitor 30Ω\
Tegangan efektif Sumber arus bolak balik =220 V
Ditanya : tegangan efektif pada resistor dan kapasitor masing masing …..?
Jawab
Impedansi total dari rangkaian tersebut adalah
Z = R2 + X C 2
Z = 402 + 302 = 50
Arus efektif dari rangkaian yang ada
Vef
ief =
Z
220
ief = = 4.4 A
50
Selanjutnya ditentukan tegangan pada masing masing komponen adalah
VR = ief R
VR = 4.4 x 40 = 176V
dan
VC = ief X C
VC = 4.4 x30 = 132V
33. Diketahui : suatu kapasitor, inductor dan resistor dihubungkan secara seri
Ketika kasitor diperbesar, impedansi rangkaian akan menjadi…?
Hubungan impecansi pada rangkaian CLR adalah
Z2=((XL-XC)2+R2)
Dan
XC=1/ωC,
Dari sini tampak ketika di perbesar harag capasitor maka akan memperkecil nilai impedansi
total dari rangkaian yang ada.
34. Diketahui : Vm=100V
Im = 1 ampere
R= 8 ohm

Ditanya : tegangan antara ujung ujung inductor (Vbc) ….?


Jawab :
Hambatan total
V 100
Rt = = = 100Ω
I 1
Maka
Rt = R 2 + X L 2
100 = 82 + X L 2
X L 2 = 100 2 − X L 2
X L 2 = 10000 − 64
X L 2 = 9936
X L = 99, 679Ω = 100Ω
maka
Vbc = IX L
Vbc = 1x100
Vbc = 100V

35. Diketahui : inductor ideal


Menarik I=8A
Sumber AC pertama, V=100V
F=50Hz
I=10A
Komponen disusun seri
Sumber AC V=150V, 40 Hz
Ditanya : kuat arus yang mengalir melalui susunan seri resistor dan inductor …?
Ketika dalam kondisi resistor murni
V = IR
V 100
R= = = 10Ω
I 10
Ketika dalam kondisi inductor murni
V = IX L
V 100 25
XL = = = Ω
I 8 2
Nilai inductor dapat ditentukan dengan menggunakna persamaan
X L = ωL
X L = 2π fL
X L = 2π 50 L
X L = 100π L
Dan dari penyelesaian sebelumnya diperoleh nilai XL adalah 25/2 ohm, maka nilai L dapat
ditentukan
X L = 100π L
25
Ω = 100π L
2
25 25
L= =
2 x100π 200π
Dan ketika f diganti nilainya dengan 40Hz, maka L akan berubah nilai menjadi
X L = ωL
X L = 2π fL
25
X L = 2π 40 x
200π
X L = 10
Maka impedansi total adalah
Z 2 = R2 + X L2
Z 2 = 102 + 102
Z 2 = 100 + 100 = 10 2
36. Diketahui :

VR=VC=VL
Karena rangkaian dalam kondisi seri, maka arrus yang melewati rangkaian adalah sama
Dan
ItR=ItXC=ItXL
Sehingga
R=XC=XL
Maka
Rt = R 2 + ( X L − X C ) 2
Rt = R 2
Rt = R
Sehingga
V=ItxR
V=120 Volt

37.

Nilai reaktansi capasitor adalah…?


Jawab :
Arus yang melalui rangkaian :
V
I=
R
80 1
I= = A
160 2
hamba tan_ total
V
Rt = total
I
100V
Rt = = 200Ω
1
A
2
Induktansi inductor
Rt = R 2 + X L 2
200 = 1602 + X L 2
X L 2 = 40000 − 25600 = 14400
X L = 120Ω
Maka reaktansi capasitor adalah
R = R 2 + ( X C − X L )2
200 = 1602 + ( X C − X L )2
( X C − X L ) 2 = 2002 − 160 2
( X C − X L ) 2 = 40000 − 25600
( X C − X L ) 2 = 1202
( X C − 120) 2 = 120 2
X C − 120 = 120
X C = 240Ω

38. gaya gerak listrik induksi yang dihasilkan pada cincin kawat yang digerakkan dalam
medan magnetic bergantung pada :
1. diameter cincin
2. besar medan magnetic
3. arah penampang cincin
4. arah medan magnetic
ini dapat dilihat dari persamaan ggl induksi yang pengaruhi oleh medan magnet
ε = NBA cos θ
39. diketahui : sebuah transformator step up,
v1=200V
V2=1000V
Daya keluaran P=20 watt
Efisiensi 80%
Jumlah lilitan primer Np=400 lilitan
Maka
Efisiensi transformator
Ps
η= x100%
Pp
20
80% = x100%
Pp
20
Pp = x100% = 25W
80%
Dan
np v p ip
= =
ns vs is
Maka
400 200 i p
= =
ns 1000 is
400
ns = 1000 = 2000
200
Dan
Ps = vs is
20 w = 1000 xis
20
is = = 0.02 A
1000
dan
Pp = v p i p
25W = 1000 xi p
25W
ip = = 0.125 A
1000
40. diketahui : hambatan R =300Ω
inductor L=0.9H
capasitor C=2µF
jawab :
pertama tama ditentukan dulu nilai induktansi inductor
X L = ωL
X L = 100 x0.9 = 900
Dan nilai capasitansi capasitor adalaha
1
XC =
ωC
1
XC = = 500
100 x 2 x10−6
Impedansi rangkaian adalah
Z 2 = R 2 + ( X C − X L )2
Z 2 = 3002 + (900 − 500) 2
Z 2 = 3002 + 4002 = 500
Selanjutnya Arus efektif dapat ditentukan
Vef
I ef =
Z
50
I ef = = 0.1A
500
Tegangan yang melewati inductor adalah
VL = I ef X L
VL = 0.1x900 = 90
Tegangan yang melewati capasitor
VC = I ef X C
VC = 0.1x500 = 50
jawaban Esay
1. diketahui : sebuah solenoid
panjang L=25cm
jari jari R=5cm
jumlah lilitan n 200
Arus i=2A
π2 = 9.9
ditanya : fluks magnetic
jawab :
Φ = BA
Φ = µ0iNA
Φ = µ0inlA
Φ = 4π 10 −7 x 2 x 200 x0.25 x 2π r 2
Φ = 4π 210 −7 x 2 x 200 x0.25 x 2 x0.252
Φ = 800 x9.9 x10 −7 x0.252
Φ = 1980 x10 −7
Φ = 1.980 x10 −4
2. diketahui : subuah medan magnetic
B=0.4T
L=5cm
N lilitan = 1

Ditanya : fluks manetik melalui kumparan


Jawab
Secara umum, untuk menghitung fluks magnet yang bekerja pada suatu solenoid, dapat
dituliskan dengan persamaan sebagai berikut
Φ = NBA cos θ
Dan untuk bentuk persegi seperti yang ada pada soal
Φ = nlBa 2 cos θ
Maka
a. untuk sudut 0o adalah
Φ = nlBa 2 cos θ
Φ = 1x0.05 x0.4 x0.052 cos 0
Φ = 5 x10−5
b. untuk sudut 37o adalah
Φ = NBA cos θ
Φ = nlBa 2 cos θ
Φ = 1x0.05 x0.4 x0.052 cos 37
Φ = 1x0.05 x0.4 x0.052 x0.765414052
Φ = 3.82707 x10−5
c. untuk sudut 53o adalah
Φ = NBA cos θ
Φ = nlBa 2 cos θ
Φ = 1x0.05 x0.4 x0.052 cos 53
Φ = 3 x10 −5

d. untuk sin 5/13, maka nilai cos adalah 12/13 adalah


Φ = NBA cos θ
Φ = nlBa 2 cos θ
12
Φ = 1x0.05 x0.4 x0.052 x = 4.615385
13
3. diketahui : kereta api melaju dari arah utara
v=72km/jam
komponen vertical ke bawah B= 6 10-4T
L=1.2m
Ditanya : besar dan arah ggl induksi pada poros gerbong …?
Jawab :
Kecepatan kereta api
V=72km/jam=20m/s
Besar ggl induksi yang bekerja dalam system tersebut adalah
ε = lBv
ε = 1.2 x610−4 x 20
ε = 1.4410−6
4. Diketahui : B=0.15T
R=3Ohm

Ditanya :
a. Besar dan arah arus induksi yang mengalir melalui batang logam
b.Besar dan arah gaya yang diperlukan untuk menjaga agar batang logam bergerak dengan
kecepatan konstan 2m/s
c. Daya yang dibebaskan pada rangkaian
Jawab
a. Besar ggl induksi pada kedua ujung batang logam adalah
ε = lBv
ε = 0.6 x0.15 x 2
ε = 0.18
Hubungan antara ggl induksi dengan arus induksi I dinyatakan oleh hukum ohm
ε
i=
r
0.18
i= = 0.06 A
3
Arah arus induksi melalui kawat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan
kanan untuk arus induksi, sebagai berikut
- Arahkan ke empat jari yang dirapatkan searah dengan arah induksi
magnetic B (masuk ke bidang kertas)
- Arahkan ibu jari searah dengan ara kecepatan v yakni ke kanan
- Arah dorong telapak tangan adalah keatas, ini berarti bahwa arah arus
induksi melalui kawat adalah ke atas
Ketika potensial atas lebih tinggi dari potensial di bawah, maka di dalam kawat,
arus mengalir melaui R dari bawah ke atas. Di luar kawat arus mengalir dari atas
ke bawah.
b. Gaya yang diperlukan untuk menjaga agar batang logam bergerak dengan
kecepatan konstan 2m/s adalah
F = iBL
F = 0.06 x0.15 x0.6
F = 0.0054
c. Daya yang dibebaskan pada rangkaian
P = Vi
P = iRi
P = i2 R
P = 0.06 2 x3 = 0.0108watt
5. Diketahui : sebuah pesawat terbang
V=140m/s, dalam arah mendatar ke barat
B=5 10-5T
Sudut θ = 30o
Ditanya : ggl induksi diantara ujung ujug sayap
Jawab :
ε = lBv sin θ
ε = 24 x510−5 x140 sin 30
1
ε = 24 x510−5 x140 x
2
ε = 8.410 −8
6. Diketahui : kubus
S=1m
B=0.2T, berarah searah sumbu Y
Kawat A, C, D
V=0.5m/s
Ditanya : ggl induksi antara ujung ujung setiap kawat
Ggl induksi pada masing masing kawat dapat dihitung sebagai berikut :
- Kawat A
ε = lBv sin θ
ε = 1x0.2 x0.5sin 0
ε =0
- Kawat C
ε = lBv sin θ
ε = 1x0.2 x0.5sin 30
1
ε = 1x0.2 x0.5 x
2
ε = 0.05
- Kawat D
Sebelum menghitung besarnya ggl induksi , ditentukan panjang kawat d adalah senilai
panjang diagonal sis pada kubus tersebut
l= 2
Maka ggl induksi pawat D adalah
ε = lBv sin θ
ε = 2 x0.2 x0.5sin 45
1
ε = 2 x0.2 x0.5 2
2
ε = 0.1
7. Diketahui : fluks sebuah loop
Φ = (t 2 − 4t ) x10−1
Ditanya :
a. Ggl induksi sebagai fungsi waktu
b.Tentukan fluks dan ggl ketika t=0, t=2, t=4, dan t=4
c. Kapan fluks mencapai maksimum? Dan ggl ketika itu?
d.Kapan fluks nol ? ggl pada saat itu?

e. Sketsa grafik  dan  terhadap waktu t

Jawab :
a. Ggl induksi sebagai fungsi waktu

ε=
dt
d
ε = (t 2 − 4t )10−1
dt
ε = (2t − 4)10−1
b.Tentukan fluks dan ggl ketika t=0
Maka fluks
Φ = (t 2 − 4t )10−1
Φ t = 0 = (02 − 4 x0)10−1 = 0
Φ t = 2 = (2 2 − 4 x 2)10−1 = −4 x10−1
Φ t = 4 = (4 2 − 4 x 4)10−1 = 0
Φ t = 6 = (62 − 4 x6)10−1 = 1.2 x10−2
Dan ggl induksi pada waktu tersebut adalah
ε t = (2t − 4)10−1
ε t = 0 = (2 x0 − 4)10−1 = −2 x10−1
ε t = 2 = (2 x 2 − 4)10−1 = 0
ε t = 4 = (2 x 4 − 4)10−1 = 4 x10−1
ε t = 6 = (2 x6 − 4)10−1 = 10 x10−1 = 1
c. Fluks mencapai maksimum ketika
φ = t 2 − 4t
d φ d (t 2 − 4t )
= = 2t − 4
dt dt
maka
t=2
dan _ ketika _ t = 2

ε = −N
dt
2 − 4 x2
2
ε =− = 2V
2
d.Kapan fluks nol ? ggl pada saat itu?
Fluks bernilai nol ketika
φ = BA cos θ = 0
cos θ = 0
θ = 90o
e. Sebelum menggambarkan grafiknya, maka ditentukan nilai fluks magnetic dan ggl induksi
untuk tiap tiap waktu
Dan dari hasil perhitungan pada soal b, maka grafiknya adalah
8. Diketahui : sebuah kumparan
N=100 lilitan
Fluks magnetic 200 10-6 wb
T=0.1 T
Ditanya : ggl induksi rata rata pada kumparan …?
Jawab

ε = −N
dt
Φ − Φ1
ε = −N 2
dt
0 − 200
ε = −100
0.1
ε = 2 x10 5

9. Diketahui : sebuah cakram logam


R=0.2m
F=5pyutaran/sekon
B=0.1T
Berarah normal terhadap bidang acuan

Ditanya :
a. Besar ggl induksi dari pusat O ke titik A dari cakram …
b. Ggl induksi diantara ujung ujung diameter Ap dari cakram
…?
Jawab
a. Besar ggl induksi dari pusat O ke titik A dari cakram adalah
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan ggl
induksi
ε = − NBAω cos θ
Karena jumlah N adalah satu buah, maka
ε = − BAω cos θ
ε = − Bxπ R 2 x 2π fx cos θ , cos θ = 1
ε = − Bxπ 2 R 2 x 2 f
ε = −0.1x9.9 x0.22 x 2 x5
ε = −0.396
b. Ggl induksi diantara ujung ujung diameter Ap dari cakram
Ggl dihitung dari ujung lingkaran dan diputar terhadap pusat lingkaran akan
membentuk lintasan berupa bola maka, ggl induksi adalah
ε = − BAω cos θ
ε = − Bx 4π R 2 x 2π fx cos θ , cos θ = 1
ε = −8 Bxπ 2 R 2 xf
ε = −8 x0.1x9.9 x0.22 x5
ε = −1.584

10. Tentukan :
a. Ggl imbas dalam poros dan pelek, jika r=20cm, B 0.02T, v=10 putaran per detik …?
b.Berapa arus yang akan melalui sebuah penghambat R=10 ohm, yangdihubungkan ke
poros dan pelek jika hambatan roda diabaikan
V=2πRf

Jawab :
a. Ggl imbas dalam poros dan pelek
ε = − BAω cos θ
ε = − Bxπ R 2 x 2π fx cos θ , cos θ = 1
ε = −2 Bxπ 2 R 2 xf
ε = −2 x0.02 x9.9 x0.2 2 x10
ε = −0.1584
b.arus yang akan melalui sebuah penghambat R=10 ohm, yangdihubungkan ke poros dan
pelek jika hambatan roda diabaikan
ε = iR
ε 0.1584
i= = = 0.01584 A
R 10
11. Diketahui : sebuah kumparan
R=0.1m
N=200 lilitan
B=2 T
T=0,1s
Ditanya :
a. Ggl induksi ketika dalam t=0.1s induksi magnetic menjadi nol
b.Ggl induksi ketika medan magnetic di balik arahnya
c. Ggl induksi ketika kumparan di putar 53o
Jawab
a. Ketika B berubah menjadi nol, maka ggl induksi dapat ditentukan
B −B
ε = − NA 2 1
∆t
B −B
ε = − Nxπ R 2 2 1
∆t
0−2
ε = −200 xπ x0.12
0.1
−2
ε = −200 xπ x0.01 = 40π
0.1
b.Ggl induksi ketika medan magnetic di balik arahnya
Ketika berbalik arah, B1 yang mula mula 2T maka B2 =-2T
Maka
∆B = B2 − B1
∆B = (−2) − (2) = −4T
Sehingga nilai ggl induksi adalah
∆B
ε = − NA
∆t
∆B
ε = − Nxπ R 2
∆t
−4
ε = −200 xπ x0.12
0.1
−4
ε = −200 xπ x0.01 = 80π
0.1
c. Ggl induksi ketika kumparan di putar 53o
∆B
ε = − NA cos θ
∆t
∆B
ε = − Nxπ R 2 cos θ
∆t
2
ε = −200 xπ x0.12 cos 53
0.1
2
ε = −200 xπ x0.01 x0.6 = −24π
0.1
12. Diketahui : medan magnetic
D=20cm
B=+0.85T
B2=-0.25T
T=80ms
+ ketika arah medan magnetic menjauh dari pengamat
_ ketika menuju ke pengamat
Ditanya :
a. Hitung ggl induksi
b.Kemana arus induksi mengalir …?
Jawab
Perubahan medan magnet akibat dua keadaan tersebut adalah
∆B = B2 − B1
∆B = (−0.25) − (0.85) = −1.1T
a. Hitung ggl induksi
∆B
ε = − NA , N =1
∆t
∆B
ε = −π R 2
∆t
−1.1
ε = −200 xπ x0.12
80 x10−3
ε = −27.5π
b.arus induksi
jika dihitung, maka arus induksi nilainya adalah
ε = iR
ε −27.5π
i= =
R R
Dari sin tampak bahwa I bernilai negative, ini menunjukkan bahwa i yang dihasilkan
berlawanan terhadap arah fluks utama.
13. Diketahui : sebuah kumparan
N=1000 lilitan
D=4cm
Hambatan r=400 ohm
Hambatan galvanometer r= 228 ohm
B=0.0115 T
Medan sejajar dengan batang
Ditanya : muatan yang mengalir lewat galvanometer …?
Jawab

ε = −N
dt
dB
ε = − NA cos θ
dt
θ =0
maka
dB
ε = − NA
dt
sedangkan
dB
ε = − NA
dt
(0 − 0.0115)
ε = −1000 x 2π x 4
∆t
dan
ε = IR
I = q ∆t
ε = q ∆tR
dengan _ mengasumsikan _ ∆t = 1s
maka
ε = q ∆tR
(0 − 0.0115)
ε = q ∆t (400 + 228) = −1000 x 2π x 4
∆t
sehingga
(0 − 0.0115)
q = −1000 x 2π x 4 = 0.46C
1(400 + 228)
14. Diketahui : medan magnetic
A= 5 cm2
N=20 loop
B=200-0.60 mT
T dalam sekon
R= 4 ohm
Ditanya :
a. Ggl induksi antara ujung ujung kumparan …?
b.Daya disipasi kumparan …?
a. Ggl induksi dari kumparan adalah
dB
ε = − NA
dt
d (200 − 0.6t )10−3
ε = −20 x5 x10−4
dt
−4 −3
ε = −20 x5 x10 (−0.610 )
ε = −60 x10−7 = −6 x10−6V
Arus yang mengalir pada kumparan tersebut dapat di hitung
ε = iR
ε −6 x10−6 V
i= = = 1.5 x10−6 A
R 4
b.Maka daya disipasi adalah
P = iRi = i 2 R
P = (1.5 x10 −6 ) 2 4
P = 9 x10 −12 watt
15. Diketahui : kumparan
N=20 lilitan
A=3 10-2 m2
B=10-2T
R=50 ohm
Ditanya :
a. Besar muatan rata rata melalui galvanometer ketika bidang kumparan berarah mendatar
b.Besar muatan rata rata melalui galvanometer ketika bidang kumparan berarah membalik
arah
Jawab
a. Besar muatan rata rata melalui galvanometer ketika bidang kumparan berarah mendatar
Ketika bergerak mendatar, maka nilai B2 menjadi nol
N ∆BA
ε =−
t
NA( B2 − B1 )
iR = ε = −
t
NA( B2 − B1 )
it = − =q
R
N ( B2 − B1 ) A
q=−
R
20 x(−0 + −10−2 ) x3 x10−2
q=−
50
20 x(−10 ) x3 x10 −2
−2
q=−
50
−6
= 120 x10 C = 120 µC
b.Besar muatan rata rata melalui galvanometer ketika bidang kumparan berarah membalik
arah
Ketika membalik arah
∆B = B2 − B1
Jika B1=10-2T, maka karena membalik arah B2=-10-2T
dan
N ∆BA
ε =−
t
NA( B2 − B1 )
iR = ε = −
t
NA( B2 − B1 )
it = − =q
R
N ( B2 − B1 ) A
q=−
R
20 x(−10−2 + −10−2 ) x3 x10−2
q=−
50
20 x(−2 x10 ) x3 x10−2
−2
q=−
50
−6
= 240 x10 C = 2400 µC

16. Diketahui : medan magnetic berarah ke sumbu X


Bx=-0.2 cos ωt
Luas A
Hambatan R
Sudut θ = 60o
Ditanya :
a. Ggl induksi antara ujung ujung loop
b.Arus induksi melalui loop
Jawab
a. Ggl induksi antara ujung ujung loop
NBA cos θ
ε= , N =1
t
dB
ε = A cos θ
dt
d (−0.2 cos ωt )
ε = A cos 60
dt
ε = A cos 60(−0.2ω sin ωt |60
0 )

1 1
ε = A (−0.2ω 3 − 0)
2 2
0.1
ε = (− 3 Aω )
2
b.Arus induksi melalui loop
ε = iR
0.1
(− 3 Aω )
ε 2
i= =
R R
17. Diketahui : solenoid
Ditanya :
Arah arus induksi ……?
Jawab :
Sesuai hukum lenz penambahan bahan pada suatu kumparan mengakibatkan terjadinya
perubahan fluks magnet. Dan perubahan fluks magnet mengakibatkan adanya perubahan
garis medan dan arus.
dB
ε = − NA
dt
di
ε = −L
dt
Ketika batang di tarik ke kiri, mengakibatkan terjadinya perubahan fluks sehingga arus
mengalir dari II ke I.

18. Diketahui :
Ditanya : kemana arah arus induksi …?
a.

b.

c.

d.

Jawab :
Keberadaan kawat berarus akan mengakibatkan munculnya medan magnet di sekitar
kawat berarus tersebut. Dan adanya medan magnet akan berdampak munculnya arus
listrik pada komponen lain. Dalam hal ini adalah kawat yang melingkar. Arus listrik ini
hanya terjadi ketika medan magnet bergerak. Besarnya arus ini akan melawan arah
datangnya arus, sehingga

a. Untuk kasus a, ketika arus bergerak ke atas, maka arus pada bagian atas akan meninggkat,
hal ini sesuai dengan arah perjalanan arus, bergerak dari yang lebih tinggi ke yang lebih
rendah, dan akan berhenti ketika mencapai kesetimbangan. Dalam kondisi yang ada
pada gambar. Maka akan muncul medan magnet akibat arus listrik tersebut, dengan arah
di bawah ini
Maka, arus induksi akan bergerak berlawaan arah jarum jam
b.

Kasus ini sama dengan

Maka, arus induksi akan bergerak searah jarum jam

c.

Maka, arus induksi akan bergerak berlawaan arah jarum jam

d.

Kasus ini sama dengan

Maka, arus induksi akan bergerak searah jarum jam

19. Diketahui : kawat luncur reostart

Ke bawah

Ketika kontak luncur rheostart di geser ke bawah, maka nilai hambatan pada rangkaian satu
meningkat. Hal ini berimplikasi pada nilai arus yang melewati rangkaian I. nilai arus
berkurang hingga mencapai nilai tertentu. Selama perubahannya, akan menyebabkan
terjadinya arus induksi pada rangkaian II. Arah perubahan arus induksi ini ke kanan
berawanan arah arus pada rangkaian I.
Dan ketika rheostart bergerak ke atas, maka hambatan rheostart akan berkurang, hal ini
berimplikasi pada nilai arus yang melewati rangkaian I. nilai arus bertambah hingga
mencapai nilai tertentu. Selama perubahannya, akan menyebabkan terjadinya arus induksi
pada rangkaian II. Arah perubahan arus induksi ini ke kiri searah arus pada rangkaian I
20. Diketahui : kumparan
N= 6000 lilitan
Induksi L= 40 mH
Perubahan arus listrik I=10A
I2=4A
t = 0.1 s
ditanya : beda potensial antara kedua ujung
jawab :
di
ε=L
dt
10 − 4
ε = 40 x10 −3
0.1
6
ε = 40 x10 −3 = 2.4V
0.1
21. Diketahui : fluks magnetic
I=3A
B=0.6 Wb
S=0.4s
Ditanya : induksi pada ujung ujung kumparan …?
Jawab :

L=
i
0.6
L= = 0.2 H
3
dan
1
W = Li 2
2
1
W = 0.2 x32 = 0.9 J
2
dan
E = Vit
E =W
E = 0.9 J
Vit = 0.9 J
Vx0.3 x0.4 = 0.9 J
0.9
V = = 0.75V
1.2
22. Diketahui : kumparan
Arus i= 5 sin 2πt
Induktansi =8H
Ditanya :
a. Ggl induksi pada t=1/3s, dan t=1/6s
b. Ggl maksimum
Jawab :
Besarnya GGL induksi pada fluks magnet dapat dituliskan dengan persamaan
di
ε (t ) = − L
dt
d (5sin 2π t )
ε (t ) = − L
dt
ε (t ) = −(5 x 2π L cos 2π t )
ε (t ) = −(10π L cos 2π t )
L =8
ε (t ) = −80π cos 2π t
a. Ggl induksi pada t=1/3s, dan t=1/6s
1
ε (t =1/3) = −80π cos 2π
3
1
ε (t =1/3) = −80π cos 2 x180 x
3
ε (t =1/3) = −80π cos120
1
ε (t =1/3) = −80π x = −40π V
2
Dan
1
ε (t =1/6) = −80π cos 2π
6
1
ε (t =1/6) = −80π cos 2 x180 x
6
ε (t =1/6) = −80π cos 60
1
ε (t =1/6) = −80π x = −40π V
2
b.Ggl maksimum
GGL maksimum terjadi pada saat cos 2π t = 1
Maka
ε (t ) = 80π cos 2π t
ε ( maks ) = 80π
23. Diketahui : arus tetap i=1.4A

Fluks magnetic =35 10-6 Wb

N=400 lilitan
Ditanya : induktansi dari kumparan …?
Jawab :
Induktansi diri

L=N
di
35 x10 −6
L = 4000 = 10 H
1, 4
24. Diketahui : inductor 75mH
I=t2-4t
Ditanya :
a. Ggl induksi pada t=1s
b. Ggl induksi pada t=3s
c. Waktu ggl induksi bernilai nol …?
Jawab
Secara umum, persamaan GGL induksi adalah
di
ε (t ) = − L
dt
Ketika I sebagai fungsi dari waktu I=t2-4t, maka
di
ε (t ) = − L
dt
d (t 2 − 4t)
ε (t ) = − L
dt
ε (t ) = − L(2t − 4)
dengan 75 10-3 , maka
ε (t ) = − L(2t − 4)
ε (t ) = −75 10-3 (2t − 4)
a. Ggl induksi pada t=1s
ε (t ) = −75 10-3 (2t − 4)
ε (t =1) = −75 10-3 (2 x1 − 4)
ε (t =1) = −75 10-3 (2 − 4)
ε (t =1) = −75 10-3 (−2)
ε (t =1) = 150 10-3
b.Ggl induksi pada t=3s
ε (t ) = −75 10-3 (2t − 4)
ε (t =3) = −75 10-3 (2 x3 − 4)
ε (t =3) = −75 10-3 (6 − 4)
ε (t =3) = −75 10-3 (2)
ε (t =3) = -150 10-3
c. Waktu ggl induksi bernilai nol …?
GGL induksi bernilai nol pada saat
2t − 4 = 0
t =4/2=2
25. Diketahui : sebuah solenoid
L=30cm
N=2000loop
A=1.5 cm2
Permeabilitas relative besi 600
Ditanya :
a. Induktansi diri solenoid
b.Ggl rata rata jika i berkurang dari 0.6A hingga 0.1 dalam waktu 0.03s
c. Energy yang tersimpan dalam solenoid jika dialiri arus tetap i=5A
Jawab
a. Induktansi solenoid

L=N
di
µ N2A
L= o
l
600 x 20002 x15 x10−4
L=
0.3
L = 12 x10 H
6

b.Harga GGL rata rata


∆i
ε = −L
∆t
(i − i )
ε = −L 2 1
∆t
(0.1 − 0.6)
ε = −12 x106
0.03
ε = 200 x10 V 6

ε = 2 x108V

c. Energi yang tersimpan di dalam solenoid adalah ….?


1
W = Li 2
2
1
W = 12 x106 x52
2
W = 1.5 x108 J
26. Diketahui : kumparan segiempat
N=100 lilitan
A= 4 10-2 m2
Kelajuan v=50 putaran/sekon
B=0.2T
Tegak lurus terhadap poros
Ditanya :
a. Ggl induksi maksimum
b. Ggl Induksi ketika bidang kumparan membentuk sudut 30o terhadap arah
mendatar
c. Ggl ketika bidang kumparan vertical
Jawab :
Secara umum, GGL pada kumparan dapat dicari dengan menggunakan persamaan
ε = NBAω sin ωt
Dari informasi yang diketahui :
ε = NBAω sin ωt
ε = 100 x0.2 x 410−4 x 2π f sin ωt
ε = 100 x0.2 x 410−4 x 2π x50 x sin ωt
ε = 0.8π sin ωt

a. Ggl induksi maksimum


Kondisi maksimum terjadi pada saat sin ωt = 1
Maka
ε = 0.8π sin ωt = 0.8π
b. Ggl Induksi ketika bidang kumparan membentuk sudut 30o terhadap arah
mendatar
ε = 0.8π sin ωt
ε = 0.8π sin 30
1
ε = 0.8π
2
ε = 0.4π
c. Ggl ketika bidang kumparan vertical
ε = NBAω sin ω t
ε = 100 x0.2 x 410−4 x 2π f sin ωt
ε = 100 x0.2 x 410−4 x 2π x50 x sin ω t
ε = 0.8π sin 90
ε = 0.8π
27. Diketahui : sebuah transformator
Tegagan yang mungkin V=2V, 4V, 6V, 8V, 10V, 12V
Vp=220V
N=1100 lilitan
Ditanya : banyak lilitan sekunder sehingga menghasilkan tegangan keluaran
tersebut …?
Jawab
Dari persamaan trafo disebutkan
Vs N s
=
Vp N p
Dengan melihat komponen yang diketahui, maka
Vs N
= s
220 1100
Dengan meninjau kemungkinan nilai Vs yang ada, maka dapat ditentukan nilai Ns
kemungkinan − 1
Vs = 2
2 N
= s
220 1100
2 x1100
Ns = = 10
220
kemungkinan − 2
Vs = 4
4 N
= s
220 1100
4 x1100
Ns = = 20
220
kemungkinan − 3
Vs = 6
6 N
= s
220 1100
6 x1100
Ns = = 30
220
kemungkinan − 4
Vs = 8
8 N
= s
220 1100
8 x1100
Ns = = 40
220
kemungkinan − 5
Vs = 10
10 N
= s
220 1100
10 x1100
Ns = = 50
220
kemungkinan − 6
Vs = 12
12 N
= s
220 1100
12 x1100
Ns = = 60
220
28. Diketahui : transformator
Np:Ns

Efisiensi 

Hambatan primer Rp
Ditanya :
Tunjukkan hambatan sekunder dinyatakan dalam persamaan
N Rp
Rs = ( s ) 2
Np η
Jawab :
Persamaan trafo nyata :
P
η= s
Pp
dengan
P = VI
sehingga
Ps = Vs I s
dan
Pp = V p I p
sehingga
Ps Vs I s
η= =
Pp V p I p
sedangkan
V = IR
V V Vp
I= , sehingga − − > I s = s , danI p =
R Rs Rp
Vs 2 1
) Rs ( )Vs 2
(
Ps Vs I s Ns Is Rs Rs R pVs 2
η= = = = = =
Pp V p I p N p I p Vp 2 1 RsV p 2
( ) R p ( )V p
2

Rp Rp
R pVs 2
η=
RsV p 2
R pVs 2
Rs = ,
ηV p 2
sedangkan
Vs N s
=
Vp N p
maka
Vs 2 N
( ) = ( s )2
Vp Np
Rp N s 2 Rp N s 2
Rs = = ( )
ηNp 2
η Np
29. Diketahui : sebuah osiloskop
Penguat vertical v=3V/cm
Waktu sapu horizontal 10cm/s
Bentukan sinyal pada osiloskop ditunjukkan pada gambar di bawah ini
1 kotak=1cm
Ditanya :
a. Tegangan maksimum dan tegangan efektif
b. Tegangan puncak ke puncak
c. Frekuensi sinyal
Jawab :
a. Tegangan maksimum
Vmaks = 3V
Tegangan efektif
3V
Vef =
2
b. Tegangan puncak ke puncak
V pp = 3Vx 2 = 6V
c. Frekuensi sinyal
Satu kotak mewakili 1cm
Waktu satu kotak 10 cm/s
Waktu untuk dua kotak t=2cm/10cm/s=0.2s
Frekuensi
1
f =
T
1
f = = 5 Hz
0.2

30. Diketahui: sebuah tegangan sinusoidal


V=6V efektif
Frekuensi f= 1000Hz
Dihubungkan dengan inductor murni
Arus efektif i= 1.9A
Ditanya : induktansi induktor …?
Jawab :
Dari informasi yang ada, dapat ditentukan reaktansi inductor murni yang dialiri oleh arus
bolak balik
Vef = I ef X L
Vef
XL =
I ef
6
XL = −3
= 3.15789 x103 ohm
1.9 x10
Hasil ini dipakai untuk menentukan nilai induktansi inductor
X L = ω L = 2π fL
3.15789 x103 ohm = 2π 1000 L
3.15789 1.578947368
L= = H
2π π
31. Diketahui : tegangan sinusoidal
Vmaks=25V
F=50Hz
Dihubungkan ke ujung capasitor
Imaks= 15.7mA
Ditanya : capasitas capasitor …?
Vef = I ef X C
Vef
XC =
I ef
25
XC = = 1.592356688 x103 ohm
15.7 x10−3
Hasil ini digunakan untuk menentukan nilai capasitansi capasitor
1 1
XC = =
ωC 2π fC
1
1.592356688 x103 ohm =
2π 50C
1
1.592356688 x103 ohm =
100π C
1
C=
100π x1.592356688 x103
0.00628 6.28
C= x10−3 = x10−6 F
π π
32. Diketahui : kumparan
Induktansi diri 20mH
Hambatan R=5 Ohm
mendahului arus, θ=60o
ditanya : frekuensi sudut …?
Jawab :
Sudut fase :
XL
tan ϕ =
R
X
tan 60 = L
5
X
3= L,
5
XL = 5 3
X L = ωL
ω x 20 x10−3 = 5 3
5 3
ω= −3
= 0.25 3 x10−3
20 x10
33. Diketahui: sumber daya V=200V,
R=400 ohm
Dihubungkan dengan C
Vr=160 V
160V,400ohm
C

200V

Ditanya :
a. Tegangan pada capasitor
b. Reaktansi capasitor
Jawab :

a. Tegangan pada capasitor


Vt = VR + VC
200 = 160 + VC
VC = 40V
b.Reaktansi capasitor
Sebelum menghitung RC, dihitung terlebih dahulu Ief
Vef = I ef xR
VR 160 16
I ef = = = = 4A
R 40 4
Kemudian ditentukan harga XC
VC = I ef X C
VC
XC =
I ef
40
XC = = 100Ω
4

34. Diketahui : disusun secara seri


Resistor R= 20 Ohm
Capasitor 5µF
Sumber tegangan bolak balik
Tegangan ujung resistor= tegangan ujung ujung capasitor
Ditanya : frekuensi sumber AC …?
Ketika VC=VR, maka
VC = VR
I ef X C = I ef R
XC = R
1
=R
ωC
1
=R
2π fC
1
f =
2π CR
1
f =
2π 510−6 x 20
1 1 0.5 4
f = −6
= −4
= 10 Hz
20010 π 2 x10 π π

35. Diketahui : rangkaian seri


Capasitor C= 50 µF, hambatan ekivalen 5 ohm
Dihubungkan dengan frekuensi yang berubah berubah
Vac= 300V
Ω=500 rad/s
Ditanya : tegangan antara kedua ujung capasitor …?
Jawab :
Pertama, ditentukan nilai reaktansi capasitif
1
XC =
ωC
1
XC = = 40
500 x5010−6
Kemudian dihitung nilai impedansi rangkaian
Z = R2 + X C 2
Z = 252 + 402
Z = 626 + 160 = 47.16991
Ditentukan arus ekivalen yang melalui rangkaian
Vef = I ef xZ
VR 300
I ef = = = 6.359987 A
Z 47.16991
Maka bisa dihitung tegangan pada kapasitor
VC = I ef X C
VC = 6.359987 x 40
VC = 254.3995V
36. Diketahui : Resistor R=50 ohm
Kumparan L
Reaktansi induktif RL=150 ohm
Capasitor C
Reaktansi kapasitif Rc=100 ohm
Teganagn bolak balik Vac=250V
F=50Hz
Ditanya :
a. Impedansi rangkaian
b. Beda sudut fase antara arus dan tegangan
c. Sifat rangkaian …?
d. Daya disipasi rangkaian ….?
Jawab
a. Impedansi rangkaian
Z = R 2 + ( X L − X C )2
Z = 502 + (150 − 100) 2
Z = 502 + (50)2
Z = 50 2Ω
b.Beda sudut fase antara arus dan tegangan
V −V I ef X L − I ef X C X L − X C
tan ϕ = L C = =
VR I ef R R
X L − XC
tan ϕ =
R
150 − 100 50
tan ϕ = = =1
50 50
c. Sifat rangkaian
Karena XL>XC, maka ragkaian bersifat induktif, yakni tegangan mendahului arus
d.Daya disipasi rangkaian
Sebelum menghitung daya disipasi, dihitung arus ekivalen yang melalui rangkaian
Vef = I ef xZ
Vt 250 50
I ef = = = A
Z 50 2 2
Maka daya disipasi
P = VI
P = I ef 2 R
50 2
P=( ) 50 = 62600watt
2
37. Diketahui : medan magnetic
Berbentuk loop
r=10cm
Hambatan R=5 ohm
Ditanya :
a. Arus induksi dalam loop sebagai fungsi waktu, t=0-2s
b.Arus induksi dalam loop sebagai fungsi waktu, t=2-4s
c. Arus induksi dalam loop sebagai fungsi waktu, t=4-6s
Medan magnetic homogen dan tegak lurus terhadap bidang loop
Jawab :
Induksi pada selang waktu 0-2s
∆B B2 − B1 0.5 − 0
= = = 0.25
∆t ∆t 2
Induksi pada selang waktu 2-4s
∆B B2 − B1 0.5 − 0.5
= = =0
∆t ∆t 2
Induksi pada selang waktu 4-6s
∆B B2 − B1 0 − 0.5
= = = −0.25
∆t ∆t 2
GGL induksi yang disebabkan oleh masing masing selang waktu
∆B ∆B
ε = −A = −(π R 2 )
∆t ∆t
∆B
ε t −>0− 2 = −(π R 2 ) = −(π 0.12 )0.25 = −0.00785 = −7.85 x10−3V
∆t
∆B
ε t −> 2− 4 = −(π R 2 ) = −(π 0.12 )0 = 0V
∆t
∆B
ε t −> 4−6 = −(π R 2 ) = −(π 0.12 )(−0.25) = 0.00785 = 7.85 x10−3V
∆t

a. Arus induksi dalam loop sebagai fungsi waktu, t=0-2s


ε ε t −>0− 2 −7.85 x10−3V
i= = = = −1.57 x10 −3 A
R R 5
b.Arus induksi dalam loop sebagai fungsi waktu, t=2-4s
ε ε −0V
i = = t −> 2 − 4 = =0
R R 5
c. Arus induksi dalam loop sebagai fungsi waktu, t=4-6s
ε ε 7.85 x10 −3V
i = = t −> 4− 6 = = 1.57 x10 −3 A
R R 5

38. Diketahui : sebuah solenoid


L=30cm
N=200 lilitan
R=2cm
Sebuah kumparan yang dililitkan secara rapat
N=12 lilitan
r=4cm
di pusat solenoid
poros kumparan dan solenoid berimpit
ditanya :
a. Ggl yang diinduksikan jika arus berubah terhadap waktu i=4.8 sin (60πt)
A
b. Ggl maksimum
Jawab
Induktansi magnet B1 oleh arus I pada kumparan pertama (solenoid ) adalah
µ oN1i
B1 =
l
Fluks induksi magnet yang masuk pada kumparan kedua adalah
µ oN1i
Φ1 = AB1 = A
l
Induksi bersama antara kedua kumparan ialah
Φ µ oN1
M = M 21 = N 2 21 = N 2 A
i l
Maka nilai M
µ oN1
M 21 = N 2 A
l
4π 10−7 x 200
M 21 = 12 (π (0.02) 2 )
0.3
M 21 = 126.72 x10−7 = 12.672 x10−6 = 12.672 µ H

d. Ggl yang diinduksikan jika arus berubah terhadap waktu i=4.8 sin (60πt) A
Akibat adanya kumparan 2, maka ggl induksi pada kumparan pertama (solenoid ) adalah
di
ε 12 = − M 21
dt
d (4.8 sin (60π t))
ε 12 = − M 21
dt
ε 12 = − M 21 4.8x60π xcos(60π t)
ε 12 = −12.672 µ Hx 4.8x60π xcos(60π t)
ε 12 = −3649.536π cos(60π t) µV
e. Ggl maksimum
GGL maksimum terjadi pada saat cos(60π t) = 1
ε 12 = −3649.536πµV
39. Diketahui : batang tembaga
Sin θ = 5/13
V=0.40 m/s
B= 0.48T
T=5s
Ditanya : ggl induksi pada segitiga
Jawab :

ε = −N
dt
dA
ε = − NB cos θ
dt
dengan
N =1
cos θ = 1
dA
ε = −B
dt
Dari gambar dapat ditentukan bahwa
X=vt
y
= tan θ
x
y = x tan θ
Sehingga, luas bidang dapat ditentukan
1
A = alasxtinggi
2
1
A = xy
2
1
A = xx tan θ
2
1
A = (vt )(vt tan θ )
2
1
A = (vt )2 tan θ
2
1 5 5
A = (vt )2 = (vt ) 2
2 12 24
Maka ggl induksi adalah
dA
ε = − NB cos θ
dt
dengan
N =1
cos θ = 1
maka
5
d( (vt )2 )
5
ε = − B 24 = − B 2v 2 t
dt 24
5
ε = −0.48 x x0.42 x5 = 0.16V
12
40. Diketahui : i=4.2H
R=10Ω
Ditanya :
a. Ggl induksi selama selang waktu t=0-2ms
b. Ggl induksi selama selang waktu t=2-5ms
c. Ggl induksi selama selang waktu t=5-6ms
Jawab :
GGL induksi secara umum dapat dicari dengan persamaan
di
ε = −L
dt
a. Ggl induksi selama selang waktu t=0-2ms
7−0
ε t −> 0− 2 = −4.5 = −15.75V
2−0
b. Ggl induksi selama selang waktu t=2-5ms
5−7
ε t −> 2 −5 = −4.5 = 3V
5−2
c. Ggl induksi selama selang waktu t=5-6ms
0−5
ε t −>5−6 = −4.5 = 22.5V
6−5
41. Diketahui : sebuah loop kawat
Medan magnet B

A(t)=Ao (1-t) untuk 0<t<1/ 

Hambatan per satuan panjang ρ Ω m-1


Ditanya :
a. Ggl pada loop
Nilai GGL rata rata
dA
ε = −B
t
dAo (1 − α t)
ε = −B
t
ε = − B(−α Ao)|1/0α
maka
ε = B(α Ao)-(B(α Ao)
ε =0
b. Kuat arus melalui loop kawat
ε = IR
ε B(α Ao)
I= = , dengan _ l = panjang
R ρl
42. Diketahui : L=0.5 m
A=0.1 m2
N=27 lilitan
B=10-4T
V=100 km/jam
Ditanya : ggl induksi maksimum
Jawab :
Besar ggl akibat induksi magnet
d cos θ
ε = − NBA
dt
Dianggap terdapat satu keadaan rotasi dengan satu buah poros ω yang sama
1.Rotasi akibat putaran kincir
2.Rotasi putaran poros vertical
Dan
v = ωr
1
100 = ω x x0.5
2
ω = 400
Ggl maksimum adalah
ε = − NBAω
ε = −27 x10−4 x0.1x 400
ε = −10.8V
43. Diketahui : rangkaian listrik
B2 menyala
Inti besi C dipisah lapisan tipis
Ditanya :
a. Apa yang terjadi dengan penunjukan ampermeter
b. Terang lampu pijar B2,
c. jika saklar di tutup, apa yang terjadi dengan penunjukan ampermeter
d. jika saklar di tutup, Terang lampu pijar B2,
jawab :
ketika kartu tipis dipindahkan, dan ketika kedua inti besi lunak C digabungkan, maka dapat
dilihat prinsip ini mirip dengan prinsip transformator. Pada kondisi ini GGL induksi akan
meningkat ketika induksi magnetic meningkat. Pada keadaan ini arus induksi meningkat
seiring dengan nilai hambatan yang tidak berubah (hanya dipengaruuhi oleh jumlah nilitan),
sehingga jarum penunjukkan ampermeter akan bergerak ke kanan, menandakan
pertambahan nilai arus,dan akibat lainnya lampu pijar B2 akan menyala, dan nyala ini akan
lebih ternag daripada ketika diberikan lapisan tipis.

Ketika kondisi yang kedua, ketika saklar pada rangkaian ke dua ditutup, pada saat itu
terjadi pembebanan, nyala lampu akan lebih terang daripada tidak ada pembebanan.
Akibatnya lampu akan menyala lebih terang dari kondisi pada A, sehingga ampermeter juga
akan bergerak ke kanan, dan nilai ini juga lebih besar dari nilai sebelumnya.
44. Diketahui : ketel
P=25 watt
V=100V
Dioperasikan dengan tegangan bolak balik
Vac=250V
F=50Hz
Ditambahkan dengan inductor secara seri
Ditanya :
a. Hambatan ketel
b. Induktansi inductor …?
Jawab
a. Hambatan ketel
V 2
P=
R
V2
R=
P
Maka
V 2 100 2
R= = = 400Ω
P 25
b. Induktansi inductor
Arus yang melalui rangkaian
P = Vi
P 25
i= = = 0.25 A
V 100
Hambatan total
V
Rt = total
I
250V
Rt = = 1000Ω
1
A
4
maka induktansi induktor
Z = R2 + X L2
1000 = 4002 + X L 2
X L 2 = 10002 − 4002
X L = 916.5151
dan
X L = ωL
X L = 2π fL
XL 916.5151
L= = = 2.917 H
2π f 2π x50

45. Diketahui : Acc


V=2V
I=200mA
Vac=2V
F=50 Hz
I=100mA
Ditanya :
a. Jenis komponen dasar rangkaian, dan besar masing masing
b. Capasitor ditambahkan pada rangkaian, i=100mA, jelaskan, tentukan
nilai kapasitor, apa fase arus berubah …?
Jawab
a. Jenis komponen dasar rangkaian, dan besar masing masing

Vt = IRt
Vt terjadi ketika Vaccu 2V DC dengan f=0, sehingga
Vt 2
Rt = = = 10Ω
I 200 x10 −3
Sehingga
R=10 ohm, dan Z1=10 ohm
Ketika diberikan sumber AC, V=2V AC, f=50Hz, I= 100mA
Vt = IRt
Vt 2
Rt = = = 20Ω
I 100 x10−3
Sehingga
Rt = R 2 + Z 2
20 = 102 + Z 2
400 = 10 2 + Z 2
Z 2 = 400 − 100 = 300
Z = 10 3 = 17.32Ω
Sehingga
1 1
Xc = =
ωC 2π fC
1
Xc = = 17.32Ω
2π fC
Dan
1 1
Xc = =
ωC 2π fC
1 1
C= = = 1.8410−4 F
2π fXc 2π fx17.32
Maka
X L = ω L = 2π fL
17.32
L= = 0.055 = 5.5 x10−3 H
2π f
Z1 adalah R=10 ohm
Jadi Z2 yang mungkin adalah L = 5.5 x10−3 H atau C = 1.8410 −4 F
b. Jika ditambahkan capasitor dan diserikan, maka
V
I=
R
2
R= = 20 A
100 x10−3
Ketika pada Z2 digunakan L, maka
Rt = R 2 + ( X C − X L ) 2
Saat terjadi resonansi, maka XC=XL=10 3 ohm

46. Diketahui : rangkaian RLC


R=75 ohm
L=2H
C=100µF
Induktansi rangkaian 125 ohm
Ditanya : dua nilai frekuensi sudut …?
Jawab
Ketika rangkaian dalam kondisi seri, maka, impedansi dapat dicari dengan persamaan
sebagai berikut
Z = R2 + ( X L − X C )2
Dengan nilai reaktansi untuk inductor dan capasitor adalah
X L = ωL
1
XC =
ωC
Maka
1 2
Z = R 2 + (ω L − )
ωC
1 2
125 = 752 + (ω L − )
ωC
1 2
1252 = 752 + (ω L − )
ωC
1 2
1252 − 752 = (ω L − )
ωC
1 2
15625 − 5625 = (ω L − )
ωC
1 2
10000 = (ω L − )
ωC
1
100 = (ω L − )
ωC
Dengan mensubstitusikan nilai L dan C
Z = R 2 + ( X L − X C )2
1 2
Z = R 2 + (ω L − )
ωC
1 2
125 = 752 + (ω L − )
ωC
1 2
1252 = 752 + (ω L − )
ωC
1 2
1252 − 752 = (ω L − )
ωC
1 2
15625 − 5625 = (ω L − )
ωC
1 2
10000 = (ω L − )
ωC
1
100 = (ω L − )
ωC
1
100 = (2ω − )
ω10 −4
104
100 = (2ω − )
ω
2ω − 104
2
100 = ( )
ω
100ω = 2ω 2 − 104
50ω = ω 2 − 5000
ω 2 − 50ω − 5000 = 0
(ω − 100)(ω + 50) = 0
ω = 100
ω = −50
Ini adalah nilai frekuensi sudutnya.
47. Diketahui : f2=2f resonansi
Inpedansi rangkaian seri RLC 5 impedansi resonansi
Ditanya :
a. Perbandingan reaktansi induktif terhadap hambatan
b. Reaktansi kapasitif terhadap hambatan
Jawab
Ketika terjadi resonansi
XL = XC
1
ωL =
ωC
1
ω2 =
LC
1
(2π f ) 2 =
LC
1
f2=
(2π ) 2 LC
1
f =
2π LC
F ini adalah f resonansi
Impedansi pada saat resonansi adalah
Z = R 2 + ( X C − X L )2
dengan
X L = XC
maka
Z = R 2 + ( X C − X L )2 = R 2 + 0 = R 2
Z=R
Ini adalah nilai impedansi saat resonansi.
Ketika f dinaikkan menjadi 2 kali, maka f menjadi
2 1
f2 = 2 f = =
2π LC π LC
Kondisi ini akan menyebabkan impedansi rangkaian
Z = R 2 + ( X C − X L )2
Z 2 = 5Z = 5 R
Maka
1
XC2 =
ω2 C
1
XC2 =
2π f 2C
1 1 LC
XC2 = = =
1 2C 2C
2π C
π LC LC
X L2 = ω2 L
X L 2 = 2π f 2 L
1 2L
X L 2 = 2π L=
π LC LC

Maka nilai R2 dapat ditentukan


Z 2 = 5Z = 5 R
5 R2 = R 2 + ( X C 2 − X L 2 )2
5 R2 2 = R 2 + ( X C 2 − X L 2 ) 2
4 R2 2 = ( X C 2 − X L 2 )2
2 R2 = X C 2 − X L 2
Seperti yang sudah dihitung sebelumnya
LC
XC2 =
2C
2L
X L2 =
LC
dan
LC 2L

2C LC
R2 =
2
Maka
a. Perbandingan XL terhadap R adalah
2L 2L
2
X L2 LC LC
= =
R2 LC 2L LC 2L
− −
2C LC 2C LC
2
b. XC terhadap R adalah

LC LC LC
2
XC2 2C 2C C
= = =
R2 LC 2L LC 2L LC 2L
− − −
2C LC 2C LC 2C LC
2

48. Diketahui : detector logam sederhana


Terdiri rangkaian seri
L=1.60mH
C=4 µF
V=9V
R kawat kumparan 4.5 ohm

Ditanya :
a. Arus dalam rangkaian ketika tidak ada logam
b. Arus dalam rangkaian ketika suatu benda logam menyebabkan
pertambahan induktansi 7.5 %
c. Perubahan arus apakah bertambah atau berkurang ?
Jawab:
Impedansi induktor :
X L = ω L = 2π fL
Sehingga frekuensi
X L = ω L = 2π fL
4.5 = 2π fx1.610−3
4.5
f = −3
= 0.4476 x103 = 447.6 Hz
2π x1.610
Dan
1 1
Xc = =
ωC 2π fC
1 1
Xc = = = 88.89Ω
2π fC 2π x 447.6 x 4 x10−6
Maka
Rt = ( X C − X L ) 2
Rt = (88.8 − 4.5) 2 = (84.39) 2 = 84.39
a. Arus dalam rangkaian ketika tidak ada logam
V
I=
R
9
I= = 0.1067 A
84.39
b. Arus dalam rangkaian ketika suatu benda logam menyebabkan
pertambahan induktansi 7.5 %
Induktansi +7.5 %=1.6x10-3+7.5%=1.675mH
Dan
X L = ω L = 2π fL
4.5 = 2π fx1.610 −3
4.5
f = = 427.56 Hz
2π x1.610−3
Sehingga
1 1
Xc = =
ωC 2π fC
1 1
Xc = = = 93.06Ω
2π fC 2π x 427.56 x 4 x10−6
Dan R total menjadi
Rt = ( X C − X L ) 2
Rt = (93.06 − 4.5) 2 = (88.56) 2 = 88.56
Dan
V
I=
R
9
I= = 0.101626 A
88.56
c. Perubahan arus
∆I = 0.1067 A − 0.101626 A = 0.005074 = 5.074 x10−3 A
Ketika ada logam terjadi perubahan arus, arus menjadi berkurang

49. Diketahui : generator menyuplay 4 kali lebih besar

Ditanya : perbandingan R2/R1


jawab :

rangkaian ini mirip dengan rangkaian jembatan Schering.


Jembatan Schering, salah satu jembatan arus bolak-balik yang paling penting, di pakai
secara luas untuk pengukuran kapasitor. Dia memberikan beberapa keuntungan nyata atas
jembatan pembanding kapasitansi. Walaupun jembatan Schering digunakan untuk
pengukuran kapasitansi dalam pengertian yang umum, dia terutama sangat bermanfaat guna
mengukur sifat-sifat isolasi yakni pada sudut-sudut fasa yang sangat mendekati 90◦.
Z RC = X C 2 + R 2
saat _ setimbang
Z C xZ RC = Z L xZ L
ZC ( )
X C 2 + R 2 = Z L xZ L

1   1  
2
   + R 2
 = (ω L )2
ωC   ωC  
 
 1 
2
  1 2 
 + R  = (ω L )
2 4
   
 ωC    ωC  
4 2
 1   1  2
 R = (ω L )
4
  +
 ωC   ω C 
pada _ saat _ tidak _ setimbang
4 2
 1   1  2
 R − (ω L )
4
R2 = 
2
 +
 ωC   ω C 
dengan
4
 1 
 = (ω L )
4

 ωC 
dan
2
 1  2
R2 2 =   R
 ωC 
2
R2 2  1 
= 
R 2  ωC 
sehingga
R2 1
=
R1 ωC

50. Diketahui : rangkaian RLC


R= 80 Ohm
C= 5 µF
L=50mH
Vefektif=340V
F=1/2 frekuensi resonansi
Ditanya : daya yang hilang dalam rangkaian…?
Jawab:
Pertama dihitung dulu nilai frekuensi resonansi
XL = XC
1
ωL =
ωC
1
ω2 =
LC
1
ω2 =
50 x10 x510 −6
−3

1 1
ω2 = −9
=
250 x10 25 x10−8
dan
ω = 2π f
1
(2π f ) 2 =
25 x10−8
1
f2=
4 xπ x 25 x10−8
2

1 1
f2= = 2 −6
100 xπ x10
2 −8
π x10
1 1 3
f = Hz = 10 Hz
π 10−3 π
Nilai f ini adalah f resonansi.
Maka frekuesni variable untuk rangkaian tersebut adalah ½ f, sehingga
1 3
frangk = 10 Hz

Maka
X L = ωL
X L = 2π fL
1 3
X L = 2π x 10 x50 x10−3

X L = 50Ω
Dan
1
XC =
ωC
1
XC =
2π fC
1
XC = = 0.2 x103 = 200Ω
1 3
2π 10 510−6

Maka
Z = R 2 + ( X C − X L )2
Z = 802 + (200 − 50) 2
Z = 802 + (150) 2
Z = 170Ω
Maka arus efektif yang melewati rangkaian adalah
V
I ef =
Z
340
I ef = = 2A
170
Maka daya yang hilang adalah
P = VI ef
P = I ef RI ef = I ef 2 R
P = I ef 2 R
P = 22 x80
P = 320 watt

Anda mungkin juga menyukai